Sebutkan contoh contoh peristiwa yang berhubungan dengan ilmu fisika dengan ilmu lainnya

7 Fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari - Fisika merupakan mata pelajaran yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Banyak ditemukan gejala dan fenomena alam yang terjadi di sekitar siswa. Hal ini sesuai dengan prinsip fisika itu ada dimana-mana dan kapan saja.

Sebutkan contoh contoh peristiwa yang berhubungan dengan ilmu fisika dengan ilmu lainnya

Foto : Salah satu fenomena fisika gejala pembiasan cahaya (matrapendidikan.com)

Berikut rangkuman peristiwa fisika sehari-hari yang mudah teramati:

Bumi bergerak mengelilingi matahari dari arah barat ke timur. Faktanya, matahari yang terlihat bergerak dari timur ke barat.

Gerak matahari dari timur ke barat disebut gerak semu harian mata hari.

Lemari hias selalu menggunakan cermin datar. Orang tidak pernah menggunakan cermin cembung atau cekung.

Pada cermin datar, benda sama tinggi dengan bayangannya, jarak benda sama dengan jarak bayangannya.

Hanya saja, cermin datar menunjukkan bayangan yang tertukar antara sisi kanan dengan sisi kiri.

Cermin cembung tidak pernah membentuk bayangan terbalik. Semakin jauh jarak benda maka bayangan benda itu semakin kecil, begitu sebaliknya.

Ini dapat ditemukan pada spion kendaraan.

Pelangi terjadi pada pagi atau sore hari, tidak pernah tengah hari, apalagi malam hari. Jika matahari berada di sebelah barat maka pelangi terjadi di sebelah timur, begitu sebaliknya.

Pelangi terjadi saat hujan dan tidak pernah terjadi pada saat cuaca cerah. Pelangi itu merupakan proses penguraian bintik air oleh cahaya matahari.

Jam tangan dan alat ukur waktu lainnya selalu berputar ke kanan. Orang menjadikan ini sebagai patokan arah putaran.

Misalnya, searah dengan putaran jarum jam. Artinya, berputar ke kanan. Berlawanan dengan putaran jarum jam, berarti berputar ke kiri.

Ketika kendaraan hendak berangkat kita terdorong ke belakang, begitu sebaliknya. Ini diindikasikan sebagai hukum kelembaman (hukum I Newton).

Sesungguhnya petir dan kilat terjadi bersamaan. Faktanya kilat terlihat terlebih dahulu ketimbang terdengar petir. Ini disebabkan oleh cahaya lebih cepat merambat di udara ketimbang bunyi.***

tirto.id - Contoh perubahan fisika dan kimia mudah ditemukan di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Proses itu berkaitan dengan perubahan materi.

Perubahan materi yang terjadi di sekeliling kehidupan manusia secara umum bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis. Keduanya adalah perubahan fisika dan perubahan kimia. Dua jenis perubahan materi tersebut memiliki perbedaan dari segi sifat zat sebelum dan sesudah berubah.

Dinukil dari buku IPA Kelas VIII (2017), pengertian perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru. Sifat zat sebelum dan sesudah terjadi perubahan materi (jenis fisika) tetap sama. Komposisinya pun tidak ada yang berubah.

Baca juga:

  • Contoh Soal dan Jawaban GLB Gerak Lurus Beraturan dalam Fisika
  • Pengertian Ilmu Kimia, Defenisi, Hakikat, & Manfaat Mempelajarinya

Hal tersebut berbeda dengan perubahan kimia. Dalam perubahan kimia terjadi perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan sifat kimia berbeda dari zat asalnya. Perubahan dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau peruraian suatu zat.

Sebutkan contoh contoh peristiwa yang berhubungan dengan ilmu fisika dengan ilmu lainnya

Contoh Perubahan Fisika di Lingkungan Sekitar

Perubahan fisika merupakan perubahan zat yang tidak menimbulkan terbentuknya zat baru. Materinya bisa saja mengalami perubahan bentuk dan wujud, tapi sifat fisikanya masih sama.

Perubahan fisika memiliki sifat sementara. Sebab, setelah materi berubah masih bisa dikembalikan pada materi asalnya.

