Siapakah yang berhak menyembelih hewan aqiqah

Salah satu hal yang kerap dipertanyakan masyarakat terkait aqiqah adalah tata cara pembagian daging aqiqah dan orang-orang yang berhak menerimanya. Aqiqah bukan sebatas penyembelihan hewan sebagai bentuk tanda syukur orang tua terhadap berkat yang diberikan Allah SWT atas kelahiran sang buah hati. Ada banyak aturan-aturan yang mengiringi pelaksanaan akika htersebut agar lebih afdal dan sah. Sebagai muslim yang taat, tentu kita wajib mempelajari dan mengamalkannya.

Siapakah yang berhak menyembelih hewan aqiqah

Kapan Waktu Cara Pembagian Daging Aqiqah?

Ada kesamaan antara kurban dengan aqiqah. Pertama, sama-sama berupa penyembelihan hewan. Kedua, dagingnya boleh dikonsumsi sendiri dan dibagi-bagikan / disedekahkan kepada orang lain seperti kerabat, tetangga, ataupun fakir miskin. Sedangkan perbedaan paling menonjol di antarakeduanya adalah, waktu pelaksanaannya.

Pelaksanaan potong kurban jatuh pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik, sedangkan aqiqah dianjurkan pada hari ke-7 setelah kelahiran (jika mampu). Tetapi, daging hasil sembelihan kurban ataupun aqiqah boleh menyusul pada hari berikutnya

Apakah Daging Dibagikan Dalam Kondisi Mentah Atau Sudah Matang?

Dalam tata cara pembagian daging aqiqah, orang yang melaksanakannya boleh mengambil daging sembelihan sepenuhnya untuk diri sendiri. Tidak ada dalil yang melarang hal itu. Tetapi, alangkah baiknya jika daging tersebut dibagi-bagikan pada orang lain. Porsi yang  disunahkan dalam pembagian daging hewan aqiqah dengan hewan kurban adalah sama yakni, 1/3 untuk diri sendiri (keluarga), 1/3 untuk fakir miskin, 1/3 lagi untuk teman atau tetangga.

Tetapi ada pula orang yang mengambil jatah dirinya 1/3, lalu selebihnya dibagikan dalam bentuk mengadakan hajatan. Jadi para tamu sudah termasuk dengan tetangga dan fakir miskin di dalamnya. Tata cara pembagian daging aqiqah seperti itu jamak kita lihat dalam keseharian dan diperbolehkan.

Setiap yang beraqiqah juga diberi kebebasan memilih membagikan daging (yang utama kambing) dalam keadaan mentah ataupun yang sudah dimasak. Tetapi, jarang kita temukan pembagian daging akikah yang masih mentah. Telah terbentuk adat dengan sendirinya bahwa daging akikah yang dibagikan pasti sudah dalam kondisi matang.

Daging aqiqah bisa diolah menjadi berbagai bentuk menu. Di zaman modern seperti sekarang ini, cara pembagian daging aqiqah sudah berkembang dan memang semakin banyak orang yang memilih menggunakan jasa aqiqah. Jasa aqiqah seperti dalam situs, akan mengakomodir seluruh kebutuhan konsumen yang ingin aqiqah depok sekitarnya dan aqiqah Surabaya. Mulai dari pemilihan hewan akikah terbaik, pengolahan daging hingga pendistribusiannya. Kehadiran jasa aqiqah ini sangat memudahkan orang-orang yang ingin beraqiqah tapi tidak punya waktu mengurus semuanya. Bagi yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai cara order aqiqah silahkan akses ke situs tersebut.

Demikian uraian singkat mengenai tata cara pembagian daging aqiqah dan siapa saja orang-orang yang berhak menerimanya. Semoga bermanfaat. www.ummiaqiqah.com

Bagikan kabar baik ini :)

Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University , sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG).

Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati.
Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb:

Penyembelihan Menurut Syariat Islam

Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:
Pertama:
pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua:
pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga:
setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol).
Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

Keempat:
karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan Cara Barat

Pertama:
segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit.
Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua:
segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga:
grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal.

Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik darah dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat:
karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia.

Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Bukan Ekspresi Rasa Sakit!

Siapa yang menyembelih hewan aqiqah?

Menyembelih Kambing Untuk aqiqah anak perempuan orangtua menyiapkan satu ekor kambing. Sedangkan untuk anak laki-laki, orangtua menyembelih dua ekor kambing.

Siapakah orang yang berhak menyembelih hewan?

Untuk menyembelih hewan qurban, tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang. Syarat umum orang menyembelih qurban, yaitu harus beragama Islam atau ahli kitab, baligh (dewasa) dan berakal sehat.

Apa hukum menyembelih hewan aqiqah?

Dilihat dari sisi hukumnya, hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang harus diutamakan. Artinya, apabila seorang muslim mampu melaksanakannya (karena mempunyai harta yang cukup) maka ia dianjurkan untuk melakukan aqiqah bagi anaknya saat anak tersebut masih bayi.

Apa hukum menyembelih hewan untuk aqiqah dan qurban?

Ibadah kurban dengan akikah adalah jenis ibadah yang sama-sama menyembelih hewan ternak. Hukum melaksanakan akikah dan kurban pada dasarnya adalah sama-sama Sunnah Muakad.