Sebutkan dan jelaskan 3 macam kesalahan pada program

Error !, mungkin ini kerap menghantui anda mana kala melakukan kegiatan pemrograman. Nah agar anda bisa memahami lebih lanjut lagi dengan error yang anda temukan, anda harus mengetahui klasifikasi error tersebut.


Pada dasarnya jenis error di klasifikasikan atas 3 jenis, yaitu :

  1. Syntax Error
  2. Runtime Error
  3. Logic Error

1. Syntax Error

Kesalahan jenis ini sangat tergolong mudah untuk di perbaiki. Hal ini di karenakan kesalahan ini akan memunculkan baris yang salah dan bahkan langsung statemen yang salah akan di tampilkan.

Kesalahan jenis ini akan muncul jika program akan di kompilasi atau di jalankan.

Untuk jenis jenis pemrograman yang harus di Kompilasi, kesalahan ini sering terjadi. Tetapi untuk pemrograman yang Interpretasi, atau jenis Interpreter, seperti Visual Basic, VB.Net dan lainnya maka kesalahan jenis ini sudah langsung di perbaiki oleh Interpreternya ataupun langsung di tandai (Mark). Sehingga akan langsung di edit.

2. Runtime Error

Kesalahan jenis ini juga tergolong mudah di perbaiki.  Kesalahan ini akan muncul saat program sedang berjalan, jika program yang sedang di jalankan, terjadi error, maka kesalahan akan di tampilkan dan di tujukan pada baris yang salah.

Hmm sangat mudah di perbaiki kan? 😀

3. Logic Error

Nah untuk kesalahan jenis ini, sangat sulit di perbaiki, karna termasuk logika kita atau yang membuatnya yang salah. Sehingga butuh waktu yang lama untuk memperbaikinya. Hal ini dikarenakan logika program terdapat kesalahan.

Kesalahan ini sulit di ketahui, hanya programer programer yang teliti dengan outputnya saja yang bisa mengantisipasi kesalahan ini.

Nah 3 jenis kesalahan sudah saya uraikan satu demi satu, saya mengharapkan anda memahami kesalahan kesalahan yang anda temui di dalam pemrograman.

Sebutkan dan jelaskan 3 macam kesalahan pada program

Sebutkan dan jelaskan 3 macam kesalahan pada program

      Assalamualaikum Guys..Bagi seorang programer, kata Error merupakan kata yang menyeramkan karena hal tersebut menandakan bahwa ada sesuatu yang salah di dalam program buatannya. Oleh sebab itu penting bagi programer untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab error pada program dengan melakukan analisis dan mengenal permasalahan yang terjadi.
  • Berikut ini adalah jenis kesalahan yang sering terjadi pada kegiatan pemrograman:
1. Syntax Error        Syntax Error terjadi merupakan jenis kesalahan yang terjadi akibat perintah atau statement yang diketik menyalahi aturan pengkodean oleh bahasa pemrograman yang digunakan. Setiap bahasa pemrograman memiliki aturan pengkodean tersendiri yang harus dipatuhi. Contohnya pada bahasa pemrograman Pascal atau delphi, setiap statement diwajibkan untuk diakhiri dengan tanda titik koma (;), jika tidak menuliskannya, maka program akan menampilkan pesan Syntax Error saat dijalankan. Selain itu setiap bahsa pemrograman juga memiliki keyword yaitu perintah2 baku yang sering digunakan seperti if, perulangan for atau while, penulisan fungsi dan lambang aritmatikaseprti modulus, pangkat dan lain-lain, hal ini juga merupakan Syntax Error.       Kesalahan penulisan parameter pada sebuah fungction/procedure juga termasuk Syntax Error, misalnya jika function yang anda gunakan memerlukan parameter, sementara anda lupa menuliskan parameter tersebut.       Meskipun Syntax Error merupakan jenis kesalahan yang paling sering ditemui, tapi pada umumnya juga mudah untuk diatasi. Syntax Error mudah diperbaiki jika bahasa pemrograman yang anda gunakan menunjukkan baris kesalahan yang tepat, dan menampilkan pesan kesalahan yang benar. Pada beberapa bahasa pemrograman disediakan fasilitas Auto Sytax Check, dimana muncul sebuh peringatan ketika anda mengetikkan syntax yang salah.2. Run-time Error             Jenis kesalahan Run-time Error terjadi ketika kode program melakukan sesuatu yang tidak dimungkinkan. Contohnya jika pada sebuha aplikasi mencoba mengkases file yang tidak ada, atau terjadi kesalahan alokasi memory.       Terkadang Run-time Error terjadi karena berbagai aspek dan tidak selalu terjasi kesalahan pemrograman, sebagai contoh jika anda sengaja menghapus beberapa file penting yang digunakan oleh suatu aplikasi, maka terdapat kemungkinan akan terjadi Run-time Error saat aplikasi tersebut dijalankan.    Walaupun demikian, pencegahan semaksimal mungkin dengan memberikan validasi dan pesan yang user friendly saat terjasi kesalahan pada aplikasi akan sangat membantu untuk mengetahui mengapa aplikasi tidak berjalan sebagaimana mestinya. 3. Logical Error        Logical Error merupakan jenis kesalahan yang relatif sulit untuk ditemukan penyebabnya. Karena aplikasi yang mnegandung Logical Error berjalan tanpa pesan kesalahan, tetapi mengeluarkan hasil yang tidak diharapkan, misalnya aplikasi yang dibuat menghasilkan perhitungan yang salah.       Logical Error baru dapat diketahui setelah ada melakukan testing dan mengetahui hasilnya. Logical Error dapat diperbaiki dengan memeriksaalur program dan nilai variabel yang dihasilkan.
  • Kesalahan Pada Turbo Pascal
        Setiap Program yang kita buat tidak akan langsung berjalan dengan mulus, pasti ada saja kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kesalah-kesalahan ini sering terjadi karena kesalan mengetik, kesalahan pemberian rumus atau algoritma-nya, dan cara menterjemahkan algoritma tersebut kedalam bahasa Pemrograman Ini mengakibatkan kode program yang telah kita buat tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya, tentu ini membuat Anda pusing atau malah kesal.   Adapun Kesalahan yang terjadi karena kesalahan pengetikkan pada TP, antara lain:1.      Error 85 : “;”expected = Kurang tanda (;) atau seharusnya tanda (;)2.      Error 86 : “:”expected = Kurang tanda :3.      Error 3  : Unknown identifier = Kurang satu huruf, kurang tanda kutip satu (‘) atau salah ketik huruf 4.      Error 10 : Unexpected end of file = Kurang titik(.) sbg pengakhir program5.      Error 94 : “.”expected = Seharusnya titik (.) bukan titik koma (;)6.      Error 106 : Invalid numeric format = salah format, seharusnya nomor7.      Error 113 : Error in Statement =Salah pemberian statemen     Untuk kesalahan rumus, atau algoritma-nya, anda harus lebih teliti lagi dalam pembuatan algoritma program Anda. Harus diperiksa lagi apakah sudah benar, jika sudah benar algoritmanya, tinggal anda menterjemahkan algoritma tersebut kedalam bahasa Pemrograman yang akan Anda pilih.      Perlu diingat! Bahwa setiap bahasa Pemrograman memiliki ciri-ciri tersendiri. Jadi, dengan demikian, tidak ada bahasa Pemrograman yang sama persis.      Pesan saya: jangan pernah menyerah sebelum mencoba, belajarlah dari kesalahan, jika kita sudah mengetahui kesalahannya dimana, maka kita tidak akan terjerumus kedalam lubang yang sama, seandainya pun terjerumus kita sudah tahu harus bagaimana. Kesalahn terjadi karena kita belum mengetahui bagaimana caranya, bagaiman jalannya, bagaimana prosedurnya, dll. Jika kita sudah mengetahuinya, saya yakin Anda akan lebih mahir dan lebih lancar

"Error" adalah sebuah kata yang terdengar cukup menakutkan di dunia pemrograman. Programer adalah orang yang akan dilirik dengan alis terangkat jika terjadi kesalahan pada sebuah aplikasi pada saat digunakan. Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu mengenal dan memperbaiki semua jenis kesalahan pada program. Hampir tidak ada aplikasi yang berjalan sempurna sebelum melewati berbagai rentetan kesalahan, semakin besar aplikasi yang dibuat, semakin banyak kesalahan yang dapat timbul. Sukar dibayangkan jika Anda dapat mengetikkan ratusan baris kode program tanpa ditemukan kesalahan pada saat dijalankan atau dikompilasi untuk kali pertama.

Syntax Error


Kesalahan yang paling sering ditemukan pada saat membuat program adalah kesalahan sintaks atau Syntax Error, di mana perintah atau statement yang diketikkan menyalahi aturan pengodean yang dimiliki oleh bahasa pemrograman yang Anda gunakan. Sebuah bahasa pemrograman memiliki pengodean tersendiri yang harus dipatuhi. Sebagai contoh pada bahasa pemrograman Pascal/Delphi, setiap statement diwajibkan diakhiri dengan tanda titik koma (;). Jika tidak menuliskannya, program akan menampilkan pesan Syntax Error pada saat dijalankan.

Setiap bahasa pemrograman memiliki keyword, yaitu perintah-perintah baku yang digunakan. Sebagai contoh, keyword yang umum adalah kondisi if, perulangan for atau while, penulisan fungsi dan lambang aritmatika seperti modulus, pangkat, dan lain-lain. Kesalahan penulisan keyword juga merupakan Syntax Error.

Kesalahan penulisan parameter pada sebuah function/procedure juga termasuk dalam kategori Syntax Error, misalnya jika function yang Anda gunakan memerlukan parameter sementara Anda lupa menuliskan parameter tersebut.

Syntax Error merupakan jenis kesalahan yang paling sering ditemui, tetapi juga pada umumnya adalah paling mudah untuk ditanggulangi. Syntax Error cukup mudah diketahui dan diperbaiki jika bahasa pemrograman yang Anda gunakan menunjukkan baris kesalahan dengan tepat, dan menampilkan pesan kesalahan yang benar.

Pada beberapa bahasa pemorgraman, disediakan fasilitas Auto Syntax Check, di mana muncul sebuah pesan peringatan ketika Anda mengetikkan sintaks yang salah.

Run-time Error

Jenis kesalahan Run-time Error terjadi ketika kode program melakukan suatu yang tidak dimungkinkan. Contohnya pada saat sebuah aplikasi mencoba mengakses file  yang tidak ada, atau terjadi kesalahan alokasi memory. Terkadang Run-time Error terjadi karena berbagai aspek dan tidak selalu karena kesalahan pemrograman, sebagai contoh jika Anda sengaja menghapus beberapa file penting yang digunakan oleh suatu aplikasi, maka terdapat kemungkinan akan terjadi Run-time Error pada saat aplikasi tersebut dijalanakan.

Walaupun demikian, pencegahan semaksimal mungkin dengan memberikan validasi dan pesan yang user-friendly saat terjadi kesalahan pada aplikasi, akan sangat membantu untuk mengetahui mengapa aplikasi tidak berjalan dengan semestinya.

Logical Error


Logical Error merupakan jenis kesalahan yang cukup sulit untuk ditemukan penyebabnya. Karena aplikasi yang mengandung Logical Error berjalan tanpa pesan kesalahan, tetapi mengeluarkan hasil yang tidak diharapkan, misalnya jika aplikasi Anda menghasilkan perhitungan yang salah. Logical Error baru dapat diketahui setelah Anda melakukan testing dan meninjau hasilnya. Logical Error dapat diperbaiki dengan memeriksa alur program dan nilai variabel yang dihasilkan.

Programer=Pencari Bug?


Sebuah error pada aplikasi disebut dengan istilah bug, atau dalam bahasa Inggris berarti kutu atau binatang kecil. Konon istilah bug muncul karena ditemukannya binatang kecil yang menyebabkan kerusakan pada sebuah komputer tabung pada tahun 1945. Bug aplikasi terdapat pada kode program, yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna aplikasi Anda. Pada tingkat tertentu, keberadaan bug cukup memberikan efek yang besar.

Anda mungkin belum melupakan saat di mana orang ramai membicarakan "Y2K Bug" atau bug tahun 2000, atau munculnya istilah "Blue screen of death" pada operating system Windows, atau "Kernel panic" pada operating system Linux, semua contoh tersebut menunjukkan sebuah bug serius dapat menyebabkan dampak negatif yang cukup besar.

Proses mencari penyebab bug disebut dengan debug, yang juga merupakan tugas programer setelah menerima laporan bug. Walaupun demikian, jangan menjadikan pekerjaan Anda sebagai pencari bug. Untuk itu hanya ada satu cara, minimalkan bug pada aplikasi yang Anda buat.

Apa yang harus Anda lakukan untuk menghindari jenis-jenis kesalahan yang telah disebutkan di atas? Bisa jadi tidak ada program yang sempurna, tetapi selalu ada cara untuk mengatasi atau menghindari kesalahan semaksimal mungkin.

Selalu Deklarasikan Variabel

Syntax Error bahkan Logical Error, mungkin terjadi jika terdapat penulisan variabel yang salah. Sebaiknya Anda mendeklarasikan varibel yang Anda gunakan walaupun bisa jadi bahasa pemrograman yang Anda gunakan mengizinkan untuk tidak melakukan deklarasi variabel. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang mengizinkan penggunaan variabel tanpa deklarasi, walaupun demikian disarankan Anda menggunakan variabel deklarasi. Hal tersebut akan memperkecil kesalahan penulisan variabel.

Masih dengan contoh Visual Basic, Anda dapat menambahkan perintah Option Explicit pada program untuk mencegah kesalahan tulis pada variabel. Jika terdapat variabel yang belum dideklarasikan, maka Visual Basic akan menampilkan pesan kesalahan.

Anda sebaiknya memiliki suatu skema standar untuk pemberian nama variabel dan konsisten dengan penggunaannya. Contohnya berikan nama variabel diawali dengan huruf s jika bertipe data string, misalnya sResult, sTemp, dan lain-lain.

Pada Visual Basic maupun beberapa bahasa pemrograman lain yang berorientasi object, kita dapat mendeklarasikan variabel dengan tipe data object. Terdapat berbagai jenis macam object yang dikenal, dan sebaiknya Anda menuliskannya dengan lengkap object yang dimaksud. Misalnya object ListBox, Label, dan lain-lain.

Gunakan Variabel Lokal


Sangat disarankan agar Anda selalu menggunakan variabel lokal. Salah satu manfaarnya adalah jika terjadi kesalahan program (terutama Logical Error), maka penyebab kesalahan dan solusinya akan lebih mudah ditemukan. Hal ini dikarenakan varibael lokal memiliki ruang lingkup penggunaan yang lebih kecil dibandingkan variabel global, yang dapat diakses oleh procedure yang mana saja. Penggunaan variabel global sering menimbulkan kerancuan dan memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan tanpa disadari.

Kenali Jenis Bug

Bug yang timbul pada sebuah aplikasi memiliki karakteristik. Karena itu selalu baca dan perhatikan baik-baik pesan kesalahan yang timbul. Beberapa jenis bug berdasarkan karakteristiknya adalah sebagai berikut:
  1. Divide By Zero.
    Jika pada sebuah pembagian, pembagi bernilai 0, maka program akan terhenti dan mengalami error.
  2. Infinite Loop.
    Pengertian loop adalah pengulangan, yang sering digunakan dalam teknik pemrograman. Penggunaan loop yang salah dapat mengakibatkan program menjalankan sebuah procedure tanpa akhir.
  3. Arithmatic Overvlow or Underflow.
    Overvlow terjadi saat sebuah perhitungan menghasilkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang dapat ditampung oleh media/variabel penyimpanan. Sementara underflow merupakan kebalikannya. Pada perhitungan aritmatik, hal ini sering ditemukan dan menjadi masalah.
  4. Exceeding Array Bounds.
    Array merupakan variabel berdimensi yang memiliki indeks. Saat program mengakses indeks di luar array yang ditentukan, maka akan mengakibatkan error.
  5. Access Violation.
    Hal yang terjadi saat sebuah proses mencoba melewati batas yang diizinkan oleh sistem. Misalnya menulis sebuah nilai pada alamat memory, segmen, atau media yang diproteksi.
  6. Memory Leak.
    Penggunaan memory yang tidak diinginkan, dapat terjadi karena program gagal melepaskan memory yang sudah tidak digunakan.
  7. Stack Overflow or Underflow.
    Stack merupakan struktur data dengan prinsip LIFO (Last In First Out), pada program Anda dapat mengimplementasikan logika stack untuk suatu tujuan. Tetapi jika stack melebihi atau di bawah nilai yang diijinkan oleh program, maka akan timbul kesalahan Stack Overflow/Underflow.
  8. Buffer Overflow.
    Buffer merupakan tempat penyimpanan sementara dalam teknik pemrograman. Buffer Overflow terjadi jika Anda menyimpan terlalu banyak data yang tidak dapat ditampung oleh buffer yang disediakan.
  9. Deadlock.
    Merupakan suatu kondisi di mana dua atau lebih proses saling menunggu satu sama lain untuk menyelesaikan prosesnya, dan tidak satupun dari proses tersebu yang selesai. Problem deadlock sering ditemukan pada multiprocessing.
  10. Off By One Error.
    Merupakan istilah untuk menggambarkan perulangan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Misalnya perulangan yang dikehendaki adalah lima kali, tetapi kenyataan yang terjadi aplikasi mengulang proses tersebut sebanyak empat kali atau enam kali. Kesalahan ini pada umumnya terjadi karena kesalahan logika penulisan kode pada proses perulangan.

Jangan kuatir kode program Anda dipenuhi oleh komentar. Karena akan lebih mudah bagi Anda untuk mempelajari lagi kode-kode program yang pernah Anda buat dengan membaca komentar.

Dengan mengerti kode program dengan baik, maka akan menjadi lebih mudah jika pada suatu saat terdapat Logical Error yang membutuhkan analisa ulang kode program.

Gunakan Log File


Informasi proses yang dijalankan aplikasi dan tersimpan pada sebuah log file (dapat berupa file text atau table) dapat menjadi informasi yang sangat berguna untuk menganilisis bug yang mungkin terjadi. Terutama informasi yang menjelaskan apa yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah bug terjadi.

Untuk menghindari log file yang terlalu besar, Anda dapat memisahkan log file terbagi menjadi log untuk komponen-komponen utama pada aplikasi. Jangan lupa untuk selalu mencatat waktu (timestamp) pada setiap record. Anda dapat menghapus atau melakukan backup pada log file secara periodik.

Tidak semua orang mematuhi aturan yang Anda terapkan pada aplikasi, karena itu Anda harus melakukan validasi untuk data yang dimasukkan oleh pengguna. Misalnya pada suatu form pendaftaran, Anda sebaiknya melakukan validasi untuk input yang tidak boleh kosong (mandatory/required fields), melakukan pembatasan karakter, dan validasi huruf/angka yang diperlukan.

Saat Anda mengetikkan kode program, menjalankannya, atau melakukan debug pada program, Anda berada pada environment yang berbeda-beda. Terdapat tiga environment yang umum dikenal, yaitu:

  1. Design Time.
    Aplikasi yang Anda kerjakan dilakukan pada saat design time.
  2. Run TIme.
    Saat menjalankan aplikasi.
  3. Break Mode.
    Environment saat Anda melakukan proses debug atau melihat kode program saat program tersebut dijalankan. Anda dapat melihat alur program dan perubahan nilai pada variabel, sehingga Anda dapat menelusuri kesalahan yang terjadi. Break Mode terletak di antara Design Time dan Run Time.

Lebih Jauh Mengenal Break Mode
Break Mode merupakan environment favorit programer untuk melacak kesalahan program atau dikenal dengan proses debug, terkadang memerlukan kesabaran dan ketelitian super tinggi, tetapi no pain no gain, bukan?

Dengan menjalankan Break Mode, aplikasi Anda akan dijalankan bertahap dari satu proses ke proses selanjutnya, Anda juga dapat menghentikan proses Break Mode setelah mendapatkan informasi yang cukup dalam proses debug.

Dalam menganalisis kesalahan di dalam kode program yang sangat panjang, akan sangat melelahkan jika Anda melakukan debug per-baris program dari awal hingg akhir. Untuk itu, fasilitas breakpoint sangat penting untuk keperluan debug. Breakpoint mengizinkan Anda menandai baris di mana proses debug dimulai.

Posisi breakpoint tidak dapat ditempatkan pada baris:

  1. Compiler Directive.
  2. Deklarasi Variabel.
  3. Baris Konstanta.
  4. Baris yang kosong atau berisi komentar.

Pada saat memasuki Break Mode, umumnya terdapat  beberapa instruksi yang dapat Anda gunakan untuk melakukan proses debug:

  1. Step Into.Menjalankan kode program baris per baris.Setelah satu baris dieksekusi, maka cursor akan berpindah pada baris di bawahnya. Jika baris yang dieksekusi merupakan suatu procedure, maka proses debug akan berpindah pada procedure tersebut dan akan menjalankan kode program di dalamnya. Dengan eksekusi per baris ini, Anda dapat memantau nilai-nilai variabel yang dihasilkan, umumnya pada sebuah jendela terpisah yang menampilkan nilai-nilai variabel saat ini.

