Sebutkan tahapan eksplorasi dalam langkah-langkah berkarya seni dan berikan contohnya

Eksplorasi gerak merupakan penjajakan atau pencarian gerak untuk memperoleh gerak sesuai dengan yang diinginkan. Bagaimana gerak tari yang sesuai dengan tema epos Ramayana tentang Rahwana yang jatuh cinta kepada Dewi Shinta? Gerak yang sesuai dengan tema tersebut adalah gerak-gerak untuk bentuk tari tunggal. Berdasarkan tema tersebut dapat dibuat gerak-gerak, di antaranya, sebagai berikut:

a.   Gerak penggambaran Rahwana yang gagah, kuat, lincah, dan berani. Penggambaran Rahwana yang gagah, kuat, lincah dan berani dapat dilakukan melalui berbagai gerak tari. Contoh eksplorasi gerak-gerak tari yang dapat dilakukan, antara lain, sebagai berikut:

·       Gerak 1

Kedua tangan ditekuk dan diangkat sejajar dengan bahu. Berjalan sambil mengayunkan kedua tangan ke kanan dan ke kiri. Pandangan mata mengikuti arah kedua tangan yang diayunkan.

·       Gerak 2

Kedua tangan diangkat sejajar dengan bahu. Berjalan sambil menekuk kedua tangan secara bergantian. Pandangan mata melihat jari-jari tangan yang lurus.

·       Gerak 3

Kepala menengok ke kanan dan ke kiri secara tegas. Lutut ditekuk, badan tegap dengan dada membuka. Kedua tangan ditekuk siku dengan jari-jari tangan membuka.

b.   Gerak penggambaran Rahwana yang sedang jatuh cinta. Rahwana yang sedang jatuh cinta dapat digambarkan dengan gerak-gerak, misalnya, bergembira dan berhias diri. Berikut ini contoh gerak hasil eksplorasi penggambaran Rahwana yang sedang jatuh cinta.

·       Gerak 1

Satu tangan di pinggang. Lutut ditekuk, badan tegap dengan dada membuka. Menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri seolah-olah sedang berkaca.

·       Gerak 2

Kedua tangan memegang selendang. Melempar selendang ke kanan dan ke kiri sambil tersenyum seolah-olah bergembira sekali. Kepala menegok ke kanan dan ke kiri sesuai dengan selendang yang digerakkan.

·       Gerak 3

Berlari-lari kecil sambil menggetarkan jari-jari tangan yang memegang sampur. Berdasarkan tema Rahwana yang sedang jatuh cinta kepada Dewi Shinta, ada banyak gerak yang dapat diperagakan.

Penggambaran gerak di atas hanya sebagai contoh. Kamu dapat bereksplorasi mencari atau menjajaki gerak-gerak tari yang lain. Jika eksplorasi gerak yang dilakukan bertujuan untuk dibuat sebuah karya tari, perlu disusun kerangka isi karya tari agar eksplorasi lebih terarah. Berikut ini contoh kerangka isi karya tari.

1)   Penari bergerak memasuki panggung

2)   Penari bergerak menggambarkan Rahwana yang gagah, kuat, keras, dan galak.

3)   Penari melakukan gerak-gerak penghubung.

4)   Penari bergerak menggambarkan Rahwana jatuh cinta.

5)   Penari bergerak menggambarkan Rahwana bergembira.

6)   Penari bergerak menggambarkan Rahwana merayu Dewi Shinta.

Dengan kerangka seperti di atas, eksplorasi akan cepat menghasilkan gerak-gerak yang diinginkan. Dalam satu kerangka dapat dibuat beberapa rangkaian gerak tari. Hal terpenting, yaitu gerak tari merupakan rangkaian gerak-gerak yang indah.

Kontribusi dari Gusti Mahfuz, 17 Maret 2019 10:37, Dibaca 13,153 kali.


Festival Seni Budaya Daerah Tingang Menteng Panunjung Tarung (TMPT) Kabupaten Kapuas menampilkan pertunjukan seni dan budaya Kabupaten Kapuas mendorong semangat patriotisme agar lebih kreatif dalam meningkatkan eksistensi budaya. Tari daerah sebagai satu rangkaian kegiatan lomba dalam TMPT. Tari Daerah Pedalaman menampilkan gerak tari yang memiliki ciri khas atau keunikan geraknya masing-masing. Gerak dalam tarian dapat diperoleh melalui eksplorasi atau penjelajahan. Eksplorasi gerak dilakukan dengan cara proses berpikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon suatu objek yang diperoleh melalui panca indera. Objek ini bentuknya bisa berupa benda, alam, suara dan rasa.

Fungsi tarian di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga, yakni tari sebagai sarana upacara, tari sebagai sarana hiburan, tari sebagai sarana pertunjukan atau tontonan, dan tari sebagai media pendidikan. Gerak dalam tari mengandung tenaga atau energi yang dikeluarkan dan mencakup ruang dan waktu. Gerak menjadi sebuah aktivitas yang dilakukan manusia di dalam kehidupan. Artinya, dalam gerak dapat mengungkapkan segala perasaan dan akan nampak pada perubahan-perubahan yang dimuculkan melalui gerakan anggota tubuh. Gerak berasal dari pengolahan hasil dari perubahan dan akan melahirkan dua jenis gerak yaitu gerak murni dan gerak maknawi yang dirangkai menjadi sebuah tarian.

(Baca Juga : Mengawal Kebhinekaan di Era Jurnalisme Digital)

Tari sebagai ekspresi jiwa dan di dalam tari berisi tujuan atau maksud tertentu. Maksud yang tampak jelas dan dapat dirasakan oleh penari dan penonton. Simbol gerak yang dapat dimengerti atau abstrak yang sukar untuk dapat dimengerti, tetapi terus dapat dirasakan keindahannya. Nilai estetis dalam gerak tari perwujudan kemampuan dari gerak tersebut untuk menimbulkan suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam melakukan gerak harus dilihat dalam kualitas gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian memiliki nilai estetis yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara cermat.

Hal yang dapat dipahami dalam mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif. Karya tari ini estetis karena adanya sifat yang melekat pada benda dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu, juga dikatakan bahwa munculnya estetis itu karena adanya tanggapan perasaan dari penonton. Estetis itu timbul karena proses hubungan antara karya tari dan alam pikiran seseorang yang mengamati. Setiap gerak memiliki keunikannya dan tidak bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan yang ada pada daerah itu sendiri, seperti halnya tari Pedalaman. Selaras dengan pendapat Sekarningsih dan Hany (2006) tari tradisional adalah tari yang telah mengalami satuan perjalanan hidup yang cukup lama dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang mempunyai hubungan ritual.

Genre dalam suatu daerah memiliki pengaruh besar dalam menilai nilai estetis suatu gerak tari. Untuk mencapai kualitas kepenarian yang bagus, seorang penari dituntut penguasaan aspek wiraga, wirama, dan wirasa. Berkaitan dengan upaya untuk menjadikan tari sebagai media untuk membentuk jati diri. Aspek tersebut dapat diuraikan sebagai media untuk membentuk karakter karena makna di balik sebuah tarian merupakan pendidikan batin yang tertuju pada kehalusan jiwa. Pendidikan batin yang dimaksud kehalusan budi pekerti. Hal ini dipaparkan Hidayat (2005) tari tradisional dapat dipahami sebagai sebuah tata cara yang berlaku di sebuah lingkungan etnik tertentu yang bersifat turun-temurun. Keberadaan seni tari dan perkembangan seni ini selalu terikat adat dan norma-norma dari lingkungan. Tari juga salah satu cabang seni yang dalam ungkapannya menggunakan bahasa gerak tubuh. Tari dapat diimplementasikan sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai edukatif. Pengalaman dalam lomba tari Pedalaman dapat memberikan manfaat secara pribadi, sosial, kebudayaan, maupun kreativitas.(syatkmf)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA