Sebutkan perwujudan bela negara di bidang pertahanan dan keamanan

Lihat Foto

shutterstock.com

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia.

KOMPAS.com – Bela negara merupakan tekad, sikap dan tindakan warga negara yang dilandasi kecintaan pada tanah air serta kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia.

Dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Setiap warga negara diwajibkan ikut serta dalam usaha bela negara sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing jika diperlukan.

Tak hanya menjadi kewajiban, bela negara juga merupakan hak dan kehormatan bagi warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

Baca juga: 3 Komponen Bela Negara

Bentuk Keikutsertaan Warga Negara dalam Upaya Bela Negara

Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara dapat diselenggarakan melalui berbagai bentuk, seperti:

  • pendidikan kewarganegaraan,
  • pelatihan dasar kemiliteran,
  • pengabdian sebagai prajurit TNI,
  • pengabdian sesuai profesi.

Upaya bela negara harus tumbuh dari dalam diri sendiri berdasarkan kerelaan demi bangsa dan negara. Beberapa hal sederhana yang dapat memperkuat upaya bela negara dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yakni:

  • menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan;
  • menjaga persatuan bangsa dengan menggunakan bahasa Indonesia;
  • bergaul dengan siapa saja tanpa membedakan suku, agama, dan ras;
  • mencintai dan membeli produk-produk dalam negeri yang berkualitas;
  • mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM);
  • menghindari sikap individualis dan apatis, serta gaya hidup bebas dan hedonis;
  • hidup hemat;
  • berusaha meningkatkan taraf hidup dan bekerja keras mencari nafkah;
  • mematuhin peraturan perundang-undangan yang berlaku;
  • menjaga ketertiban dan keamanan dimana pun berada.

Baca juga: Perwujudan Bela Negara dalam Bidang Ekonomi

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Bela Negara

Untuk membela negara juga membutuhkan motivasi warga negara yang tinggi. Motivasi akan berhasil jika warga negara memahami kelebihan dan kelemahan bangsa dan negaranya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi warga negara dalam membela negara Indonesia. Di antaranya, yaitu:

  • pengalaman sejarah kehidupan bangsa Indonesia,
  • letak geografis Indonesia yang sangat strategis,
  • kekaayaan sumber daya alam,
  • kemajuan ilmu dan teknologi,
  • adanya kemungkinan ancaman bagi Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri, ancaman fisik maupun non-fisik.

Referensi:

  • Kartono, dan Susi Dyah Fatmawati. 2009. Partisipasi Bela Negara. Semarang: Alprin.
  • Fa'izia, Khilya. 2019. Kesadaran Bela Negara. Klaten: Cempaka Putih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Lihat Foto

KOMPAS.COM/FARIDA

Sejumlah 100 siswa SMP dan SMK sederajat tengah mengikuti penataran bela negara di Makodim 0604 Karawang, Rabu (13/10/2021).

KOMPAS.com – Bela negara merupakan tekad, sikap dan tindakan warga negara yang dilandasi kecintaan pada tanah air serta kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia.

Dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Setiap warga negara diwajibkan ikut serta dalam usaha bela negara sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing jika diperlukan.

Tak hanya menjadi kewajiban, bela negara juga merupakan hak dan kehormatan bagi warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

Baca juga: 3 Komponen Bela Negara

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Bela Negara

Untuk membela negara, warga negara membutuhkan motivasi yang tinggi. Motivasi akan berhasil jika warga negara memahami kelebihan dan kelemahan bangsa dan negaranya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi warga negara dalam membela Indonesia. Di antaranya, yaitu:

  • pengalaman sejarah kehidupan bangsa Indonesia,
  • letak geografis Indonesia yang sangat strategis,
  • kekayaan sumber daya alam,
  • kemajuan ilmu dan teknologi,
  • adanya kemungkinan ancaman bagi Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri dan ancaman fisik maupun non-fisik.

Baca juga: Di Pesantren, Santri Diajarkan Ilmu Bela Negara

Perwujudan bela negara dalam bidang ekonomi

Bela negara membutuhkan sikap nasionalis dan patriotik yang tinggi. Perwujudan bela negara dapat dilakukan di berbagai aspek atau bidang kehidupan, termasuk ekonomi.

Contoh perwujudan bela negara dalam bidang ekonomi, yakni:

  • Mencintai dan membeli produk-produk dalam negeri yang berkualitas,
  • Mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
  • Menghindari sikap individualis dan apatis, serta gaya hidup hedonis,
  • Hidup hemat,
  • Berusaha meningkatkan taraf hidup,
  • Bekerja keras mencari nafkah.

Referensi:

  • Kartono, dan Susi Dyah Fatmawati. 2009. Partisipasi Bela Negara. Semarang: Alprin.
  • Fa'izia, Khilya. 2019. Kesadaran Bela Negara. Klaten: Cempaka Putih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Selasa, 28 Agustus 2018

Pendahuluan

1. Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Menurut Kaelan dam Achmad Zubaidi,1 Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara.

2. Bentuk dari Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, sesuai dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2002. Wujud dari usaha Bela Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan dan kelautan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional, dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Data dan Fakta

3. Data, Perwujudan usaha Bela Negara dalam konteks perjuangan bangsa merupakan kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kesemuanya itu merupakan kewajiban setiap warga negara yang hidup di bumi Indonesia. Sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut

2

serta dalam usaha pembelaan negara” (pasal 27 ayat 3 UUD 1945). Pasal tersebut memiliki dua makna, yakni :

a. Bahwa setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam menentukan kebijakan-kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.

b. Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

4. Fakta. Fakta menunjukan semangat dan sikap Bela Negara tidak hanya dilakukan melalui peperangan yang menghasilkan kemerdekaan saja, akan tetapi dapat ditunjukan dengan menampilkan perilaku-perilaku dan sikap yang sesuai dengan kerangka ideologis dan konstitusional bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Mengisi kemerdekaan dapat dikatakan sebagai usaha Bela Negara, sebab melalui usaha-usaha positif dalam mengisi kemerdekaan dapat membuat keberlangsungan Indonesia sebagai sebuah negara dapat tetap dipertahankan dan senantiasa mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ditengah kerasnya tantangan globalisasi yang justru mengikis rasa kebangsaan dan kecintaan warga negara terhadap tanah airnya.

Pembahasan   

5. Bentuk dan Wujud Bela Negara.

a. Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Wujud dari usaha Bela Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan : kemerdekaan dan kedaulatan negara, Kesatuan dan persatuan bangsa, Keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional dan Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Upaya Bela Negara selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian

3

kepada negara dan bangsa. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi juga segenap warga negara yang sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 27 ayat 3 UUD 1945, bahwa usaha Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

b. Keikutsertaan warga negara dalam wujud upaya Bela Negara diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela dan secara wajib.    Pengabdian sesuai profesi (UU No.3 tahun 2002). Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran Bela Negara perlu ditumbuhkan secara terus menerus antara lain melalui proses pendidikan di

sekolah maupun di luar sekolah dengan memberikan motivasi untuk mencintai tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia. Motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membela negara Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pengalaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia, letak geografis Indonesia yang strategis, kekayaan sumber daya alam, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, keadaan penduduk yang besar, dan kemungkinan timbulnya bencana perang. Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan adanya ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia, baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang masing-masing dapat berdiri sendiri atau saling pengaruh mempengaruhi.

4

c. Dewasa ini ancaman dapat diartikan sebagai kekhawatiran akan jaminan hidup sehari-hari, artinya ancaman telah bergeser bentuknya dari ancaman senjata menjadi ancaman : kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kelaparan, penyakit yang belum ditemukan obatnya, kelangkaan lapangan kerja, tindakan kesewenangan penguasa, kriminalitas, SARA, disintegrasi nasional, terorisme, perdagangan narkotika / obat terlarang, masa depan generasi muda. Untuk itu, diperlukannya upaya pembelaan negara berupa sistem pertahanan negara yang melibatkan berbagai komponen pertahanan negara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa membela negara tidak hanya dengan memanggul bedil menjadi tentara, tetapi dapat dilakukan dengan berbagai jenis kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh semua warga negara.

Saran.

6. Sesuai tuntutan reformasi untuk menuju masyarakat madani, justru kesadaran Bela Negara ini perlu ditanamkan guna menangkal berbagai potensi ancaman dan gangguan sehingga tidak selalu harus berarti memanggul bedil menghadapi musuh. Tetapi keterlibatan warga negara sipil dalam bentuk Bela Negara secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk. Bentuk Bela Negara secara fisik yaitu segala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses Pembangunan).

Penutup.

7. Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana yang dimanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara” (pasal 27 ayat 3 UUD 1945). Penulis Kolonel Adm Amiruddin Laupe NRP 518374 Analis Madya Bid Lingja Dit. Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA