Siapakah yang menggantikan posisi Nabi Muhammad di tempat tidur ketika berangkat hijrah?

Quraisy berencana membunuh Muhammad, karena dikuatirkan ia akan hijrah ke Madinah. Ketika itu kaum Muslimin sudah tak ada lagi yang tinggal kecuali sebagian kecil. Ketika perintah dari Alloh SWT datang supaya beliau hijrah, beliau meminta Abu Bakar supaya menemaninya dalam hijrahnya itu. Sebelum itu Abu Bakar memang sudah menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah bin Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan.

Siapakah yang menggantikan posisi Nabi Muhammad di tempat tidur ketika berangkat hijrah?
Pada malam akan hijrah itu pula Muhammad membisikkan kepada Ali bin Abi Talib supaya memakai mantelnya yang hijau dari Hadzramaut dan supaya berbaring di tempat tidurnya. Dimintanya supaya sepeninggalnya nanti ia tinggal dulu di Mekah menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. Demikianlah, ketika pemuda-pemuda Quraisy mengintip ke tempat tidur Nabi Muhammad Saw, mereka melihat sesosok tubuh di tempat tidur itu dan mengira bahwa Nabi Saw masih tidur.

Table of Contents

  • Apa itu yz.dhafi.link??
  • Apa itu wx.dhafi.link??
  • 1. Hijrah Makaniyah
  • 2. Hijrah Maknawiyah
  • b. Hijrah Fikriyah
  • c. Hijrah Syu’uriyyah
  • d. Hijrah Sulukiyyah.
  • 1. Ali Menggantikan Nabi Muhammad di tempat tidurnya
  • 2. Gua Tsur
  • Video yang berhubungan

YZ Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at yz.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

Jawaban terbaik adalah A. Ali.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Siapa yang menggantikan tempat tidur Nabi Muhammad saw saat nabi hijrah?❞ Adalah A. Ali.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Siapa yang menemani Nabi Muhammad hijrah? dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

yz.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

WX Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at wx.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Abu Bakar
  2. Umar bin khattab
  3. Usman bin Affan
  4. Ali bin abi thalib

Jawaban terbaik adalah D. Ali bin abi thalib.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝sahabat Nabi Muhammad SAW yang menggantikan tempat tidur Nabi untuk mengelabuhi para kaum karir Quraisy adalah ...❞ Adalah D. Ali bin abi thalib.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Amul huzni merupakan tahun .... (Jawaban-nya) dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Untuk Melihat Jawaban

wx.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Ilustrasi: Abu Umar/islampos

RASULULLAH beserta para sahabat hendak pergi berhijrah atas perintah Allah. Namun, sebelum Rasulullah pergi berhijrah, para kaum kafir Quraisy memiliki rencana untuk membunuh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Di dalam rumah, Rasulullah dan Abu Bakar bersiap hendak berangkat berhijrah. Untuk mengelabui kaum Quraisy yang hendak membunuh Rasullullah, Rasulullah meminta Ali bin Abi Thalib menyamar sebagai dirinya.

“Ali, pakailah jubah hijauku ini dan tidurlah diranjangku seakan-akan kamu adalah diriku,” perintah Rasulullah.

BACA JUGA: Ketika Ali bin Abi Thalib Merobek Gerbang Besi Khaybar

“Baik, wahai Rasulullah, saya akan menyamar sebagai anda,” jawab Ali tanpa ada keraguan sama sekali dalam dirinya. Padahal penyamaran tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan nyawanya.

“Aku dan Abu Bakar akan berangkat lebih dahulu ke Madinah. Tinggalah engkau di Makkah sementara waktu untuk menyelesaikan semua amanah umat.”

“Baik, wahai Rasulullah.”

Ali berganti baju menggunakan baju milik Rasulullah. Lalu Ali segera berbaring di ranjang Rasulullah. Sedangkan Rasulullah menyelinap keluar rumah bersama Abu Bakar tanpa terlihat oleh kaum kafir Quraisy. Rupanya Allah telah menutup penglihatan mereka. Rasulullah dan Abu Bakar menyusuri jalan yang terjal menuju Gua Tsur.

Menjelang tengah malam kaum kafir Quraisy mengepung rumah Rasulullah. Mereka mengintai ke dalam rumah dan melihat seseorang yang tengah tidur di ranjang.

“Itu pasti Muhammad,” ucap salah seorang dari mereka.

“Ayo, kita masuk rumah Muhammad sekarang juga!” timpal yang lain.

“Kita habisi Muhammad, mumpung dia sedang lengah.” Tegas yang lainnya.

Kaum kafir Quraisy, segera masuk. Sosok yang tengah tidur itu dikepung dengan pedang yang terhunus.

“Hai, Muhammad! Bangunlah! Kami datang untuk membunuhmu!”

Sosok itu bangun dan membuka selimutnya.

BACA JUGA: Alasan Abdullah bin Amr bin Ash Ikut Perang Melawan Ali bin Abi Thalib

“Aku bukan Muhammad yang kalian cari.”

Orang-orang Quraisy yang hendak membunuh Rasulullah tersebut kaget. Mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Ternyata bukan rasulullah melainkan Ali bin Abi Thalib.

“Hai, Ali! Kenapa bukan Muhammad yang tidur disini? Di mana dia berada?”

“Aku tidak tahu.” Jawab Ali dengan santainya.

Orang-orang Quraisy tersebut kecewa karena mereka gagal membunuh Rasuluullah SAW. Lalu mereka meninggalkan rumah Rasulullah dengan tangan hampa. []

Sumber: 77 Cahaya Cinta di Madinah/ Penulis: Ummu Rumaisha/ Penerbit: al-Qudwah Publishing/ Februari, 2015

Untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kalian kemukakan, dan memperluas wawasan tentang dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah, baca dan pahami naskah berikut:

A. Pengertian Hijrah

Hijrah menurut bahasa berarti meninggalkan, menjauhkan diri dan berpindah tempat. Seseorang dikatakan hijrah jika telah memenuhi 2 syarat, yaitu, yaitu yang pertama ada sesuatu yang ditinggalkan dan kedua ada sesuatu yang dituju tujuan. Dalam konteks sejarah hijrah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bersama para sahabat beliau dari Mekah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syari’at Islam. Secara garis besar hijrah terdiri dari dua macam yaitu:

1. Hijrah Makaniyah

Hijrah Makaniyah yaitu meninggalkan suatu tempat. Selama masa kenabian, peristiwa Hijrah Makaniyah telah terjadi 3 kali, yaitu: a. Hijrah ke Habasya Hijrah ke Habasya sebagai hijrah pertama adalah Hijrah yang dilakukan oleh sebagian sahabat Nabi saw. Mereka meninggalkan Mekkah menuju ke Habasyah Abbesinia, Ethiopia dalam rangka mencari tempat yang lebih aman suaka politik, karena di Mekkah kaum musyrikin terus melakukan tekanan, intimidasi, dan tribulasi kepada para pengikut Nabi saw. Hijrah Habasyah terjadi 2 kali. Nabi Muhammad tidak ikutserta hijrah ke Habasyah. b. Hijrah ke Thaif Hijrah ke Thaif sebagai hijrah kedua adalah hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw meninggalkan Mekkah menuju ke Thaif karena kaum musyrikin semakin meningkatkan intimidasinya terhadap diri beliau, setelah Abu Thalib – paman dan sekaligus penjamin beliau – telah meninggal. Namun setelah sampai di Thaif, ternyata Nabi saw justru diusir oleh para penduduknya. c. Hijrah Ke Madinah Yasrib Hijrah yang ketiga adalah hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Dan para shahabatnya. Hijrah ke Yasrib yang diubah namanya menjadi Madinah, memberikan harapan besar kepada masa depan dakwah Islam. Rasulullah saw bersama para sahabatnya berhijrah dari Mekkah ke Yatsrib – yang belakangan kemudian diubah namanya oleh Nabi saw menjadi Madinah. Hijrah ini dilakukan pada tahun ke-13 kenabian 622 M.

2. Hijrah Maknawiyah

Buku Siswa SKI MTS kelas VII 57 Wawasanku 3 3 Hijrah maknawy pengertianyan ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw dalam haditsnya’ “Seorang muslim adalah seseorang yang menghindari menyakiti muslim lainnya dengan lidah dan tangannya. Sedangkan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan semua apa yang dilarang oleh Allah.” Shahih Al Bukhari, Kitabul Iman, Bab 4 Hadits No 10 Secara maknawiyah hijrah dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: a. Hijrah I’tiqadiyah Yaitu hijrah keyakinan. Iman mengalami proses naik dan turun, kuat dan lemah. Terkadang Iman bercampur dengan kemusyrikan dan terkadang Iman berada dalam kemurnian. Maka hijrah kenyakinan mesti dilakukan bila kenyakinan berada di tepi jurang kekufuran dan kemusyrikan.

b. Hijrah Fikriyah

Fikriyah secara bahasa berasal dari kata fiqrun yang artinya pemikiran. Seiring perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi, seolah dunia tanpa batas. Berbagai informasi dan pemikiran dari belahan bumi bisa diperoleh di dunia maya dengan mudah. Maka hijrah fikriyah mesti dilakukan dalam rangkan meninggalkan pemikiran- pemikiran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

c. Hijrah Syu’uriyyah

Syu’uriyah atau cita rasa, kesenangan dan kesukaan. Diri manusia sering terpengaruhi oleh kesenangan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Mereka lupa akan kewajiban-kewajiban yang diperintah oleh Allah dan Rosulnya. Maka Hijrah Syu’uriyyah mesti dilakukan ketika hati manusia cenderung kepada kesenangan yang tidak sesuai Islam. Buku Siswa SKI MTS kelas VII 58

d. Hijrah Sulukiyyah.

Suluk berarti tingkah laku atau kepribadian atau biasa disebut juag akhlaq. Akhlak mengalami perubahan berdasarkan perubahan nilai yang ada di masyarakat. Perubahan nilai dapat menggeser akhlaqul karimah ke arah akhlaqul sayyi’ah. Sehingga tidak aneh jika bermuculan berbagai tindak moral dan asusila di masyarakat. Maka hijrah Sulukiyah mesti dilakukan ketika akhlak yang tercela berkembang dan menyebar di lingkungan sekitar. Peristiwa Hijrah menjadi nama kalender Islam yang ditetapkan pertama oleh Khalifah Umar bin Khatab ra, sebagai jawaban atau surat gubernur Abu Musa Al-As’ari. Khalifah Umar menetapkan Tahun Hijriyah untuk menggantikan penanggalan yang digunakan bangsa Arab sebelumnya. Khlifah Umar memilih peristiwa Hijrah sebagai kalender Islam, karena Hijrah Rasulullah aw dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah merupakan peristiwa paling monumental dalam perkembangan dakwah.

C. Sebab Nabi Muhammad melakukan hijrah Ke Madinah

Ketika menerima ayat 94, surah Al hijr,Nabi Muhammad mulai berdakwah secara terang-terangan. Dakwahnya mendapat respon keras dari kaum kafir Quraisy. Para pemimpin Quraisy menggunakan berbagai cara untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad, namun selalu gagal, baik secara diplomatik, tawaran, dan kekerasan fisik. Puncaknya adalah embargopemboikotan terhadap bani Hasyim yang merupakan tempat Nabi Muhammad berlindung. Pemboikotan berlangsung selama 3 tahun. Pemboikotan ini berhenti setelah kaum Quraisy menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sangat keterlaluan. Ancaman dari Kafir Quraisy semakin keras setelah Nabi Muhammad saw kehilangan Abu Thalib dan Siti Khadijah. Pemimpin Quraisy terang-terangan menantang Nabi Muhammad karena menganggap kebangkitan Islam identik dengan kehancuran posisi sosial mereka. Kebangsawanan mereka akan hilang dan hancur karena Islam mengajarkan persamaan derajat manusia. Sistem kepemimpinan bangsawan tidak ada di Yasrib Madinah. Hal ini juga yang menyebabkan Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah. Hijrah dianggap sebagai alternatif perjuangan untuk menegakkan ajaran Islam. Selain itu, ada beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhammad saw. memilih Yatsrib sebagai tempat hijrah umat Islam. Faktor-faktornya antara lain: 1. Yatsrib adalah tempat yang paling dekat. 2. Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau telah mempunyai hubungan baik dengan penduduk kota tersebut. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan karena kakek Nabi, Abdul Mutholib beristerikan orang Yatsrib. Di samping itu, ayahnya dimakamkan di sana. 3. Penduduk Yatsrib sudah dikenal Nabi karena kelembutan budi pekerti dan sifat-sifatnya yang baik. 4. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah merupakan keharusan selain karena perintah Allah swt.

D. Reaksi Kafir Quraisy terhadap Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah

Buku Siswa SKI MTS kelas VII 59 Ketika Kafir Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara nabi dan orang-orang yasrib, mereka semakin keras menyiksa Umat Islam. Hal ini membuat nabi segera memerintahkan umat Islam untuk hijrah ke Yasrib. Dalam waktu dua bulan, hampir semua umat Islam kurang lebih 150 orang, telah meninggalkan kota Makkah. Hanya Ali dan Abu Bakar tetap tinggal di Makkah bersama nabi. Selain itu, Mereka merasa bahwa hijrah ke Madinah membuat umat Islam semakin bertambah banyak dan berkembang di tempat hijrahnya dan setiap waktu menjadi ancaman serius bagi mereka dan perdagangan mereka. Karena itu, mereka memutuskan sikap terhadap Nabi Muhammad saw yang masih berdiam di Mekkah dengan memilih satu diantara tiga cara: 1. membiarkan beliau sampai hijrah ke Madinah dengan sendirinya. 2. memenjarakannya. 3. membunuhnya. Pada awalnya mereka memutuskan untuk membiarkan Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah. Tapi keputusan ini tidak akan dapat memecahkan masalah. Karena kepergian Nabi Muhammad saw dari Mekkah boleh jadi akan menyiapkan kubu Yatsrib Madinah untuk memerangi mereka. Jika mereka memilih kedua yaitu memenjarakannya, akan memicu Umat Islam untuk membebaskannya. Maka mereka memutuskan untuk membunuh Rasulullah saw. Para algojo dipilih mereka yang berasal dari seluruh suku. Sampai pada suatu malam, para algojo menyerang rumah Rasulullah dan hendak membunuh beliau saw. Pada saat itulah malaikat pembawa wahyu turun, mengabarkan rencana kafir Quraisy kepada Rasulullah saw sebagaimana yang dinyatakan dalam al- Qur’an, ك ر وجقرفخييقويأر كرولقتققيير ويأر كروتقبفثييقلف َاورقفركر نريذفلصَا كربف رقكقميير ذيإفور } ن ر يرفكفَامرليَا رقييخر هقللَاور هقللَا رقك ق مييرور نرورقكقمييرور 30 { “Dan ingatlah ketika orang-orang kafir Quraisy memikirkan daya- upaya untuk menangkap dan memenjarakanmu, membunuhmu, atau mengusirmu dari Mekkah. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” Qs. Al-Anfal [8]:30 Pada saat itulah, Nabi Muhammad mendapat perintah untuk hijrah. Beliau keluar dari rumah secara diam-diam. Berbagai usaha kafir Quraisy untuk mencegah Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah. Pada akhirnya usaha mereka tidak mendapatkan hasil. Nabi Muhammad saw menjalankan hijrah dengan rencana, sejak persiapan sampai pelaksanaan. Akhirnya, Nabi Muhammad saw samapai ke Madinah dengan selamat. Setelah Nabi Muhammad saw meniinggalkan Makkah, kafir Quraisy tidak menyiksa keluarganya karena 2 alasan: 1. Ketika kafri Quraisy mengetahui bahwa nabi Muhammad saw telah keluar dari Mekkah dan rencana mereka telah gagal, mereka menyeret Ali bin Abi Thalib ke Masjid al-Haram. Mereka baru membebaskan Imam Ali as setelah menghajarnya Buku Siswa SKI MTS kelas VII 60 2. Tujuan kafir Quraisy hanya satu, yaitu membunuh Nabi Muhammad saw. Karena mereka menganggap bahwa satu-satunya cara memadamkan Islam adalah dengan membunuh nabi saw. Karena itu, mereka tidak ada urusan dengan orang lain dan mereka tidak mau bentrok dengan orang lain selain beliau saw. Sedangkan alasan kafir Quraisy tidak menyiksa Umat Islam setelah nabi saw hijrah adalah: 1. Mayoritas Umat Islam telah hijrah sebelum Rasulullah saw. Karena sebab utama rencana pembunuhan Rasulullah saw karena hijrah besar-besaran yang dilakukan umat Islam ke Madinah dan tersebarnya Islam di kota tersebut. 2. umat Islam yang berasal dari Mekkah Quraisy memiliki sanak saudara dan kerabat di Mekkah. Hubungan kekerabatan menjadi penghalang mereka menggangu dan menyakiti umat Islam. Kafir Quraisy takut terhadap suku dan kabilah seorang Muslim, mereka menghindar untuk tidak menyakitinya.

E. Proses Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah

Umat Islam di Makkah mayoritas telah hijrah ke Madinah, kecuali Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Keduanya menemani Nabi Muhammad saw sampai mendapat perintah dari Allah swt untuk berhijrah ke Madinah. Nabi muhammad telah mempersiapkan hijrah hampir dua bulan dengan perencanaan yang matang. Beliau menyiapkan rencana dengan melihat situasi dan kondisi di kota Makkah. Adapun proses hijrah nabi Muhammad dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Ali Menggantikan Nabi Muhammad di tempat tidurnya

Kafir Quraisy berencana membunuh Muhammad untuk mencegah nabi saw hijrah ke Madinah. Pada saat itu umat Islam di Makkah tinggal sedikit. Sebelum turun perintah hijrah kepada nabi Muhammad, beliau sudah meminta Abu Bakar untuk menemaninya. Setelah itu, Abu Bakar menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah bin Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan. Ketika turun perintah hijrah dari Allah SWT, Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar meninggalkan Makkah secara diam-diam untuk hijrah ke Madinah. Pada malam akan hijrah, Nabi Muhammad meminta Ali bin Abi Talib untuk memakai mantelnya dan berbaring di tempat tidurnya. Nabi Muhammad saw berpesan kepada Ali bin Abi Thalib, setelah Nabi hijrah, untuk tinggal dulu di Mekah menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. Maka, ketika para algojo kafir Quraisy mengintip ke tempat tidur Nabi Muhammad Saw, mereka melihat sesorang berbaring di tempat tidur dan mengira bahwa Nabi Saw masih tidur. Setelah tahu bahwa yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib, mereka menyeretnya ke Masjid Haram dan menyiksanya, lalu melepaskannya.

2. Gua Tsur

Siapa yang menggantikan posisi Nabi Muhammad di tempat tidur?

Sedangkan Ali bin Abi Thalib bertugas menggantikan posisi Rasulullah. Di malam itu, Nabi Muhammad berpesan kepada Ali agar ia tidur di depan dan menutup dirinya dengan selimut. Rasulullah pun pergi dan meninggalkan Ali bin Abi Thalib di tempat tidurnya.

Siapa yang menggantikan posisi tempat tidur Nabi Muhammad SAW ketika Nabi hijrah ke Madinah?

Nabi memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk menggantikannya tidur di kamar Rasulullah.