Seperti apakah yang dimiliki tokoh Bob Sadino dalam biografi tersebut

Indonesia bukan hanya kaya akan hasil alam saja namun juga sumber daya manusia yang kompeten. Ada banyak tokoh terkenal dengan perjalanan hidup inspiratif dari berbagai bidang termasuk usaha. Berikut biografi salah satu pengusaha pangan dan peternakan sukses Bob Sadino.

Latar Belakang Bob Sadino

Pengusaha nyentrik dengan gaya berbusana khas baju safari dan celana pendek ini memiliki nama asli Bambang Mustari Sadino. Ia lahir dari pasangan suami istri Sadino dan Itinah Soeraputra pada 9 maret 1933 di Tanjungkarang, Lampung kemudian wafat di Jakarta tanggal 19 januari 2015.

Bob sadino merupakan bungsu dari lima bersaudara. Ia menikah dengan Soelami Soejoed dan mempunyai dua anak perempuan bernama Shanti Dwi Ratih serta Mira Andiani.

Beliau berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya, Sadino merupakan seorang guru dan menjadi kepala sekolah. Pergaulannya tentu lebih baik mengingat sang ayah termasuk amteenar atau pegawai negeri zaman Hindia Belanda. Ibunya sendiri bernama Itinah Soeraputra.

Pendidikan Bob Sadino

Latar belakang keluarga yang mumpuni membuat Bob Sadino tidak sulit mendapatkan pendidikan layak mulai dari SD hingga SMA. Oleh karena itu, dapat dibilang bahwa kehidupannya cukup memadai dibandingkan anak seusianya di masa itu.

Pendidikan Bob Sadino berawal dari SR atau Sekolah Rakyat setingkat SD di Yogyakarta pada 1947. Setelah itu ia melanjutkan SMP (1950) dan SMA (1953) di Jakarta.

Setelah lulus SMA Bob Sadino sempat bekerja di PT. Unilever namun hanya beberapa bulan. Kemudian ia mengikuti temannya mendaftar kuliah Fakultas Hukum di Universitas Indonesia sebelum akhirnya memutuskan  untuk meninggalkan pendidikannya dan memilih pekerjaan.

Jenjang Karir Bob Sadino

Selepas meninggalkan bangku kuliahnya sebelum lulus Bob Sadino kembali menjadi karyawan Unilever hingga beberapa tahun. Setelah itu, ia bekerja di perusahaan pelayaran Jakarta Lyod dan melancong ke luar negeri. Berikut ulasan lengkap mengenai perjalanan karirnya sebelum sukses:

Saat bekerja di pelayaran Djakarta Lloyd Bob Sadino sering melanglang buana ke luar negeri terutama Belanda dan Jerman sehingga kemampuan bahasa asingnya meningkat. Di sana pergaulannya semakin luas namun selalu merasa tertekan menjadi atasan.

Akhirnya pada 1967 Bob Sadino dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia menggunakan gajinya saat bekerja di Eropa dan warisan orang tuanya untuk membeli 2 buah Mercedes lalu membuka usaha sewa mobil merangkap sebagai sopirnya. Sayangnya terjadi kecelakaan sehingga kendaraan mewah tersebut rusak.

Kerusakan akibat kecelakaan pada mobil Mercedes miliknya terlalu parah sehingga Bob Sadino tidak mempunyai dana yang cukup melakukan perbaikan. Untuk menyambung hidup keluarga akhirnya ia memutuskan menjadi seorang kuli bangunan.

Saat itu upah harian Bob Sadino sebagai kuli bangunan hanya Rp. 100. Tekanan hidup yang ia alami sempat membuatnya depresi hingga suatu hari sahabatnya memberi saran untuk mengobatinya dengan memelihara ayam dan dari sanalah inspirasi berwirausaha ternak muncul.

  1. Merintis Telur Ayam Negeri

Bob Sadino mampu melihat peluang bisnis dari ukuran telur ayam lokal lebih kecil daripada yang ada di luar negeri. Minimnya modal membuat ia menghubungi sahabatnya, Sri Mulyono Herlambang untuk mengirimkan 50 bibit broiler langsung dari Belanda.

Mengingat bahwa ia bukan lulusan sarjana peternakan, Bob Sadino mempelajari cara mengembangbiakkan ayam broiler dari majalah peternakan berbahasa Belanda. Berbekal hal tersebut pengusaha nyentrik ini pun berhasil dan menjual telur ayamnya kepada tetangga tempat tinggalnya.

Pengalaman hidup di Eropa dan kefasihannya dalam berbahasa Inggris memudahkan Bob Sadino untuk memasarkan telur kepada tetangga yang kebanyakan ekspatriat atau orang asing. Berkat mempertahankan keuletan, penjualan meningkat dari beberapa saja dalam sehari menjadi puluhan kilo.

  1. Merambah Bisnis Sayur Mayur

Setelah cukup sukses menjual telur ayam broiler, Bob Sadino kembali sadar terdapat peluang dalam banyaknya sayur mayur serta buah-buahan luar negeri yang belum ada di Indonesia. Akhirnya ia memperkenalkan jagung manis, brokoli dan melon.

Bob Sadino juga menjadi orang yang memperkenalkan cara berkebun secara hidroponik di Indonesia sehingga dapat menghasilkan sayuran segar. Padahal saat itu belum ada satupun perladangan yang menerapkan sistem tersebut. Ia pun bekerjasama dengan para petani lokal untuk mengembangkan bisnis Kem Farm.

Akhirnya Bob Sadino mendirikan perusahaannya sendiri di tahun 1970 bernama Kem Chicks. Ini merupakan supermarket yang menyediakan berbagai produk pangan impor untuk masyarakat Jakarta. Lokasinya berada di jalan Kemang Raya nomor 3-5 di Ibu Kota.

Melihat permintaan daging sosis semakin meningkat Bob Sadino memanfaatkan peluang tersebut untuk mendirikan perusahaan Kemfood pada tahun 1975. Ini merupakan pelopor industri daging olahan di Indonesia. Produk andalannya yaitu burger, bakso dan lain sebagainya.

Perusahaan Bob Sadino terbilang sukses jika melihat catatan awal 1985 yang menunjukkan rata-rata penjualannya sudah konsisten 40 – 50 ton daging segar, 60 – 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran.

  1. Melebarkan Bisnis ke Bidang Properti

Bob Sadino tidak berhenti mengembangkan bisnisnya. Kali ini ia merambah bidang properti dengan melakukan kerjasama bersama Agung Sedayu Group untuk mendirikan The Mansion at Kemang yaitu perpaduan pusat perbelanjaan, apartemen dan perkantoran.

Mansion at Kemang masih satu lokasi bersama Kem Chicks yaitu berada di jalan Kemang Raya nomor 3-5 Jakarta. Bob Sadino melengkapi gedung 32 lantai dengan ruang apartemen sejumlah 180 unit dan pertokoan 10 unit.

Bob Sadino Menjadi Motivator para Pengusaha

Meskipun telah sukses dan menjadi konglongmerat, Bob Sadino tetap menjadi sosok ramah dan bersahaja. Pria yang gemar mengenakan busana santai baju safari dan celana pendek ini juga dikenal sangat menyukai musik country.

Setelah sukses, Bob Sadino juga sering tampil di layar televisi nasional untuk memberikan motivasi. Ia berbagi pengalaman suka dukanya dalam meniti usaha kepada khalayak umum. Berikut beberapa quotes yang pernah terlontar dari pengusaha berpenampilan nyentrik ini.

  • “Setinggi apapun pangkatnya Anda tetaplah karyawan, sekecil apapun usahanya Anda adalah bosnya”
  • “Saya bisnis mencari rugi sehingga semangat dan jika untung bertambahlah rasa syukur”
  • “Di balik harapan selalu diikuti kekecewaan jadi berhentilah berharap”
  • Selain itu masih banyak quotes dari Bob Sadino yang mampu memotivasi para calon pengusaha sukses supaya tidak mudah menyerah.

Wafatnya Bob Sadino

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Bob Sadino sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah selama dua bulan.

Kemudian pada hari senin tanggal 19 januari 2015 ia wafat setelah berjuang dengan penyakit infeksi saluran pernafasan kronis.

Bob Sadino sendiri sudah tidak sadarkan diri dalam kurun waktu 2 – 3 minggu sebelumnya. Selain karena usia lanjut, kondisinya memang semakin menurun semenjak wafatnya sang istri pada bulan juli 2014.

Demikian biografi lengkap salah satu tokoh pengusaha sukses Indonesia Bob Sadino. Semoga perjalanannya dalam memulai bisnis dari nol dapat menginspirasi Anda.

Biografi Bob Sandino Yang Wajib Diketahui. Tentunya Anda wajib mengetahui biografi Bob Sandino, mengingat banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari kehidupan pengusaha ini. Tidak heran jika banyak sekali mengidolakan pengusaha eksentrik yang satu ini, mengingat Bob Sandino merupakan salah satu pengusaha sukses asal Indonesia terutama pada bidang pertanian dan peternakan. Tentunya dengan mengetahui seluk beluk kehidupan beliau maka bisa dijadikan inspirasi pada generasi muda terutama yang ingin membuka usaha di bidang yang sama seperti beliau. Jadi bisa terpacu untuk bisa sukses seperti beliau, apalagi walaupun menjadi salah satu pengusaha sukses beliau juga menjadi motivator yang memberikan motivasi kepada setiap orang untuk menjadi pengusaha. Salah satu ciri khas beliau adalah selalu menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek, hal ini tentunya membuat penampilan beliau terlalu jauh dari kesan pengusaha sukses.

Profil Bob Sadino

  • Nama : Bambang Mustari Sadino
  • Lahir : Tanjung Karang, Bandar Lampung, 9 Maret 1933
  • Wafat : Jakarta, 19 Jakarta 2015
  • Agama : Islam
  • Pendidikan : SD, Yogyakarta 1947. SMP , Jakarta 1950. SMA, Jakarta 1953.
    Karir : – Karyawan Unilever (1954-1955) – Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967) – Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang) – Dirut PT Boga Catur Rata – PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)

    – PT Kem Farms (kebun sayur)

  • Alamat Rumah : Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
  • Alamat Kantor : Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

Biografi Singkat Bob Sandino

Bob Sandino memiliki nama asli Bambang Mustasi Sandino, lahir di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tanggal 9 Maret 1933. Wafat di Jakarta pada tahun 2015, merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Beliau lahir di keluarga yang serba berkecukupan, pada usianya 19 tahun kedua orang tuanya meninggal dunia dimana beliau dipercaya untuk mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya. Hal ini dikarenakan beliau merupakan anak bungsu serta saudaranya yang lain dianggap telah mapan. Menempuh pendidikan SD di Yogyakarta, SMP di Jakarta dan SMA di Jakarta.

Kehidupan Bob Sandino

Dalam biografi Bob Sandino, beliau memanfaatkan warisan yang ditinggalkan oleh keluarganya. Setengah dari harta warisan tersebut digunakan untuk pergi dan tinggal di Belanda selama 9 tahun. Ketika di Belanda beliau bekerja di Djakarta Lylod yang terletak di kota Amsterdam dari tahun 1950 hingga tahun 1967. Selain bekerja, disana beliau bertemu dengan wanita Indonesia yang bernama Soelami Soejod yang akhirnya menjadinya istri beliau. Namun pada tahun 1967, beliau dan istri pulang ke Indonesia dimana beliau membawa mobil Mercendes buatan tahun 1960-an. Kemudian mobil tersebut dijual untuk membeli tanah di daerah Kemang.

Perjalanan Karir Bob Sandino

Pada biografi Bob Sandino, perjalanan karirnya tidaklah terlalu mulus dimana setelah kembali ke Indonesia beliau bekerja sebagai karywan PT. Uniliver Indonesia sejak tahun 1954 hingga tahun 1955. Setelah sekian lama bekerja, beliau memiliki keinginan untuk bekerja secara mandiri dan memutuskan untuk berhenti bekerja. Kemudian beliau memanfaatkan mobilnya untuk disewakan dimana beliaulah yang menjadi supirnya. Namun hal tersebut tidaklah selancar dengan apa yang dipikirkan, karena usaha sewa mobil tersebut gagal dikarenakan mobil yang disewakan rusak parah akibat kecelakaaan yang terjadi. Hal ini tentunya membuat Bob Sandino harus mengeluarkan banyak biaya untuk memperbaiki mobilnya. Akhirnya beliau memutuskan untuk bekerja sebagai kuli bangunan, dimana hal ini sempat membuat beliau depresi.

Awal Mula Merintis Berjualan Telur Ayam Negeri

Setelah mengalami depresi, akhirnya beliau bertemu dengan sahabatnya yang menyarankan untuk beternak dan berjualan telur ayam negeri. Hal ini dikarenakan pada saat itu telur ayam negeri masih sulit ditemukan di pasaran, karena hal tersebut merupakan peluang maka Bob Sandino tertarik untuk menggeluti bisnis tersebut. Kemudian dengan bantuan sang istri, beliau akhirnya menawarkan telur ayam negeri dari pintu ke pintu kepada orang asing yang saat itu banyak tinggal di daerah Kemang. Namun pada saat itu, karena telur ayam negeri belum begitu dilirik oleh masyarakat setempat maka membuat barang dagangannya hanya dibeli oleh orang asing yang tinggal di Kemang dan orang Indonesia yang pernah tinggal di luar negeri. Tentunya pada saat itu beliau dan istri hanya menjual beberapa kilogram telur ayam setiap harinya. Akan tetapi karena memiliki pengalaman hidup di Eropa dan fasih dalam berbahasa asing membuat beliau tidak kesulitan ketika berinteraksi dengan warga asing di daerah tersebut.

Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dilirik oleh masyarakat sehingga membuat bisnis Bob Sandino menjadi lebih berkembang, dimana akhirnya beliau memutuskan untuk memperluas jangkauan bisnisnya dengan berjualan daging ayam. Hal ini tentunya tidak terlepas dari pemikiran beliau bahwa jika seekor ayam bisa mencari makan sendiri untuk menyambung hidup, apalagi jika seorang manusia yang diakali oleh akal sehingga tidak boleh kalah dair seekor ayam. Hal inilah yang membuat beliau menjadi sukses menjadi pengusaha.

Awal Mendirikan Perusahaan

Pada biografi Bob Sandino, awal mula beliau mendirikan perusahaan adalah pada tahun 1970 dimana pada saat itu beliau mendirikan perusahaan Kem Chicks. Kem Chicks merupakan sebuah supermarket yang menjual berbagai macam bahan impor, dimana seiring berjalannya waktu beliau melihat bahwa permintaan akan sosis terus meningkat. Hal ini membuat beliau mendirikan perusahaan Kem Food pada tahun 1975, dimana perusahaan tersebut merupakan pelopor munculnya industri daging olahan di Indonesia. Kem Food sendiri memproduksi berbagai macam daging olahan seperti sosis, burger, hingga bakso.

Selain itu Bob Sandino juga merupakan orang yang memperkenalkan sayuran hidroponik kepada masyarakat Indonesia, terbukti dengan adanya Kem Fams yang merupakan ladang sayur milik beliau dimana sayur tersebut ditanam dengan sistem hidroponik. Tidak heran jika pada tahun 1985 tercatat setiap bulannya perusahaan beliau menjual 40 hingga 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan dan 100 ton sayuran.

Bob Sandino Juga Seorang Motivator

Selain menjadi seorang pengusaha, beliau juga sering diundang ke televisi untuk memberikan motivasi, mengingat pengalaman yang beliau miliki juga sangat banyak. Tidak heran jika kata-kata motivasi dari beliau banyak sekali diingat oleh masyarakat serta dapat membangkitkan semangat, tidak heran jika banyak orang yang ingin menjadi pengusaha seperti beliau. Apalagi beliau merintis usahanya dari kecil karena berawal dengan menawarkan barang dagangannya dari pintu ke pintu rumah orang hingga menjadi perusahaan besar yang memproduksi barang per ton setiap bulannya.

Wafatnya Bob Sandino

Semenjak kematian sang istri, kesehatan Bob Sandino sebenarnya sudah menurun, hal ini terbukti dengan dirawatnya beliau secara intensif selama 2 minggu di salah satu rumah sakit. Namun pada tanggal 19 Januari 2015, beliau meninggal dunia. Awalnya beliau hanya menderita sakit flu, namun karena faktor usia membuat flu tersebut susah untuk sembuh. Bahkan flu tersebut merambat organ lainnya sehingga memicu timbulnya komplikasi, hal ini tentunya membuat beliau menderita komplikasi pernapasan yang kronis sehingga membuat beliau meninggal.

Oleh sebab itu dari perjalanan hidup seorang Bob Sandino ada banyak hal yang bisa dipetik dan bisa dijadikan pelajaran. Mengingat beliau merintis karier dan usahanya dari kecil hingga menjadi salah satu pengusaha sukses di bidang pertanian dan peternakan. Jadi bagi Anda yang ingin menjadi seorang pengusaha maka wajib mengetahui biografi Bob Sandino ini karena banyak sekali pelajaran yang dapat dipetik.

***

Demikianlah info biografi bob sadino yang dibagikan kali ini. Semoga kisah sukses kehidupan bob sadino bisa menjadi motivasi dan inspirasi untuk kita agar tidak pernah menyerah dalam menggapai impian.