Sperma bisa bertahan berapa lama diluar

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Ketika seorang laki-laki ejakulasi, maka ia akan mengeluarkan air mani mengandung sperma. Air mani tersebut kemudian membuat sperma dapat bertahan hidup lebih lama hingga mencapai sel telur. Namun, berapa lama masa hidup sperma jika berada di luar tubuh hingga menyebabkan kehamilan?

Apakah sperma bisa bertahan dan membuat perempuan hamil di luar ruangan seperti kolam renang?

Masa Hidup Sperma di Luar Tubuh Setelah Ejakulasi

Baru-baru ini, pernyataan salah satu Komisioner KPAI bernama Sitti Hikmawatty menjadi perbincangan warganet. Pasalnya, ia menyebutkan bahwa kehamilan bisa saja terjadi saat perempuan dan laki-laki berenang di kolam yang sama.

Menurut Sitti, kehamilan yang terjadi saat di kolam renang itu merupakan contoh dari kehamilan tidak langsung. Atau, kehamilan yang terjadi tanpa kontak fisik.

“Pertemuan yang tidak langsung, misalnya. Ada mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat. Walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi pria terangsang dan mengeluarkan sperma, maka dapat berindikasi hamil,” tutur Sitti seperti yang dikutip dari laman Liputan 6.

Dalam video pernyataannya, Sitti juga menyatakan bahwa informasi tersebut ia dapatkan dari jurnal asal luar negeri. Namun, ia tidak mengungkap lebih jelas referensi yang dimaksud.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Maka, setelah pernyataannya menuai beragam reaksi, Sitti pun akhirnya mengklarifikasi dan melakukan permohonan maaf bahwa informasi yang ia bagikan tidaklah tepat. Sitti memaparkan, pernyataan tersebut merupakan pendapat pribadi dan bukan berasal dari lembaga KPAI secara keseluruhan.

“Saya minta maaf kepada publik karena memberikan pernyataan tidak benar. Dengan ini, saya mencabut statement tersebut,” tutupnya

Artikel terkait: 9 Fakta tentang sperma yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya

Tanggapan Dokter Mengenai Pernyataan Tersebut

Pernyataan tersebut tentu saja menuai berbagai kritikan, termasuk yang datang dari kalangan dokter, khususnya dokter kandungan. Salah satunya disampaikan oleh dr.  Darrell Fernando, SpOG.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Dokter yang berpraktik di RS. YPK, Menteng, Jakarta ini mengungkapkan, “Jelas tidak benar. Sperma tentu saja tidak bisa bertahan hidup di dalam kolam renang, apalagi sampai bisa berenang dan membuat perempuan hamil,” tegasnya pada theAsianparent ID.

Faktanya, sperma memang harus masuk ke dalam vagina perempuan lebih dulu agar terjadi kehamilan.

Sperma Bertahan Hidup di Dalam Vagina

Ditambahkan oleh dr. Dinda Dermaisya, SpOG, bahwa masa hidup sperma setelah berhasil masuk ke dalam vagina memang bisa bertahan hingga 3 hari.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Sperma juga biasanya berenang di dalam tubuh perempuan selama 4 hingga 5 jam. Kemudian, sperma akan mulai bergerak dari vagina menuju leher rahim hingga mencapai rahim.

Untuk menemukan sel telur yang akan dibuahi, pergerakan sperma ini juga dipermudah oleh lendir yang dihasilkan tubuh perempuan.

Tapi, jika sperma ada di lingkungan terbuka, termasuk kolam renang, kondisinya tentu akan berbeda.

dr. Dinda menjelaskan, sperma sebenarnya memang masih bisa bertahan selama masih tercampur dengan cairan ejakulat, “Tapi, itu pun kurang dari 30 menit jika memang sudah di luar tubuh pada suhu ruang. Kemudian sperma akan mati,” tukasnya pada theAsianparent ID.

Tidak hanya itu, lamanya masa sperma hidup pun juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti pengaruh cahaya, udara, perubahan suhu, lingkungan, dan seberapa cepat sperma tersebut mengering.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Sperma Tak Akan Bertahan Lama di Luar Vagina

“Di luar organ reproduksi, sperma tersebut tidak akan bisa bertahan lama. Apalagi bisa berenang masuk ke vagina saat di kolam renang yang mengandung kaporit,” tegasnya lagi.

