8 Peristiwa Setelah Hari Kiamat, Semua Petunjuknya Sudah Ada di Alquran /Pexels.com/KhatsCassim Show JURNAL MEDAN - Setiap muslim dan muslimah wajib hukumnya beriman kepada hari kiamat. Kapan waktu terjadinya, hanya Allah yang mengetahui dan tidak satupun makhluk yang mengetahui. Semua umat Islam harus mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat dengan senantiasa beribadah dan mengerjakan amal shaleh sesuai dengan ketentuan hukum Islam. Allah SWT berfirman, "Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)," (QS. Al Hajj [22] : 1). Baca Juga: Cerita Tentang Kematian di Alquran, Setiap yang Bernyawa Pasti Akan Merasakan Mati Adapun 8 tahap kehidupan Setelah Hari Kiamat sebagai berikut. Semua petunjuknya sudah ada di Alquran yang sudah ada sejak 1.400 tahun lalu: >1. Yaumul Barzah, (QS. Al Mu’minun 100) Adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah meninggal. Yaitu menanti masa dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk menghadap kepada Allah guna mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan ketika di dunia. 2. Yaumul Ba'ats, (QS. Al Hajj 7) Adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur. Keadaan manusia pada saat itu sangat beragam, tergantung pada amal perbuatannya selama di dunia.
Kapanlagi.com - Manusia harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya setelah hari kiamat tiba. Setelah itu, akan ada Yaumul Jaza yang harus dihadapi manusia. Lalu, apa sebenarnya arti Yaumul Jaza? Arti Yaumul Jaza adalah hari pembalasan. Ketika hari itu tiba, setiap manusia akan mendapatkan balasan sesuai deng perbuatannya di dunia. Balasan diberikan secara adil tanpa pengurangan atau lebihan. Hari tersebut merupakan salah satu proses dalam tahapan kehidupan manusia setelah hari kiamat. Nah, jika kalian penasaran dengan arti Yaumul Jaza dan tahapan lainnya, silakan simak lebih lanjut informasi berikut ini.
Ilustrasi (Credit: Unsplash) Arti Yaumul Jaza bisa dipahami sebagai hari pembalasan. Setelah dihisab, manusia harus mempertanggungjawabkan hasil timbangan amal yang diperbuat di dunia. Manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan hasil timbangan tersebut, sesuai tanpa dikurangi atau dilebihkan. Oleh karena itu, manusia harus perhatian pada amal yang diperbuat saat masih hidup di dunia. Jika manusia senantiasa berbuat baik maka surga akan menjadi balasannya. Sebaliknya, ketika tingkah laku manusia dipenuhi keburukan maka siksaan neraka yang harus diterima sebagai balasannya. Agar kalian lebih memahami arti Yaumul Jaza atau hari pembalasan setelah hari kiamat tiba, silakan simak keterangan dalam Surat Al Mu'min ayat 17 berikut ini: "Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya."
Ilustrasi (Credit: Unsplash) Setelah mengetahui bahwa arti Yaumul Jaza adalah hari pembalasan setelah kiamat, mungkin sekarang kalian penasaran dengan tahapan kehidupan manusia. Ya, selain Yaumul Jaza masih ada tahapan lain yang akan manusia tempuh sebelum menerima pengadilan akhirat. Jika kalian ingin mempelajarinya lebih jauh, silakan simak penjelasan berikut ini. 1. Alam Barzah Alam barzah disebut juga sebagai alam kubur. Kalian bisa membayangkannya sebagai pintu gerbang menuju akhirat. Pasalnya, alam ini memang menjadi pembatas antara dunia dan akhirat. Artinya, manusia pasti mati terlebih dahulu sebelum memasuki alam akhirat. 2. Yaumul Ba'ats Arti Yaumul Ba'ats adalah hari kebangkitan. Tahapan ini akan terjadi setelah kiamat ditandai dengan ditiupkannya terompet malaikat Israfil untuk kali kedua. Seluruh makhluk akan bangkit dari alam kubur untuk dikumpulkan dalam suatu tempat. 3. Padang Mahsyar Tempat berkumpulnya seluruh makhluk setelah dibangkitkan tadi bernama Padang Mahsyar. Situasi ini dijelaskan dalam Surat Al Kahf ayat 47: "Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka." 4. Yaumul Mizan Arti Yaumul Mizan adalah hari penimpangan. Proses pemeriksaan amal manusia selama hidup di dunia dimulai. Timbangan akan menunjukkan mana yang lebih berat antara amal baik atau amal buruk manusia. 5. Yaumul Hisab Arti Yaumul Hisab adalah hari perhitungan. Setelah melalui proses penimbangan, manusia akan dipanggil dan diberi tahu jumlah amal perbuatan selama di dunia. Semua amal baik dan buruk diperlihatkan dan diakui. Peristiwa mengenai Yaumul Hisab terdapat dalam surat Al Ghashiyah ayat 25-26 berikut ini: "Sungguh, kepada Kamilah mereka kembali," (25) "Kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kamilah membuat perhitungan atas mereka." (26) 6. Surga atau Neraka Tahapan akhir dari proses yang harus dijalani manusia setelah hari kiamat adalah penentuan surga atau neraka. Orang saleh dan melakukan banyak kebaikan akan melewati jembatan shiratal mustaqim dengan mudah. Sebaliknya, orang yang melakukan keburukan akan kesulitan melewatinya dan gagal, sehingga ditempatkan di neraka.
Ilustrasi (Credit: Unsplash) Mengetahui arti Yaumul Jaza mungkin bisa membangkitkan rasa ingin tahu kalian mengenai situasi di Padang Mahsyar. Hal tersebut akan meningkatkan kesadaran untuk senantiasa menjauhi perilaku maksiat yang akan menjadi catatan buruk di akhirat. Melansir informasi dari laman NU Online, terdapat 10 golongan pelaku maksiat yang tampilannya buruk rupa. Menurut kisah dari Rasulullah SAW kepada Mu'adz bin Jabal radhiallahu anh, terdapat 10 golongan pelaku maksiat dengan wajah dan penampilan mereka masing-masing sesuai dengan jenis kemaksiatan yang mereka lakukan selama hidup di dunia sebagai berikut: 1. "Ada yang diserupakan wajahnya seperti monyet. Mereka adalah orang-orang yang ketika di dunia suka menyebarkan fitnah di antara manusia." 2. "Ada yang diserupakan seperti babi. Yang serupa babi adalah orang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain." 3. "Ada yang tubuhnya terbalik (kakinya di atas) dan diseret muka mereka. Yang tertelungkup kepalanya di bawah kakinya di atas, adalah kaum pemakan riba." 4. "Ada yang buta tersungkur. Yang dalam keadaan buta adalah mereka yang bertindak zalim dalam pemerintahan." 5. "Ada yang bisu tuli dan tidak berakal. Yang buta-tali ialah orang yang suka 'ujub (bangga dan sombong) dengan amalannya." 6. "Ada yang mengunyah-ngunyah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada; dari mulut mereka mengalir nanah laksana air liur berbau busuk dan membuat semua orang merasa jijik kepadanya. Yang mengunyah-unyah lidahnya sendiri seperti ini adalah para ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya." 7. "Ada yang disalib di atas palang-palang api. Yang tersalib di atas palang-palang api adalah orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa." 8. "Ada yang terpotong tangan dan kakinya. Yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya." 9. "Ada yang baunya lebih busuk dari bangkai. Yang bahunya lebih busuk dari pada bangkai adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsunya, bergelimang dalam dosa syahwat dan menolak menunaikan hak Allah dalam harta kekayaannya." 10. "Ada yang memakai baju-baju panjang (terbuat dari timah meleleh). Mereka adalah orang yang selalu takabur, suka bermegah dan memuji diri." Itulah penjelasan mengenai arti Yaumul Jaza dan tahapan kehidupan manusia di hari kiamat yang mungkin perlu kalian ketahui. Yuk, lihat jugaMahsyar (Arab: محشر) adalah dataran yang sangat luas tempat berkumpul para makhluk pertama, hingga makhluk yang terakhir hidup.[1] Dataran Mahsyar berada di alam akhirat, dan dikatakan berpasir, tidak terlihat tinggi maupun rendah.[2] Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di tujuh lapis langit dan bumi termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul dan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.
Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Muhammad.[3] Hari-hari di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar (يوم المحشر, Yaumul Hasyir). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits oleh Muhammad bahwa Palestina adalah tanah Mahsyar (dikumpulkan) dan Mansyar (disebarkan) manusia.[4] Di Indonesia, tanah Mahsyar ini lebih dikenal dengan sebutan Padang Mahsyar, begitupula dengan orang-orang yang berbahasa Melayu.
Keadaan manusia pada hari kebangkitan berbeda-beda sesuai dengan amal ibadahnya di dunia. Setelah fase kebangkitan makhluk dari alam kubur, maka manusia dan makhluk lainnya akan memasuki fase di Mahsyar, yang selanjutnya akan diberikan/ dihadapkan;
Selama hari yang sangat menyiksa itu, Muhammad akan memberikan pertolongan untuk seluruh makhluk yang disebut sebagai Syafa'at Udhma, ia akan memohon kepada Allah supaya secepatnya diadakan hisab.
Keadaan manusia akan tergantung dari amalan apa yang telah mereka kerjakan semasa hidup, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sehingga orang terdekat kita tidak lagi memperdulikan keadaan kita, begitu pula sebaliknya disebabkan karena takut terhadap dosa-dosa yang pernah dilakukan semasa hidup di dunia. Ketika Matahari padam sehingga bumi dalam kegelapan. Takala mereka dalam keadaan demikian, langit di atas mereka berputar-putar dan meledak pecah berkeping-keping selama 500 tahun sehingga langit terbelah dengan segala kekuatannya kemudian meleleh dan mengalir bagaikan perak yang dipanaskan hingga berwarna merah dan manusia bercampur baur seperti serangga yang bertebaran dalam keadaan telanjang kaki, tidak berpakaian dan berjalan kaki. Kemudian matahari diterbitkan oleh Allah, tepat di atas kepala dengan jarak hanya 2 busur, sehingga manusia terpanggang oleh teriknya matahari yang intensitas panasnya telah dinaikkan dan keringat pun mengalir deras, menggenangi padang mahsyar seiring dengan rasa takut yang luar biasa karena mereka akan dihadirkan dihadapan Allah. Bagi orang yang beriman, beramal shaleh serta banyak mengerjakan kebaikan akan terlindungi dari terik sengatan sinar matahari. Kemudian keringat tersebut naik ke badan mereka, sesuai dengan tingkatan mereka dihadapan Allah. Bagi sebagian orang keringat akan menggenang mencapai lutut, bagi sebagian lain mencapai pinggang dan bagi sebagian lainnya mencapai lubang hidung bahkan ada sebagian manusia nyaris tenggelam di dalamnya. Bagi orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Muhammad, syafaat itu berupa:
Menurut ajaran Islam, manusia yang menerima syafaat di Mahsyar adalah orang Islam yang selalu berzikir, bershalawat kepada Muhammad, ikhlas membantu orang yang sedang kesulitan.[7] Pada hari ini dinamakan juga "Hari Panggil Memanggil" di dalam Al Qur'an al-Mu'min 32 surah, karena semua orang yang berkumpul di mahsyar sebagian memanggil sehagian yang lain untuk meminta pertolongan.
Pengelompokkan manusiaUmat manusiaPada hari kebangkitan ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:
Ada salah seorang sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut berjalan dengan wajahnya, kemudian Muhammad menjawab "Allah yang menjadikan mereka berjalan dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah." Dua belas kelompok umat IslamPada masa ini umat Islam datang secara berkelompok, berdasarkan surah An-Naba'[8] dan hadits shahih,[9] Golongan itu adalah seperti berikut:
Di padang mashyar nanti bendera-bendera dipasang oleh pemimpin-pemimpin kebenaran dan di bawahnya terdapat barisan-barisan pengikutnya. Bendera itu dipasang dan dikibarkan oleh:
Tujuh orang yang mendapatkan naunganDi Mahsyar dengan suhu yang sangat panas pada hari hisab, tentulah para manusia menjadi bingung dan panik ingin mencari tempat perlindungan, dan pada hari itulah manusia akan berkata: "Ke mana tempat lari?". Dalam Al-Quran disingkapkan dengan tegas dan jelas sekali perihal keadaan itu sebagaimana firman Allah yang berbunyi:
Tetapi dengan kehendak Allah akan terdapat beberapa orang yang mendapatkan naungan, tetapi tidak semua manusia dapat berteduh di bawahnya, itu merupakan rahmat Allah dan naungannya. Ada tujuh orang yang akan mendapatkan naungan dari Allah dengan rahmatNya pada hari yang tiada naungan selain naunganNya ialah:
Yawm al Hisãb artinya hari perhitungan/ penghakiman amal baik dan amal buruknya manusia. Setelah berada di Mahsyar selanjutnya mereka satu persatu dihisab. Sebelum dihisab, mereka diberitahu tentang amal perbuatan yang telah mereka kerjakan meskipun mereka telah lupa apa yang mereka kerjakan. Amal manusia didunia telah dicatat oleh Malaikat Kirâman Kâtibîn, tanpa ada kekeliruan sedikitpun. Manusia akan menerima buku catatan amal yang telah dilakukan ketika di dunia. Amal-amal tersebut kemudian ditimbang di atas mizan atau neraca. Barang siapa yang berat amal kebaikannya akan dimasukkan ke surga dan yang ringan kebaikannya akan dimasukkan ke neraka. Apabila buku (catatan) itu berat amal kebaikkannya akan diterima tangan kanan, sebaliknya bila buku itu berat amal kejahatannya akan diterima tangan kiri. Sesuai dengan Firman Allah Al-Isra ayat 71,
Firman Allah dalam Al-Insyiqaq ayat 7-12:
Setelah habis masa penghakiman, kemudian makhluk yang telah dihisab digiring untuk melalui titian shirath yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari mata pedang.[11] Dalam kisah lain dikatakan titian ini setipis rambut dibelah tujuh, tetapi tidak pernah ditemukan dalil yang menguatkannya. Di titian tersebut Muhammad-lah yang pertama kali menginjakkan kakinya dan kemudian diikuti oleh kesepuluh kumpulan umatnya.
|