Contoh perubahan fisika di lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Perubahan air menjadi es batu (membeku)

2. Perubahan uap air menjadi air (mengembun)

3. Perubahan air menjadi uap air (menguap)

4. Lilin meleleh

5. Perubahan kayu menjadi meja

6. Perubahan kain menjadi baju dan celana

7. Gula larut dalam air

8. Garam larut dalam air

9. Bola lampu menjadi panas karena menyerap energi listrik

10. Beras diubah menjadi tepung beras.

Baca juga: Apa Saja Faktor Penyebab Perubahan Sosial: Internal dan Eksternal

Contoh Perubahan Kimia di Lingkungan Sekitar

Perubahan kimia adalah perubahan yang akan menghasilkan materi baru dengan sifat berlainan dari materi awal. Nama lain perubahan kimia yakni reaksi kimia.

Pada saat materi sudah mengalami reaksi kimia, perubahan itu membuatnya tidak dapat dikembalikan lagi pada keadaan awal.

Materi yang mengalami proses perubahan kimia, umumnya memiliki beberapa ciri khusus. Ciri tersebut adalah:

- Terbentuk zat baru

- Terbentuk gas

- Terbentuk endapan

- Terjadi perubahan warna

- Terjadi perubahan suhu

Mengutip modul PJJ IPA Kelas VII (2020), perubahan kimia dapat muncul karena beberapa sebab. Penyebab tersebut adalah proses bernafas, proses fotosintesis, pembakaran, pembusukan, perkaratan, fermentasi, dan pemasakan.

Contoh perubahan kimia di lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Perubahan oksigen menjadi karbondioksida saat bernafas

2. Perubahan gas karbondioksida dan air menjadi karbohidrat dan gas oksigen dalam proses fotosintesis di daun hijau

3. Kayu dibakar menjadi arang

4. Besi mengalami perkaratan

5. Roti menjadi berjamur

6. Susu menjadi masam saat dibiarkan lama

7. Perubahan singkong menjadi tape

8. Proses memasak makanan

9. Perubahan makanan menjadi feses karena mengalami pembusukan di usus

10. Nasi berubah jadi membusuk setelah beberapa jam dimasak.

Penyebab terjadinya reaksi kimia lainnya yaitu:

  1. Pembakaran. Benda yang mudah terbakar akan berubah menjadi wujud lain. Contohnya adalah kayu yang dibakar.
  2. Proses fotosintesis. Kejadian fotosintesis membuat gas karbondioksida dan air berubah menjadi karbohidrat dan gas oksigen. Proses ini terjadi pada tumbuhan hijau di siang hari.
  3. Proses bernapas. Saat bernapas, oksigen yang masuk paru-paru akan mengalami perubahan dan mengeluarkan gas karbondioksida.
  4. Pembusukan. Pembusukan akan membuat suatu materi menjadi materi baru. Contohnya roti menjadi berjamur, susu menjadi asam rasanya, dan lainnya.
  5. Fermentasi. Proses fermentasi paling kentara pada pembuatan tape singkong. Singkong yang mengalami peragian akan memiliki wujud baru dan memiliki sedikit kandungan alkohol.
  6. Pemasakan. Proses pemasakan akan menimbulkan wujud dan sifat baru pada materi yang dimasak.

Baca juga:

  • Sektor Pertanian Diminta Antisipasi Gejolak Perubahan Iklim di 2023
  • Apa Itu Perubahan Kimia dan Contohnya di Kehidupan Sekitar

Baca juga artikel terkait ILMU KIMIA atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/add)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Ilmu fisika berkaitan dengan studi alam, tetapi benda mati. Ini termasuk astronomi, fisika, kimia, dan ilmu bumi (meskipun ilmu bumi kadang-kadang diberikan kategori sendiri). Seperti halnya yang akan disampaikan pada artikel di bawah ini yang mengulas tentang hubungan antara ilmu fisika dengan ilmu-ilmu yang lainnya.

Telah kita ketahui bahwa tujuan fisika adalah untuk memungkinkan kita memahami komponen-komponen dasar materi dan antaraksi di antaranya, dan karenanya mampu menerangkan gejala alam, termasuk sifat-sifat materi dalam kelompok.

Dari pernyataan ini dapat kita lihat bahwa fisika merupakan ilmu yang paling fundamental diantara semua ilmu pengetahuan alam. Kimia membahas satu aspek khusus dari program yang sangat besar ini: penerapan hukum-hukum fisika pada susunan molekul dan pada cara-cara praktis  yang beraneka ragam dalam mengubah molekul tertentu menjadi yang lain.

Biologi harus bersandar ketat pada fisika dan kimia untuk menerangkan proses-proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Penerapan prinsip fisika dan kimia pada problema-problema praktis, dalam penelitian dan pengembangan dan juga dalam praktek profesional, telah memberikan dorongan bagi berkembangnya berbagai cabang rekayasa. Praktek dan riset rekayasa modern tak akan mungkin tanpa pemahaman yang kokoh tentang ide-ide dasar ilmu pengetahuan alam.

Pentingnya fisika bukan hanya terletak pada kenyataan bahwa ia memberikan kerangka konseptual dasar dan teoritis di atas mana semua ilmu pengetahuan alam berpijak. Dari segi praktis, fisika penting karena ia menyiapkan teknik-teknik yang dapat digunakan pada hampir setiap bidang riset murni atau terapan. Astronom membutuhkan teknik-teknik optika, opektroskopi, dan radio.

Ahli geologi menggunakan metode gravimetri, akustik, inti dan mekanika dalam  penelitiannya. Penggunaan serupa juga dilakukan oleh ahli kelautan, meteorologi, dan seismologi. Sebuah rumah sakit modern dilengkapi dengan ahli laboratorium dimana teknik fisika canggih diterapkan. Sebagai kesimpulan, hampir tak ada suatu kegiatan riset termasuk arkeologi, paleontologi, sejarah dan kesenian yang dapat berlangsung tanpa menggunakan tekni-teknik fisika modern. Fisikawan mempunyai kepuasan bahwa ia tidak hanya memajukan pengetahuan kita tentang alam semesta tapi juga ikut menyumbang bagi kemajuan sosial umat manusia.

  • Hubungan ilmu fisika dengan ilmu kimia

Antara ilmu fisika dan ilmu kimia satu sama lain saling menguatkan. ada fenomena fisika tertentu yang lebih mudah dijelaskan dengan ilmu kimia dan juga sebaliknya. Dalam bidang keilmuan, juga dikenal yang namanya Kimia Fisik. Kimia Fisik adalah ilmu yang mempelajari fenomena makroskopik, mikroskopik, atom, subatom dan partikel dalam sistem dan proses kimia berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep fisika, dengan bidang khusus, termodinamika kimia, kimia kuantum, dan kinetika.

Kimia Fisik banyak menggunakan konsep-konsep dan prinsip Fisika Klasik (seperti energi, entropi, suhu, tekanan, tegangan permukaan, viskositas, hukum Coulomb, interaksi dipol), Fisika Kuantum (seperti foton, bilangan kuantum, spin, kebolehjadian, prinsip ketakpastian), maupun Mekanika Statistik (seperti fungsi partisi, distribusi Boltzmann). Bagian penting dari ilmu ini termasuk termodinamika kimia, kinetika kimia, kimia kuantum, elektrokimia, kimia permukaan dan kimia padatan, dan spektroskopi. Kimia fisik juga penting bagi ilmu material modern.

Pada satu sisi ilmu fisika dan kimia sangat bersinggungan yaitu pada bidang konfigurasi elektron dalam atom. Ilmu fisika lebih mendalami mengapa elektron membentuk konfigurasi tersebut sedangkan ilmu kimia mempelajari dampak dari konfigurasi elektron pada reaksi kimia. Kalau membahas kimia maka akan terbatas pada reaksi senyawa dan unsur dimana atom-atom akan saling bertukar tempat dan menyusun senyawa baru dengan melepas atau menyerap energi. Sedangkan untuk reaksi nuklir dimana yang terjadi adalah pertukaran sub atomik seperti proton dan neutron maka bidang ini tidak masuk kimia lagi tetapi sudah masuk bidang fisika nuklir.

Jadi hubungannya sebenarnya kimia memperdalam salah satu bagian fisika yaitu yang berkaitan dengan rekasi kimia dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Karena bagian ini sangat luas bahkan untuk rantai karbon akan dibahas sendiri dalam ilmu biologi yaitu biokimia.

  • Hubungan ilmu fisika dengan ilmu filsafat

Filsafat adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan (realitas). Filsafat merupakan refleksi rasional (fikir) atas keseluruhan realitas untuk mencapai hakikat(=kebenaran)dan memperoleh hikmat (= kebijaksanaan).

Al-Kindi (801 – 873 M) : “Kegiatan manusia yang bertingkat tertinggi adalah filsafat yang merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia… Bagian filsafat yang paling mulia adalah filsafat pertama, yaitu pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan sebab dari segala kebenaran”.

Unsur “rasional” (penggunaan akal budi) dalam kegiatan ini merupakan syarat mutlak, dalam upaya untuk mempelajari dan mengungkapkan “secara mendasar” pengembaraan manusia di dunianya menuju akhirat. Disebut “secara mendasar” karena upaya itu dimaksudkan menuju kepada rumusan dari sebab-musabab pertama, atau sebab-musabab terakhir, atau bahkan sebab-musabab terdalam dari obyek yang dipelajari (“obyek material”), yaitu “manusia di dunia dalam mengembara menuju akhirat”. Itulah scientia rerum per causas ultimas:  pengetahuan mengenai hal ikhwal berdasarkan sebab-musabab yang paling dalam.

Karl Popper (1902-?) menulis “semua orang adalah filsuf, karena semua mempunyai salah satu sikap terhadap hidup dan kematian. Ada yang berpendapat bahwa hidup itu tanpa harga, karena hidup itu akan berakhir. Mereka tidak menyadari bahwa argumen yang terbalik juga dapat dikemukakan, yaitu bahwa kalau hidup tidak akan berakhir, maka hidup adalah tanpa harga; bahwa bahaya yang selalu hadir yang membuat kita dapat kehilangan hidup sekurang-kuran gnya ikut menolong kita untuk menyadari nilai dari hidup”.

Mengingat berfilsafat adalah berfikir tentang hidup, dan “berfikir” = “to think” (Inggeris) = “denken” (Jerman), maka – menurut Heidegger (1889-1976 ), dalam “berfikir” sebenarnya kita “berterimakasih” = “to thank” (Inggeris) = “danken” (Jerman) kepada Sang Pemberi hidup atas segala anugerah kehidupan yang diberikan kepada kita.

Menarik juga untuk dicatat bahwa kata “hikmat” bahasa Inggerisnya adalah “wisdom”, dengan akar kata “wise” atau “wissen” (bahasa Jerman) yang artinya mengetahui. Dalam bahasa Norwegia itulah “viten”, yang memiliki akar sama dengan kata bahasa Sansekerta “vidya” yang diindonesiakan menjadi “widya”. Kata itu dekat dengan kata “widi” dalam “Hyang Widi” = Tuhan. Kata “vidya” pun dekat dengan kata Yunani “idea”, yang dilontarkan pertama kali oleh Socrates/Plato dan digali terus-menerus oleh para filsuf sepanjang segala abad.

Menurut Aristoteles (384-322 sM), pemikiran kita melewati 3 jenis abstraksi (abstrahere = menjauhkan diri dari, mengambil dari). Tiap jenis abstraksi melahirkan satu jenis ilmu pengetahuan dalam bangunan pengetahuan yang pada waktu itu disebut filsafat:

Aras abstraksi pertama – fisika. Kita mulai berfikir kalau kita mengamati. Dalam berfikir, akal dan budi kita “melepaskan diri” dari pengamatan inderawi segi-segi tertentu, yaitu “materi yang dapat dirasakan” (“hyle aistete”). Dari hal-hal yang partikular dan nyata, ditarik daripadanya hal-hal yang bersifat umum: itulah proses abstraksi dari ciri-ciri individual. Akal budi manusia, bersama materi yang “abstrak” itu, menghasilan ilmu pengetahuan yang disebut “fisika” (“physos”=alam).

Aras abstraksi kedua – matesis. Dalam proses abstraksi selanjutnya, kita dapat melepaskan diri dari materi yang kelihatan. Itu terjadi kalau akal budi melepaskan dari materi hanya segi yang dapat dimengerti (“hyle noete”). Ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh jenis abstraksi dari semua ciri material ini disebut “matesis” (“matematika” – mathesis = pengetahuan,ilmu).

Aras abstraksi ketiga – teologi atau “filsafat pertama”. Kita dapat meng-“abstrahere” dari semua materi dan berfikir tentang seluruh kenyataan, tentang asal dan tujuannya, tentang asas pembentukannya, dsb. Aras fisika dan aras matematika jelas telah kita tinggalkan. Pemikiran pada aras ini menghasilkan ilmu pengetahuan yang oleh Aristoteles disebut teologi atau “filsafat pertama”. Akan tetapi karena ilmu pengetahuan ini “datang sesudah” fisika, maka dalam tradisi selanjutnya disebut metafisika.

Secara singkat, filsafat mencakup “segalanya”. Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu pengetahuan; disebut “sebelum” karena semua ilmu pengetahuan khusus mulai sebagai bagian dari filsafat dan disebut “sesudah” karena ilmu pengetahuan khusus pasti menghadapi pertanyaan tentang batas-batas dari kekhususannya.