Sikap apa yang akan diperoleh bagi orang yang mengamalkan asmaul husna al awwal

Brilio.net - Seringkali umat muslim mendengar dan membaca bacaan Asmaul Husna saat sedang pengajian atau dalam acara keagamaan lainnya. Asmaul Husna biasanya dilantunkan dengan lagu sehingga terdengar indah di telinga.

BACA JUGA :
Keutamaan membaca kalimat Tahlil bagi umat muslim

Asmaul Husna sendiri sebenarnya memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri. Banyak rahasia dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (25/6) Syekh Shâlih al-Ja'fari mengatakan, "Orang yang berdoa dengan Asmaul Husna maka telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya. Jadi apabila engkau menyebut ar-Rahman ar-Rahim, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut al-Lathif maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya." (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwash Asma' ul-Husna Littadawi wa Qadha il-Hajat, Dar el-Kutub, Shan’a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 16).

BACA JUGA :
Keutamaan menjaga kesucian diri dengan wudhu bagi umat muslim

Yaa ayyuhallaziina aamanuzkurullaaha zikrang kasiiraa

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya."

Dalam ayat tersebut menunjukkan bahwa mengingat Allah dengan menyebut asma-Nya adalah perintah yang dianjurkan oleh Allah.

Manfaat membaca Asmaul Husna

1. Lebih mengenal Allah

Dengan membaca bacaan Asmaul Husna setiap hari, seorang muslim akan lebih mengenal Allah melalui sifat-sifat dan nama-nama Allah yang terdapat dalam bacaan Asmaul Husna.

2. Hidup akan terkondisikan untuk beribadah

Dengan membaca Asmaul Husna setiap hari, seseorang menjadi selalu ingat atas kekuasaan Allah. Dalam Alquran surat Thaha ayat 14, Allah berfirman:

Innanii anallaahu laa ilaaha illaa ana fa'budnii wa aqimis-salaata lizikrii

Artinya:

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku."

Dari ayat tersebut Allah memperingatkan umatnya untuk senantiasa mengingat dan menyembah-Nya. Seorang muslim yang benar-benar mengikuti perintah Allah, maka hidupnya akan terkondisikan dengan selalu beribadah dan mencari keridhoan Allah.

3. Menjadi takut kepada Allah.

Dengan mengenal Allah melalui Asmaul Husna, membuat seseorang menjadi lebih tahu segala kuasa Allah. Karena hal tersebutlah, membuat seorang muslim menjadi takut kepada Allah terutama apabila melanggar perintah Allah.

Siksaan Allah adalah siksaan yang sangat pedih bagi hamba-hambaNya yang senantiasa melanggar aturan dan tidak pernah taat kepada Allah. Hal ini disampaikan Allah melalui firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 191:

Allaziina yazkurunallaaha qiyaamaw wa qu'udaw wa 'alaa junubihim wa yatafakkaruna fii khalqis-samaawaati wal-ard, rabbanaa maa khalaqta haazaa baatilaa, sub-haanaka fa qinaa 'azaaban-naar

Artinya:

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

4. Menenangkan hati.

Dalam surat Ar Rad ayat 28, Allah berfirman:

Allaziina aamanu wa tatma'innu qulubuhum bizikrillaah, alaa bizikrillaahi tatma'innul-qulub

Artinya:

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."

Dari ayat tersebut disebutkan bahwa orang-orang yang mengingat Allah atau melalukan dzikir menyebut asma Allah, maka akan mendapatkan ketenangan hati.

5. Dijauhkan dari kekafiran.

Kekafiran tentunya adalah hal yang harus dijauhi oleh umat muslim. Sebagai orang yang beriman, tentu tidak ingin ke luar dari Islam dan menjaga terus keimanan yang dimiliki. Salah satunya adalah dengan membaca Asmaul Husna.

Membaca Asmaul Husna membuat seorang muslim tersadar bahwa tidak ada yang bisa membuat hidupnya senantiasa aman dan terlindungi selain Allah.

6. Menambah keimanan.

Membaca Asmaul Husna secara berulang-ulang membuat seorang muslim selalu berpikir tentang kebesaran Allah. Hal ini akan menambah keimanan seseorang sebagai manusia kepada Allah.

7. Termotivasi untuk mencari pahala.

Dengan membaca Asmaul Husna, seorang muslim dapat mengingat bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Allah pun senantiasa memberikan pahala yang besar bagi hamba-Nya yang bertakwa.

Untuk itu, membaca Asmaul Husna dapat membuat seseorang terus termotivasi mencari pahala, karena tidak ada yang bisa memberikan keselamatan di dunia dan akhirat selain Allah.

8. Senantiasa mensyukuri nikmat Allah.

Dengan membaca Asmaul Husna seorang muslim juga akan senantiasa bersyukur. Dirinya akan mengingat bahwa tidak ada kenikmatan dan keselamatan yang diberikan dalam hidup kita selain dari Allah.

9. Dijauhkan dari keraguan.

Seorang muslim yang senantiasa membaca dan mengamalkan Asmaul Husna maka akan meyakini keberadaan atau eksistensi dan kekuasaan Allah.

10. Menambah ilmu pengetahuan.

Mengetahui dan mengenal sifat-sifat dan nama Allah melalui Asmaul Husna dapat menambah ilmu pengetahuan seseorang. Sebab, di dalam Asmaul Husna terdapat tentang ilmu pengetahuan mengenai alam semesta beserta isinya dan apa yang telah Allah ciptakan.

Asmaul husna itu menyegarkan kalbu dan berpotensi mencerahkan pikiran.

Sabtu , 01 Aug 2020, 12:20 WIB

Yusufmansur.com

Asmaul Husna

Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Dr KH Syamsul Yakin MA

Allah SWT berfirman, “Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu.” (QS. al-A’raf/7: 180). Informasi tentang sembilan puluh sembilan nama Allah SWT, menurut pengarang Tafsir Jalalain disebutkan dalam hadits Nabi SAW. Secara gramatika, asmaul husna adalah bentuk superlatif yang berarti nama-nama terbaik.

Berdasar hadits yang ditulis Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Ahmad dalam kitab induk hadits mereka, Nabi SAW bersabda, “Sesunguhnya Allah memiliki  sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” Yang dimaksud menjaganya adalah menghafalnya, mentadaburinya, dan mengamalkannya.

Untuk menghafal asmaul husna ini tidak terbilang susah. Selain karena sering didengar telinga, telah lancar di lisan dan lekat di kepala, asmaul husna ini juga kerap didendangkan dalam beragam langgam. Dalam berbagai pengajian, sebelum tausiyah dimulai, terlebih dahulu disenandungkan asmaul husna. Tujuannya, untuk menggiring batin jamaah agar khusyu’.

Sementara itu untuk mentadaburi asmaul husna, tergantung pemahaman dan pengetahuan seseorang terkait dengan konsep ketuhanan, kemanusiaan, dan alam semesta. Sejatinya pada asmaul husna itu terkandung  ketiga konsep itu. Apabila telah ditadaburi secara mendalam, maka membaca asmaul husna akan memberikan ekstase hati tak berperi. 

Untuk itu, sebagai langkah awal mentadaburi asmaul husna adalah berdoa dengan nama-nama Allah SWT yang terbaik tersebut. Ketika seseorang ingin hidup dalam belaian kasih sayang Allah SWT, maka bacalah, "Ya Rahman Ya Rahim". Begitu juga membaca "Ya Latif", insya Allah bagi yang membacanya akan diberikan hati yang lembut dan diperlakukan secara lembut.

Dalam hadits Imam Ahmad, Nabi SAW mengajarkan cara berdoa yang mencakup  asmaul husna. Nabi SAW bersabda, “Seseorang tidak akan pernah tertimpa kesusahan, tidak pula kesedihan, seraya ia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, dan anak  (hamba perempuan)-Mu. Ruhku berada di dalam genggaman kekuasaan-Mu.

Aku berada di dalam keputusan-Mu. Hanya keadilan yang Engkau tetapkan bagi diriku. Aku mohon kepada Engkau dengan menyebut semua nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan dengan diri-Mu, yang Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau Engkau menyimpannya di dalam ilmu gaib di sisi-Mu. 

Jadikanlah Alquran yang agung sebagai penghibur kalbuku, cahaya dadaku, pelenyap dukaku, dan penghapus kesusahanku”. Allah menghapus sedihnya dan susahnya, dan mengganti dengan gembira. Ada yang bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?” “Boleh. Dianjurkan mempelajarinya bagi setiap orang yang mendengarnya,”  jawab beliau.

Sementara itu, mengamalkan asmaul husna berarti  meniru sifat  setiap nama Allah SWT dalam praksis kehidupan. Kita harus menjadi pribadi yang pengampun karena Allah SWT Maha Pengampun. Begitu juga kita harus berbagi rezeki karena  Allah SWT Maha Pemberi Rezeki. Namun pada saat tertentu kita boleh saja jadi pemaksa jika diperlukan seperti Allah SWT Yang Maha Pemaksa  (al-Jabbar).

Terakhir, asmaul husna itu indah saat dibaca, maka mari kita kontinu dan kosisten membacanya. Asmaul husna itu menyegarkan kalbu dan berpotensi mencerahkan pikiran, maka mari kita tadaburi. Agar lebih menghunjam dalam membaca dan mentadaburinya, mari kita hafal selagi kita bisa. Inilah kiranya makna menjaga asmul husna yang berpahala surga.

  • asmaul husna
  • pahala
  • Dr KH Syamsul yakin MA
  • sembilan puluh sembilan nama

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA