Sebutkan tiga satuan tidak baku dalam pengukuran massa

Tahukah Anda satuan tidak baku walaupun merupakan satuan yang tidak ilmiah namun tetap bisa dijadikan satuan ukuran yang membantu aktivitas sehari-hari?

Adanya satuan tidak baku membantu kita mengenal ukuran dengan mendeskripsikan suatu satuan ukuran menjadi bentuk atau benda yang ada disekitar kita.

Sebutkan tiga satuan tidak baku dalam pengukuran massa
Contoh Satuan Tidak Baku Dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut ini ukulele akan membahas mengenai pengertian hingga contoh satuan tidak baku yang ada dalam kehidupan sehari-hari, selamat menyimak!

Baca juga:

Pengertian Satuan Tidak Baku

Pernahkah Anda mendengar tentang satuan tidak baku? Apa pengertian dari satuan tidak baku? Satuan tidak baku yaitu satuan yang tidak dapat ditentukan sebagai pedoman dalam pengukuran secara ilmiah.

Satuan ini menggunakan tata cara ukuran yang berbeda dari setiap orang/benda, sehingga tidak dapat dijadikan suatu standar ilmiah karena hasilnya pun terkadang berbeda.

Selain itu satuan tidak baku juga tidak berlaku secara umum bahkan tidak diakui dalam dunia internasional. Sifat dari satuan tidak baku adalah tidak tetap atau dapat berubah, tergantung banyak faktor.

Kekurangan Satuan Tidak Baku

Setelah membahas pengertian satuan tidak baku diatas, beberapa poin mengarah pada kekurangan yang ada dalam satuan tidak baku tersebut. berikut adalah pembahasannya:

  • Terdapat sifat satuan tidak baku yang mudah berubah atau tidak tetap sehingga hasil pengukuran dapat berbeda.
  • Termasuk satuan yang sulit ditiru atau disamakan dengan satuan lainnya, seperti pengukuran benda menggunakan jengkal. Hal tersebut sulit ditiru karena setiap orang memiliki lebar dan panjang jengkal yang tidak sama.
  • Memiliki penggunaan yang terbatas sehingga tidak dapat dapat digunakan secara umum.
  • Termasuk satuan yang tidak dapat diubah atau dikonversi kedalam bentuk satuan lain.

Contoh Satuan Tidak Baku

Ada beberapa contoh satuan tidak baku yang biasa digunakan dalam mengukur sesuatu. Hal tersebut tergantung kondisi dan penggunaan atau aktivitas dalam pengukuran. Berikut ini satuan tidak baku yang dapat Anda simak.

Besaran panjang yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.

  • Jengkal, adalah contoh satuan tidak baku besaran panjang dengan menggunakan jarak antara ujung jari telunjuk dan ujung ibu jari saat direntangkan.
  • Depa, adalah contoh satuan tidak baku besaran panjang dengan menggunakan jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan saat kedua jari tersebut direntangkan.
  • Hasta, adalah contoh satuan tidak baku besaran panjang dengan menggunakan jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah saat direntangkan.
  • Kilan adalah contoh satuan tidak baku besaran panjang dengan menggunakan jarak antara ujung jari kelingking dan ujung ibu jari saat telapak tangan direntangkan
  • Kaki, adalah contoh satuan tidak baku besaran panjang dengan menggunakan jarak antara ujung jari kaki hingga bagian tumit atau telapak kaki bagian belakang. Satuan kaki sering digunakan dalam mengukur panjang atau tinggi dari berbagai benda.
  • Langkah, contoh satuan tidak baku besaran panjang dengan menggunakan jarak antara langkah kaki kiri dan kaki kanan saat direntankan atau saat melangkah.
  • Tongkat, contoh satuan tidak baku besaran panjang dengan menggunakan jarak antara panjang setiap bagian tongkat. Hal ini tergantung pada ukuran panjang dari tongkat tersebut.
  • Tali, contoh satuan tidak baku besaran panjang dengan menggunakan jarak antara ukuran panjang tali. Hal ini tergantung pada ukuran panjang dari tersebut tersebut.

Besaran massa yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.

  • Mayam, adalah satuan tidak baku besaran massa dengan menggunakan alat ukur berat yang biasa digunakan untuk menimbang emas. Nilai mayam setara dengan 1/16 bungkal.
  • Entik, adalah contoh satuan tidak baku besaran massa dengan menggunakan alat ukur berat tertentu.
  • Kaleng, adalah contoh satuan tidak baku besaran massa dengan yang biasa digunakan untuk menimbang barang satu dengan lainnya sebagai perbandingan tertentu menggunakan berat kaleng.
  • Tempurung Kelapa adalah contoh satuan tidak baku besaran massa dengan yang biasa digunakan untuk menimbang barang satu dengan lainnya sebagai perbandingan tertentu menggunakan berat tempurung kelapa.

Besaran luas yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.

  • Tumbak, adalah satuan tidak baku besaran luas yang digunakan dalam pengukuran luas tanah di daerah Jawa Barat. Satu tumbak dapat disamakan dengan 14 meter persegi.
  • Bahu, adalah satuan tidak baku besaran luas yang dapat digunakan untuk mengukur luas benda menggunakan jarak antara bahu kiri dan bahu kanan.

Besaran volume yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.

  • Botol, adalah contoh satuan tidak baku besaran volume yang digunakan untuk mengukur besar atau banyaknya volume benda yang terisi atau terdapat pada satu botol.
  • Gelas, adalah contoh satuan tidak baku besaran volume yang digunakan untuk mengukur besar atau banyaknya volume benda yang terisi atau terdapat pada satu gelas.
  • Ember, adalah satuan tidak baku besaran volume yang digunakan untuk mengukur besar atau banyaknya volume benda yang terisi atau terdapat pada satu ember.

Besaran waktu yang digunakan dalam pengukuran pada satuan tidak baku ada beberapa macam, berikut adalah penjelasannya.

  • Posisi matahari, adalah contoh satuan tidak baku besaran waktu dengan menggunakan arah atau posisi matahari berada, dalam penentuan waktu tertentu.
  • Jam pasir, adalah contoh satuan tidak baku besaran waktu dengan menggunakan media jam pasir, yang mana pasir memiliki ukuran partikel atau butiran yang berbeda-beda.

Mempelajari satuan tidak baku terasa lebih mudah, hal tersebut karena berbagai contoh satuan tidak baku digambarkan dengan kondisi, benda, serta pengukuran yang cenderung familiar disekitar kita.

Seperti, gelas, ember, jengkal, dll, adalah termasuk contoh satuan tidak baku yang sering Anda dengar bukan? Simak Video Pendidikan Indonesia tentang penerapan satuan tidak baku berikut:

Baca juga:

  • Contoh Majas Personifikasi
  • Contoh Puisi Pendek
  • Contoh Pantun Agama Terbaru

Walaupun sering digunakan dalam aktivitas pengukuran, sebaiknya tetap memperhatikan kekurangan dari satuan tidak baku yang bisa dijadikan pertimbangan.

Demikian pembahasan kami mengenai pengertian satuan tidak baku, kekurangan, hingga contohnya. Kami berharap artikel ini dapat menambah wawasan Anda.

Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan secara internasional. Sedangkan, satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran ilmiah.

Sebutkan tiga satuan tidak baku dalam pengukuran massa


Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi kita kali ini akan menjelaskan tentang satuan baku dan satuan tidak baku dalam ilmu fisika.

Sebagaimana yang dipahami, satuan adalah besaran pembanding yang digunakan dalam pengukuran. Dengan kata lain, satuan merupakan sesuatu yang digunakan untuk membandingkan ukuran suatu besaran.

Satuan-satuan yang dikenal sekarang ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu satuan baku dan satuan tidak baku. Seperti apa sih masing-masing jenis satuan tersebut dan apa perbedaan di antara keduanya?

Yuk, berikut ini kakak terangkan...

Di bawah ini adalah penjelasan dari satuan baku dan satuan tidak baku:

Apa yang dimaksud dengan satuan baku? Jadi, satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan dan diakui penggunaannya secara internasional. Satuan ini disebut juga dengan Sistem Satuan Internasional (International System of Units), sering disingkat dengan SI.

Satuan baku disebut juga satuan standar, yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat pengukuran yang baku. Dalam dunia ilmiah, satuan inilah yang disepakati oleh semua orang khususnya ilmuwan untuk menyatakan hasil pengukuran.

Siapa yang menetapkan satuan? Jadi, satuan baku ditetapkan oleh komunitas khusus ilmuwan dunia yang bernama Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (Inggris: The International Bureau of Weights and Measures) (Prancis: Bureau international des poids et mesures, BIPM) yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1875, di Sevres, Prancis. 

Ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam Satuan Internasional untuk menjadi satuan baku. Syarat tersebut antara lain sebagai berikut:

Syarat kedua dari satuan baku adalah mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya. Tujuannya agar setiap orang dapat dengan mudah membuat, memperoleh dan menggunakannya sebagai satuan yang serupa.

Syarat ketiga dari satuan baku adalah berlaku secara luas, maksudnya satuan tersebut berlaku secara internasional dan berguna sebagai standar pengukuran. Misalnya, satuan yang digunakan di Indonesia, digunakan pula oleh semua negara di dunia.

Selain tiga syarat di atas, syarat tambahan untuk satuan baku adalah mudah diubah atau dikonversi ke dalam satuan lainnya. Konversi satuan berfungsi untuk menyederhanakan hasil pengukuran.

1.3. Jenis-Jenis Satuan Baku 

Dalam perkembangannya, satuan baku SI terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu sistem mks dan sistem cgs.
  • Sistem MKS (meter, kilogram, sekon), yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan meter, kilogram, dan sekon. Sebagai contoh: satuan gaya dalam sistem MKS adalah kg.m/s2.
  • Sistem CGS (centimeter, gram, sekon), yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan centimeter, gram dan sekon. Sebagai contoh: satuan massa jenis dalam sistem CGS adalah g/cm3.

Berikut ini adalah beberapa contoh satuan baku dalam pengukuran:

  • Satuan baku besaran panjang: sentimeter (cm), meter (m), dan kilometer (km)
  • Satuan baku besaran massa: gram (g) dan kilogram (kg)
  • Satuan baku besaran waktu: sekon (s), menit, dan jam.
  • Satuan baku besaran suhu: celcius, kelvin, reaumur, dan fahrenheit.
  • Satuan baku besaran kuat arus listrik: miliampere (mA) dan ampere (A)
  • Satuan baku besaran intensitas cahaya: candela (cd)
  • Satuan baku besaran jumlah zat: mol.
  • Satuan baku besaran luas: meter persegi (m2), sentimeter persegi (cm2), kilometer persegi (km2)
  • Satuan baku besaran volume: meter kubik (m3) dan sentimeter kubik (cm3).
Apa yang dimaksud dengan satuan tidak baku? Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran ilmiah. Satuan ini tidak berlaku umum atau tidak diakui secara internasional. Satuan tidak baku merupakan satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda dapat menghasilkan pengukuran yang berbeda. Contoh: mengukur panjang buku menggunakan jengkal tangan. Misalnya, kamu dan temanmu mengukur panjang buku dengan menggunakan penggaris dan jengkal tangan masing-masing. Kamu mendapatkan bahwa panjang buku adalah 20 cm dan 1,5 jengkal. Sedangkan, teman kamu mendapatkan bahwa panjang buku tersebut 20 cm dan 1,25 jengkal tangan. Terlihat bahwa jengkal tangan memberikan hasil yang berbeda jika pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda. Artinya, satuan tidak baku memiliki sifat yang tidak tetap. Inilah sebabnya mengapa sehingga jengkal disebut sebagai satuan tidak baku. Beberapa contoh satuan tidak baku yang sering digunakan dalam pengukuran, antara lain sebagai berikut:
  • Satuan tidak baku besaran panjang: jengkal, depa, hasta.
  • Satuan tidak baku besaran massa: mayam, entik
  • Satuan tidak baku besaran luas: tumbak, bahu.
  • Satuan tidak baku besaran volume: botol, gelas, ember.
Berikut ini pengertian dari beberapa satuan tidak baku:
  • Jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan
  • Depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
  • Kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika telapak tangan direntangkan
  • Hasta adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika direntangkan
  • Tumbak adalah satuan luas tanah yang digunakan di daerah Jawa Barat. 1 tumbak setara dengan 14 meter persegi
Satuan tidak baku tidak bisa digunakan dalam pengukuran ilmiah karena memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut:
  • Satuan tidak baku memiliki sifat yang tidak tetap, hasil pengukurannya berbeda-beda.
  • Satuan tidak baku sulit ditiru. Misalnya, sulit untuk menemukan panjang jengkal orang yang sama persis.
  • Penggunaannya terbatas atau tidak bisa digunakan secara umum.
  • Tidak bisa diubah atau dikonversi ke satuan lain.
Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan secara internasional. Sedangkan, satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran ilmiah.

Gimana adik-adik, udah paham kan materi satuan baku dan tidak baku di atas? Jangan lupa lagi yah.

Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Satuan Baku dan Tidak Baku dalam Fisika 2020-09-01T01:17:00-07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika