Show
Apa jadinya kalau mobil, motor, dan kendaraan bermesin lainnya menggunakan bahan bakar air? Pasti akan lebih hemat energi dan tidak mencemarkan udara. Ternyata ada mobil seperti itu, lo. Hidrogen sebagai Penggerak Air atau yang dalam istilah disebut H2O terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen. Nah, kalau air digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, itu berarti ada proses pemisahan hidrogen dan oksigen. Mesin kendaraan akan memisahkan hidrogen dan oksigen yang menjadi unsur pembentuk air. Hidrogen itulah lalu diubah menjadi energi penggerak mekanik dengan cara membakarnya di dalam mesin itu sendiri melalui pemanasan sehingga kendaraan bisa bergerak. Baca juga: Tanaman Perkebunan, Pengganti Bahan Bakar Minyak Ramah Lingkungan Mobil dan motor yang menggunakan bahan bakar minyak akan menghasilkan udara kotor yang keluar dari knalpotnya. Tak jarang udara kotor itu terlihat berwarna hitam yang pastinya akan membuat udara di sekitar menjadi tercemar. Namun kendaraan berbahan bakar air ini ramah lingkungan, lo. Bayangkan saja, air yang ada di dalam mesin itu dipanaskan seperti saat kita mendidihkan air. Udara yang keluar dari knalpotnya bukanlah udara kotor, melainkan uap air. Maka itu, lingkungan tidak akan tercemar udara kotor. Baca juga: Biofuel, Bahan Bakar Ramah Lingkungan Jauh dan Cepat Kendaraan berbahan bakar air dibuat agar bisa melaju lebih jauh dan lebih cepat daripada kendaraan berbahan bakar minyak. Dalam sekali perjalanan, mobil jenis ini bisa menjelajah hingga 300 kilometer, lo. Mobil ini juga bisa berpindah kecepatan hanya dengan waktu beberapa detik saja. Wah, hebat ya! Salah satu contoh mobil berbahan bakar air adalah Aston Martin DBGT 2025. Walaupun dibuat di Inggris, tapi mobil ini dirancang oleh seorang mahasiswa University of Western, Australia yang bernama Brendan Woolsey. Mobil ini disebut sebagai mobil masa depan yang ramah lingkungan. Page 2
Page 3
Apa jadinya kalau mobil, motor, dan kendaraan bermesin lainnya menggunakan bahan bakar air? Pasti akan lebih hemat energi dan tidak mencemarkan udara. Ternyata ada mobil seperti itu, lo. Hidrogen sebagai Penggerak Air atau yang dalam istilah disebut H2O terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen. Nah, kalau air digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, itu berarti ada proses pemisahan hidrogen dan oksigen. Mesin kendaraan akan memisahkan hidrogen dan oksigen yang menjadi unsur pembentuk air. Hidrogen itulah lalu diubah menjadi energi penggerak mekanik dengan cara membakarnya di dalam mesin itu sendiri melalui pemanasan sehingga kendaraan bisa bergerak. Baca juga: Tanaman Perkebunan, Pengganti Bahan Bakar Minyak Ramah Lingkungan Mobil dan motor yang menggunakan bahan bakar minyak akan menghasilkan udara kotor yang keluar dari knalpotnya. Tak jarang udara kotor itu terlihat berwarna hitam yang pastinya akan membuat udara di sekitar menjadi tercemar. Namun kendaraan berbahan bakar air ini ramah lingkungan, lo. Bayangkan saja, air yang ada di dalam mesin itu dipanaskan seperti saat kita mendidihkan air. Udara yang keluar dari knalpotnya bukanlah udara kotor, melainkan uap air. Maka itu, lingkungan tidak akan tercemar udara kotor. Baca juga: Biofuel, Bahan Bakar Ramah Lingkungan Jauh dan Cepat Kendaraan berbahan bakar air dibuat agar bisa melaju lebih jauh dan lebih cepat daripada kendaraan berbahan bakar minyak. Dalam sekali perjalanan, mobil jenis ini bisa menjelajah hingga 300 kilometer, lo. Mobil ini juga bisa berpindah kecepatan hanya dengan waktu beberapa detik saja. Wah, hebat ya! Salah satu contoh mobil berbahan bakar air adalah Aston Martin DBGT 2025. Walaupun dibuat di Inggris, tapi mobil ini dirancang oleh seorang mahasiswa University of Western, Australia yang bernama Brendan Woolsey. Mobil ini disebut sebagai mobil masa depan yang ramah lingkungan. KOMPAS.com – Beberapa tahun terakhir, pengembangan mobil listrik semakin berkembang pesat untuk menggantikan mobil konvensional berbahan bakar minyak. Dorongan akan isu lingkungan yang kuat dan semakin berkurangnya cadangan minyak, disinyalir menjadikan pengembangan mobil listrik menjadi meroket. Produsen-produsen mobil di seluruh dunia berlomba-lomba mengeluarkan varian terbaru mobil listriknya, hal itu semakin menyemarakkan persaingan mobil listrik. Kendati demikian, selain mobil listrik, ada sejumlah kendaraan alternatif yang pernah dikembangkan atau bahkan bakal menjadi alternatif-alternatif lain di masa depan. Dilansir dari Fortune, berikut kendaraan alternatif yang sudah dikembangkan dan bahkan sudah diproduksi. Baca juga: Inspirasi Energi: Bagaimana Konsumsi dan Harga Minyak Bumi pada 2021? 1. Kendaraan hibrida
Lihat Foto Kendaraan ini memadukan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik untuk menggerakkan kendaraan. Selain itu, teknologi ini memungkinkan penggunaan dua jenis sumber energi yang berbeda. Penggunakan listrik untuk menggerakkan sebagian kendaraan memiliki manfaat penghematan bahan bakar dan emisi yang signifikan. Kendaraan hibrida menggunakan daya listrik yang tersimpan di baterai untuk memberi tenaga pada kecepatan rendah atau untuk digunakan untuk start/stop. Baterai dari kendaraan ini dapat diisi ulang melalui pengereman regeneratif dan melalui putaran dari mesin pembakaran internal.
Dengan demikian, kendaraan ini tidak perlu dicolokkan ke sumber listrik eksternal untuk mengisi ulang. Honda Insight dan Toyota Prius adalah dua model pertama dari dua pabrikan yang berbeda yang hadir di Amerika Serikat (AS) pada 1999. Baca juga: Inspirasi Energi: Kenapa Harga Mobil Listrik Mahal? Ini Alasannya 2. Plug-in Hybrid
Lihat Foto Kendaraan plug-in hybrid atau PHEV mirip dengan kendaraan hibrida. Bedanya, kendaraan ini memiliki kapasitas baterai yang lebih besar yang dapat menggerakkan mobil dalam jarak terbatas hanya dengan listrik, tanpa perlu menggunakan tenaga dari pembakaran internal. Bedanya lagi dengan kendaraan hibrida, baterai di kendaraan PHEV juga dapat diisi ulang dengan dicolokkan ke sumber tenaga listrik eksternal. Karena kapasitas baterainya lebih besar, harga PHEV juga reltif lebih mahal dibandingkan mobil hibrida pada umumnya. Di AS, hanya ada beberapa merk yang telah mengembangka PHEV ini seperti General Motors (GM) dan Chevrolet. Baca juga: Inspirasi Energi: Panas Laut, Sumber Energi Terbarukan yang Terus Diteliti 3. Kendaraan listrik
Lihat Foto Jenis kendaraan yang sekarang sedang populer dan naik daun karena dikembangkan oleh banyak produsen di seluruh dunia.
Kendaraan ini murni menggunakan daya listrik yang tersimpan di dalam baterai untuk menggerakkan kendaaraan dan melaju. Kini, beberapa produsen berlomba-lomba untuk membuat baterai yang mampu menampung lebih banyak energi listrik namun dengan harga yang lebih murah. Kendala terbaru dari pengembangan kendaraan ini adalah lamanya waktu pengisian daya dan harga baterai yang harus ditekan. Baca juga: Inspirasi Energi: Energi Arus Laut yang Kurang Dikembangkan Kendaraan ini mampu mengubah campuran BBM dengan etanol sehingga dinilai dapat mengurangi konsumsi BBM. Di AS, telah ada sekitar 84 model mobil dan truk dari jenis ini. Kendaraan ini dapat bekerja pada campuran BBM yang mengandung hingga 85 persen etanol. Kendati demikian, kendaraan ini akhir-akhir mendapat cukup banyak tentangan karena etanol dinilai lebih boros dibandingkan BBM. Sehingga, produksi karbon dioksida justru meningkat. Di sisi lain, kebanyakan etanol diproduksi dari bahan pangan. Jika etanol diproduksi secara masif untuk bahan bakar, dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti persaingan bahan pangan dengan energi atau pun pembukaan hutan yang lebih luas. Baca juga: Inspirasi Energi: Mengenal Energi Ombak Laut yang Potensial 5. Kendaraan berbahan bakar biosolar
Lihat Foto Kendaraan ini mengonsumsi BBM yang berasal dari minyak nabati, lemak hewani, atau pun minyak restoran daur ulang.
Bahan bakar ini bisa berupa campuran antara BBM dengan minyak nabati atau pun dari minyak nabati yang sepenuhnya diubah menjadi BBM. Di Indonesia, implementasi penggunaan biosolar tercermin dari kebijakan B30 alias campuran 70 persen solar dengan 30 persen minyak nabati. Sebelumnya, Indonesia juga telah menerapkan kebijakan B20 sebagai salah satu cara untuk menyerap minyak sawit. Bahan bakar ini juga mendapat kontra karena dikhawatirkan adanya persaingan penyediaan bahan pangan dengan energi atau pun pembukaan hutan yang lebih luas. Baca juga: Inspirasi Energi: Energi Pasang Surut Air Laut yang Melimpah di Seluruh Dunia 6. Kendaraan berbahan bakar gas
Lihat Foto Sesuai namanya, kendaraan ini tidak menggunakan BBM sebagai bahan bakar pembakaran internalnya, namun memakai gas alam. Prinsipnya sama saja dengan kendaraan ber-BBM yakni gas diiubah menjadi pembakaran di dalam piston sehingga menggerakkan kendaraan. Kendati telah dipasarkan oleh sejumlah produsen berpuluh-puluh tahun lalu, kendaraan berbahan bakar gas masih kalah perkembangannya daripada kendaraan dengan BBM. Terbaru, Mesir tidak akan mengeluarkan lisensi untuk mobil baru kecuali mereka menggunakan bahan bakar gas. Baca juga: Inspirasi Energi: Panas Bumi (1) Geotermal Masih Dimanfaatkan untuk Memasak di Negara-negara Ini 7. Fuel cell
Lihat Foto
Kendaraan fuel cell hampir mirip dengan kendaraan listrik karena sama-sama menggunakan daya listrik yang disimpan di baterai untuk menggerakkan kendaraan mobil. Bedanya, kendaraan dia memproduksi listrik sendiri dari penyediaan bahan bakar hidrogen dan oksigen. Teknologi ini mengubah bahan kimia hidrogen dan oksigen sehingga menghasilkan listrik searah alias listrik DC. Fuel cell ini menghasilkan tenaga listrik secara efisien dan tanpa polusi. Tidak seperti sumber energi yang menggunakan bahan bakar fosil. Daimler, Hyundai, Nissan, Ford, Toyota, Honda, dan GM sekarang tengah gencar mengembangkan kendaraan fuel cell. Bahkan, Toyota sudah mulai menjual pada 2015. Adalah Toyota Mirai yang merupakan produk dari Toyota untuk kendaraan fuel cell. Baca juga: Inspirasi Energi: Panas Bumi (2) Pemanfaatan Geotermal Sebagai Penghangat Ruangan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |