Cegah kebakaran di dalam gedung. Foto: Shutterstock Jakarta: Kebakaran bisa terjadi tanpa diduga. Seperti yang terjadi di kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penyebab kebakaran seringkali terjadi karena kelalaian atau kurangnya peralatan yang memadai di dalam kantor. Untuk itu, penting bagi pemilik gedung untuk memperhatikan hal berikut ini. Hal yang paling umum yang harus ada di setiap gedung adalah alat deteksi kebakaran. Alat ini biasanya sangat sensitif dengan panas ataupun asap.Jika asap atau panas terdeteksi biasanya alarm akan berbunyi dan memberikan peringatan bagi penghuni gedung. Alat ini harus terhubungn dengan sistem manajemen gedung. Pastikan semuan peralatan proteksi kebakaran di dalam gedung mudah terjangkau. Misalnya tabung pemadam kebakaran, selang harus berada di tempat yang mudah diakses. Menjaga kebersihan gedung bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya kebakaran. Banyak kebakaran terjadi karena banyaknya barang-barang yang mudah terbakar.Buang semua limbah berbahaya ke dalam wadah yang memiliki tutup. Limbah berbahaya dapat mencakup minyak hingga bahan kimia. Bahkan bahan yang mudah terbakar arus dibuang dengan benar untuk mencegah kebakaran. Lakukan pengecekan secara berkala pada gedung. Misalnya periksa apakah peralatan proteksi kebakaran masih berfungsi dengan naik. Periksa juga dengan listrik atau mesin-mesin yang dapat menyebabkan kebakaran.Penting untuk memastikan bahwa peralatan atau mesin di gedung dirawat dengan benar untuk mencegah panas berlebih atau percikan api yang dihasilkan dari gesekan. Jika Anda memiliki bahan kimia, bahan yang mudah terbakar, atau zat berbahaya lainnya di gedung Anda, pastikan bahwa disimpan di tempat yang aman.Pastikan bahan-bahan tersebut di lemari atau ruangan yang kering dan aman dengan ventilasi yang memadai. Sebaiknya juga menyimpan peralatan proteksi kebakaran untuk zat yang mudah terbakar di dekat area penyimpanan untuk berjaga-jaga. Demonstrasi keselamatan kebakaran bisa sangat bermanfaat dalam hal keamanan gedung. Pastikan untuk mengajari penghuni gedung bagaimana bereaksi terhadap kebakaran dan bagaimana menggunakan alat pemadam kebakaran. Harus ada area khusus merokok yang berada dalam jarak aman dari gedung. Pastikan juga untuk menyediakan asbak atau pilihan aman lainnya untuk membuang rokoknya dengan benar.Ini akan membantu bangunan Anda tetap aman dari kebakaran yang tidak disengaja yang disebabkan oleh rokok yang menyala. Editor : Rizkie Fauzian
Jumat, 27 Oct 2017 12:44 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran di pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang menewaskan 47 dan membuat puluhan lainnya terluka.Berdasarkan keterangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) Kabupaten Tangerang, insiden ini diduga akibat hubungan arus pendek listrik dalam pabrik.Kebakaran adalah salah satu insiden yang harus diwaspadai di lingkungan mana pun, termasuk di tempat kerja. Kealpaan dalam menggunakan peralatan listrik --yang bisa terjadi pada siapapun-- memunculkan risiko terjadinya percikan api yang bisa menyulut kebakaran. Memang setiap tempat kerja maupun gedung-gedung lain diwajibkan punya standar pengamanan dalam mencegah kebakaran. Namun ada kalanya standar-standar ini tidak cukup untuk mencegah munculnya kobaran api.Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah yang dapat diambil jika terjadi kebakaran di tempat kerja. 1. Jangan Panik Saat terjadi peristiwa di luar dugaan, kepanikan hanya akan membuyarkan konsentrasi dan mendorong munculnya kecerobohan. Rute penyelamatan atau denah tempat kerja yang sudah lekat dalam ingatan juga bisa dihilangkan seketika oleh rasa panik.Usahakan untuk tetap tenang dan ingat kembali denah tempat kerja atau rute keselamatan. Biasanya denah atau rute keselamatan itu terpasang dekat tangga atau lift.2. Matikan Peralatan Listrik 3. Lindungi Saluran Pernapasan Saat titik kebakaran berada cukup dekat, maka asap bisa jadi tak terhindarkan. Segera lindungi hidung dan mulut dengan tisu, tisu basah, sapu tangan atau bisa juga atasan yang dipakai. Asap kebakaran yang terhirup bisa beraki.Asap akan bergerak ke atas, sehingga bungkukkan badan serendah mungkin, atau merangkaklah. Saat terjebak asap dalam kondisi ramai, tetap berada di posisi semula, tapi tetap bungkukkan badan. Tetap tutup hidung dan mulut dan bernapas perlahan.4. Ikuti Petunjuk Evakuasi Biasanya jika kebakaran terjadi di sebuah gedung, akan ada pengeras yang memberikan petunjuk arah untuk penghuni gedung. Namun jika tidak ada, ikuti petunjuk arah evakuasi yang biasa terpasang di dinding.Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan keluar dari gedung menggunaan lift karena dikhawatirkan dapat berhenti mendadak saat kondisi darurat.Selain terjebak di dalam lift, orang juga dapat mengalami gangguan saraf akibat lift yang berhenti mendadak. Dalam situasi seperti ini, disarankan untuk menggunakan tangga darurat.5. Jangan Sampai Terjebak di Keramaian Penyebab banyaknya korban kebakaran biasanya karena penghuni gedung yang fokus pada satu akses keluar gedung. Penghuni gedung berdesakan dan terlanjur menghirup asap kemudian pingsan.Sebaiknya jika terjebak keramaian, usahakan mencari jalan lain, bisa dengan ke ujung ruangan, lorong atau tangga.Kalau memungkinkan, orang dapat keluar lewat jendela, dengan catatan jika posisi jendela tak terlalu tinggi dari tanah. Untuk mengatasi rasa cemas akibat ketinggian, coba duduk di kerangka jendela. Dorong tubuh perlahan dengan kedua tangan, jaga agar tubuh tidak tegang. Usahakan untuk mendarat dengan kedua kaki dan lutut jangan terkunci.(vws/vws)
LIVE REPORT
Simulasi evakuasi korban kebakaran di Gedung Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (26/4/2019). JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap pengelola gedung bertingkat seharusnya memiliki persiapan untuk menghadapi bencana kebakaran yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Persiapan tersebut menyangkut pembentukan tim penanganan dan ketersediaan peralatan standar yang bisa berfungsi dengan baik saat dibutuhkan. Kepala Peleton Grup A Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Suku Dinas Jakarta Selatan Sri Widodo mengatakan, setiap gedung bertingkat harus memiliki tim manajemen keselamatan kebakaran gedung (MKKG). “Tiap gedung bertingkat wajib membentuk MKKG. Tim ini bertugas mengevakuasi, memadamkan kebakaran, dan mengatur semua penghuni gedung di titik kumpul yang sudah ditentukan,” ujar Widodo kepada Kompas.com, Jumat (26/4/2019). Saat terjadi kebakaran, lanjutnya, masing-masing tim itu melakukan tugasnya sesuai prosedur operasional standar (SOP) yang telah ditentukan dan dibantu oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran di wilayahnya. Baca juga: Cegah Kebakaran, Pemerintah Periksa Gedung Bertingkat di Jakarta Dalam mengevakuasi para penghuni di suatu gedung, tim evakuasi harus menggunakan tangga darurat yang ada dan nantinya mereka dikumpulkan di satu titik kumpul (assembly point) yang ada di ruang terbuka di luar gedung. “Biasanya gedung-gedung tinggi punya dua tangga, di wing kanan dan kiri. Tim evakuasi harus mengatur sesuai SOP. Mereka harus menggunakan tangga darurat untuk berkumpul di assembly point,” ucap Widodo.
Simulasi evakuasi korban kebakaran di Gedung Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (26/4/2019). Selagi tim memadamkan api, pengelola gedung harus memberi kabar kepada Dinas Penanggulangan Kebakaran setempat agar bisa membantu pemadaman api dengan kemampuan dan peralatan yang lebih memadai. “Harus ada orang yang kasih tahu Dinas Penanggulangan Kebakaran. Lalu tim akan datang untuk memadamkan api,” imbuhnya. Merdeka.com - Kebakaran melanda Wisma Kosgoro yang terletak di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Api mulai berkobar sejak Senin (9/3) pukul 18.30 WIB tersebut telah menghanguskan empat lantai, yakni lantai 16, 17, 18 dan 19. Api baru dapat dikuasai Selasa (10/3) pagi. Kejadian ini membuat banyak orang, terutama karyawan yang bekerja di gedung pencakar langit ibu kota waspada. Lalu bagaimana caranya agar tidak terjebak di dalam gedung saat kebakaran terjadi. Staf medis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penaggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta, Joko mengungkap sejumlah saran agar tak terjebak di tengah asap maupun kobaran api. Apalagi, gedung-gedung tinggi di Jakarta juga rentan dari bahaya kebakaran. 1. Merangkak dan cari tangga darurat Asap yang ditimbulkan dari sebuah kebakaran akan meracuni setiap orang yang menghirupnya. Namun, asap tersebut masih bisa dihindari dengan cara merangkak. Cara ini sangat efektif, sebab terdapat sisa oksigen yang mengalir di bagian bawah asap tersebut. Dengan begitu, mereka yang terjebak masih bisa bernapas dan mencari lokasi yang aman. 2. Gunakan tangga darurat Saat menghindari kepulan asap dengan cara merangkak, disarankan untuk segera mencari lokasi tangga darurat. Setiap bangunan di seluruh ibu kota memang diwajibkan membangun tangga darurat jika terjadi bencana. Tangga darurat ini dilapisi bahan yang dapat mencegah masuknya kobaran api ke bagian dalam. Jika masuk secara berkelompok, disarankan agar tidak panik maupun tergesa-gesa meninggalkan lokasi kebakaran. Jika sulit menemukannya, lokasi tangga darurat biasanya ditandai dengan tanda exit atau keluar. Tak hanya itu, huruf tersebut tetap menyala sehingga bisa terlihat meski dalam keadaan gelap. 3. Dekati jendela & hindari penggunaan lift Jika terlanjur terjebak oleh kobaran api disarankan untuk segera mencari jendela terluar. Selain bisa mendapatkan udara segar, posisi tersebut bisa memudahkan petugas saat melaksanakan proses evakuasi. Apalagi, Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta sudah dilengkapi kendaraan Bronto Skylift yang dilengkapi tangga dan alat pemadam. Mereka yang terjebak di tengah asap dan kobaran api bisa segera turun dan menjalani perawatan medis jika diperlukan. Dilarang keras menggunakan lift saat terjadinya kebakaran. Sebab, mereka yang nekat mengoperasikan lift bisa mengalami resiko yang lebih fatal. "Jika main ke gedung tinggi yang musti dicari adalah jalan tangga darurat, karena bilamana ada kebakaran atau gempa, maka tangga darurat itu adalah jalan. Maka penting diperhatikan dari awal," ujar Joko di Wisma Kosgoro, Jakarta Pusat. (mdk/tyo) Baca juga: Sisa kebakaran di Wisma Kosgoro jadi tempat selfie warga Cerita kepanikan karyawan hadapi kebakaran di Wisma Kosgoro Lurah Susan pastikan tak ada korban terjebak kebakaran Wisma Kosgoro Kebakaran Wisma Kosgoro berasal dari kantor panel listrik lantai 16 Pemprov DKI bakal bangun rusunawa untuk korban kebakaran Tanah Abang Kondisi ratusan rumah di Kebon Melati ludes dilalap si jago merah |