Sebutkan bukti-bukti yang menandakan kedatangan islam di pulau jawa

Bukti - bukti yang menunjukkan bahwa Islam sudah hadir di Indonesia sebelum abad 14 Masehi antara lain adalah adanya perkampungan Islam di Sumatera sejak abad ke - 7, adanya nisan Fatimah binti Maimun, dan makam Sultan Malik Al Saleh yang nisannya memiliki kemiripan dengan nisan yang ada di Gujaray.

Dengan demikian, bukti kehadiran Islam di Indonesia sebelum abad ke 14 Masehi adalah adanya perkampungan Islam di Sumatera sejak abad ke-7, adanya nisan Fatimah binti Maimun, dan makam Sultan Malik Al Saleh.

BERITASOLORAYA.com-Sejarah islam menyatakan bahwa masuknya islam di Nusantara lewat jalur perdagangan. Menurut pakar sejarah islam masuk pada abad ke-7 atau abad ke-13.

Namun, berdasarkan persetujuan lebih menyatakan masuknya islam pada abad ke-7 Masehi.

Kerajaan islam pertama yang terdeteksi adalah Kerajaan Samudera Pasai yang terletak di ujung Sumatera. Kemudian, berdirilah Kerajaan Malaka.

Baca Juga: 2 Macam Shalat Jama', Ini Syarat dan Ketentuanya

Semenjak itu, Malaka menjadi pusat jalur perdagangan, sedangkam Kerajaan Samudera Pasai menurun. Jalur perdagangan itulah, islam masuk ke wilayah Nusantara terutama di Pulau Jawa.

Bukti Sejarah 

Masyarakat Pulau Jawa pertama kali mengetahui agama islam dari Malaka. Bukti peninggalan sejarah islam tertua di Pulau Jawa ditandai dari makam, yaitu batu nisan Fatimah binti Maimun yang berada didaerah Gresik.

Dalam prasasti di batu nisan tersebut, menunjukan angka tahun 1082 Masehi. Akan tetapi, bukti tersebut bukanlah bukti yang kuat. 

Baca Juga: 4 Ayat Utama Penentuan Bagian Masing-Masing Ahli Waris Dalam Islam Beserta Artinya

Diantara buktinya ialah ditemukan beberapa batu nisan yang memiliki ciri islam, seperti Troyolo, Triwulan, dan di Gresik.  

Pada Tahun 1419 M, bukti lainnya terdapat  pada batu nisan di makam Sunan Gresik, Maulana Malik Ibrahim.

Baca Juga: Kenali Ruam pada Si Kecil dan Solusinya

Pakar sejarawan meyakini bahwa Maulana Malik Ibrahim, adalah seorang wali sanga pertama yang menyebarkan islam di pulau Jawa.

Penyebaran Islam di Jawa 

Pada tahun 1416 Masehi, tersiar berita Ma-Huan yang menerangkan tentang adanya orang-orang islam yang tinggal di kota pelabuhan Gresik.

Hak tersebut, menunjukan komunitas islam telah ada dan tersebar di daerah Jawa Timur, khususnya di daerah pesisir atau kota-kota di pelabuhan. 

Baca Juga: Shiren Sungkar Ungkap Pilih Bisnis Daripada Sinetron, Ini Katanya

Kerajaan Demak

Pada abad ke-15 Kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan. Dengan begitu, penyebaran islam semakin meluas seperti di Tuban dan Gresik.

Dari daerah Tuban dan Gresik, menyebar lagi di kota-kota pelabuhan di wilayah Timur lainnya, seperti Maluku, demikian juga di Jawa Tengah. 

Demak menjadi pusat penyebaran islam yang utama, yang  menjadi kerajaan islam pertama di Jawa.

Baca Juga: Ambil Sikap Ini Saat Anak Anda dipukul Temannya

Berawal dari pelabuhan Demak, pengaruh islam meluas kedaerah pesisir bagian utara Jawa Barat yang juga ramai sebagai daerah perdagangan, seperti Sunda Kelapa, Banten, Cirebon,.

Kerajaan Demak memanfaatkannya untuk tujuan politik dan mengembangkan Ekonomi.***

Sumber: Buku Sejarah Kebudayaan Islam

Jakarta -

Sebuah makam menjadi bukti awal masuknya Islam di Jawa. Makan tersebut ditemukan atas nama Maimun pada tahun 1082 M. Lokasi makam adalah di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik.

Nama Leran atau Liran tersebut adalah nama sebuah tempat di Persia. Melansir dari buku Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer karya Adi Sudirman, sebab itulah makam Fatimah binti Maimum kemudian dikenal dengan nama Batu Leran dan memiliki batu nisan yang bertuliskan huruf Arab.

Bila ditelisik dari namanya, Fatimah binti Maimun diperkirakan adalah seorang keturunan raja Hibatullah atau salah satu dinasti yang berkuasa di Liran, Persia. Bukti-bukti ini merujuk pada kesimpulan bahwa di Gresik sudah ada kelompok muslim pada tahun 1082.

"Fatimah binti Maimun bin Hibatullah itu merupakan cucu penguasa atau raja di Liran, Persia. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa pada tahun 1082 M, di Gresik sudah terdapat kelompok muslim," tulis Adi Sudirman yang dikutip Selasa (28/9/2021).

Selain makam Fatimah, makam lain yang ditemukan di Gresik adalah makam Malik Ibrahim dari Kasyan, Persia. Ia meninggal pada tahun 822 H atau 1419 M. Kemudian, masuk lagi ke wilayah agak pedalaman, ditemukan pula ratusan kubur Islam kuno di Mojokerto.

Makam-makam itu disebut berasal dari tahun 1374 M. Bahkan diperkirakan berasal dari makam keluarga istana Majapahit. Dari pesisir utara Jawa, Islam masuk ke Jawa Barat dimulai pada masa pemerintahan Prabu Mundingsari, tepatnya tahun 1190. Saat itu, agama Islam disiarkan oleh Haji Purba.

Melansir dari Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas XII karya H. Abu Achmadi dan Sungarso, ada salah satu alasan agama Islam bisa berkembang dengan pesat di Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi oleh mulai runtuhnya Kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu.

Sebenarnya proses masuknya agama Islam ke Indonesia masih menimbulkan banyak teori. Namun, para ahli sejarah cenderung meyakini bahwa masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke-7 M berdasarkan Berita Cina pada masa Dinasti Tang, seperti yang dikutip dari Sejarah Indonesia Periode Islam karya Ricu Sidiq, Najuah Najuah, dan Pristi Suhendro Lukitoyo.

"Berita itu mencatat bahwa pada abad ke-7, terdapat pemukiman pedagang muslim dari Arab di Desa Baros, daerah pantai barat Sumatera Utara," tulis Ricu Sidiq, dkk.

Teori lainnya yang mendukung pernyataan tersebut adalah teori Mekah. Teori menyatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia dibawa langsung dari Mekah atau Arab pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Tokoh yang mengenalkan teori ini adalah Haji Abdul Karim Amrullah (HAMKA).

Dikutip dari Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer karya Adi Sudirman, HAMKA berpendapat motivasi awal kedatangan orang Arab ke Indonesia adalah dakwah Islam bukan ekonomi. Jalur perdagangan Indonesia dan Arab telah ada jauh sebelum tarikh Masehi.

Demikian gambaran singkat mengenai penyebaran Islam di Jawa yang dibuktikan dalam sebuah makam, hingga seluruh Indonesia. Semoga mudah dipahami ya, detikers!

Simak Video "Semeru: Legenda dan Sejarah Gunung Para Dewa"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/row)

Kemukakan bukti-bukti masuknya Islam di Jawa!

Berikut bukti-bukti masuknya Islam di Jawa.


  1. Batu nisan Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 H (1082 M) di Leran, Gresik.
  2. Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim berangka tahun 1419 M di Gresik.
  3. Nisan kubur situs Troloyo, Trowulan, Jawa Timur yang menunjukkan makam orang-orang muslim dengan tarikhnya menggunakan tahun Saka, bukan tahun Hijriah.
  4. Berita Ma-Huan. Pada tahun 1413–1415 pernah melakukan pelayaran untuk mengunjungi pesisir Jawa. Dalam buku yang berjudul Ying-Yai Sheng-Ian (Peninjauan Umum tentang Pantai-Pantai Samudra) diceritakan mengenai keberadaan orang-orang muslim di Gresik. Keberadaan mereka telah membuktikan bahwa di wilayah Majapahit (baik di daerah pesisir maupun di pusat kerajaan) telah terjadi islamisasi.
  5. Berita Tome Pires (1512–1515), menyebutkan bahwa selain masih adanya kerajaan Hindu-Buddha, sudah ada pula kerajaan bercorak Islam di Demak dan daerah-daerah lainnya di pesisir utara Jawa Timur, Jawa Tengah, sampai Jawa Barat.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :)

Newer Posts Older Posts

KOMPAS.com - Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Diduga, kedatangan Islam ke Nusantara untuk pertama kalinya dibawa oleh para pedagang dari Timur Tengah, Persia, dan India.

Salah satu buktinya adalah ditemukan sebuah makam atas nama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 1082 di Desa Leran, Gresik, Jawa Timur.

Lantas, sejak kapan Islam masuk ke Pulau Jawa dan siapa yang membawanya?

Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di Jawa Timur

Bukti masuknya Islam di Jawa

Bukti awal masuknya Islam di Jawa adalah ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Gresik, yang berasal dari abad ke-11.

Fatimah binti Maimun diperkirakan sebagai keturunan Raja Hibatullah, salah satu dinasti yang berkuasa di Liran, Persia.

Hal itu membuktikan bahwa pada abad ke-11, atau mungkin sebelumnya, sudah terdapat kelompok Islam di Gresik.

Kemudian, di Mojokerto, di sekitar kotaraja Majapahit, juga ditemukan banyak makam Islam kuno.

Berdasarkan penelusuran, makam Islam kuno tersebut berasal dari abad ke-14 atau tepatnya tahun 1374.

Dilihat dari tahunnya, makam tersebut berasal dari era pemerintahan Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Toleransi Antarumat Beragama pada Masa Kerajaan Majapahit

Bahkan, beberapa ahli menduga bahwa makam tersebut milik keluarga Kerajaan Majapahit.

Sebelum Islam berkembang, negara terakhir yang sangat berpengaruh di Jawa adalah Kerajaan Majapahit, yang bercorak Hindu-Buddha.

Menurut B.J.O Schrieke, Islam masuk ke Jawa pada 1416, didasarkan pada berita Ma Huan.

Ma Huan adalah seorang Muslim China yang berkunjung ke pesisir Jawa pada 1416, yang kemudian menuliskan laporan dalam bukunya yang berjudul Ying-Yai Sheng-Lan (Peninjauan tentang Pantai-Pantai Samudra).

Dalam laporannya, disebutkan tentang orang-orang Islam yang tinggal di Gresik, termasuk di antaranya para pedagang dari Timur Tengah, Arab, Persia, dan India.

Selain itu, bukti Islam berkembang di Jawa adalah ditemukannya makam Malik Ibrahim, yang juga dari Persia.

Malik Ibrahim berasal dari Kasyan, Persia, dan diperkirakan meninggal pada 822 H atau 1419 M.

Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di Jawa Tengah

Proses masuknya Islam di Jawa

Ketika Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaannya di era pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389), banyak penduduknya yang telah beragama Islam.

Adanya penduduk Majapahit yang beragama Islam disebabkan oleh hubungan dagang antara Muslim dari wilayah Timur Tengah, Arab, dan India, di pesisir utara Jawa.

Saat itu, pesisir utara Jawa merupakan wilayah dari Kerajaan Majapahit. Setelah itu, Islam kemudian disebarkan oleh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, yang dianggap sebagai wali pertama yang mengislamkan Jawa.

Sejak Islam berkembang di Jawa, pengaruh agama Hindu Shiwa dan Buddha di Majapahit secara perlahan mulai tergantikan oleh Islam.

Proses tersebut berlangsung lama, karena agama Hindu dan Buddha masih banyak dianut oleh penduduk Majapahit.

Baca juga: Sunan Gresik, Wali Pertama Penyebar Islam di Tanah Jawa

Selain melalui proses perdagangan dan pelayaran, Islam juga berkembang melalui proses pernikahan.

Banyak pedagang Muslim dari Timur Tengah, Persia, dan India yang akhirnya menetap dan menikah dengan gadis Jawa.

Alhasil, Islam mulai memengaruhi lingkungan keluarga hingga akhirnya berkembang pesat di seluruh Jawa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.