Sebutkan dan jelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen

Jakarta -

Cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (fiksi). Cerpen biasanya dikemas secara singkat dan jelas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian cerpen adalah kisahan pendek, memiliki kesan tunggal yang biasanya dipusatkan pada satu tokoh dalam satu situasi cerita.

Cerpen disebut juga sebagai salah satu prosa atau karangan fiksi, yang isinya hanya berfokus pada satu permasalahan atau konflik saja. Hal ini dikutip dari modul Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Sumiati, M.Pd.

Karya sastra seperti cerpen, novel, dan dongeng memiliki unsur pembentuk dan pembangunnya. Unsur-unsur yang berperan dalam pembentukan cerpen terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Lalu, apa yang dimaksud dengan kedua unsur tersebut? Berikut adalah pengertian dan penjelasan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, yang dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dari dalam cerpen. Unsur intrinsik adalah unsur penting yang tidak boleh dilewatkan dalam karya sastra. Komponen-komponennya terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat.

a. Tema

Tema merupakan ide dasar cerita, yang melatarbelakangi keseluruhan isi cerpen. Dalam cerpen, biasanya tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Tema memiliki sifat umum, oleh karena itu tema banyak diambil dari lingkungan sekitar, kisah pribadi seseorang, sejarah, dan lain-lain.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh merupakan orang yang berperan dalam cerita. Sedangkan, pengertian penokohan adalah teknik atau cara pengarang dalam menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh dalam cerita. Penokohan tokoh dalam cerita biasanya terbagi menjadi tiga karakter, yakni protagonis (baik), antagonis (kurang baik/ buruk), dan tritagonis (netral).

c. Alur (Plot)

Alur adalah jalan pola pengembangan atau rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita. Adanya alur menjadikan cerita akan menjadi kesatuan yang utuh. Pola pengembangan cerita suatu cerpen haruslah menarik, sehingga pembaca dapat terdorong untuk membaca cerita sampai akhir.

d. Latar

Latar atau setting dalam cerpen meliputi tempat, waktu, dan peristiwa. Latar digunakan untuk memperkuat keyakinan pembaca terhadap jalanya suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual, maupun imajinatif.

e. Gaya Bahasa

Penggunaan gaya bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan tujuan memberikan efek pada para pembacanya. Selain itu, gaya bahasa juga digunakan salam menciptakan suatu nada, dan suasana persuasif, serta dialog supaya mampu memperlihatkan interaksi sekaligus hubungan antar tokoh. Gaya bahasa disebut dengan majas.

Banyak sekali macam-macam majas, contohnya adalah majas alegori, hiperbola, personifikasi, dan lain sebagainya.

f. Sudut Pandang

Sudut pandang adala ciri khas atau strategi yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan cerita. Sudat pandang terdiri dari orang pertama, kedua, dan ketiga. Tidak menutup kemungkinan juga, pengarang menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.

g. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Umumnya, amanat dalam cerpen bersifat tersirat. Misalnya, tema cerita tentang perjuangan pahlawan akan berisi amanat tentang menumbuhkan sifat pantang menyerah, dan semangat mempertahankan kemerdekaan.


2. Unsur Ektrinsik

Unsur ektrinsik adalah unsur yang berada di luar cerpen, meliputi norma yang berlaku di masyarakat untuk memenuhi hidupnya. Unsur ekstrensik menjadi bagian penting bagi pengarang, dalam membuat suatu cerita.

Adapun komponen unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut:

a. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan pandangan ideologi suatu masyarat pada negara, seperti kondisi politik, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial.

b. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis merupakan riwayat hidup penulis atau pengarang cerita tersebut, misalnya psikologis, dan aliran sastranya.

c. Nilai-nilai

Nilai yang dimaksudkan adalah nilai yang merupakan unsur ekstrinsik. Nilai tersebut meliputi nilai moral, nilai agama, nilai sosial, dan nilai budaya.

Demikianlah penjelasan mengenai unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang ada di cerpen dan karya sastra lainya. detikers mau mencoba membuat cerpen?

Simak Video "Serial Terbaru HBO Perry Mason Tayang 22 Juni "



(nwy/nwy)

SeputarIlmu.Com – Cerpen adalah suatu karya sastra pendek yang sifatnya fiktif dan mengisahkan tentang permasalahan yang dialami oleh tokoh secara singkat mulai dari pengenalan sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh. Jika anda membuat sebuah cerpen yang harus anda perhatikan yaitu mengandung sebuah unsur-unsur cerpen untuk membentuk sebuah cerpen yang lengkap. Untuk itu disini akan menjelaskan semua unsur-unsur cerpen. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini

Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema

Tema merupakan salah satu unsur pembangun cerpen, yaitu gagasan utama yang terkandung dalam suatu karya sastra dan yang mendasari tercipta nya karya sastra dan yang mendasari tercipta nya karya tersebut. Tema seperti akar bagi pohon, dari situlah cerita berkembang.

2. Alur

Alur mengacu kepada rangkaian atau jalinan peristiwa dalam sebuah cerita. Alur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu alur maju dan alur mundur. disebut alur maju apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita, sedangkan alur mundur (kilas balik) terjadi apabila mengungkapkan peristiwa-peristiwa masa lalu yang ada kaitan nya dengan dengan peristiwa yang sedang berlangsung.

3. Latar (Setting)

Latar mengacu pada ruang dan waktu terjadi nya peristiwa dalam cerita.wiyanto(2005:82) membedakan latar sebagai berikut:

  • Latar tempat, yaitu tempat peristiwa dalam cerita itu terjadi
  • Latar waktu, yaitu kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi.
  • Latar Suasana, yaitu suasana yang mendukung peristiwa dalam cerita tersebut. suasana ini dapat terbentuk suasana batin, seperti perasan bahagia atau sedih, juga dapat berupa suasana lahir, seperti sepi atau hiruk pikuk.

4. Tokoh dan Penokohan

Setiap cerita mempunyai tokoh dan yang ditokohkan seperti dalam kehidupan nyata karean pada dasarnya karya sastra dapat disebut sebagai mimetik  (tiruan) dari kehidupan nyata. Tokoh dan penokohan nya atau gambaran karakter tokoh tersebut merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah cerita.

Sementara itu, penokohan merupakan cara penulis untuk mengklasifikasikan jenis karakter atau sifat seorang tokoh yang ingin dibangun. Beberapa penokohan yang bisa dibangun dalam sebuah cerpen yaitu sebagai berikut :

  • Protagonis, Yaitu Tokoh utama yang mendukung cerita. Walaupun disebut dengan tokoh utama, terkadang tokoh protagonis juga terbagi menjadi beberapa figur, bukan hanya satu orang saja.
  • Antagonis, yaitu tokoh yang mempunyai konflik dengan tokoh protagonis. Tokoh ini yang selalu identik dengan karakter jahat, tapi sebenarnya belum tentu, intinya tokoh ini akan mempunyai watak, pemikiran atau ideology yang terbalik dari tokoh protagonis. Bisa jadi protagonis dalam karya prosa justru berwatak jahat atau netral.
  • Tritagonis, yaitu tokoh pembantu, penengah, atau penyangga, baik untuk protagonis, antagonis, ataupun cerita secara keseluruhan.

5. Sudut Pandang

Unsur sudut pandang dijelaskan Perry Lubbock dalam buku nya The Craft of Fiction (Lubbock 1965) mengandung arti hubungan diantara pencerita sendiri dan cerita nya. Sementara itu, Harry Shaw (1972:293) membagi sudut pandang menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

  • Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang yang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaan nya dengan kata-kata sendiri.
  • Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan. Ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat didalam cerita.
  • Pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.
  • Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal; ia sama sekali berdiri diluar cerita. serba lihat, serba dengar, dan serba tahu. Ia melihat sampai kedalam pikiran tokoh dan dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

6. Amanat

Amanat adalah pesan positif yang dihasilkan dari prosa fiksi. Amanat dalam cerpen yang tidak akan disampaikan secara langsung, tapi diperlihatkan dan digambarkan melalui sebuah peristiwa dan watak tokoh yang ada. Contohnya, terdapat tokoh baik yang patut untuk dicontoh dan sebaliknya ada pula tokoh dengan watak negatif yang bisa dicatat kesalahannya agar tidak diikuti.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Tapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi suatu proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen yaitu sebagai berikut :

1. Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat adalah faktor lingkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi sih penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi penulis, diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Ideologi Negara
  • Kondisi Politik
  • Kondisi Sosial
  • Kondisi Ekonomi

2. Latar Belakang Penulis

Latar belakang penulis adalah faktor dari dalam diri penulis yang mendorong sih penulis dalam membuat sebuah cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor yaitu sebagai berikut :

  • Riwayat Hidup Penulis
  • Kondisi Psikologis
  • Aliran Sastra Penulis

3. Nilai yang Terkandung di dalam Cerpen

Ada nilai yang menjadi unsur ekstrinsik di dalam sebuah cerpen. Dan nilai-nilai tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut :

  • Nilai Agama
  • Nilai Sosial
  • Nilai Moral
  • Nilai Budaya

Itulah Ulasan tentang Unsur-Unsur Cerpen Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA