Show
Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi Pancasila? Pengertian sistem ekonomi Pancasila adalah suatu sistem ekonomi yang dijalankan berdasarkan nilai-nilai dan moral yang terkandung di dalam Pancasila. Sistem ekonomi ini disebut juga dengan sistem ekonomi Demokrasi yang menjadi identitas perekonomian Indonesia. Artinya, Indonesia menggunakan nilai-nilai di dalam ideologi Pancasila sebagai acuan dan landasan dalam menjalankan roda perekonomian. Ada lima sumber nilai dalam sistem ekonomi Pancasila, yaitu:
Sistem ekonomi Pancasila juga disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Pasal 33 ayat 1, 2, 3, dan 4 yang isinya sebagai berikut:
Baca juga: Pengertian Pancasila Ciri-Ciri Sistem Ekonomi PancasilaDari penjelasan definisi sistem ekonomi Pancasila di atas, kita dapat mengetahui beberapa karakteristik dari sistem ekonomi ini. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila adalah sebagai berikut:
Baca juga: Macam-Macam Sistem Ekonomi Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi PancasilaDari penjelasan di atas, secara konsep sistem ekonomi Pancasila mengutamakan unsur kolektivitas dan kekeluargaan dalam menjalankan perekonomian. Namun, tentu saja ada kelebihan dan kekurangan tersendiri yang terdapat di dalam sistem ekonomi ini. 1. Kelebihan Sistem Ekonomi Pancasila
2. Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila
Baca juga: Sistem Ekonomi Campuran Penerapa Ekonomi PancasilaSeperti kita ketahui, Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Sehingga sistem ekonomi demokrasi hanya terdapat di Indonesia. Adapun beberapa contoh penerapan ekonomi Pancasila di Indonesia adalah sebagai berikut:
Baca juga: Sistem Ekonomi Liberal Di atas tadi adalah ulasan mengenai sistem ekonomi Pancasila, ciri-ciri, serta kelebihan dan kekurangannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
Berbagai banyaknya sistem ekonomi yang beredar di dunia bisa menyebabkan terjadinya masalah ekonomi modern yang sering dialami para pebisnis yang kewalahan untuk menerapkannya pada bisnis yang sedang dijalankan. Di Indonesia yang menerapkan Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila juga dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia juga harus dijiwai oleh ideologi Pancasila. Sebagian pebisnis di Indonesia terkadang sulit memahami sistem ekonomi Pancasila secara mendalam, kebanyakan para pebisnis dahulu lebih memanfaatkan kelebihan sistem ekonomi tradisional daripada sistem ekonomi Pancasila.
Sederhananya Sistem Ekonomi Pancasila adalah sebuah sistem perekonomian yang didasarkan pada lima sila dalam Pancasila yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan gotong-royong. Sistem ekonomi yang diterapkan beberapa negara memang sesuai dengan filosofi hidup negara yang berkaitan, begitu pula dengan Indonesia. Istilah Ekonomi Pancasila baru muncul pada tahun 1967 dalam suatu artikel Dr. Emil Salim. Ketika itu belum begitu jelas apa yang dimaksud dengan istilah itu. Istilah itu menjadi lebih jelas ketika pada tahun 1979, Emil Salim membahas kembali yang dimaksud dengan “Ekonomi Pancasila”. Pada esensinya, Ekonomi Pancasila adalah suatu konsep kebijaksanaan ekonomi, setelah mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan, hingga mencapai titik keseimbangan. Ke kanan artinya bebas mengikuti aturan pasar, sedangkan ke kiri artinya mengalami intervensi negara dalam bentuk perencanaan terpusat. Sistem Ekonomi Pancasila sendiri memberikan kebebasan kepada seluruh warga negara untuk berusaha atau membangun usaha perekonomian dengan batasan dan syarat-syarat yang ditentukan. Produksi masyarakat kebanyakan adalah usaha swasta yang bersandingan dengan perusahaan negara yang meliputi bidang pertambangan transportasi, pertanian, perbankan, dan lain-lain.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi Pancasila seperti yang tertuang pada UUD 1945 Pasal 33 dan GBHN Bab 3B No. 14:
– Pasal 33 Setelah Amandemen 2002
Pembangunan ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan yang berdasarkan kepada demokrasi ekonomi maka pengarahan dan bimbingan wajib diberikan untuk terhadap perkembangan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha. Selain itu terdapat juga ada lima ciri pokok pada Konsep Ekonomi Pancasila, antara lain:
Mengutip materi Sistem Ekonomi Pancasila yang disusun oleh Sylvia Octa Putri (2014), sistem ekonomi Indonesia berorientasi kepada:
Berdasarkan jurnal Sinkronisasi Ekonomi Pancasila dan Ekonomi Islam tulisan Muhammad Ali Akbar & Moh. Idil Ghufron (2019), tujuan akhir dari sistem ekonomi yang berlandaskan Pancasila adalah mewujudkan kemakmuran rakyat secara maksimal. Perekonomian harus disusun berdasar demokrasi ekonomi, di mana kemakmuran masyarakat lebih diutamakan daripada kemakmuran individu. Dalam sistem ini, masyarakat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi. Sedangkan pemerintah memberikan arahan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Sistem ekonomi Pancasila lebih manusiawi dari sistem ekonomi lainnya karena mendahulukan sosial, keadilan, dan persaudaraan. Untuk di Indonesia sendiri, sistem ekonomi Pancasila memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
Koperasi merupakan salah satu wujud penerapan ekonomi Pancasila yang dapat memajukan perekonomian dilihat dari institusinya. Koperasi merupakan usaha kolektif berasaskan kekeluargaan. Pengelolaan dan distribusi kekayaannya dikuasai oleh para anggota sehingga tidak adanya kesenjangan ekonomi antar individu. Namun, popularitas koperasi kian tenggelam, hal ini terlihat dari banyaknya koperasi di Indonesia yang tinggal papan namanya saja. – BUMNBUMN atau Badan Usaha Milik Negara memperlihatkan adanya peran serta negara dalam hal mengelola perekonomian dalam berbagai bidang. Ketika BUMN mengalami kondisi privatisasi, maka hal ini bisa dipandang sebagai indikasi adanya kekurangan peran serta negara dalam hal mengelola perekonomian. – Serikat BuruhSerikat buruh merupakan bentuk gerakan kolektif kelas pekerja. Relasi antara pekerja dan pemodal yang rentan eksploitasi bisa diantisipasi atau dikurangi dengan adanya serikat buruh. Serikat buruh yang kuat mempunyai posisi tawar yang kuat di mata pemilik modal atau investor. Kesenjangan pendapatan antara buruh dan pengusaha termasuk tim manajerial perusahaan bisa dikurangi apabila serikat buruh memiliki posisi tawar yang kuat. Ekonomi Pancasila mengutamakan kemakmuran bersama, bukan kemakmuran segelintir orang.
Suatu sistem ekonomi berkaitan erat dengan sistem akuntansi yang ada di dalamnya. Dengan memiliki sistem akuntansi yang baik maka perekonomian dapat berkembang dengan baik dan dapat menciptakan kesejahteraan pada masyarakat. Dengan menggunakan aplikasi ini tentu saja perhitungan yang dilakukan lebih akurat dan cermat. Finata merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan software keuangan bisnis dijamin berkualitas dan terpercaya. Nah, jika Anda tertarik untuk mengelola bisnis dengan mudah, langsung saja kunjungi website resminya finata.id dan pilih produk yang Anda butuhkan. Jangan lupa follow instagram dan subscribe youtube kita untuk mendapatkan berbagai info menarik mengenai akuntansi, keuangan, bisnis, dan lainnya. |