Integrasi sosial budaya juga merupakan bentuk penyesuaian terhadap kemajuan zaman dan penyusuaian dengan kebutuhan saat ini. Apabila kita melihat mungkin sudah banyak budaya yang mulai luntur dan digantikan dengan budaya baru yang dipengaruhi oleh berbagai hal yang masuk di lingkungan kita. Masuknya budaya Hindu Buddha berpengaruh terhadap peradaban di Indonesia, terlihat dari munculnya kerajaan-kerajan bercorak Hindu Buddha. Pengaruh-pengaruh tersebut ada yang berupa pengaruh fisik dan nonfisik. Pengaruh fisik merupakan tinggalan dari zaman Hindu-Buddha yang dapat kita lihat secara fisik pada benda-benda masa kini. Sedangkan pengaruh nonfisik merupakan tinggalan yang memengaruhi adat, pola pikir, ataupun perilaku pada masyarakat masa kini. Adapun pengaruh masuknya budaya Hindu Buddha yang masih di lakukan di Indonesia sebagai berikut:
Dengan demikian, pengaruh masuknya budaya Hindu Buddha yang hingga kini masih dilakukan di Indonesia adalah bidang arsitektur, navigasi pelayaran, sistem pendidikan, bahasa dan sistem aksara, serta upacara/tradisi.
PENGARUH KEBUDAYAAN INDIA (HINDU-BUDHA) TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA Eko Muslikh Budi Santoso Pengajar SMK Negeri 2 Sukoharjo, Jawa Tengah ABSTRAK Letak Indonesia yang strategis dan penghasil rempah-rempah membuat Indonesia dikunjungi bangsa asing yang berniat berdagang sekaligus menyebarkan agama, termasuk India juga membawa pengaruh pertama kali dalam sejarah Indonesia pra Islam. Terbukti dalam bidang ekonomi politik maupun budaya. Indonesia ada waktu itu masih menganut sistim kerajaan. Jadi yang pada awalnya mengajarkan secara tidak langsung adalah india. Walaupun merekan datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Hindu maupun Budha. Berkembangnya kebudayaan India (Hindu-Budha) ditandai dengan berdirinya berbagai kerajaan yang bercorak Hindu-Budha. Hadirnya kebudayaan India menambah keanekaragaman budaya di Indonesia. Kebudayaan India mempengaruhi banyak aspek kehidupan di Indonesia diantaranya: bidang kepercayaan atau agama, bahasa, organisasi social kemasyarakatan, bidang sosial, system pengetahuan, teknologi dan kesenian Kata kunci: Budaya Indonesia, Pengaruh Budaya India Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragam-an dan keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar, salah satunya pengaruh budaya India. Kebudayaan India masuk ke Indonesia pada saat Indonesia masih mengalami masa pra-sejarah. Masuknya kebudayaan India ini sekaligus menandai berakhirnya masa pra-sejarah dan mulai membawa bangsa Indonesia ke jaman sejarah, karena sejak saat itu bangsa kita mulai mengenal tulisan. Kebudayaan India Budaya berasal dari kata Sanseker-ta yaitu “buddhayah†atau “buddhi†yang berarti akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Dan melalui akalnya manusia memiliki hasil karya yang senantiasa berkembang mengikuti perkembangan kehidupan manusia itu sendiri. Kebudayaan India tidak terlepas dari pengaruh agama Hindu-Budha yang berkembang di lembah sungai Indus, India. Sekitar 2000 tahun SM mulai berkembang agama Hindu dan beberapa waktu kemudian di India pula lahir budaya dan agama Budha. Dalam kebudayaan Hindu terjadi perpaduan antara budaya Arya (kepercaya-an untuk memuja banyak Dewa (Polytheis-me) ), budaya Dravida(memuja roh nenek moyang), dan budaya Munda ag (kasta-kasta). Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradhayang juga ikut mempengaruhi budaya yang ada di India. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni: 1. Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya 2. Atma Tattwa – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk 3. Karmaphala Tattwa – percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan 4. Punarbhava Tattwa – percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi) 5. Moksa Tattwa – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia Sedangkan agama Budha lahir sebagai reaksi terhadap dominasi golongan Brahmana dalam ritual keagamaan. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan-perpecahan. Yang utama di antaranya adalah aliran tradisiTheravada , Mahayana, dan Vajrayana (Bajrayana). Dengan pengaruh dari agama Hindu-Budha tersebut kebudayaan masya-rakat India terus mengalami perkembang-an dan kemajuan seiring dengan perubah-an zaman dan kebutuhan, terutama dalam bidang kesenian yang melahirkan kuil-kuil megah dan kitab-kitab yang memiliki nilai sastra tinggi seperti Mahabhara-ta dan Ramayana. Dari India inilah kemudi-an kebudayaan Hindu-Budha menyebar ke berbagai tempat, salah satunya Indonesia. Masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia. Letak wilayah Indonesia yang strategis dan merupakan daerah penghasil rempah-rempah membuat indonesia sering di kunjungi oleh bangsa-bangsa lain untuk melakukan perdagangan, salah satunya India. Bangsa India yang tadinya ke Indo-nesia hanya bermaksud untuk berdagang ternyata membawa misi untuk menyebar-kan agama. Sambil menunggu angin musim yang baik, para pedagang India tersebut melakukan interaksi dengan penduduk setempat, selain menjalin hubungan dagang, para pedagang India membawa ajaran agama beserta kebudayaannya sehingga semakin lama ajaran dan kebudayaan mereka berpengaruh terhadap penduduk setempat. Sejak itulah sedikit demi sedikit pengaruh luar mulai masuk ke wilayah Indonesia dan terus berkembang sampai sekarang ini. Masuknya Kebudayaan Hindu ke Indonesia Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu di Indonesia disebut penghinduan atau Hinduisasi. Berikut merupakan teori-terori masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia: a. Teori Brahmana Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para kaum brahmana. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa di Nusantara untuk mengajarkan agama kepada raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah J.C. Van Leur. Ia perpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia di bawa oleh kaum brahmana, karena hanya kaum brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Pendapatnya ini juga berdasarkan pada pengamatannya terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa,dimana bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa itu hanya dimengerti oleh para brahmana. b. Teori Ksatria Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para kaum Ksatria atau para prajurit. Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah F.D.K. Bosch. Menurut Teori ksatria, jaman dulu di India sering terjadi perang. Kemudian para prajurit yang kalah banyak yang pergi meninggalkan India. Banyak diantara mereka pergi ke wilayah nusantara. Mereka inilah yang kemudian menyebarkan agama dan kebudayaan hindu di wilayah nusantara. . c. Teori Waisya Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia di bawa oleh para pedagang India yang berdagang di Indonesia dan kemudian mengajarkan ajaran agama Hindu kependuduk setempat. Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah N.J. Krom. Menurut NJ. Krom, proses terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya hubungan perdagangan, sehingga orang-orang India yang datang ke Indonesia sebagian besar adalah para pedagang. Perdagangan yang terjadi pada saat itu menggunakan jalur laut dan teknologi perkapalan yang masih banyak tergantung pada angin musim. Hal ini mengakibatkan dalam proses tersebut, para pedagang India harus menetap dalam kurun waktu tertentu sampai datangnya angin musim yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan perjalanan. Selama mereka menetap, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi. Mulai dari sini pengaruh kebudayaan Hindu menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia. d. Teori Sudra Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para kaum sudra,dalam hal ini adalah kaum-kaum terbawah. Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah Von Van Faber. Von Van Faber ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai budak sehingga mereka datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupan. e. Teori Arus Balik Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia dibawa oleh para pelajar (orang Indonesia) yang belajar atau mendalami agama Hindu di India kemudian setelah mereka menempuh pendidikan. Lalu mereka pulang dan mengajarkan (menyebarluas-kan) ajaran Hindu kepada penduduk setempat. Teori ini di kemukakan oleh F.D.K Bosch. Ia mengemukakan peranan bangsa Indonesia sendiri dalam penyebaran dan pengembangan agama hindu. Penyebaran budaya India di Indonesia dilakukan oleh kaum terdidik. Akibat interaksinya dengan para pedagang India, di Indonesia terbentuk masyarakat Hindu terdidik yang di kenal dengan sangha. Mereka giat mempelajari bahasa Sanskerta, kitab suci, sastra, dan budaya tulis. Mereka kemudian memperdalam agama dan kebudayaan Hindu di India. Sekembalinya ke Indonesia mereka mengembangkan agama dan kebudayaan tersebut. Hal ini bisa diliat dari peninggalan dan budaya yang memiliki corak keindonesiaan. Masuknya Kebudayaan Budha ke In-donesia Informasi paling tua tentang keberadaan Buddhisme di Indonesia yang pada waktu itu belum begitu meluas juga didapat dari pengelana China bernama Fa Hsien (+/-337 – 422 M), yang sekembalinya dari Ceylon (Sri Lanka) ke China pada tahun 414 Masehi terpaksa mendarat di negeri yang bernama Ye-Po-Ti karena kapalnya rusak. Sekarang tidak terlalu jelas apakah Ye-Po-Ti itu Jawa atau Sumatera. Ia menemukan banyak orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme. Namun demikian, sepertinya kondisi mulai berubah sesudah abad kelima kerena penyebaran agama Budha yang dilakukan Fa Hsien. Berkembangnya Kebudayaan India di Indonesia Berkembangnya Kebudayaan Hindu Perkembangan kebudayaan Hindu di Indonesia dimulai sejak ratusan tahun lalu. Perkembangan kebudayaan Hindu di Indonesia dimulai dengan lahirnya kerajaan-kerajaan Hindu. dimulai dari Kerajaan Kutai pada abad ke-4. Kemudian Kerajaan Tarumanagara (358–669), Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11), Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9) Kerajaan Medang (752–1045), Kerajaan Sunda (932–1579), Kerajaan Kediri (1045–1221), Kerajaan Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14), Kerajaan Singhasari (1222–1292), Kerajaan Majapahit (1293–1500), hingga Kerajaan Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15). Sejarah panjang tersebut tentu saja memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan agama Hindu di Indonesia. Hingga saat ini, Bali merupakan pusat masyarakat beragama Hindu yang sangat terkenal hingga ke mancanegara. Keunikan budaya yang sangat erat dengan nuansa Hindu ini tetap lestari hingga saat ini dan menjadi salah satu aset parwisata andalan Indonesia. Selain itu, berdirinya kerajaan-kerajaan tersebut juga telah meninggalkan jejak sejarah yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Bahkan, beberapa di antaranya menjadi wisata sejarah yang sangat menarik untuk disaksikan. Candi-candi yang ada di Indonesia merupakan bentuk warisan sejarah Hindu yang merupakan bukti berdirinya kejayaanHindu di Indonesia. Memang, sejarah panjang perkembangan agama Hindu di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarah, budaya, dan pariwisata Indonesia. Bahkan, budaya Jawapun memiliki kaitan erat dengan sejarah kerajaan Hindu yang pernah berjaya. Beberapa nama-nama raja dan kerajaan, seperti Airlangga, Udayana, dan Brawijaya menjadi nama universitas terkemuka di Indonesia. Perkembangan Kebudayaan Budha Proses berkembangnya agama Budha juga dimulai dengan lahirnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Budha. Salah satu kerajaan Budha terbesar di Indonesia adalah kerajaan Sriwijaya yang merupakan masa keemasan agama Budha. Bahkan Sriwijaya menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara. Hal ini terlihat pada catatan seorang sarjana dari China bernama I-Tsing yang melakukan perjalanan ke India dan Nusantara serta mencatat perkembangan agama Buddha disana. Biarawan Buddha lainnya yang mengunjungi Indonesia adalah Atisa, Dharmapala, seorang profesor dari Nalanda, dan Vajrabodhi, seorang penganut agama Buddha yang berasal dari India Selatan. Pengaruh Budaya India Pengaruh hindu-budha ini dapat terlihat dari berbagai macam peninggalan-peninggalan yang tersebar hampir disetiap pulau-pulau di Indonesia yang kini menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa ini yang berasal dari berbagai kerajaan Hindu-Budha yang merupakan cikal bakal terbentuknya bangsa ini. Dengan hadirnya kebudayaan India di Indonesia banyak sekali aspek yang dipengaruhinya antara lain seni, agama, tradisi, bangunan dan lain-lain. Sebagai generasi penerus bangsa pertama kita wajib mengetahui sejarah bangsa ini. Sehingga penyusun merasa perlu untuk menyusun makalah ini agar dapat membantu dan memudahkan pembaca untuk mengetahui sejarah dan pengaruh kebudayaan India di Indonesia. Bidang kepercayaan atau agama Sebelum budaya India masuk, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat Animisme dan Dinamisme. Animisme merupakan satu kepercayaan terhadap roh atau jiwa sedangkan Dinamisme merupakan satu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib. Bahasa Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat temukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta memperkaya perbenda-haraan bahasa Indonesia. Dan istilah-istilah penting yang menggunakan bahasa Sansekerta. Bidang Politik Pertama kali Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya. Menurut sejarah yang ditemukan bahwasannya India adalah salah satu membawa misi penyebaran agama sekaligus memberi wawasan dengan sistem pemerintah kerajaan. Hal itu terbukti dalam terbentuknya kerajaan Hindu dan Budha. Penduduk asli Indonesia telah mengembangkan sejumlah pranata sosial semisal “Negara.†Entitas Negara ini diantaranya dibuktikan dengan adanya prasasti Muara Kaman yang menunjukkan kerajaan Kutai dengan rajanya Kudungga. Orang-orang Indonesia ini kemudian melakukan kontak dengan para pedagang dari India. Selain di Kutai, juga berdiri kerajaan-kerajaan di Jawa Barat tepatnya di tepi sungai Cisadane Bogor. Kerajaan-kerajaan tersebut sudah hidup makmur lewat kontak dagangnya dengan India Selatan. Raja-rajanya kemudian mengadaptasi konsep-konsep Hindu ke dalam struktur kerajaannya. Mereka mengundang para Brahmana India Selatan dari aliran Wisnu atau Brahma. Para pendeta tersebut memberi konsultasi dan nasehat mengenai struktur dan upacara-upacara keagamaan, termasuk pula bentuk Negara, organisasi Negara, dan upacara-ucapara kenegaraan menurut sistem yang berlaku di India Selatan. Ke-“jenius-lokalâ€-an orang-orang Indonesia ini ditunjukkan dengan kemampuan mereka mengadaptasi pola-pola sosial dan politik India ke dalam hidup kerajaan mereka. Bidang Sosial Dalam bidang sosial terjadi perubahan-perubahan dalam tata kehidup-an sosial masyarakat. Perubahan itu terjadi sebagai akibat diperkenalkannya sistem kasta dalam masyarakat. Kasta-kasta itu diantaranya kasta brahmana, kasta ksatria, kasta waisya kasta sudra. Kehidupan sosial masyarakat di Indonesia mengikuti perkembangan zaman yang ada. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia meneri-ma dengan terbuka unsur-unsur yang datang dari luar, tetapi perkembangannya selalu disesuaikan dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri. Masuknya pengaruh India di Indonesia menyebabkan mulai adanya penerapan hukuman terhadap para pelanggar peraturan atau undang-undang juga diberlakukan. Hukum dan Peraturan menunjukkan bahwa suatu masyarakat itu sudah teratur dan rapi. Kehidupan sosial masyarakat Indonesia juga tampak pada sistem gotong-royong. Dalam perkembang-annya kehidupan sosial masyarakat Indonesia distratifikasikan berdasarkan kasta dan kedudukan dalam masyarakat (mulai mengenal sistem kasta) Sistem pengetahuan Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M. Teknologi Salah satu wujud akulturasi dari teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Contoh candi Borobudur salah satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram. Itu membuktikan masyarakat elah memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi. Kesenian Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra, seni bangunan dan seni pertunjukan. a. Seni rupa dan seni ukir Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia dibuktikan dengan ditemukannya relief-relief cerita sang Budha pada candi Borobudur atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding candi. Dan sekarang relief-relief tersebut dijadikan hiasan pada bangunan, seperti yang terdapat pada pustaka wilayah yang terdapat di provinsi Riau. b. Seni sastra Bahasa sanskerta yang berasal dari India juga membawa pengaruh besar terhadap perkembangan sastra di Indonesia, seperti prasasti yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Tidak hanya itu kitab-kitab yang dibuat pada zaman tersebut juga memiliki nilai sastra yang tinggi.Seni sastra berbentuk prosa dan tembang (puisi). Tembang jawa kuno umumnya disebut kakawin. Irama kakawin didasarkan pada irama dari India.Berdasarkan isinya, kesusastraan tersebut terdiri atas kitab keagamaan (tutur/pitutur), kitab hukum, kitab wiracarita (kepahlawanan) serta kitab cerita lainnya yang bertutur mengenai masalah keagamaan atau kesusilaan serta uraian sejarah, seperti Negarakertagama. c. Seni bangunan Yang menjadi bukti berkembang-nya budaya India di Indonesia adalah bangunan candi. Dasar bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia pada zaman megalitikum yang berupa punden berundak-undak kemudian mendapat pengaruh dari kebudayaan India sehingga menjadi wujud sebuah candi. d. Seni Pertunjukkan Wayang Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon cerita dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India. Bidang Ekonomi. Pengaruh India masuk ke Indonesia dalam bidang ekonomi tidak terlalu banyak. Hal itu dikarenakan misi utama mereka masuk ke Indonesia bukan untuk berdagang, tapi untuk menyebarkan agama Hindu. Tapi karena India mempunyai semangat etos yang tinggi dalam mencari uang jadi masyarakat sekitar mulai untuk mencontoh india dalam bidang ekonomi. Dan mereka dalam berdagang juga sangat luwes, jadi kebanyakan masyarakat indonesia meniru dari keluesan mereka dalam berdagang. KESIMPULAN Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1. Letak Indonesia yang strategis dan penghasil rempah-rempah membuat Indonesia dikunjungi bangsa asing yang berniat berdagang sekaligus menyebarkan agama. 2. Berkembangnya kebudayaan India (Hindu-Budha) ditandai dengan berdirinya berbagai kerajaan yang bercorak Hindu-Budha. 3. Hadirnya kebudayaan India menambah keanekaragaman budaya di Indonesia. 4. Kebudayaan India mempengaruhi banyak aspek kehidupan di Indonesia diantaranya: bidang kepercayaan atau agama, bahasa, organisasi social kemasyarakatan, bidang social, system pengetahuan, teknologi dan kesenian DAFTAR PUSTAKA Ardhana Suparta, I.B. 2002. Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Indonesia. Surabaya: Paramita. Putu Gelgel, dkk. 1996. Sejarah Kebudayaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan Budha dan Universitas Terbuka. Supriatna, Nana. 2006. Sejarah SMA (Kelas XI). Jakarta: Grafindo Media Utama. Sumber internet: http://agus-aan.web.ugm.ac.id/2008/12/27/sejarah-kerajaan-bali-kuno-sebelum-kedatangan-majapahit/ http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Bali http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/penyebab-kejayaan-dan-kemunduran.html Zulkifli, dkk. (2009). Konsep Dasar IPS. Pekanbaru: Cendikia Insani. http://www.indonesiaindonesia.com/f/76185-mengenal-kerajaan-budha-indonesia. http://www.wihara.com/forum/buddhayana/512-sejarah-perkembangan-agama buddha.html. |