Perlu diingat, dari 100 juta sperma yang dilepaskan saat ejakulasi, hanya satu yang akan berhasil untuk membuahi sel telur. “Jadi, proses perempuan bisa hamil memang tidak semudah itu. Jutaan sperma kalah dan hanya satu yang bisa membuahi,” tambahnya lagi.

Artikel terkait: 5 Mitos sperma ini sering bikin salah kaprah, suami wajib tahu!

Dilansir dari laman WebMD, untuk memenuhi kebutuhan sel telur yang menunggu, air mani atau semen harus melakukan perjalan untuk membawa sperma dari vagina ke saluran tuba falopi.

Perjalanan tersebut merupakan proses yang sulit. Pasalnya, tidak semua sperma akan bertahan. Hanya sperma dengan kualitas terbaik yang akan bertahan dan berhasil membuahi sel telur.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Para ahli percaya, proses seleksi tersebut kemungkinan merupakan cara alami memilih sperma yang paling sehat untuk membuahi sel telur. Proses tersebut pun pada akhirnya akan memberikan peluang terbaik agar janin yang dikandung pun dalam keadaan sehat nantinya.

Cara Meningkatkan Kesehatan dan Kualitas Sperma

Di sisi lain, jumlah air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi juga memengaruhi proses terjadinya kehamilan.

Rata-rata, laki-laki akan melepaskan sekitar setengah hingga satu sendok teh air mani setiap kali ejakulasi. Jika air mani kurang dari jumlah tersebut, maka hal tersebut dapat menyebabkan jumlah sperma yang dihasilkan pun terbilang kurang untuk membuat seorang perempuan hamil.

Agar sperma yang diproduksi cukup dan berkualitas, maka pola hidup sehat merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan. Dilansir dari WebMD, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan sperma:

  • Upayakan untuk tidak merokok atau pun menggunakan obat-obatan terlarang
  • Hindari kontak langsung dengan racun seperti pestisida
  • Batasi jumlah konsumsi alkohol
  • Mengonsumsi makanan sehat dan rajin olahraga
  • Jaga agar berat badan tetap terkendali
  • Upayakan untuk tidak sering menggunakan celana yang ketat. Pasalnya, udara panas di daerah selangkangan atau skrotum dapat memperlambat proses produksi sperma.

Semoga informasi ini bermanfaat!

***

Referensi: WebMD

Baca juga:

Ejakulasi Tanpa Sperma, Apakah Normal atau Berbahaya?

5 Fakta tentang peradangan penis pada laki-laki yang perlu diketahui

7 Ragam Bentuk Penis, Suami Termasuk yang Mana?

Dalam banyak kasus, sperma yang dilepaskan dari ejakulasi tidak masuk sempurna ke dalam vagina, sehingga muncul pertanyaan apakah kehamilan bisa tetap terjadi meski sperma bertahan di luar?

Lantas, berapa lama sperma bisa hidup dan bertahan di luar tubuh manusia? Apakah tetap bisa menyebabkan kehamilan? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!

Peran sperma dalam kehamilan

Ketika ejakulasi terjadi, sperma bergerak dari vagina melalui bibir rahim untuk masuk ke rahim. Dari sana, kontraksi rahim akan membantu menarik sperma untuk menuju saluran tuba. Di sini, sperma akan bertemu dengan sel telur dan terjadilah proses pembuahan.

Ada banyak aspek penting yang memengaruhi pergerakan sperma agar bisa lebih cepat mencapai saluran tuba, salah satunya adalah kelincahan. Jika pergerakannya cukup lambat, sperma mungkin akan sulit mencapai sel telur, sehingga kehamilan menjadi sulit terjadi.

Kualitas sperma pada pria dipengaruhi oleh banyak hal, seperti:

  • Stres dan tekanan pikiran
  • Suhu di sekitar testis (tempat sperma diproduksi)
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Pola makan yang buruk

Baca juga: 10 Makanan Penambah Sperma, Berikut Daftar Lengkapnya!

Berapa lama sperma bertahan di luar tubuh?

Sel sperma tidak bisa bertahan lama saat berada di luar tubuh manusia. Sebab, sperma bisa cepat mati begitu terkena udara. Berapa lama sperma bertahan di luar tubuh tergantung pada tempat dan suhu sekitar.

Dikutip dari Medical News Today, sperma akan mati begitu cairan semen atau air mani mengering. Jika berada di tempat yang basah, sel sperma bisa punya waktu hidup lebih pendek.

Mungkinkah sperma bisa bertahan di luar lebih lama?

Para ilmuwan percaya, sperma bisa bertahan di luar tubuh manusia bertahun-tahun asalkan dibiarkan dalam lingkungan dengan suhu yang terkontrol dengan baik. Bahkan, sperma diyakini dapat bertahan tanpa batas waktu jika menjalani proses pembekuan dengan suhu yang stabil.

Pada suhu yang sangat rendah (-196° Celcius), sel sperma berada di fase ‘mati suri’. Artinya, semua fungsi penting yang dimiliki telah berhenti sepenuhnya. Namun, sperma tersebut sebenarnya masih hidup.

Pembekuan sperma kerap dilakukan karena alasan tertentu. Banyak yang melakukannya untuk perawatan infertilitas atau menderita penyakit parah seperti kanker dan kondisi medis lain yang memengaruhi kesuburan.

Pembekuan sperma memungkinkan seorang pria untuk tetap bisa memiliki anak meski kesuburannya sedang terganggu karena perawatan seperti kemoterapi.

Sperma bertahan di luar masih bisa sebabkan kehamilan?

Seringkali, seorang pria tidak sempurna melakukan ejakulasi saat berhubungan seks yang mengakibatkan sperma berada di luar vagina. Pertanyaannya, apakah sperma yang bertahan di luar tetap bisa menyebabkan kehamilan?

Seorang wanita bisa tetap hamil meski sperma berada di luar tubuh dekat vagina. Dengan catatan, sperma itu belum mengering dan ada pergerakan darinya. Begitu pula saat melakukan seks anal. Meski penetrasi dilakukan melalui anus, sperma tetap bisa ‘bocor’ dan masuk ke vagina.

Namun, kasus-kasus seperti di atas sangat jarang terjadi. Lalu, bagaimana jika sperma berada di benda berair seperti bathtub? Seperti yang telah dijelaskan, sperma akan segera mati jika terkena air yang berada di luar tubuh (bukan air mani).

Suhu air atau bahan kimia tertentu bisa membunuh sperma dalam hitungan detik. Tapi jika airnya cukup hangat, sperma mungkin dapat hidup hingga beberapa menit.

Bagaimana dengan program bayi tabung dan inseminasi buatan?

Bagi orang-orang yang mengalami masalah infertilitas, program bayi tabung (in vitro fertilization) dan inseminasi buatan (intrauterine insemination) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Kedua prosedur tersebut dilakukan dengan cara mengambil sperma dari dalam tubuh, yaitu:

  • Bayi tabung: Sperma dan sel telur akan disatukan pada tabung khusus di luar tubuh agar terjadi pembuahan. Jika berhasil, maka embrio akan dimasukkan kembali ke dalam rahim wanita.
  • Inseminasi buatan: Sperma akan dicuci dan dipisahkan dari air mani di luar tubuh lalu dimasukkan kembali langsung ke dalam rahim. Prosedur ini biasanya dipilih oleh orang-orang yang tidak bisa melakukan hubungan seks vaginal.

Pada prosedur bayi tabung maupun inseminasi buatan, sperma bisa bertahan dalam waktu yang lebih lama hingga 72 jam. Ini karena sperma akan diletakkan pada inkubator dengan suhu yang telah disesuaikan.

Nah, itulah ulasan tentang sperma yang bertahan di luar tubuh dan kemungkinannya dalam menyebabkan kehamilan. Jika memang sedang tak ingin hamil, kamu atau pasangan bisa menggunakan kondom agar sperma tak masuk ke dalam vagina, ya!

Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!