Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten


Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten


Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten

Tari Walijamaliha adalah visualisasi perkenalan daerah Banten Yang sarat daya tarik, memiliki potensi alam berlimpah, bersejarah turunan kesultanan besar, serta memiliki derajat ketaatan agama yang tidak diragukan. Visualisasi Keragaman Budaya terdiri dari budaya Sunda, Jawa Serang, Etnis Cina, Arab dan India hidup berdampingan sebagai bukti kebersamaan dan kekompakan warganya dalam mambangun Banten.

Tari Walijamaliha sebagai tarian selamat datang dengan 6 adegan pokok adalah filosofis dari rukun iman terinspirasi dari bait-bait shalawat dalam kitab Barzanji.  Tarian Walijamaliha ini digagas oleh  Ibu Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE pada saat menjabat sebagai Gubernur Banten dan Ibu Hj. Egi Djanuiswati M.Sc selaku Kadisbudpar Provinsi Banten, dan direalisasikan oleh seniman-seniman Banten yang telah ditunjuk.




Kata Walijamaliha sendiri berasal dari Bahasa Arab yang bermakna daerah yang memiliki kecantikan atau daya tarik. Adapun tarian ini dibawakan oleh penari wanita dengan gerak yang ceria serta mengenakan kostum religi, hal ini mencerminkan karakter masyarakat Banten yang terbuka, riang, ramah, hangat dan enerjik dalam suasana yang agamis.


Tari Grebeg Terbang Gede adalah merupakan tari kreasi yang masih bercirikan Tradisi, yang  berpijak pada kesenian Terbang Gede atau Terbang Buhun dari Kota Serang dan dikolaborasikan dengan pencak silat khas Banten.

Kata Grebeg sendiri diambil dari kosa kata bahasa Jawa Banten , yang memiliki arti dirempug, sebagai simbol dari masyarakat Banten  yang  religius, ramah,  dan terbuka. Tarian Grebek Gerbang Gede dari Provinsi Banten ini merupakan salah satu tarian penyambutan bagi tamu agung yang berkunjung ke Provinsi Banten.



Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten



Tari Bendrong Lesung adalah merupakan tari kreasi yang berpijak pada tradisi masyarakat Cilegon Banten yaitu Bedrong Lesung. Bedrong Lesung awalnya merupakan tradisi masyarakat Cilegon Banten dalam menyambut panen raya, akan tetapi seiring perkembangan lahirlah tarian Bedrong Lesung yang ditampilkan pada acara - acara perkawinan atau acara persemian.

Tarian ini menggunakan iringan musik tradisional dengan dipadukan suara lisung / lesung dari para penari.

Tari Cokek adalah sebuah tarian tradisional dari daerah Tangerang Provinsi Banten yang dimainkan pertama kali sekitar abad ke-19. Ketika itu, tarian ini diperkenalkan oleh Tan Sio Kek, seorang tuan tanah Tionghoa di Tangerang yang sedang merayakan pesta. Dalam perayaan pesta itu, Tan Sio Kek mengundang beberapa orang ternama yang tinggal di Tangerang. Tan Sio Kek mengundang juga tiga orang musisi yang berasal dari daratan Cina. Ketika itu, para musisi Cina hadir sambil membawa beberapa buah alat musik dari negara asalnya. 

Salah satu alat musik yang mereka bawa yakni Rebab Dua Dawai. Atas permintaan Tan Sio Kek, musisi itu kemudian memainkan alat musik yang mereka bawa dari daratan Cina. Pada saat yang bersamaan, grup musik milik Tan Sio Kek juga memainkan beberapa alat musik tradisional dari daerah Tangerang, seperti seruling, gong serta kendang.

Lantunan nada dari perpaduan alat musik daratan Cina dan Tangerang itu kemudian dikenal dengan nama musik Gambang Kromong. Untuk meramaikan suasana pesta, Tan Sio Kek menghadirkan tiga orang wanita. Sesuai permintaan Tan Sio Kek, mereka menari mengikuti alunan musik yang dimainkan para musisi. Para tamu yang menghadiri pesta menyebut ketiga penari itu Cokek. Konon, Cokek merupakan sebutan bagi anak buah Tan Sio Kek. Sejak saat itulah, masyarakat Tangerang di provinsi Banten mulai mengenal nama tari Cokek.



Tari Bentang Banten adalah tari kreasi yang masih berpijak pada tradisi kebudayaan masyarakat Banten. Tari Bentang Banten dikembangkan oleh Sanggar Wanda Banten yang dipimpin oleh Beni Kusnandar S.Sn, M.Si dan istrinya Ibu Wiwin Purwinarti S.Sn.

Selain Tari Bentang Banten, beberapa tarian yang juga lahir dari kreatifitas Sanggar Tari Wanda Banten antara lain : Tari Ngerakse, Tari NGaji Diri, Tari Topeng Sembilan, Tari Dzalailan, Tari Dzalail Panggung Jati, Tari Ngeratib, Tari Ahlan Wasahlan, Tari Rampak Terbang Ciolang, Tari Ringkang Jawari, Debus dan masih banyak karya tari lainnya.

KOMPAS.com - Tangerang merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak jenis tarian tradisional. Tariannya pun masih warisan dari kebudayaan Banten.

Tak sedikit bahkan tarian tradisional dipakai pada acara-acara pemerintahan yang bersifat resmi. Beberapa tarian pun digunakan sebagai tari selamat datang untuk menjamu para tamu dalam suatu acara.

Beberapa tarian menggabungkan seni budaya tradisional Jawa, Sunda, Cina dan Betawi. Keempat budaya tersebut pun mencerminkan keanekaragaman yang ada di wilayah Tangerang, Banten.

Berikut ini beberapa jenis tarian yang ada di wilayah Tangerang dan juga Banten.

Tari Cukin

Tari Cukin merupakan tarian khas asal Kabupaten Tangerang. Tarian ini menggabungkan seni budaya tradisional Jawa, Sunda, Cina dan Betawi. Adapun keempat unsur budaya ini menggambarkan keanekaragaman etnis di wilayah Kabupaten Tangerang.

Melansir dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Tangerang, tarian ini merupakan hasil kreasi masyarakat yang diadaptasi dari Tari Selendang Betawi. Tari Cukin juga mengangkat gerakan yang penus isyarat makna. Menyajikan drama tari bertema pergaulan.

Drama tari ini mengisahkan lima orang “nong” (gadis) yang sedang bersenda gurau dan bergembira menikmati malam yang indah. Kegembiraan diluapkan dalam bentuk gerak tari yang sangat indah sehingga seorang laki-laki (kang) tergerak untuk ikut serta di dalamnya.

Di akhir kisah, para nong meninggalkan kang yang sedang terhanyut dengan tarian dan alunan musik. Saat tersadar, penari laki-laki kemudian mengejar lalu menarik selendang salah satu nong hingga terjadi tarik-menarik yang mengakibatkan penari laki-laki terjatuh.

Baca juga: Tari Piring, Tarian Tradisional Khas Minangkabau

Tari Lenggang Cisadane

Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten
Jakarta Tourism Tari Lenggang Cisadane

Tari Lenggang Cisadane merupakan tarian khas kota Tangerang yang ada sejak tahun 2008. Tari Lenggang Cisadane diciptakan oleh seorang seniman asal kota Tangerang yang bernama H. Yunus Ahmad Sanusi.

Terciptanya tarian ini berangkat dari keprihatinannya terhadap budaya tradisional yang mulai hilang dimakan zaman. Yunus yang merupakan guru seni dan budaya ini akhirnya menciptakan tarian tradisional baru yang memang diperuntukan bagi remaja.

Gerakan tarian yang diciptakan Yunus ini pun akhirnya dilirik oleh Pemerintah setempat. Hingga akhirnya pada tahun 2011 Tari Lenggang Cisadane ditetapkan sebagai tarian selamat datang oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang.

Tarian Lenggang Cisadane menggabungkan perpaduan Tarian Cokek, Tarian Topeng Betawi dan Tari Jaipong, namun gerakan Lengang Cisadane dibuat lebih halus dan sopan. Hal ini mengingat semua gerakan disesuaikan dengan norma-norma kesopanan yang ada di KOta Tangerang.

Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten
http://www.kampungseniyudhaasri.com/ Penari Tari Walijamaliha

Tari Walijamaliha merupakan seni tari tradisional yang berasal dari Banten. Tarian ini baru ada pada tahun 2010. Tarian ini ditarikan oleh wanita yang mengenakan kostum sopan dan tidak terbuka.

Gerakan tarian ini cenderung cepat, lincah yang menggambarkan warga Banten yang riang, ramah, dan enerjik namun juga tetap agamis. Perpaduan Tari Walijamaliha menggunakan budaya Jawa, budaya Sunda, Etnis Cina, India dan Arab.

Tarian ini diresmikan pada 5 November 2010 di Anyer dalam acara Festival Anyer kala itu. Tari Walijamaliha sengaja diciptakan oleh beberapa seniman Banten atas gagasan dari Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah dan Kadisbudpar Provinsi Banten Egi Djanuiswati.

Keduanya memang sengaja ingin provinsinya memiliki tarian selamat datang yang memang sebelumnya tidak dimiliki oleh Provinsi Banten.

Tari Bendrong Lesung

Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten
disnaker.cilegon.go.id Tarian Bendrong Lesung

Tari Bendrong Lesung merupakan salah satu tarian khas Provinsi Banten. Tepatnya berasal dari daerah Cilegon. Tarian ini sudah ada sejak dahulu kala ketika musim panen tiba.

Pertunjukan Tari Bendrong Lesung ditarikan oleh wanita dewasa namun lambat laun penari pria juga tak luput menjadi bagian dari pertunjukan. Jumlah penari Bendrong Lesung terdiri dari enam orang.

Tarian digelar sebagai perayaan musim panen. Tarian diciptakan mengisyaratkan agar setiap orang senantiasa bersyukur dengan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Baca juga: Tari Reog Ponorogo: Sejarah, Makna, Iringan, dan Properti

Tari Grebeg Terbang Gede

Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten
http://beautiful-indonesia.umm.ac.id/ Tari Grebeg Terbang Gede

Tari Grebeg Terbang Gede merupakan salah satu tarian khas dari Provinsi Banten. Tarian ini banyak dipakai pada acara-acara pemerintahan sebagai tarian selamat datang.

Tari yang satu ini merupakan salah satu tarian penyambutan bagi tamu agung yang berkunjung ke Provinsi Banten. Tarian ini disajikan dengan nuansa islami.

Kata "Grebeg" sendiri diambil dari kosa kata bahasa Jawa Banten yang memiliki arti dirempug atau dikeroyok. Tarian ini sering digunakan sebagai simbol dari masyarakat Banten yang religius, ramah, dan terbuka.

Terbang Gede merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang tumbuh dan berkembang pada waktu para penyebar agama Islam menyebarkan ajarannya di Banten.

Namun, seiring perkembangan zaman berkembang tarian ini dipakai dalam upacara ritual, seperti ngarak panganten, ruwatan rumah, akikahan hajat bumi, dan juga hiburan.

Tari Topeng Tangerang

Sebutkan dua macam tari yang berasal dari banten
Youtube/Eschoda Management Tari Topeng Tangerang

Tari Topeng Tangerang merupakan jenis tari yang belum lama diresmikan oleh Pemerintah Kota Tangerang pada tahun 2019. Tarian ini menggabungkan empat unsur kebudayaan yakni Budaya Betawi, Tionghoa, Sunda, dan Jawa.

Adapun pencetus Tari Topeng Kota Tangerang yatu Irawati Durban, seorang pengajar di Institut Seni Budaya Indonesia.

Ia menciptakan gerakan tari yang disesuaikan dengan filosofi dinamisnya Kota Tangerang. Namun tidak lupa menggabungkan gerakan riang yang indah sebagai lambang kemakmuran.

Baca juga: Ragam Tari Kreasi Daerah

Mulanya, tarian ini diciptakan atas permintaan dari Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang tahun setahun sebelumnya. Disbudpar yang kemudian langsung meminta Irawati Durban menciptakan gerakan tarian baru lalu terciptalah Tari Topeng Tangerang.

Unsur-unsur budaya yang ada di Kota Tangerang menjadi dasar ide membuat Tari Topeng ini.  Tarian diciptkana dengan keadaan Kota Tangerang masa sekarang.

Di awal ditampilkan tarian yang gagah menggambarkan dinamika Kota Tangerang yang dinamis, dilanjutkan dengan gerak putri Cina yang menggambarkan keindahan.

Referensi: 

  • Fewin, Amanda. (2013). Tari Walijamaliha Di Sanggar Bina Seni Tari Raksa Budaya Kota Serang Provinsi Banten. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia (repository.upi.edu)
  • Sugiarto, R Toto. (2016). "Ensklopeia Seni dan Budaya 1 Seni Tari Nusantara". Bandung: Media Makalangan
  • Sulaiman. (2016). "Sekilas Mengenal Kebudayaan Banten". Surabaya: JPBOOKS.
  • Pemerintah Provinsi Banten. Tari Topeng Tangerang. Biro Pemerintahan Provinsi Banten 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.