Peran bank sentral untuk menanggulangi risiko dalam sistem pembayaran adalah dengan cara menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat melaksanakan transaksi pembayaran pada saat itu juga, sehingga keaman dan kecepatan galan dalam sistem pembayaran dapat dihindari. Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran. Show PembahasanSalah satu tugas Bank Indonesia yang tak kalah penting adalah memastikan lalu lintas pembayaran berjalan lancar, mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran, memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas pembayaran dengan giral serta menyelenggarakan kliring antarbank. Adapun beberapa manfaat penting yang didapatkan dari sistem pembayaran adalah :
Pelajari lebih lanjut1. Materi tentang peran Bank Sentral saat terjadi guncangan ekonomi brainly.co.id/tugas/21140473 2. Materi tentang institusi jasa keuangan yang diawasi otoritas jasa keuangan brainly.co.id/tugas/17299954 3. Materi tentang proses pembayaran melalui BI-RTGS brainly.co.id/tugas/21139448 ----------------------------------------- Detil JawabanKelas : X (1 SMA) Mapel : Ekonomi Bab : Bank Sentral, Sistem dan Alat Pembayaran dalam Perekonomian Indonesia Kode : 10.12.4 Kata Kunci : Sistem Pembayaran, BI.
Logo Bank Indonesia (BI). KOMPAS.com – Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem pembayaran Indonesia. Sebab sistem pembayaran Indonesia sepenuhnya diatur atau ditetapkan oleh Bank Indonesia. Alasan kenapa Bank Indonesia mengatur penuh sistem pembayaran karena adanya keterkaitan yang erat antara kebijakan-kebijakan di bidang sistem pembayaran dengan sistem moneter dan perbankan. Seperti yang kita tahu bahwa Bank Indonesia merupakan otoritas moneter di Indonesia. Tugas utama Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran Indonesia. Dilansir dari artikel jurnal Analisis Pengaruh Instrumen Pembayaran Non-Tunai terhadap Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia (2018) karya Nastiti Ninda Lintangsari, dijelaskan bahwa demi menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran, Bank Indonesia melakukan kebijakan yang berfokus pada empat aspek yaitu: Peningkatan keamanan bertujuan untuk menjaga kepercayaan masyarakat akan berbagai alternatif alat pembayaran yang bisa digunakan masyarakat dalam kegiatan ekonomi yang dilakukannya. Baca juga: Jenis-Jenis Alat Pembayaran Peningkatan efisiensi bertujuan untuk menciptakan efisiensi secara nasional baik bagi industri sistem pembayaran maupun bagi masyarakat pengguna karena tidak harus mempunyai banyak alat pembayaran dalam melakukan berbagai transaksi pembayaran.
Bank Indonesia berupaya untuk memperluas cakupan layanan sistem pembayaran sehingga dapat lebih luas dan merata ke seluruh wilayah Indonesia. Bank Indonesia berupaya meningkatkan perlindungan konsumen agar masyarakat pengguna jasa sistem pembayaran dapat semakin terlindungi. Selain itu, agar tidak ada lagi masyarakat yang berada pada posisi lemah akibat kekurangan informasi atas manfaat dan risiko dari alat pembayaran yang digunakan. Baca juga: Komponen-Komponen dalam Sistem Pembayaran Peran Bank Indonesia yang lainnyaSelain membuat kebijakan di atas, Bank Indonesia juga memiliki peran yang lainnya dalam sistem pembayaran.
Tahukah Anda apa saja peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran? Bank Indonesia memiliki peran yang istimewa ketimbang bank–bank lainnya di Indonesia. Jika selama ini kita mengenal bank sebagai perusahaan yang menyediakan produk keuangan seperti tabungan, kartu kredit, sampai KPR, maka Bank Indonesia adalah bank sentral negara Indonesia yang fokus memelihara keseimbangan nilai Rupiah. Mari kita simak pembahasan lebih lanjut soal peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran berikut ini. Baca juga: Apa Itu ATM Bersama? Simak Daftar dan Kode Bank Lengkapnya di Sini! 1. Regulator dan Fasilitator PengembanganBank Indonesia memiliki kewenangan khusus dalam perekonomian negara. Salah satu peran pokok Bank Indonesia adalah sebagai regulator dan fasilitator sistem pembayaran yang berlaku di negara kita. Apa yang dimaksud dengan regulator dan fasilitator? Bank Indonesia sebagai regulator bertugas untuk memastikan seluruh proses sistem pembayaran berjalan mulus. Caranya adalah dengan membuat peraturan, syarat-syarat, serta sanksi yang mengikat penyedia layanan keuangan. Dengan begitu, tata penggunaan sistem pembayaran, mulai dari transfer uang, kartu debit dan kredit, sampai QRIS, sudah diatur sedemikian rupa untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan. Contohnya seperti Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik. Kemudian, Bank Indonesia juga menjadi fasilitator yang artinya menyempurnakan sistem pembayaran yang sudah ada. Pada intinya, Bank Indonesia memiliki kewajiban untuk menjamin semua transaksi berjalan tanpa hambatan. Baca juga: Cara Mudah Cek Identitas Lewat No Rekening Bank 2. Memberikan Izin yang SesuaiHal tersebut juga sudah diatur dengan jelas dalam PBI No. 23/6/PBI/2021 dan PBI No. 23/7/PBI/2021. Ini juga sejalan dengan peran Bank Indonesia untuk melindungi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia. Karena itu, sebelum Anda memercayakan keuangan pribadi maupun bisnis ke bank atau penyedia layanan keuangan, pastikan sudah mengantongi izin dari Bank Indonesia. Baca juga: Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank yang Perlu Diketahui 3. Sebagai Lembaga PengawasanSempat disinggung di atas bahwa Bank Indonesia memiliki peran utama sebagai pelindung hak dan kewajiban masyarakat Indonesia dalam kegiatan ekonomi. Jadi, sudah seharusnya Bank Indonesia diberikan tanggung jawab sebagai pengawas sistem pembayaran di Indonesia. Selain dengan melakukan monitoring lapangan, Bank Indonesia juga mewajibkan setiap penyedia jasa sistem pembayaran, baik itu bank umum maupun fintech, untuk menyampaikan laporan resmi. Pengawasan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat, juga perbankan, perusahaan, dan stakeholder. Bank Indonesia juga ingin mempertahankan stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan publik akan sistem pembayaran yang berlaku. Misalnya saja sistem QRIS yang sudah diregulasi oleh Bank Indonesia. Melalui pengawasan berkala, Bank Indonesia berhasil membuat kita semua merasa aman untuk menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran yang praktis. Baca juga: Apa Itu Internet Banking? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini 4. Mengurangi Risiko dalam Sistem PembayaranUntuk menghindari isu serius seperti ini, Bank Indonesia terus mengembangkan mekanisme yang dapat mengurangi berbagai risiko dalam sistem pembayaran. Terlebih lagi setiap harinya risiko ini terus meningkat. Bank Indonesia pun sudah menerapkan Real Time Gross Settlement (RTGS) yang dapat memperkuat keamanan dan kecepatan sistem pembayaran real-time. 5. Sebagai Lembaga PenyelenggaraJika dahulu Pos Indonesia ikut berperan sebagai penyelenggara sistem pembayaran, kini peran ini diambil penuh oleh Bank Indonesia. Pada era modern ini, transaksi non tunai atau digital semakin marak digunakan. Fenomena ini semakin mengukuhkan peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran. Sejatinya, Bank Indonesia menyelenggarakan dua sistem pembayaran, yakni Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (RTGS) yang sudah dibahas di poin sebelumnya. Dengan mengenali peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran nasional, Anda pun semakin yakin untuk selalu teliti ketika menggunakan jasa dan produk keuangan, terutama untuk keperluan bisnis. Agar bisa melakukan transaksi dalam berbagai metode secara aman, pilihlah payment gateway Indonesia yang sudah memiliki izin resmi Bank Indonesia, seperti Midtrans. Tidak hanya itu, Midtrans juga telah mendapatkan sertifikasi ISO/IEC 27001, yakni sebuah standar internasional mengenai keamanan informasi. Mari majukan bisnis dengan Midtrans yang sudah dipercayai oleh lebih dari 500.000 pengusaha! |