Admiraldy Eka Saputra, Jurnalis · Selasa 16 Februari 2021 19:30 WIB Show Pengertian Offside: Posisi, Hukuman, Komponen dan Contoh! – Pengertian offside merupakan salah satu aturan dalam olahraga sepak bola yang diatur dalam Laws of the Game, pada aturan tersebut seseorang berada pada posisi offside saat ia menerima bola yang diberi dari rekannya dan secara aktif terlibat dalam permainan, akan tetapi seseorang tidak dihitung pada posisi offside jika posisinya sejajar atau berada di belakang bola saat sedang bermain. Pemain akan terjerat posisi offside saat ada tubuh bagian badan, kaki dan kepala yang berada di bagian pertahanan lawan dan lebih dekat dibanding garis gawang dibandingkan dengan bola dan orang kedua terakhir dari lawan [biasanya pemain bertahan terakhir di depan kiper]. Pemain baru dinyatakan offside saat terlibat secara aktif dalam permainan saat berada pada posisi offside itu sendiri, meski pemain berada di posisi offside, akan tetapi tidak akan dikenakan pelanggaran jika pemain pasif atau tidak aktif terlibat dalam permainan. Contoh Pemain Dalam Posisi OffsideApabila offside maka akan dilakukan tendangan bebas tidak langsung oleh pemain lawan, offside sendiri tergolong pelanggaran akan tetapi pemain tidak akan dikenakan hukuman kartu kuning atau kartu merah, terkecuali jika offside setelah wasit meniup peluit, akan tetapi pemain tetap melanjutkan permainan, maka wasit memiliki hak untuk memberi kartu kuning pada pemain karena dianggap mengabaikan instruksi wasit, pemain yang mencetak gol pada saat posisi offside, maka golnya akan dibatalkan dan dianulir karena tidak sah. Asisten wasit atau hakim garis merupakan yang menentukan posisi offside, hakim garis yang berada di pinggir lapangan harus menempatkan posisi pada pemain bertahan lawan untuk menentukan garis virtual yang menjadi batas posisi offside, ketika terjadi offside hakim garis akan mengangkat bendera untuk memberi sinyal kepada wasit utama. Komponen OffsideSecara umum terdapat 3 unsur dan komponen utama dari offside, yang pertama merupakan posisi offside [berkaitan dengan letak pemain yang terjebak offside], aktif-tidaknnya pemain yang offside [berkaitan dengan peran dan tindakan pemain yang terjebak posisi offside] serta hukuman offside [berkaitan dengan konsekuensi yang diterima pemain yang terjebak offside]. Posisi offsideOffside hanya akan terjadi kepada pemain yang aktif terlibat dalam permainan, syarat awal pemain berada pada posisi offside merupakan pemain harus berada daerah pertahanan lawan [setengah lapangan di bagian lawan], artinya offside tidak berlaku apabila berada didaerah pertahanan sendiri. Posisi ini merupakan semua anggota tubuh dari pemain kecuali tangan, baik itu kaki, badan dan kepala, meskipun hal ini sangat subjektif berdasarkan pengamatan hakim garis. Untuk terjadinya offside pemain harus berada tepat didepan pemain kedua terakhir dari lawan, artinya hanya ada satu pemain lawan saja yang berada di depan pemain, biasanya pemain tersebut merupakan kiper lawan, selain itu pemain harus berada di depan bola. Apabila pemain menerima bola yang dioper ke belakang, pemain tersebut tidak akan berada di posisi offside meski berada didepan semua pemain pertahanan lawan. 3 Syarat Utama Pemain Dalam Posisi Offside
Pada saat situasi bola mati seperti goal kick offside tidak berlaku, tendangan pojok dan lemparan ke dalam, akan tetapi tetap berlaku khusus pada free kick atau tendangan bebas, offside juga tidak akan berlaku apabila pemain menerima bola dari tendangan backpass pemain lawan. Aktif tidaknya pemainPemain dalam posisi offside baru dikenakan pelanggaran apabila pemain tersebut aktif terlibat dalam permainan, hal ini disebut sebagai offside offence dan tergantung pada subjektifitas wasit, adapun pemain dianggap aktif terlibat dalam permainan jika :
Hukuman OffsideSaat terjadi pelanggaran offside, wasit akan mengentikan pertandingan dan memberi hadiah tendangan bebas tidak langsung dari posisi akhir pemain yang terjebak offside. Jebakan OffsideDalam sepakbola modern, offside menjadi komponen utama dari pertandingan itu sendiri, tak jarang sebuah tim menerapkan strategi offside trap atau jebakan offside, yaitu pemain bertahan akan berupaya untuk menjebak pemain lawan agar berada di posisi offside. Saat pemain lawan akan melakukan umpan terobosan ke depan, para pemain bertahan akan maju ke depan hingga pemain lawan akan terjebak pada posisi offside, konsentrasi dan timing yang tepat menjadi kunci suksesnya taktik strategi ini, jika gagal strategi ini sangat beresiko karena akan menyebabkan pemain lawan menjadi lebih leluasa dalam mencetak gol. Demikian sedikit pembahasan mengenai Pengertian Offside: Posisi, Hukuman, Komponen dan Contoh! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂 Baca juga artikel lainnya tentang:
Irwan Febri Rialdi : Rabu, 29 September 2021 | 18:46 WIB Bolatimes.com - Dalam sepak bola, ada sejumlah peraturan yang diikat dalam regulasi. Salah satunya adalah offside. Aturan ini bak pisau bermata dua: menguntungkan dan merugikan. Tapi, tahukah Anda asal muasal offside ini. Berikut Bolatimes rangkum penjelasan singkatnya untuk Anda: Apa Itu Offside? Baca JugaOffside sering dilihat saat pemain penyerang yang berada pada posisi lebih dekat ke gawang lawan ketimbang pemain bertahan lawan. Dengan catatan, sebelum bola diumpan oleh rekan satu timnya. Bahasa sederhananya: Offside merupakan suatu kejadian saat posisi pemain sepak bola berada di area lawan ketika bola sedang dioperkan menuju dirinya, sedangkan tidak ada pemain lawan setelahnya selain penjaga gawang. Offside Punya Sejarah Offside mengadopsi istilah militer, yaitu "off the strength of your side". Artinya, pemain dibebastugaskan alias terlepas dari permainan. Mengutip laman resmi FIFA, offside dalam sepak bola mengacu pada olahraga rugby. Konsepnya sama, melarang seorang pemain hanya diam menunggu umpan di depan gawang musuh. Alami Beberapa Kali Perubahan Aturan tiga pemain di belakang. Ini jadi awal mula offside diberlakukan dalam sepak bola. Medio akhir 1863, aturan offside pertama kali disesuaikan dalam permainan sepak bola. Seorang pemain akan dianggap offside jika ada tiga pemain [termasuk penjaga gawang] lawan di depannya. Aturan dua pemain di belakang jadi perubahan kedua yang diberlakukan FIFA yang terjadi pada tahun 1925. Dalam aturan ini, pemain akan dianggap offside jika ada dua pemain belakang lawan [termasuk kiper] yang berdiri di depan. Aturan satu pemain belakang jadi revisi ketiga yang dilakukan FIFA medio 1990. Dalam aturan kali ini, offside akan berlaku bagi pemain yang di hadapannya hanya ada satu pemain [biasanya kiper, tetapi bisa juga pemain lain]. Adapun, pada tahun 1995, setelah bongkar pasang perihal aturan offside, FIFA dan IFAB memutuskan untuk merevisi dab membuat aturan jadi lebih longgar, karena pemain bebas dari offside jika tidak terlibat dalam permainan. Aturan Terbaru Offside Regulasi offside dalam sepak bola telah ditetapkan dalam Laws of the Game oleh International Football Association Board [IFAB]. Berikut penjelasanya. Pemain dalam posisi offside apabila: - Seorang pemain penyerang yang berada lebih dekat dengan garis gawang daripada bola dan dua pemain lawan terakhir. - Pemain tidak dalam posisi offside apabila: - Pemain berada pada daerah sendiri. - Pemain sejajar dengan pemain kedua terakhir lawan. - Pemain sejajar dengan dua pemain terakhir lawan. - Posisi pemain yang dihitung adalah seluruh anggota badan kecuali tangan. Kontributor: Kusuma Alan Berita Terkait
Video yang berhubungan |