TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis).
Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda.
Di suatu daerah, mungkin terdapat beberapa suku.
Sebagai contoh di Sumatra terdapat suku Aceh, suku Melayu, dan suku Batak.
Di Pulau Jawa terdapat suku Betawi, suku Sunda, suku Osing, dan suku Jawa.
Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 4 SD Halaman 51 52 53 55 56: Suku Baduy
Tahukah kamu nama-nama suku di Indonesia dan asal daerahnya?
Berikut Tribunnews rangkum nama-nama suku dan asal daerahnya, dikutip dari Buku Guru Tema 3 Kelas 2 SD:
1. Aceh: Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Aneuk Jame, Simelue, dan Pulau
2. Sumatra Utara: Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya
3. Sumatra Barat: Minangkabau, Melayu, dan Mentawai, Tanjung Kato, Panyali, Caniago, Sikumbang, dan Gusci
Bola.com, Jakarta - Alat musik tradisional di Indonesia merujuk alat musik yang turun-temurun hidup dan berkembang di daerah tertentu. Hadirnya alat musik tradisional tersebut menjadi bukti keberagaman kebudayaan Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), alat berarti suatu benda yang digunakan untuk mempermudah suatu kegiatan atau kerjaan.
Kata 'musik' berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'mousike' yang diambil dari nama dewa yang terkenal dalam mitologi Yunani Kuno, yakni Mousa. Dewa yang memimpin seni dan ilmu.
Sedangkan kata tradisional berasal dari bahasa Latin, yaitu 'traditio', yang artinya suatu kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara turun-temurun.
Jadi, alat musik tradisional merupakan alat musik yang biasa digunakan dan berkembang secara turun-temurun di suatu daerah atau wilayah tertentu.
Secara umum dalam masyarakat adat, ada tiga fungsi alat musik tradisional. Pertama, alat musik tradisional berfungsi sebagai sarana upacara adat yang dilakukan turun-temurun.
Kedua, sebagai pengisi latar musik pada pertunjukan seni atau sendratari khas setempat. Terakhir, alat musik tradisional menjadi sarana komunikasi, ekspresi, dan kreasi dari kebudayaan masyarakat setempat.
Setiap suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki alat musik khas daerah yang berbeda-beda. Alat musik tradisonal yang ada di tiap-tiap daerah juga mempunyai fungsi yang berbeda.
Biasanya, alasan disebut alat musik tradisional lantaran alat musik tersebut diciptakan dan berkembang atas suatu daerah setempat.
Di Indonesia, alat musik tradional sangat beragam karena hampir setiap daerah memilikinya.
Berikut ini daftar alat musik tradisional yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dilansir dari laman ilmuseni.com dan Gurupendidikan.co.id, Rabu (28/7/2021).
1. Sarune Kale berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam
2. Aramba berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatra Utara
3. Doli-doli berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatra Utara
4. Druri Dana berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatra Utara
5. Faritia berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatra Utara
6. Garantung berasal dari daerah Tapanuli, Sumatra Utara
7. Gonrang berasal dari daerah Simalungun, Sumatera Utara
8. Hapetan berasal dari daerah Tapanuli, Sumatra Utara
9. Accoridon berasal dari Sumatra Selatan
10. Burdah berasal dari Sumatra Selatan
11. Kenong basemah berasal dari Sumatea Selatan
12. Tebangan berasal dari Sumatra Selatan
13. Genggong berasal dari Sumatra Selatan
14. Seluang berasal dari daerah Minagkabau, Sumatra Barat
15. Serunai berasal dari Sumatra Barat
16. Talempok Pacik berasal dari daerah Sumatra Barat
17. Bende berasal dari Lampung
18. Gendang melayu berasal dari Kepulauan bangka belitung
19. Gendang panjang berasal dari Kepulauan Riau
20. Caklemong berasal dari Bangka Belitung
21. Gambangan berasal dari Bangka Belitung
22. Kompang berasal dari Lampung
23. Gambus berasal dari Riau
24. Gendang berasal dari Banten
25. Tehyan berasal dari DKI Jakarta
26. Gendang berasal dari Yogyakarta
27. Angklung berasal dari daerah Jawa Barat
28. Dog-dog berasal dari daerah Jawa Barat
29. Kulanter berasal dari Jawa Barat
30. Arumba berasal dari daerah Jawa Barat
31. Gamelan Jawa berasal dari daerah Jawa
32. Gamelan Sunda berasal dari daerah Provinsi Jawa Barat
33. Rebab berasal dari daerah Jawa Barat
34. Siter atau Celempung berasal dari daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah
35. Bonang berasal dari Jawa Timur
36. Calung berasal dari daerah Jawa Barat
37. Japen berasal dari Kalimantan Tengah
38. Babun berasal dari daerah Provinsi Kalimantan Selatan
39. Tuma berasal dari Kalimantan Barat
40. Panting berasal dari Kalimantan Selatan
41. Gerdek berasal dari daerah Kalimantan
42. Kledi berasal dari daerah Kalimantan
43. Sampek berasal dari daerah Kalimantan Timur
44. Alosu berasal dari daerah Sulawesi Selatan
45. Anak Becing berasal dari daerah Sulawesi Selatan
46. Kere-Kere Galang berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan
47. Keso-Keso berasal dari daerah Gowa, Sulawesi Selatan
48. Basa-Basi berasal dari daerah Sulawesi Selatan
49. Kolintang berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Selatan
50. Lembang berasal dari daerah Toraja, Sulawesi Selatan
51. Popondi berasal dari daerah Toraja, Sulawesi Selatan
52. Talindo berasal dari daerah Sulawesi
53. Ganda berasal dari Sulawesi Tengah
54. Ladolado berasal dari Sulawesi Tenggara
56. Gengceng berasal dari Bali
57. Gamelan Bali berasal dari daerah Provinsi Bali
58. Cungklik berasal dari daerah Lombok (NTB)
59. Keloko berasal dari daerah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
60. Foi Mere berasal dari daerah Flores, Nusa Tenggara Timur
61. Sasando berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur
62. Atowo berasal dari daerah Papua
63. Guoto berasal dari Papua Barat
64. Floit berasal dari daerah Maluku
65. Kinu berasal dari daerah Pulau Roti
66. Nafiri berasal dari daerah Maluku
67. Toto berasal dari daerah Maluku
68. Tifa berasal dari daerah Indonesia timur
69. Kecapi banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia
Sumber: Ilmuseni, Gurupendidikan
Dapatkan artikel daftar dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Berita video cerita cinta, musik, dan sepak bola ala Bob Marley yang menggemari Santos dan Tottenham Hotspur
Jakarta -
Tarian Papua menjadi kekayaan tari tradisional di Indonesia dengan ciri khas yang unik. Ada banyak tarian Papua berdasarkan asalnya. Apa tarian daerah Papua?
Tak hanya memiliki kekayaan alam dan satwanya, tanah Papua juga menyimpan ragam budaya yang berasal dari suku-suku yang ada, termasuk tarian.
Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, berikut ini 15 Tarian Papua beserta asal daerahnya.
Tari Seka merupakan salah satu tarian adat masyarakat di Selatan Papua yang meliputi wilayah Timika, Kaimana dan Fakfak.
Tarian yang melambangkan ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta ini hadir mewarnai kehidupan masyarakat pesisir.
2. Tari Balengan atau Tari Pergaulan
Tari balengan adalah tari pergaulan masyarakat pesisir pantai Nabire Papua (di sekitar teluk Sarera). Tarian yang juga dikenal dengan nama Ande Saira merupakan tari kreasi dari jenis tari tradisional yaitu dansa adat.
Ande Saira mula-mula merupakan tarian dalam rangka tujuan-tujuan tertentu dan dilakukan pada saat ritual-ritual adat lainnya berlangsung misalnya pada saat pesta cukur rambut, atau tindik telinga, namun dewasa ini tari ande saira/balengan juga sering dilakukan untuk menjalin keakraban pergaulan antara pemuda-pemudi, karena itu maka tari balengan disebut tari pergaulan.
Tarian pangkur sagu merupakan tarian Papua yang menceritakan tentang mata pencaharian masyarakat papua dengan membuat sagu mulai dari menebang pohon, memeras air, hingga mengolah sagu.
Dalam membuat sagu masyarakat papua sering mengadakan ritual pesta yang berupa menyanyi dan menari.
Bagi masyarakat Papua, tarian pangkur sagu merupakan simbol gotong royong, kebersamaan dan rasa syukur kepada Tuhan.
Tari Tumbuh Tanah dikenal hampir sebagian besar kelompok suku yang tersebar di wilayah Kepala Burung tanah besar Papua dengan berbagai varian gerak tari, lagu serta aksesoris berbeda.
Tarian ini juga memiliki sebutan sesuai dengan kelompok suku masing-masing. Misalnya pada masyarakat sekitar wilayah Sorong seperti orang Maybrat, orang Tehit, orang Moi, dan kelompok suku IMEKO yang menyebut dengan tari Srar sedangkan masyarakat Arfak menyebut dengan tarian Tumbu tanah.
Tarian Papua satu ini berasal dari Kabupaten Sarmi Provinsi Papua. Tarian Nasimar merupakan tarian perang yang sering dilakukan.
Tarian nasimar ini sering dilakukan pada saat acara, pelantikan Ondoafi, acara penyambutan dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya yang berkaitan dengan tarian ini.
6. Tari Yospan (Yosim Pancar)
Tarian Papua selanjutnya adalah tari Yospan menjadi salah satu tarian yang paling dikenal di Indonesia. Tarian ini mulai dikenal secara umum di tanah Papua sekitar tahun 1980-an.
Tari Yosim Pancar tidak terlepas dari sejarah kedua jenis tarian tersebut yang akan dijelaskan seperti berikut ini :
(1) Tari Yosim; secara umum menurut sejarahnya bahwa Tari Yosim berasal dari 2 wilayah atau daerah yaitu daerah Sarmi dan daerah Biak.
Tari Yosim yang berasal dari Sarmi adalah jenis tari gembira yang biasa dilakukan oleh masyarakat disana dalam acara-acara/ event yang bahagia/menyenangkan.
(2) Tari Pancar; sesuai dengan sejarahnya bahwa tari Pancar Berasal dari Biak, yaitu tari yang tercipta karena faktor akulturasi antara budaya asli Biak dengan budaya dari luar Biak yang berawal dari kontak budaya orang Biak dengan dunia luar.
7. Tarian Suanggi/Soanggi
Tarian Papua Suanggi berasal dari daerah Waropen di pantai Teluk Cendrawasih. Tari ini dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria. Tari ini menggambarkan perang antara penduduk yang bersenjatakan busur dan anak panah dengan seorang suanggi.
Tari ini berasal dari pulau Numfor dekat pulau Biak, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria. Mansusu menggambarkan rakyat Numfor yang dengan menaiki perahunya berusaha menghalau musuh yang akan menyerang.
Tari Bayaitu berasal dari daerah Kuri di Manokwari, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita. Bayaitu adalah nama seekor burung.
Tari ini menggambarkan burung bayaitu jantan dan betina yang bermain-main meloncat-loncat ke sana ke marl sambil menari-nari.
10. Tari Fayaryer Rak Wadwa Biak
Tarian Papua ini berasal dari pulau Numfor di dekat Diak, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria. Setiap penari selain mengenakan rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah serta dengan segala perhiasannya, juga mengenakan bulu burung cenderawasih sebagai hiasan kepala dan menyelipkan sekuntum bunga berwarna merah di telinganya.
Tari Pulale berasal dari daerah Serui di Waropen. Tari ini dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita.
Pulale adalah tari kemenangan yang menggambarkan masyarakat Serui yang baru saja menang perang mengadakan pemujaan kepada dewa
Tari Cendrawasih berasal dari daerah-daerah Biak, Waropen dan Wandamen, serta dilakukan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita.
Para penari mengenakan pakaian rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah, serta mengenakan hiasan dada dan kepala yang berupa bulu burung cendrawasih.
Tari Yape berasal dari daerah Paniai, dibawakan oleh berpuluh puluh penari pria. Para penari mengenakan pakaian rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah, serta mengenakan hiasan-hiasan dada dan kepala
Tari Yape menggambarkan gerak-gerik prajurit yang sedang berperang. Iringannya terdiri dari suara anak panah yang ditarik-tarik dan nyanyian yang dilakukan oleh para penari sendiri.
Tarian Papua Salawaku berasal dari daerah Mimika, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita. Tari ini menggambarkan sepasang pria dan wanita yang dalam suatu perjalanan dikejar-kejar oleh sekelompok manusia.
Tari Woming berasal dari daerah Siromi, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita. Woming menggambarkan seorang ibu yang diculik oleh sekelompok gerombolan laki-laki yang kemudian dibunuh. Setelah mati, ibu tersebut berubah menjadi seekor kangguru.
Para penari mengenakan rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah, dan memakai hiasan-hiasan dada dan kepala dari bunga-bunga. Penari-penari pria membawa panah atau parang.
Itulah 15 tarian Papua beserta asal daerahnya. Jadi semakin tahu ragam tarian di Indonesia kan detikers?
Simak Video "Pemekaran Papua Rumit, DPD: Pemerintah Pusat Harus Sosialisasi"
(pay/pay)
Page 2
Jakarta -
Tarian Papua menjadi kekayaan tari tradisional di Indonesia dengan ciri khas yang unik. Ada banyak tarian Papua berdasarkan asalnya. Apa tarian daerah Papua?
Tak hanya memiliki kekayaan alam dan satwanya, tanah Papua juga menyimpan ragam budaya yang berasal dari suku-suku yang ada, termasuk tarian.
Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, berikut ini 15 Tarian Papua beserta asal daerahnya.
Tari Seka merupakan salah satu tarian adat masyarakat di Selatan Papua yang meliputi wilayah Timika, Kaimana dan Fakfak.
Tarian yang melambangkan ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta ini hadir mewarnai kehidupan masyarakat pesisir.
2. Tari Balengan atau Tari Pergaulan
Tari balengan adalah tari pergaulan masyarakat pesisir pantai Nabire Papua (di sekitar teluk Sarera). Tarian yang juga dikenal dengan nama Ande Saira merupakan tari kreasi dari jenis tari tradisional yaitu dansa adat.
Ande Saira mula-mula merupakan tarian dalam rangka tujuan-tujuan tertentu dan dilakukan pada saat ritual-ritual adat lainnya berlangsung misalnya pada saat pesta cukur rambut, atau tindik telinga, namun dewasa ini tari ande saira/balengan juga sering dilakukan untuk menjalin keakraban pergaulan antara pemuda-pemudi, karena itu maka tari balengan disebut tari pergaulan.
Tarian pangkur sagu merupakan tarian Papua yang menceritakan tentang mata pencaharian masyarakat papua dengan membuat sagu mulai dari menebang pohon, memeras air, hingga mengolah sagu.
Dalam membuat sagu masyarakat papua sering mengadakan ritual pesta yang berupa menyanyi dan menari.
Bagi masyarakat Papua, tarian pangkur sagu merupakan simbol gotong royong, kebersamaan dan rasa syukur kepada Tuhan.
Tari Tumbuh Tanah dikenal hampir sebagian besar kelompok suku yang tersebar di wilayah Kepala Burung tanah besar Papua dengan berbagai varian gerak tari, lagu serta aksesoris berbeda.
Tarian ini juga memiliki sebutan sesuai dengan kelompok suku masing-masing. Misalnya pada masyarakat sekitar wilayah Sorong seperti orang Maybrat, orang Tehit, orang Moi, dan kelompok suku IMEKO yang menyebut dengan tari Srar sedangkan masyarakat Arfak menyebut dengan tarian Tumbu tanah.
Tarian Papua satu ini berasal dari Kabupaten Sarmi Provinsi Papua. Tarian Nasimar merupakan tarian perang yang sering dilakukan.
Tarian nasimar ini sering dilakukan pada saat acara, pelantikan Ondoafi, acara penyambutan dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya yang berkaitan dengan tarian ini.
6. Tari Yospan (Yosim Pancar)
Tarian Papua selanjutnya adalah tari Yospan menjadi salah satu tarian yang paling dikenal di Indonesia. Tarian ini mulai dikenal secara umum di tanah Papua sekitar tahun 1980-an.
Tari Yosim Pancar tidak terlepas dari sejarah kedua jenis tarian tersebut yang akan dijelaskan seperti berikut ini :
(1) Tari Yosim; secara umum menurut sejarahnya bahwa Tari Yosim berasal dari 2 wilayah atau daerah yaitu daerah Sarmi dan daerah Biak.
Tari Yosim yang berasal dari Sarmi adalah jenis tari gembira yang biasa dilakukan oleh masyarakat disana dalam acara-acara/ event yang bahagia/menyenangkan.
(2) Tari Pancar; sesuai dengan sejarahnya bahwa tari Pancar Berasal dari Biak, yaitu tari yang tercipta karena faktor akulturasi antara budaya asli Biak dengan budaya dari luar Biak yang berawal dari kontak budaya orang Biak dengan dunia luar.
7. Tarian Suanggi/Soanggi
Tarian Papua Suanggi berasal dari daerah Waropen di pantai Teluk Cendrawasih. Tari ini dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria. Tari ini menggambarkan perang antara penduduk yang bersenjatakan busur dan anak panah dengan seorang suanggi.
Tari ini berasal dari pulau Numfor dekat pulau Biak, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria. Mansusu menggambarkan rakyat Numfor yang dengan menaiki perahunya berusaha menghalau musuh yang akan menyerang.
Tari Bayaitu berasal dari daerah Kuri di Manokwari, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita. Bayaitu adalah nama seekor burung.
Tari ini menggambarkan burung bayaitu jantan dan betina yang bermain-main meloncat-loncat ke sana ke marl sambil menari-nari.
10. Tari Fayaryer Rak Wadwa Biak
Tarian Papua ini berasal dari pulau Numfor di dekat Diak, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria. Setiap penari selain mengenakan rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah serta dengan segala perhiasannya, juga mengenakan bulu burung cenderawasih sebagai hiasan kepala dan menyelipkan sekuntum bunga berwarna merah di telinganya.
Tari Pulale berasal dari daerah Serui di Waropen. Tari ini dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita.
Pulale adalah tari kemenangan yang menggambarkan masyarakat Serui yang baru saja menang perang mengadakan pemujaan kepada dewa
Tari Cendrawasih berasal dari daerah-daerah Biak, Waropen dan Wandamen, serta dilakukan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita.
Para penari mengenakan pakaian rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah, serta mengenakan hiasan dada dan kepala yang berupa bulu burung cendrawasih.
Tari Yape berasal dari daerah Paniai, dibawakan oleh berpuluh puluh penari pria. Para penari mengenakan pakaian rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah, serta mengenakan hiasan-hiasan dada dan kepala
Tari Yape menggambarkan gerak-gerik prajurit yang sedang berperang. Iringannya terdiri dari suara anak panah yang ditarik-tarik dan nyanyian yang dilakukan oleh para penari sendiri.
Tarian Papua Salawaku berasal dari daerah Mimika, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita. Tari ini menggambarkan sepasang pria dan wanita yang dalam suatu perjalanan dikejar-kejar oleh sekelompok manusia.
Tari Woming berasal dari daerah Siromi, dibawakan oleh berpuluh-puluh penari pria dan wanita. Woming menggambarkan seorang ibu yang diculik oleh sekelompok gerombolan laki-laki yang kemudian dibunuh. Setelah mati, ibu tersebut berubah menjadi seekor kangguru.
Para penari mengenakan rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah, dan memakai hiasan-hiasan dada dan kepala dari bunga-bunga. Penari-penari pria membawa panah atau parang.
Itulah 15 tarian Papua beserta asal daerahnya. Jadi semakin tahu ragam tarian di Indonesia kan detikers?
Simak Video "Pemekaran Papua Rumit, DPD: Pemerintah Pusat Harus Sosialisasi"
[Gambas:Video 20detik]
(pay/pay)