    Setiap kali Anda mengeksekusi bari program, maka program akan dijalankan pada environment Run Time, dan kembali pada Break Mode saat selesai menjalankan baris tersebut.

  2. Step Over.Pada prinsipnya Step Over sama dengan Step Into. Hal yang membedakan hanyalah saat pemanggilan sebuah procedure. Jika pada Step Into, proses debug akan memasuki procedure yang dipanggil dan mengeksekusi kode program di dalamnya baris demi baris, maka Step Over menjalankan procedure tersebut tanpa memperlihatkan baris program di dalamnya.

    Step Over dilakukan jika Anda hanya ingin melakukan proses debug pada satu level, atau jika Anda yakin procedure yang dipanggil telah berjalan dengan baik dan tidak memerlukan proses debug per-baris. Step Over dan Step Into dapat digunakan bergantian tergantung kebutuhan Anda dalam menganalisis kode program.

  3. Step Out.
    Jika Anda telah berada pada suatu procedure dan ingin kembali pada baris di mana procedure tersebut dipanggil, maka gunakanlah Step Out. Step Out akan menjalankan semua baris program yang tersisa pada procedure tersebut, dan kembali pada Break Mode saat keluar dari procedure yang bersangkutan.
  4. Run To Cursor.
    Anda dapat menentukan baris selanjutnya di mana Anda ingin memulai proses debug yang baru. Porses ini mirip dengan breakpoint, hanya Anda tidak perlu menandai baris tersebut terlebih dahulu tetapi langsung mengarahkan eksekusi program pada posisi tersebut.

Layar Penolong Saat Break Mode
Melakukan proses debug pada Break Mode tidak akan menghasilkan sesuatu yang signifikan jika Anda tidak mengetahui apa saja yang terjadi pada variabel-variabel yang dieksekusi. Untuk itu, Anda memerlukan laya penolong, yang dapat dikategorikan sebagai berikut:

  1. Layar Immediate.Jika layar ini diaktifkan, Anda dapat  mengetikkan variabel atau perhitungan untuk melihat nilainya. Anda bahkan dapat mengubah nilai variabel yang sedang berjalan sehingga mempengaruhi proses debug selanjutnya.Anda dapat mengetikkan object debug pada baris program sehingga menampilkan nilai variabel yang ingin Anda monitor pada layar Immediate, contoh perintah object debug adalah debug print.

    Pada Visual Basic 6.0, Anda dapat mengaktifkan Layar Immediate dengan memilih menu View--Immediate Window.

  2. Layar Local.Layar Local akan menampilkan seluruh nilai variabel pada procedure yang sedang aktif/dijalankan pada saat Break Mode, sehingga Anda dapat memonitor perubahannya tanpa perlu mengetikkan maisng-masing variabel atau menggunakan object debug seperti pada Layar Immediate.Selain itu, Layar Local juga menampilkan hirarki dan property yang terdapat pada form yang aktif.

    Pada Visual Basic 6.0, Anda dapat mengaktifkan Layar Local dengan memilih menu View--Local Window.

  3. Layar Watch.
    Digunakan untuk melihat nilai variabel pada koneteks yang telah ditentukan, misalnya pada procedure tertentu. Anda harus terlebih dahulu mendefinisikan variabel atau expression yang ingin Anda tampilkan. Expression adalah sebuah instruksi untuk menjalankan sesuatu yang menghasilkan sebuah nilai, x = 1 adalah contoh sebuah expression sederhana. Terkadang Anda memerlukan Watch jika Anda memiliki nama variabel yang sama tetapi terletak pada procedure/konteks yang berbeda. Layar Watch juga sangat berguan karena Anda dapat menentukan expression, di mana pada saat kondisi nilai expression tersebut terpenuhi atau berubah, maka program akan berada pada Break Mode.
    Pada Visual Basic 6.0, Anda dapat mengaktifkan Layar Watch dengan memilih menu View--Watch Window. Untuk menambahkan variabel/expression, pilih menu Debug--Add Watch, atau Debug--Quick Watch.
  4. Layar Call Stack.Sering terjadi pada saat melakukan proses debug, Anda tersesat dan kehilangan alur karena terlalu banyak procedure dan modul yang dieksekusi. Pada saat ini Layar Call Stack sangat diperlukan.Call Stack menunjukkan alur proses debug dengan menampilkan procedure yang dieksekusi secara berurutan. Sehingga Anda dapat mengetahui procedure pemanggil dan procedure yang dipanggil.

    Pada Visual Basic 6.0, Anda dapat mengaktifkan Layar Call Stack dengan memilih menu View--Call Stack.

Langkah Pelaksanaan
Anda telah meminimalkan kesalahan, Anda telah mengenal dan memiliki tools untuk menanggulangi kesalahan, tetapi masih terdapat bug yang ditemukan dan harus ditanggulangi. Berikut adalah langkah mengatasi bug:

  1. Kenali Keberadaan Bug.Programmer yang berpengalaman sering telah dapat mengira-ngira penyebab terjadinya bug, beberapa proses yang rumit pada aplikasi dapat menyebabkan kesalahan saat digunakan oleh user. Contohnya saat aplikasi membutuhkan data input dengan format tertentu, tetapi user meneydiakan data input dengan format yang salah.Jika respon aplikasi adalah dengan menampilkan pesan kesalahan dan menghentikan proses, kesalahan akan dapat lebih mudah diperbaiki. Sedangkan, kesalahan yang diketahui karena hasil yang diinginkan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan, tetapi aplikasi tetap berjalan dengan baik justru akan lebih sulit diperbaiki.

    Tujuan dari langkah ini adalah mengenali penyebab bug, dengan menganalisis dalam kondisi apa bug terjadi, maka akan lebih mudah untuk melangkah ke tahap selanjutnya.

  2. Memisahkan Kode Program yang Mengandung Bug.Setelah meneukan penyabab dan kondisi yang menghasilkan bug, Anda dapat memisahkan kode program yang bermasalah tersebut untuk diperiksa. Langkah ini memerlukan testing yang berulang-ulang untuk memastikan kode program yang bermasalah.Lakukan testing secara berurutan, misalnya apakah input sudah benar, terbaca dengan benar, diproses dengan benar, dan seterusnya.Langkah ini akan lebih mudah jika Anda membuat aplikasi dengan konsep pemrograman modular yang membagi-bagi program yang besar ke dalam submodul atau procedure yang terpisah.

    Jika terdapat suatu procedure yang menerima input dengan benar tetapi menghasilkan output yang salah, maka dapat dipastikan letak bug terdapat pada procedure tersebut.

  3. Identifikasi Penyebab Bug.Setelah menemukan lokasi kode program yang mengandung bug, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi penyebab bug. Pemahaman yang baik akan ruang lingkup aplikasi tersebut adalah kunci sukses mencari sumber bug.

    Hal yang cukup berbahaya adalah jika Anda kurang memahami alur aplikasi dan mengubah kode program untuk memperbaiki bug yang ada, tetapi ternyata menciptakan bug yang lain.

  4. Memperbaiki Bug.
    Dengan mengidentifikasi sumber bug dengan tepat, mungkin akan timbul beberapa langkah perbaikan bug, pilihlah yang terbaik dan tidak mengganggu proses lainnya. Terkadang Anda dapat menemukan bug lain yang belum dilaporkan, eleminasi semua bug yang mungkin muncul.
  5. Testing.
    Setelah bug diperbaiki, adakan testing dengan tujuan memastikan apakah bug telah dapat ditanggulangi dan tidak muncul lagi, dan apakah perbaikan yang dilakukan tidak memiliki efek yang tidak diinginkan.

Basmi Sebelum DilaporkanPercaya atau tidak? Ada beberapa pengguna aplikasi yang cukup kreatif menyikapi bug dengan cara sendiri dan memiliki resep khusus dengan mempelajari pola dan karakteristik aplikasi, sehingga bug dapat dihindari dengan melakukan langkah-langkah tertentu.

Contohnya ada aplikasi yang tidak dapat berjalan saat aplikasi tertentu aktif pada saat bersamaan, atau aplikasi yang baru berjalan baik pada resolusi layar tertentu. Ada baiknya Anda memperbaiki bug yang Anda temukan dan melakukan update pada pengguna, walaupun bug tersebut tidak dilaporkan.

Hal ini tentu akan menambah kredibilitas Anda dan yang terpenting, aplikasi Anda akan menjadi lebih nyaman bagi pengguna.