Spesi yang bergaris bawah yang bertindak sebagai asam menurut

T12/09/2016

Daftar Isi :

Artikel ini menjelaskan tentang: pengertian asam-basa menurut teori Brønsted-Lowry, kelebihan dan kelemahannya, serta penentuan pasangan asam basa konjugasi.

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa teori asam basa Arrhenius tidak dapat menjelaskan mengapa NH3 bersifat basa secara langsung. Selain itu teori Arrhenius hanya menjelaskan sifat asam basa dalam pelarut air saja, tidak dengan pelarut pearut lainnya. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka ahli kimia bernama Johannes Nicolaus Brønsted dan Thomas Martin Lowry mengusulkan teori asam-basanya yang dikenal dengan nama Teori Asam Basa Brønsted-Lowry.

Untuk mendefinisikan suatu zat apakah bersifat asam atau basa menurut teori Brønsted-Lowry,  yang perlu diperhatikan adalah proses transfer (perpindahan) ion H+ (proton) yang terjadi antar zat dalam suatu persamaan reaksi.

Persamaan reaksi yang melibatkan tranfer proton inilah yang disebut dengan reaksi asam-basa menurut teori Brønsted-Lowry.

Brønsted-Lowry memberikan pengertian asam dan basa sebagai berikut.

  • Asam menurut Brønsted-Lowry adalah spesi apa saja yang bertindak sebagai donor (pemberi) proton (ion H+) pada spesi lain.
  • Basa menurut Brønsted-Lowry adalah spesi yang bertindak sebagai akseptor (penerima) proton.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa:

  • Zat yang dapat bertindak sebagai asam menurut Brønsted-Lowry adalah zat yang mengandung atom H dalam molekulnya dan H ini dapat terurai menjadi ion H+.
  • Karena ion H+ yang didonorkan tidak memiliki elektron, maka zat yang bertindak sebagai basa harus memiliki setidaknya satu pasang elektron bebas tempat ion H+ terikat.

Perhatikan persaman reaksi dibawah ini.

HCl(aq) + H2O(aq) ===> H3O+(aq) + Cl-(aq)

  • HCl bertindak sebagai donor proton. HCl awalnya terurai menjadi H+ dan Cl- dan kemudian mentransfer ion H+ ke H2O menyisakan Cl-.
  • HCl = bersifat asam
  • H2O bertindak sebagai akseptor proton. Pada molekul H2O, terdapat dua pasangan elektron bebas yang salah satunya akan digunakan untuk mengikat H+. Setelah menerima proton, H2O berubah menjadi ion H3O+.
  • H2O = bersifat asam

NH3 + H2O <==> NH4+ + OH-

Pada reaksi diatas, manakah yang berperan sebagai donor dan akseptor proton? 

Jika kamu perhatikan reaksi tersebut, H2O merupakan spesi yang mendonorkan protonnya ke NH3 sehingga berubah menjadi OH-. Kalau begitu, maka sifat H2O sesuai dengan teori Brønsted-Lowry adalah asam. Sedangkan, NH3 yang menerima H+ bersifat basa.

Pada dua reaksi diatas, apakah kamu memperhatikan tanda panah yang digunakan? Jika kamu jeli, pada reaksi pelarutan HCl digunakan tanda panah satu arah, sedangkan pada pelarutan NH3, tanda panah yang digunakan adalah yang dua arah.

Penggunaan tanda panah bertujuan untuk membedakan antara asam-basa kuat dengan asam-basa lemah.

Senyawa asam-basa kuat mengion sempurna di dalam air menjadi ion-ionnya, sedangkan asam-basa lemah hanya mengion sebagian saja.

Para ahli kimia modern lebih sering menggunakan teori Brønsted-Lowry untuk mengidentifikasi sifat suatu senyawa asam dan basa. Hal ini dikarenakan teori Brønsted-Lowry memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teori Arrhenius.

Kelebihan 1:
Dapat menjelaskan mengapa NH3 bersifat basa padahal di dalam senyawa ini tidak terdapat ion OH- baik dalam pelarut air maupun reaksi berlangsung dalam fasa gas.

NH3 + H2O <==> NH4+ + OH-

Sifat basa NH3 sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Jadi, menurut Brønsted-Lowry ion OH- dihasilkan dari proses transfer proton di dalam larutan oleh H2O. Oleh karena itulah, NH3 bersifat basa.

Reaksi NH3 dengan HCl dalam fasa gas.

NH3(g) + HCl(g) <==> NH4+ + Cl-

Pada reaksi kedua ini, walaupun pelarutnya bukan air tapi sifat NH3 tetap basa karena menerima proton dari HCl.

Dapat menjelaskan sifat asam dan basa senyawa yang tidak terbatas pada pelarut air saja, tapi juga pada pelarut lain.

CH3COOH(aq) + H2SO4(aq) <==> CH3COOH2+(aq) + HSO4-(aq) 

Pada reaksi tersebut, CH3COOH adalah basa dan H2SO4 adalah asam.

Dapat menjelaskan sifat asam dan basa pada:

  • Senyawa netral (seperti HCl, NaOH, H2SO4, Ca(OH)2 dan lain-lain). 
  • Anion dan kation

Dapat menjelaskan sifat amfoter suatu senyawa. Senyawa yang bersifat amfoter adalah senyawa yang dapat  bereaksi dengan asam maupun basa.

H2O + HNO3 ==> H3O+ + NO3-

H2O + NH3 <==> NH4+ + OH-

Walaupun memiliki banyak kelebihan, tetapi teori asam-basa Brønsted-Lowry punya satu kekurangan.

Ternyata ada beberapa jenis reaksi yang tidak melibatkan pelepasan H+ dan OH- maupun transfer proton. Untuk reaksi jenis ini, teori asam-basa Brønsted-Lowry tidak dapat menjelaskannya.

Pada reaksi ini, NH3 adalah basa dan BF3 adalah asam, namun tidak ada tranfer H+ pada reaksinya. 

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan asam dan basa konjugasi, bacalah penjelasan dibawah ini.

Terdapat sebuah reaksi sebagai beriku.

CH3COOH + H2O <==> CH3COO- + H3O+

Reaksi diatas berlangsung reversible yang terdiri dari:

  • Reaksi ke kiri = CH3COOH + H2O ==> CH3COO- + H3O+
  • Reaksi ke kanan = CH3COO- + H3O+ ==> CH3COOH + H2O 

  • CH3COOH = asam dan H2O = basa

  • CH3COO- = basa dan H3O+ = asam

Jadi, pada suatu reaksi asam-basa reversible, masing-masing terdapat dua spesi yang bersifat asam dan basa.

CH3COOH + H2O <==> CH3COO- + H3O+

asam 1         basa 1         basa 2      asam 2

Nah, asam 1 dan basa 2 serta basa 1 dan asam 2 inilah yang disebut dengan pasangan asam basa konjugasi.

Asam konjugasi adalah spesi hasil perubahan dari zat yang bersifat asam setelah menerima proton.

Pada reaksi diatas, H2O adalah basa yang menerima proton sehingga berubah menjadi H3O+. 

Sehingga, H2O dan H3O+ = pasangan asam basa konjugasi

Sedangkan basa konjugasi adalah spesi hasil perubahan dari zat yang bersifat asam setelah mendonorkan protonnya.

Pada reaksi yang sama diatas, CH3COOH adalah spesi yang mendonorkan proton sehingga berubah menjadi CH3COO-.

Maka, CH3COOH dan CH3COO- = pasangan asam basa konjugasi.

Perhatikan gambar agar lebih jelas.

Spesi yang bergaris bawah yang bertindak sebagai asam menurut

Pelajari lebih detail tentang cara menentukan zat yang bersifat asam dan basa serta pasangan asam-basa konjugasi melalui tautan tersebut.

Sekian penjelasan tentang teori Brønsted-Lowry. Semoga penjelasan diatas bermanfaat bagi kamu yang sudah berkunjung ke blog ini. 

Setelah kamu selesai mempelajari materi ini, kunjungi juga tautan soal kimia teori asam basa untuk mempelajari soal-soal teori asam-basa.

Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini

T12/20/2019

Di bawah ini terdapat 10 soal kimia materi teori asam basa yang diajarkan di kelas 11. Kalau kamu adalah seorang siswa, kamu bisa menggunakan soal-soal ini sebagai latihan untuk meningkatkan pemahaman kamu terkait materi kimia ini. Atau, bagi guru kimia dapat menggunakan soal ini sebagai latihan soal untuk siswa di kelas.

Soal di bawah ini mencangkup materi berikut:


  1. Teori asam basa Arrhenius
  2. Teori asam basa Bronsted Lowry
  3. Teori asam basa Lewis
  4. Menentukan pasangan asam basa konjugasi
  5. Kelebihan dan kekurangan masing-masing teori asam basa tersebut.
Semoga soal-soal ini bermanfaat untuk kamu yang sudah berkunjung ke blog ini.

Soal 1

Pernyataan dibawah ini yang tidak benar berkaitan dengan teori asam basa Arrhenius adalah……. A. Arrhenius mengatakan bahwa pembawa sifat asam dalam larutan adalah H+ B. Dapat menjelaskan tentang valensi asam dan basa C. Dapat menjelaskan sifat amfoter suatu senyawa D. Adanya ion OH- yang dilepaskan ketika senyawa terion di dalam air menunjukkan bahwa senyawa tersebut bersifat basa E. Pelarutnya hanya terbatas pada air saja

Soal 2

Perhatikan daftar senyawa asam di bawah ini! (1) HF (2) HCN (3) H2SO4 (4) H3PO4 (5) CH3COOH Diantara senyawa-senyawa diatas yang termasuk kedalam kelompok senyawa asam poliprotik adalah…… A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 4 dan 5 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4

Soal 3

Mg(OH)2 dan Al(OH)3 merupakan senyawa basa karena melepaskan ion OH- di dalam air. Valensi basa masing-masing senyawa tersebut berturut-turut adalah……… A. 2 dan 3 B. 1 dan 3 C. 3 dan 2 D. 1 dan 1 E. 2 dan 2

Soal 4

NH3 merupakan senyawa basa, tetapi teori asam basa Arrhenius tidak dapat menjelaskan sifat basa NH3. Hal ini disebabkan karena salah satu kelemahan teori ini yaitu….. A. NH3 tidak larut dalam air B. NH3 dapat bersifat asam maupun basa C. NH3 tidak mengandung ion OH- D. Saat dilarutkan ke dalam air tidak terjadi donor proton oleh NH3 E. NH3 tidak dapat mengion di dalam air

Soal 5

Senyawa basa menurut Bronsted - Lowry adalah…… A. Senyawa yang berasa pahit dan licin B. Adanya pelepasan ion OH- ketika senyawa terionisasi C. Senyawa yang menerima donor pasangan elektron dari senyawa lain D. Senyawa yang bertindak sebagai akseptor proton E. Senyawa yang memberikan ion H+ kepada senyawa lain

Soal 6

Perhatikan reaksi dibawah ini NH3 + H2O ⇔ NH4^+ + OH- Pada reaksi diatas spesi yang bersifat asam adalah….. A. NH3 B. H2O C. NH4^+ D. OH- E. H2O dan NH4^+

Soal 7

Berdasarkan reaksi H2CO3(aq) + H2O(aq) ⇔ H3O+(aq) +HCO3^-, pernyataan di bawah ini yang benar adalah….. A. Reaksi diatas yang bertindak sebagai donor proton adalah H2O B. H3O+ terbentuk ketika H2O memberikan protonnya ke H2CO3 C. H2O dan HCO3^- merupakan pasangan asam basa konjugasi D. H3O+ bersifat basa E. HCO3^- merupakan basa konjugasi dari beri H2CO3

Soal 8

Spesi dibawah ini yang dapat bersifat amfoter menurut bronsted lowry adalah…… A. H2O B. Br- C. HCl D. NH4Cl E. Mg(OH)2

Soal 9

Diketahui beberapa pernyataan dibawah ini. (1) Sifat asam basa senyawa tidak bisa dijelaskan jika pelarut nya diganti selain air (2) Dapat menjelaskan adanya asam basa poliprotik (3) Menjelaskan sifat senyawa yang bisa bertindak sebagai asam maupun basa (4) Dapat menjelaskan sifat asam basa senyawa yang tidak melibatkan transfer proton (5) Dapat menjelaskan sifat asam basa pada reaksi reaksi reversibel Pernyataan yang benar tentang kelebihan teori asam basa Bronsted-Lowry ditunjukkan oleh nomor…… A. 2 dan 3 B. 3 dan 5 C. 1 dan 3 D. 2 dan 4 E. 4 dan 5

Soal 10

Perhatikan reaksi berikut:

Spesi yang bergaris bawah yang bertindak sebagai asam menurut

Berdasarkan reaksi diatas pernyataan dalam tabel berikut beserta alasannya yang benar adalah……

Spesi yang bergaris bawah yang bertindak sebagai asam menurut

Pembahasan Soal - Soal Diatas Soal 1 Arrhenius mengatakan bahwa asam adalah zat-zat yang mengion di dalam air menghasilkan ion H+, sedangkan basa adalah zat-zat yang kalau dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-. Dari pengertian ini dapat kita ketahui bahwa: H+ adalah pembawa sifat asam OH- adalah pembawa sifat basa Pelarut yang digunakan oleh Arrhenius untuk mengidentifikasi senyawa asam dan basa terbatas pada air saja. Tidak disebutkan apakah kalau pelarut nya diganti senyawa asam dan basa tetap menghasilkan ion H+ dan OH-. Dari penjelasan diatas kita dapat simpulkan bahwa jawaban option A, D dan E adalah benar sesuai dengan pernyataan Arrhenius tentang senyawa asam dan basa. Tinggal option B dan C nih yang harus kita cek kebenarannya. Pada option B terdapat istilah valensi asam dan basa. Valensi asam dan basa ini adalah istilah yang menyatakan jumlah H+ atau OH- yang dilepas oleh suatu senyawa asam atau ketika mengion. Teori yang dikemukakan oleh Arrhenius dapat menjelaskan tentang valensi asam dan basa yaitu melalui reaksi pengionan senyawa asam dan basa di dalam air. Misalnya H2SO4 yang larut dan mengion di dalam air sesuai dengan persamaan reaksi: H2SO4 ⇒ 2H+ + SO4^2- Dari persamaan reaksi diatas dapat kamu lihat bahwa H2SO4 mengion di dalam air menghasilkan 2 buah+. Maka H2SO4 disebut sebagai asam bervalensi 2. Maka pernyataan option B juga benar ya. Nah, karena tinggal satu pernyataan lagi itu pernyataan C, sudah pasti ini tidak benar kan. Mengapa tidak benar? Alasannya jelas yaitu teori asam basa Arrhenius tidak dapat menjelaskan sifat amfoter suatu senyawa. Ini merupakan kelebihan dari teori asam basa bronsted lowry. Amfoter itu adalah sifat suatu spesi atau zat yang dapat bertindak sebagai asam maupun basa. Soal 2 Selain dengan istilah valensi asam dan basa, berdasarkan jumlah H+ dan OH- yang dilepaskan oleh suatu senyawa ketika mengion di dalam air, Kita juga bisa kelompokkan senyawa asam dan basa ke dalam beberapa kelompok yaitu: Asam atau basa monoprotik = senyawa asam atau basa yang hanya melepas 1 buah ion H plus atau oh Amin. Asam atau basa diprotik = sesuai dengan namanya, senyawa asam atau basa ini  melepaskan 2 buah ion H+ atau OH- ketika mengion di dalam air Asam atau basa poliprotik = istilah umum yang menyatakan suatu senyawa asam atau basa yang melepas ion H+ atau OH- lebih dari satu. Jadi asam atau basa diprotik itu termasuk ke dalam kelompok asam atau basa poliprotik ya. Untuk mengetahui dari daftar senyawa asam diatas yang termasuk asam poliprotik adalah dengan cara membuat reaksi pengionan nya. HF ⇒ H+ + F- HCN ⇒ H+ + CN- H2SO4 ⇒ 2H+ + SO4^2- H3PO4 ⇒ 3H+ + PO4^3- CH3COOH ⇒ CH3COO- + H+ Natal lihatkan dari reaksi pengionan diatas bahwa senyawa yang tergolong kedalam senyawa asam poliprotik adalah H2SO4 dan H3PO4. Sebenarnya kalian tidak perlu juga membuat reaksi pengionan di atas agar pengerjaan soal menjadi lebih cepat. Kalian tinggal lihat saja jumlah H pada senyawa. Jumlah atom H tersebut biasanya sesuai dengan jumlah H + yang dilepaskan oleh senyawa tersebut ketika mengion di dalam air. Tetapi hati-hati dengan senyawa seperti CH3COOH ya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka jawaban untuk soal kedua adalah E. Soal 3 Soal ini sebenarnya mirip dengan soal nomor 2 hanya saja yang ditanyakan adalah valensi bahasanya. Dengan cara normal kita harus tulis reaksi pengionan senyawa basa tersebut terlebih dahulu. Reaksi pengionan nya adalah sebagai berikut: Mg(OH)2 ⇒ Mg^2+ + 2OH- Al(OH)3 ⇒ Al^3+ + 3OH- Berdasarkan reaksi pengionan diatas dapat kita ketahui bahwa valensi basa kedua senyawa tersebut berturut-turut adalah 2 dan 3. Soal 4 Sesuai dengan soal, NH3 faktanya adalah senyawa basa. Lalu mengapa apa teori asam basa Arrhenius tidak dapat menjelaskan sifat basa dari NH3? Hal ini disebabkan karena NH3 merupakan senyawa yang secara sekilas tampak tidak mengandung OH-. Berbeda dengan senyawa basa misalnya NaOH yang secara jelas tampak dari senyawanya tersebut mengandung ion OH-. Oleh sebab itulah teori Arrhenius tidak dapat menjelaskan sifat basa dari senyawa NH3. Sifat basa senyawa ini nanti dijelaskan dalam teori asam basa bronsted lowry. Secara ringkas penjelasannya adalah sebagai berikut: Menurut bronsted lowry, ketika NH3 dilarutkan ke dalam air terjadi reaksi berikut: NH3 + H2O ⇒ NH4+ + OH- Dari reaksi di atas dapat kita lihat bahwa yang bertindak sebagai penerima H+ adalah NH3 (akseptor proton) sehingga berubah menjadi NH4+ ( atom hanya bertambah satu karena menerima H plus dari H2O). Sesuai dengan pengertian senyawa basa menurut bronsted lowry, NH3 bersifat basa karena bertindak sebagai akseptor proton/H+. Soal 5 Jawaban soal ini cukup jelas karena sudah disebutkan juga pada pembahasan soal sebelumnya bahwa senyawa basa menurut bronsted-lowry adalah senyawa yang bertindak sebagai akseptor proton/H+. Jadi jawaban soal kelima ini adalah D. Jika yang ditanya adalah senyawa asam, maka jawaban yang tepat adalah yang option E. Soal 6 Reaksi soal keenam ini ternyata mirip dengan soal ke-4 ya. Jadi bagi bapak ibu guru kimia yang memakai soal ini, ada baiknya mengganti reaksi pada soal diatas dengan reaksi lain agar soalnya lebih bervariasi. Tapi saya tetap jelaskan jawaban soal nomor 6 dengan menggunakan reaksi tersebut karena soalnya sudah saya upload duluan, hehe. NH3 + H2O ⇔ NH4^+ + OH-

Kita sudah tahu bahwa dari reaksi ini, spesi yang bertindak sebagai asam adalah H2O. Hal ini disebabkan karena H2O mendonorkan proton atau H+-nya ke NH3 sehingga jumlahnya berkurang satu dan di produk ia berubah menjadi OH-.

NH3 yang menerima proton bersifat basa dan berubah menjadi NH4+ yang merupakan asam konjugatnya. Berarti, NH4+ adalah spesi yang bersifat asam pada reaksi diatas. Maka jawaban yang tepat untuk soal 6 ini adalah E. Soal 7 Agar dapat menjawab soal ini, mari kita identifikasi sifat masing-masing spesi pada reaksi di atas. Perhatikan gambar dibawah ini. Dari gambar diatas dapat kita simpulkan bahwa: H2CO3 = asam = donor proton H2O = basa = akseptor proton H2CO3 dan HCO3- serta H2O dan H3O+ merupakan pasangan asam basa konjugasi Maka pernyataan pada soal di atas yang benar adalah E. Soal 8 Spesi dibawah ini yang dapat bersifat amfoter menurut bronsted lowry adalah…… A. H2O B. Br- C. HCl D. NH4Cl E. Mg(OH)2 Pembahasan: Spesi yang bersifat amfoter adalah spesi yang yang dapat bertindak sebagai asam (donor proton) maupun basa (akseptor proton) Agar dapat bersifat asam, tentu spesi tersebut harus memiliki H+ yang dapat didonorkan. Dari pengertian ini dapat kita simpulkan bahwa Br- tidak akan bersifat asam soalnya spesi ini tidak punya H+ yang akan didonorkan. Berarti option B ini salah ya. Untuk senyawa Mg(OH)2, walaupun senyawanya punya atom H, bukan berarti senyawa ini dapat bertindak sebagai asam. Soalnya, O dan H akan lepas secara bersama-sama sebagai OH-, bukan H+. Jadi, Mg(OH)2 juga tidak bisa bersifat amfoter. Layaknya Mg(OH)2, NH4Cl juga tidak bisa bertindak sebagai asam atau basa. Senyawa ini bahkan tidak punya H+ sama sekali. NH4Cl mengion sebagai berikut: NH4Cl ⇒ NH4+ + Cl- Hal ini juga berlaku pada senyawa HCl. HCl sebenarnya dapat bersifat sebagai asam karena dia punya H+ yang bisa didonorkan. Misalnya pada reaksi berikut: HCl + H2O ⇒ Cl- + H3O+ Namun HCl tidak dapat menerima proton atau H + dari zat lain. (note: setelah saya searching, ternyata HCl dapat menerima proton sehingga berubah menjadi senyawa H2Cl+. Namun, spesi ini cukup jarang kita dengar. Tapi bukan berarti tidak ada ya) Jadi saran saya bagi bapak ibu guru kimia yang menggunakan soal ini dapat mengganti HCl menjadi Cl- saja. Maka kalau begitu tinggal 1 spesi yang tentunya bisa bersifat sebagai asam dan basa yaitu H2O. H2O bersifat asam: NH3 + H2O <==> NH4+ + OH- H2O bersifat basa: HClO4 + H2O ==> HClO3^- + H3O+ Soal 9 Ada 2 kelebihan teori asam basa bronsted lowry yaitu: Yang pertama adalah dapat menjelaskan sifat asam basa pada reaksi yang reversible. Contoh: CH3COOH + H2O <==> CH3COO- + H3O+ Reaksi diatas kan reaksi reversible yaitu reaksi si yang setimbang antara ke kiri dan ke kanan. Kalau kita tinjau reaksi ke kanan: CH3COOH + H2O ==> CH3COO- + H3O+ Karena CH3COOH yang mendonorkan proteinnya ke H2O maka CH3COOH bersifat asam dan H2O bersifat basa. Kalau reaksi ke kiri: CH3COO- + H3O+ ==> CH3COOH + H2O Terlihat dari reaksi ini bahwa yang memberikan proton adalah H3O+ sehingga bersifat asam dan CH3COO- bersifat basa. Dengan teori asam basa bronsted lowry kita bisa menjelaskan sifat asam basa pada reaksi reversible seperti dijelaskan pada contoh diatas. Kelebihan kedua adalah dapat menjelaskan sifat amfoter suatu senyawa. Misalnya: H2O bersifat asam: NH3 + H2O <==> NH4+ + OH- H2O bersifat basa: HClO4 + H2O ==> HClO3^- + H3O+ Karena dapat bersifat asam dan juga basa, H2O disebut sebagai senyawa amfoter. Maka jawaban dari soal ini adalah B yaitu pernyataan 3 dan 5.

Kalau pernyataan satu itu merupakan kelemahan dari teori asam basa Arrhenius. Sedangkan pernyataan kedua adalah kelebihannya.

Kalau pernyataan keempat itu merupakan kelemahan dari teori asam basa bronsted lowry yang akan dijelaskan lebih lanjut oleh teori asam basa Lewis. Soal 10 Dapat kita lihat pada gambar soal 10 di atas, yang bertindak sebagai donor pasangan elektron adalah NH3. Ini ditunjukkan oleh arah panah pada gambar. Sedangkan akseptor pasangan elektron nya adalah ion Cu2+. Maka, NH3 merupakan spesi yang bersifat basa dan Cu2+ adalah asam. Maka, pernyataan pada tabel tersebut yang cocok adalah yang option B. Nah itulah 10 soal kimia materi teori asam-basa sekaligus pembahasannya yang dapat saya bagikan kepada kamu. Semoga soal-soal di atas bermanfaat ya.

Jika kamu merasa bahwa soal-soal ini bermanfaat juga buat orang lain jangan lupa dishare link artikel ini ya lewat tombol share di bawah ini. Terima kasih.

Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini