Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur

Sejak kecil kita diajarkan untuk memiliki sifat jujur dan menghindari berkata bohong. Sayangnya, masih banyak yang sering menyepelekan sifat terpuji satu ini dan merasa bahwa satu kebohongan kecil tidak akan menjadi masalah.

Hati-hati lho, dari sebuah kebohongan yang dirasa kecil dan sepele, lama-lama kita akan mulai terbiasa mengatakan sesuatu yang tidak benar dan kemudian akan berdampak pada hal lain. 

Setelah menjadi kebiasaan, kita tidak lagi merasa perasaan bersalah setiap kali mengatakan hal yang gak benar. Ditambah lagi, ada beberapa hal yang akan terjadi dalam hidupmu jika kamu mulai sering berkata gak jujur, lho.

1. Orang-orang akan kehilangan rasa percaya kepadamu

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur
unsplash/@thomasdrouaultphotography

Tau kan cerita penggembala yang berbohong soal serigala dan kemudian dia berakhir dimakan serigala karena gak ada lagi yang menolongnya setelah dia sering berbohong? Itulah ilustrasi sederhana jika kita sering berkata gak jujur.

Pada akhirnya, meskipun kita mengatakan yang sebenarnya, gak akan ada lagi yang percaya. Duh, gak pengen kan ini terjadi? Makanya hindari berkata bohong meski kebohongan kecil sekalipun, ya.

2. Kamu selalu menaruh curiga pada orang lain dan merasa gak ada orang jujur di dunia ini

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur
unsplash/@rosiefraser

Karena terlalu sering berbohong dan mengatakan hal yang gak sebenarnya terjadi, kamu merasa semua orang sama sepertimu. Alhasil, hidupmu selalu penuh kecurigaan dan gak ada orang yang bisa kamu percaya. Kamu juga merasa bahwa gak ada orang yang jujur di dunia ini. Padahal, masih banyak kok orang jujur, kamu aja yang terlalu sering berbohong.

Baca Juga: 7 Ciri yang Melekat Pada Orang Pembohong, Kamu Pernah Melakukannya?

3. Kamu akan merasa gelisah secara terus menerus

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur
unsplash/@raghunayyar

Karena banyaknya kebohongan yang sudah kamu lakukan, kamu bahkan gak bisa membedakan lagi mana yang jujur mana yang bohong.

Awas, jika hal ini terus menerus terjadi, kamu akan mengalami kegelisahan dalam hidup. Karena, kamu gak tahu siapa saja orang yang sudah kamu bohongi dan sudah sejauh mana kebohonganmu menyebar.

4. Kamu jadi terbiasa mengucapkan hal-hal yang gak sebenarnya terjadi

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur
unsplash/@rpnickson

Karena melakukan satu kebohongan, kamu jadi harus melakukan kebohongan lain demi menutupi kebohongan yang pertama. Ujung-ujungnya, kamu jadi terbiasa berbohong.

Jika sudah terbiasa ini nih yang gawat. Kamu jadi terus-menerus melakukannya dan menjadikannya kebiasaannya. Makanya berbohong itu selalu dilarang, guys.

5. Reputasimu akan buruk dan kamu akan dicap sebagai pembohong

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur
unsplash/@sammieeev

Jika berbohong sudah menjadi kebiasaanmu. Lama-kelamaan semua orang akan tahu dengan kebiasaan mu satu ini. Akibatnya, reputasimu akan buruk di mata orang lain. Lebih parah lagi kalau kamu sudah mendapat cap pembohong di masyarakat. 

Hentikan kebiasaan berbohong mulai sekarang. Ingat, kebohongan kecil pun bisa menjadi besar lho. Makanya lebih baik kita mengatakan hal jujur aja meskipun harus menanggung risiko.

Baca Juga: 5 Hal Ini Akan Terjadi Jika Mulai Jujur Pada Dirimu Sendiri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur

Artikel ini membahas beberapa cara untuk menanamkan perilaku jujur pada anak yang bisa Anda coba terapkan.

--

Kejujuran sebagian dari iman. Kejujuran sebagai cermin kehidupan. Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan-ungkapan itu. Namun, sebenarnya apa sih definisi dari jujur? Menurut Zuriah (2008: 49), jujur adalah suatu nilai dan prinsip yang harus ditanamkan dalam diri seseorang sejak pendidikan dasar. Ya, sejak pendidikan dasar, sepenting itulah penanaman perilaku jujur pada seseorang, dalam hal ini anak-anak.

Pionir penanaman perilaku jujur pada anak adalah Anda. Sebagai orang tua, harus menyadari bahwa perilaku jujur tidak muncul sendiri, melainkan harus diajarkan dan terus diasah agar semakin mengakar pada diri anak. Jika sudah mengakar kuat maka anak akan terus memegang prinsip kejujuran meskipun sedang menghadapi situasi sulit. Dengan demikian, anak akan terhindar dari berbagai perilaku tercela mulai dari sekarang hingga di masa depannya.

Baca juga: Mencegah Anak Stress dengan Self Talk

Nah, ada beberapa cara nih yang dapat Anda coba terapkan sebagai tips untuk menanamkan kejujuran pada diri anak. Berikut tips-tipsnya.

1. Perkenalkan kejujuran

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur
Perkenalkan kejujuran (Sumber: motherandbaby.co.id)

Perkenalan merupakan awal dari memulai hubungan. Begitu juga dengan kejujuran, Anda bisa mengenalkan makna kejujuran pada anak terlebih dahulu agar tercipta hubungan erat di antara mereka. Perkenalan bisa dilakukan dengan menceritakan dongeng yang mengandung pesan tentang pentingnya perilaku jujur atau kerugian bila seseorang berbohong. Bahkan dari peristiwa sehari-hari yang dapat dijadikan sebagai contoh perilaku jujur.

2. Jadi role model

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur
Menjadi panutan (Sumber: birafonseca.com)

Dalam kehidupan sehari-harinya, anak selalu bertemu dengan orang tuanya. Pada kurun waktu itu, anak akan mengamati perilaku orang tuanya dan cenderung meniru. Oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dalam bersikap, termasuk dalam hal kejujuran. Jika ingin anak memiliki perilaku jujur maka mulailah dari diri Anda. Hindari berbohong padanya maupun orang lain meskipun hanya kebohongan yang dianggap kecil.

Baca juga: Ungkap Alasan Anak Berbohong berdasarkan Usia

Selain itu, biasakan juga untuk mengakui kesalahan meskipun pada anak Anda. Meminta maaf jika melakukan kesalahan, seperti berbohong, kepada mereka. Dengan begitu, anak akan meniru perilaku Anda tersebut. Ketika hal itu terjadi, jadikanlah peristiwa itu untuk mengajarkannya memaafkan kesalahan orang lain, dengan memaafkan kesalahan anak tanpa marah ataupun membentaknya.

3. Apresiasi kejujuran

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur

Menurut Jane Nelsen, anak rentan melakukan kebohongan karena ia merasa takut dihukum atau mengecewakan orang tuanya. Alasan itu membuat mereka memilih untuk berbohong jika melakukan kesalahan demi terhindar dari hukuman dan mengecewakan orang tuanya. Oleh karena itu, ketika anak berani berbicara jujur, Anda harus mengapresiasinya dengan pujian. Berusahalah untuk fokus pada kejujurannya daripada hukuman untuk kesalahannya.

4. Hindari memberi label "pembohong"

Apakah Anda pernah mendapati anak sedang berbohong? Apa yang Anda lakukan? Hmm... yang jelas jangan sampai menyebutnya sebagai “pembohong”, ya. Hal itu dapat menyakiti hati anak, bahkan membuatnya semakin takut berbicara yang sebenarnya.

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur

Gunakan kata-kata persuasif yang dapat memancing keberaniannya untuk bersikap terbuka kepada orang tua. Kemudian berikanlah waktu dan kepercayaan bahwa Anda tidak akan marah jika ia berbicara jujur. Namun, jangan mencoba menginterogasi atau menekannya, ya.

5. Jujur + sopan santun = menghargai

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur
Ajarkan perilaku jujur dan sopan santun (Sumber: idntimes.com)

Baca juga: Anti Bosan! Lakukan Aktivitas Berikut Bersama Keluarga di Rumah

Kejujuran sangat penting, tetapi sopan santun tidak kalah penting. Berperilaku jujur bukan berarti mengubah anak menjadi seseorang yang tidak menghargai dan mudah menyakiti orang lain. Anda harus menanamkan perilaku jujur dengan memberi batasan berupa perilaku sopan santun. Jangan sampai anak tidak sengaja berbicara kasar terhadap orang lain karena prinsip kejujurannya. Jadi, tanamkan perilaku jujur yang diiringi pengetahuan untuk tetap menghargai perasaan orang lain, ya.

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur

Nah, sekarang waktunya Anda mencoba menerapkan tips menanamkan kejujuran pada diri anak di atas. Kejujuran harus dilakukan di mana pun dan kapan pun. Misalnya, saat sedang melaksanakan ujian, seharusnya anak mengerjakan dengan usahanya sendiri bukan menyontek. Hal ini tentu harus diantisipasi oleh orang tua. Selain dengan menanamkan kejujuran, Anda juga dapat menuntun anak untuk bergabung di ruangbelajar. Dengan begitu, anak dapat mengasah kemampuannya dengan mengerjakan latihan soal yang telah disediakan.

Sebutkan dua kerugian orang yang tidak jujur