Alifia Seftin Oktriwina A psychology graduate who has written content for more than 3 years. Specialized in SEO content and interested in content creating, planning, and strategy.
Isi Artikel
Dalam unified modeling language (UML), kamu bisa membuat berbagai sistem model dengan berbagai cara. Salah satu model yang populer adalah class diagram.
UML sendiri merupakan model standar yang digunakan untuk pendekatan pemrograman berorientasi objek. Model ini tersusun atas berbagai diagram yang terintegrasi.
Lalu, apa sebenarnya class diagram? Apa yang menyebabkan diagram ini populer di kalangan software engineer? Yuk, simak selengkapnya.
Baca Juga: Apa Itu Scrum Master? Simak Pengertian, Peran, dan Skill-nya di Sini
Definisi Class Diagram
Dilansir dari Visual Paradigm, class diagram adalah jenis diagram struktur statis dalam UML yang menggambarkan struktur sistem dengan menunjukkan sistem class, atributnya, metode, dan hubungan antar objek.
Class diagram disebut jenis diagram struktur karena menggambarkan apa yang harus ada dalam sistem yang dimodelkan dengan berbagai komponen.
Berbagai komponen tersebut dapat mewakili class yang akan diprogram, objek utama, atau interaksi antara class dan objek.
Class sendiri merupakan istilah yang mendeskripsikan sekelompok objek yang semuanya memiliki peran serupa dalam sistem.
Sekelompok objek ini terdiri atas fitur struktural yang mendefinisikan apa yang diketahui class dan fitur operasional yang mendefinisikan apa yang bisa dilakukan oleh class.
Fungsi dan Keunggulan Class Diagram
1. Fungsi
Fungsi utama dari class diagram adalah menggambarkan struktur sebuah sistem pemrograman. Meski demikian, terdapat beberapa fungsi lainnya dari class diagram.
- Menunjukkan struktur statis pengklasifikasi dalam suatu sistem.
- Memberikan notasi dasar untuk diagram struktur lain yang ditentukan oleh UML.
- Dapat digunakan business analyst untuk membuat model sistem dari perspektif bisnis.
2. Keunggulan Class Diagram
Menurut LucidChart, class diagram memberikan beberapa keunggulan bagi pemrograman, terutama dalam bisnis. Berikut adalah beberapa keunggulan class diagram.
- Mampu mengilustrasikan model data untuk sistem informasi, terlepas dari apakah model data tersebut rumit atau sederhana.
- Memberikan gambaran umum mengenai skema aplikasi dengan lebih baik.
- Membantumu menyampaikan secara visual kebutuhan spesifik apa pun dari suatu sistem dan menyebarkan informasi tersebut ke bisnis.
- Terdapat bagan terperinci yang menyoroti kode spesifik yang perlu diprogram dan diterapkan ke struktur yang sesuai.
- Menyediakan deskripsi implementasi independen dari tipe yang digunakan dalam sistem untuk kemudian diteruskan di antara komponen-komponennya.
Baca Juga: Diagram Use Case, Teknik Penyederhanaan agar Perancangan Sistem Jadi Mudah
Komponen Class Diagram
© visualparadigm.com
Berikut adalah komponen-komponen yang menyusun class diagram.
1. Komponen atas
Bagian ini berisikan nama class yang selalu diperlukan baik itu dalam pengklasifikasi atau objek.
2. Komponen tengah
Komponen ini berisikan atribut class yang digunakan untuk mendeskripsikan kualitas kelas. Ini hanya diperlukan saat mendeskripsikan instance tertentu dari class.
3. Komponen bawah
Bagian ini adalah komponen class diagram yang menyertakan operasi class yang ditampilkan dalam format daftar. Sehingga, setiap operasi mengambil barisnya sendiri.
Komponen ini juga menggambarkan bagaimana masing-masing class berinteraksi dengan data.
4. Komponen tambahan
- Class, yang merepresentasikan obyek atau sekumpulan obyek yang memiliki persamaan struktur.
- Signals, yaitu simbol yang mewakili komunikasi asinkron satu arah antara objek aktif.
- Tipe data yang terbentuk dengan melakukan pengklasifikasi yang menentukan nilai data. Tipe data ini dapat menghasilkan tipe primitif dan pencacahan.
- Packages yang dirancang untuk mengatur pengklasifikasi terkait dalam diagram. Komponen ini dilambangkan dengan bentuk persegi panjang.
- Interface, yaitu sekumpulan atribut yang mendefinisikan sekumpulan perilaku yang kohesif. Komponen ini mirip dengan class, namun harus memiliki setidaknya satu class untuk mengimplementasikannya.
- Enumerations, yang menggambarkan tipe data yang ditentukan pengguna. Komponen enumerations mencakup kelompok pengenal yang mewakili nilai-nilai pencacahan.
- Objek, adalah item yang dapat ditambahkan ke dalam class diagram untuk mewakili contoh konkret atau prototipe.
- Artifacts, yaitu elemen model yang mewakili entitas konkret dalam sistem perangkat lunak. Misalnya, dokumen, database, file yang dapat dieksekusi, komponen perangkat lunak, dan sebagainya.
Jika kamu tertarik belajar lebih jauh tentang class diagram UML dan berbagai bahasa pemrograman lainnya, pastinya kamu butuh sumber untuk mempelajarinya, kan?
Tenang, Glints Blog menyediakan beragam artikel menarik yang membahas seluk-beluk dunia IT seperti web development, software engineering, hingga mobile developer.
Cara mengaksesnya juga mudah, kok. Kamu hanya perlu klik tombol di bawah ini!
Kumpulan artikel informatif yang ada di Glints Blog juga bisa kamu baca dengan gratis. Jadi, pastinya kamu bisa menambah pengetahuan soal programming dengan mudah.
Contoh Class Diagram
Class diagram dapat dibuat dengan menggunakan berbagai tools untuk UML. Berikut bebeberapa contoh penerapannya.
1. Sistem manajemen sekolah
© Stackoverflow.com
2. Sistem Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
© Conceptdraw.com
Baca Juga: Tak Perlu Ragu Belajar Coding, Ini 7 Tips agar Cepat Mahir
Itulah serba-serbi class diagram yang harus kamu tahu.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, UML sendiri adalah model pemrograman yang berorientasi pada objeknya.
Makanya, penting untuk setiap kelas diagram dapat terintegrasi satu sama lain.
Untuk pemula ini memang memusingkan, tapi tak perlu khawatir, dengan niat dan tekad, kamu pasti bisa menguasainya.