Sebutkan tiga tata cara melakukan salat berjamaah

Berikut pengertian, syarat sah, hingga tata cara melakukan shalat berjamaah

TRIBUNNEWS.COM - Shalat berjamaah merupakan shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.

Shalat lima waktu yang kita sangat diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah, bukan sendiri-sendiri (munfarid).

Hukum Shalat wajib berjamaah adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan orang muslim.

Sebagian ulama mengungkapkan, hukum Shalat berjamaah adalah fardu Khifayah Keutamaan Shalat berjamaah bila dibandingkan shalat munfarid adalah dilipatkan 27 derajat.

Anjuran Shalat berjamaah tertuang dalam terjemahan Hadis Rasulullah saw.

“Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “shalat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”(H.R. Bukhari dan Muslim)"

Baca juga: Apa Itu Riba? Berikut Pengertian, Dasar Hukum, Jenis, Cara Hindari hingga Hikmah Dilarangnya Riba

Ilustrasi shalat berjamaah (HANDOUT)

Baca juga: Apa itu Ragam Hias? Simak Pengertian, Motif, Pola, dan Teknik Menggambar

Dalam Buku Pendidikan Agama Islam dan budi Pekerti Kelas VII, dijelaskan mengenai syarat sah, hingga tata cara melaksanakan shalat berjamaah, yakni:

1. Syarat Sah Salat Berjamaah

Salat berjamaah sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut, yakni:

a. Ada imam

2 dari 4 halaman

Sebelum membahas sholat berjamaah dan keutamaannya, terdapat adab sholat berjamaah di masjid yang nampaknya sering dilupakan umat muslim.

1. Wudhu

Ketika Anda hendak sholat jamaah di masjid, sebaiknya sudah mengambil air wudhu sejak dari rumah. Hal ini sesuai dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

" Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya" . (HR. Muslim)

2. Membaca Doa

Tata cara sholat jamaah termasuk dengan menjalankan adabnya, membaca doa dalam perjalanan menuju masjid.

" ALLAHUMMAJ'AL FII QOLBI NUURA WA FII BASHARI NUURA WA FII SAM'I NUURA WA'AN YAMIINIHI NUURA WA'AN YASAAARII NUURA WA FAUQI NUURA WA TAHTI NUURA WA AMAANI NUURA WA KHALFI NUURA WAJ'AL LII NUURA" .

Artinya: " Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya di belakangku. dan jadikanlah untukku cahaya" . (HR. Muslim).

3. Membaca Doa Masuk dan Keluar Masjid

Ajaran Islam disunnahkan ketika masuk masjid seharusnya mendahulukan kaki kanan baru kaki kiri, sambil memanjatkan doa sebagai berikut:

ALLOHUMMAFTAHLII ABWAABA RAHMATIK

Artinya: Ya Allah! Bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu

Sedangkan ketika keluar masjid sebaiknya membaca doa:

ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA MIN FADHLIK'

Artinya: Ya Allah! Aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu

4. Tidak Melewati Orang yang Sedang Sholat

Adab sholat jamaah berikutnya yakni dengan tidak melewati orang yang sedang salat. Selain tidak sopan, berjalan di depannya akan membuat salat menjadi tidak khusyul dan pasti terganggu. Berdasarkan sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Seandainya orang yang lewat di depan orang yang salat mengetahui (dosa) yang ditanggungnya, niscahya ia memilih untuk berhenti selama 40 (tahun), itu lebih baik baginya dari pada lewat di depan orang yang sedang sholat. (HR. Bukhari 510 dan Muslim 1132).

5. Sholat Sunnah Tahiyatul Masjid

Adab salat berjemaah selanjutnya dengan menunaikan salat tahiyatul masjid ketika sudah masuk dan sebelum duduk.

" Jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam masjid, maka hendaklah ia sholat dua rakaat sebelum dia duduk" . (HR. Bukhari 537 dan Muslim 714)

6. Menjawab Panggilan Azan dan Berdoa

Menjadi sunnah bagi umat muslim yang mendengar azan, maka menjawab setiap kalimat panggilan tersebut. Ketika muadzin mengumandangkan iqamah juga terdapat kalimat jawaban.

Semisal, bila muazin berucap " Allahu akbar Allahu akbar" maka Anda jawab dengan ucapan yang sama, " Allahu akbar Allahu akbar" . Bacaan doa seusai mendengar azan:

" ALLAAHUMMA ROBBA HAADZIHID DAWATIT TAAMMAH, WASHSHOLAATIL QOO-IMAH, AATI SAYYIDANAA MUHAMMADANIL WASHIILATA WAL FADHIILAH, WASYSYAROFA, WAD DARAJATAL, AALIYATAR ROFIIAH, WABATSHU MAQOOMAM MAHMUUDANIL LADZII WAADTAH, INNAKA LAA TUKHLIFUL MIIAADZ" .

Artinya:

" Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al-wasilah (derajat di surga), dan al-fadhilah (keutamaan) kepada nabi Muhammad. Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan terpuji yang Engkau janjikan. (HR. Bukhari, Abu dawud, Tarmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)" .

7. Membaca Doa Sesudah Iqomah

" ALLAAHUMMA ROBBA HAADZIHID DAWATIT TAAMMAH, WASHSHOLAATIL QOO-IMAH, SHALLI WA SALLIM ALAA SAYYIDINIA MUHAMMADIN WA AATIHI SULAHU YAUMUL QIYAAMAH" .

Artinya:

" Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, memiliki salat yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan berilah/kabulkanlah segala permohonannya pada hari kiamat" .

8. Merapikan Shaf Sholat

Adab sholat jamaah selanjutnya dengan meluruskan dan merapikan barisan sholat. Perhatikan depan, belakang, kanan dan kiri apakah para jamaah telah berada pada shaf yang tepat. Sesuai dalam hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda:

" Hendaknya kalian bersungguh-sungguh dalam meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh kana memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian" . (HR. Bukhari 717 dan Muslim).

Kapanlagi.com - Melaksanakan ibadah sholat masuk ke dalam rukun islam yang kedua. Itu artinya kita sebagai umat muslim tanpa terkecuali wajib menunaikannya. Menunaikan ibadah sholat juga tidak hanya soal kewajiban, tapi juga adalah sebagai pondasi atau tiang agama kita sebagai wujud keimanan kita kepada Allah SWT. Hadist riwayat Al Baihaqi mengatakan,

Sholat adalah tiang agama, maka dari itu barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.

Sholat berjamaah artinya kita melaksanakan ibadah sholat di masjid bersama umat muslim lainnya dan kedudukan kita sebagai makmum. Sedangkan ketika melakukan sholat sendirian, posisi kita bukan sebagai imam ataupun sebagai makmum sehingga kita tidak perlu menyebutkan kata imaaman atau makmuuman di dalam niat sholat kita.

Sholat yang biasanya dilakukan secara berjamaah diantaranya sholat fardhu, sholat tarawih, witir, dhuha, sholat jum at, dan masih banyak lagi.
Nah, asal kamu tahu saja, ketika melakukan sholat berjamaah ada beberapa adab atau aturan yang harus kita taati dan ada baiknya jika kita pelajari atau telaah lagi tata cara sholat berjamaah beserta adabnya yang benar menurut agama Islam. Dengan begitu ibadah kita akan menjadi sempurna dan meningkatkan iman kita kepada Allah SWT.

Adab Sholat Berjamaah

Ilustrasi sholat berjamaah (credit: Shutterstock)

Sebelum pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah, ada beberapa adab dalam islam yang baiknya dilakukan bagi umat muslim sekalian, diantaranya adalah sebagai berikut dilansir dari muslim.or.id.

Berwudhu

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang mengatakan,
Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya. (HR. Muslim)

Membaca doa ketika dalam perjalanan menuju masjid

Adapun doa yang dapat dibacakan ketika menuju masjid adalah sebagai berikut ini,

Allahummaj al fii qolbi nuura wa fii bashari nuura wa fii sam I nuura wa an yamiinihi nuura wa an yasaaarii nuura wa fauqi nuura wa tahti nuura wa amaani nuura wa khalfi nuura waj al lii nuura.

Yang artinya,
Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya di belakangku. dan jadikanlah untukku cahaya. (H.R Muslim &63)

Membaca doa ketika memasuki masjid dan ketika ke luar masjid

Dalam islam disunnahkan untuk mendahulukan kaki kanan ketika hendak memasuki masjid, sekaligus memanjatkan doa ketika memasuki masjid seperti berikut ini,

Allohummaftahlii abwaaba rahmatik

Artinya,
Ya Allah! Bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu

Sedangkan ketika keluar masjid hendaknya berdoa
Allahumma inni as-aluka min fadhlik

Artinya,
Ya Allah! Aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu

Tidak melewati orang yang sedang melakukan sholat

Mungkin kita sering menjumpai bahwa biasanya di dalam masjid masih ada orang-orang yang berjalan di depan orang yang sedang sholat. Selain tidak sopan, itu menunjukkan rendahnya pengetahuan mereka tentang adab melakukan ibadah sholat di masjid. Dalam hal ini Rasulullah bersabda,

Seandainya orang yang lewat di depan orang yang sholat mengetahui (dosa) yang ditanggungnya, niscahya ia memilih untuk berhenti selama 40 (tahun), itu lebih baik baginya dari pada lewat di depan orang yang sedang sholat. (HR. Bukhari 510 dan Muslim 1132)

Bukan tidak papa, menurut Rasulullah SAW lewat di depan orang yang sedang melakukan sholat adalah dilarang yang akan menambah dosa seseorang

Melakukan sholat sunnah 2 rakaat setelah memasuki masjid (sebelum duduk)

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat muslim untuk melakukan sholat sunnah sebanyak dua rakaat sebelum duduk Berikut ini adalah sabda Rasulullah berkenaan dengan hal ini,

Jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam masjid, maka hendaklah ia sholat dua rakaat sebelum dia duduk. (H.R. Bukhari 537 dan Muslim 714).

Menjawab panggilan adzan dan berdoa setelah mendengar adzan

Ketika muadzin mengumandangkan adzan baiknya kita menjawab adzan tersebut dengan mengucapkan ulang kata-kata adzan yang diucapkan oleh muadzin. Contohnya apabila muadzin mengatakan Allahu akbar Allahu akbar maka kita juga akan menjawab dengan ucapan yang sama Allahu akbar Allahu akbar. Begitu seterusnya sampai adzan selesai.

Berikut ini adalah doa setelah mendengar kumandang adzan,

Allohumma robba hadzihid da wattit taammah was shalatil qaaimah, aati muhammadanil wasiila wal fadhiilah wab atshu maqaamam mahmuudanil ladzi wa adtahu

Artinya,
Ya Alah pemilik panggilan yang sempuna ini dan sholat yang didirikan berilah Muhammad wasilah dan keutamaan dan bangkitlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya melainkan dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.

Merapikan barisan sholat

Ketika sholat berjamaah akan dimulai, pastikan kalian telah berada pada shaf yang benar dan lurus antara depan, belakang, dan samping. Rasulullah SAW pernah bersabda,

Hendaknya kalian bersungguh-sungguh dalam meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh kana memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian. (HR. Bukhari 717 dan Muslim).

Tata Cara Sholat Berjamaah

Ilustrasi sholat berjamaah (credit: Shutterstock)

Sepertin yang kita tahu bahwa di dalam sholat berjamaah terdiri atas imam dan makmum. Imam sendiri adalah seseorang yang memimpin sholat di barisan paling depan (laki-laki) dan makmum adalah orang-orang yang melakukan sholat di belakangnya. Berikut ini adalah syarat-syarat jika seseorang menjadi imam:

Muslim Akil Baligh Laki-laki (untuk imam di masjid) Mahir Al-Quran

Suci dari hadats besar dan hadats kecil

Sedangkan seorang makmum juga harus suci dari hadats kecil dan besar dan tidak boleh mendahului makmum ketika melakukan sholat. Setelah syarat tersebut di atas terpenuhi maka sholat berjamaah secara sah boleh dilakukan. Berikut adalah tata cara sholat berjamaah yang benar dalam Islam:

1. Membaca Niat

Membaca niat di dalam sholat berjamaah dibedakan menjadi dua macam yaitu bacaan niat sebagai imam dan bacaan niat sebagai makmum. Pelafalan niat sendiri tergantung pada sholat yang hendak dilakukan pada saat itu. Misalnya pada saat itu adalah waktunya sholat dhuhur, maka beginilah cara membaca niat antara imam dan makmum yang benar.

Sebagai imam
Usholli fardodh dhuhri arba a raka atim mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillahi ta ala

Artinya,
Saya niat sholat fardhu dhuhur dua rakaat dengan adzan menjadi imam karena Allah Ta ala.

Sebagai makmum
Usholli fardodh dhuhri arba a raka atim mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillahi ta ala

Artinya,
Saya niat sholat fardhu dhuhur dua rakaat dengan adzan menjadi makmum karena Allah Ta ala.

2. Makmum berdiri di barisan belakang imam

Posisi seperti ini sudah jelas dalam tatanan sholat berjamaah dalam islam yang benar. Dimana tidak ada sorang pun yang posisi nya sejajar dengan imam atau mendahului imam ketika melakukan sholat secara berjamaah. Jika ruangan penuh maka posisi makmum boleh dekat dengan imam dengan tumit makmum minimal tidak mendahului tumit imam. Tatanan tersebut bisa dikatakan sholat berjamaah sah. Namun jika makmum berada di posisi yang sejajar dengan makmum atau mendahului maka sholat berjamaah bisa dikatakan tidak sah.

3. Mengikuti dan mengetahui gerakan imam

Seperti yang kita tahu bahwa imam adalah seseorang yang memimpin ketika sholat berjamaah. Maka dari itu seluruh makmum harus mengikuti gerakan imam ketika sholat. Contohnya ketika imam melakukan gerakan ruku , I tidal, sujud dan seterusnya. Makmum harus mengikuti gerakan-gerakan itu serta membaca doa di setiap gerakannya tanpa mendahului imam. Sedangkan makmum yang berada di shaf paling belakang juga harus tetap mengikuti gerakan sholat oleh shaf yang ada di depannya. Begitulah seterusnya supaya tidak ada ketertinggalan antara shaf depan, tengah, dan belakang.

4. Berada pada dalam satu masjid (imam dan makmum)

Penting menjaga jarak antara imam dan makmum. Jarak atau posisi antara imam dan makmum tidak boleh saling berjauhan dan harus berada dalam satu masjid. Namun apabila ada beberapa makmum yang terpaksa harus keluar masjid karena keadaan masjid sudah penuh maka sah-sah saja asalkan makmum dapat mengetahui gerakan imam dengan jelas.

Tata Cara Sholat Berjamaah Jika Makmum Terlambat

Dalam ajaran islam, makmum yang terlambat melakukan sholat berjamaah masih dapat mengikuti sholat yang sedang berlangsung. Pastinya dengan beberapa ketentuan. Seperti dilansir dari muslim.or.id:

Tetap memasuki masjid dengan tenang dan tidak boleh gaduh.

Jika makmum terlambat ketika imam dalam posisi ruku , sujud atau posisi yang lainnya maka hendaknya makmum yang terlambat segera menyusul dengan membaca niat, takbiratul ihram kemudian langsung menyusul gerakan sholat imam pada saat itu.

Tetap melaksanakan sholat dengan jumlah rakaat sholat yang pada saat itu dikerjakan. Misalnya pada saat itu sedang melakukan sholat dhuhur. Jika makmum terlambat satu rakaat maka ia tetap melakukan tahiyat akhir, lalu ketika imam salam hendaknya makmum berdiri untuk menyelesaikan satu rakaat lagi. Begitu seterusnya jika terlambat sampai 2 dan tiga rakaat.

Manfaat dan Keutamaan Sholat Berjamaah

Mendapat pahala sebanyak 27 kali lipat

Sholat berjamaah lebih banyak pahalanya dibandingkan sholat sendirian. Oleh karena itu akan lebih baik jika kita mengerjakan sholat secara berjamaah. Hal ini sesuai dengan sebuah hadist Rasulullah SAW,

Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding sholat sendirian. (HR. Bukhari dan muslim).

Sebagai naungan dari Allah SWT pada hari kiamat

Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa kelak di hari kiamat nanti akan ada 7 golongan umat muslim yang mendapat naungan dari Allah SWT, termasuk di dalamnya adalah golongan seseorang yang hatinya bergantung di masjid-masjid.

Diangkat derajatnya oleh Allah SWT

Hal ini sesuai dengan hadits riwayat muslim yang berkata,

Menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak disukai, banyak melangkah ke masjid-masjid, dan menunggu sholat setelah melaksanakan sholat. Maka, itulah ar-tibath (berjuang di jalan Allah). (HR. Muslim)

Hadits tersebut mengatakan bahwa orang-orang yang melaksanakan sholat di masjid diumpamakan sebagai seseorang yang berjuang di jalan Allah sehingga Allah SWT akan menaikkan derajatnya dan menghapus dosanya.

Dijanjikan surga oleh Allah SWT

Selain diangkat derajatnya dan dimuliakan di akhirat kelak, orang-orang yang melaksanakan ibadah sholat di masjid secara berjamaah juga dijanjikan surga oleh Allah SWT. Seperti yang sabda Rasulullah SAW berikut ini,

Ada tiga golongan yang semuanya dijamin oleh Allah Ta ala, yaitu orang yang keluar untuk berperang di jalan Allah, maka ia dijamin oleh Alah sampai Dia mewafatkannya lalu memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala dan ghanimah, kemudian orang yang pergi ke masjid, maka ia dijamin oleh Allah sampai Dia mewafatkannya lalu memasukannya ke dalam surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala, dan orang yang masuk rumahnya dengan mengucap salam, maka ia dijamin oleh Allah. (HR. Abu Dawud)

Sekian. Semoga bermanfaat.

Penulis: Eva Nur Fauziyah

(kpl/mag/evv)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA