KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mencuci tangan adalah cara paling mudah nan ampuh mencegah bakteri. Apalagi di massa pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) saat ini, orang harus rajin cuci tangan untuk menghindari penularan virus. Tapi sebetulnya mana yang lebih baik cuci tangan dengan air mengalir atau hand sanitizer? Wakil Direktur Pendidikan dan Diklit Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Adriyanto mengatakan sebagaimana anjuran World Health Organization (WHO) ada dua cara cuci tangan yakni hand-rub atau hand-wash. Tonang menjelaskan hand-rub adalah kegiatan cuci tangan menggunakan cairan berbasis alkohol seperti hand sanitizer dengan durasi 20 detik sampai 30 detik. Sementara, hand-wash yaitu cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun dengan batas lama waktu minimal 40 detik hingga 20 detik. Kata Tonang, dua langkah tersebut sama-sama baik dan bisa membersihkan tangan. Tapi dia menegaskan hand-wash harus diutamakan. Selama sulit mendapatkan air mengalir maka boleh hand-rub. Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (22/10): Tambah 4.432 kasus, jangan lupa pakai masker “Tapi hand-rub ini maksimal delapan kali sehari. Karena tangan manusia itu sensitif dan tidak baik jika sering-sering terpapar bahan cairan mengandung alkohol. Hand zanitizer itu membunuh kuman, tapi dia tidak total membersihkan tangan dari kotoran. Ingat kotoran dan bakteri itu kasat mata” kata Tonang kepada Kontan.co.id, Kamis (22/10). Penting untuk diingat, Tonang bilang apabila saat menggunakan hand sanitizer, tangan masih terasa kotor, maka cepat-cepat lah cari air mengalir untuk segara cuci tangan. Dia juga menegaskan sangat tidak dianjurkan cuci tangan menggunakan air di dalam wadah seperti air di dalam baskom, karena tidak efektif. Saat air yang ada di dalam wadah bersatu dengan tangan, maka kotoran di tangan malah akan terkumpul jadi satu dan masih menempel. “Paling tidak umpama air di kamar mandi, di gayung misalnya dibuat mengalir supaya kotorannya juga ikut terbuat bersama aliran air itu,” kata dia. Baca Juga: 4 Cara mencegah penularan virus corona saat berwisata Analis Philip Sekuritas Michael Filbery pun lebih sering mencuci tangan di masa pandemi ini. Dalam menjaga kebersihan tangan, Michael biasa mencuci tangannya dengan air mengalir. Tidak lupa, Michael juga menggunakan sabun agar semakin higenis. Namun, jika di suatu tempat Michael tidak menemukan aliran air untuk mencuci tangan, Michael memilih untuk menggunakan hand sanitizer. "Cuci tangan yang terbaik bagi saya adalah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir," kata Michael. Baca Juga: Jangan abaikan cuci tangan, protokol kesehatan penting pencegah penularan corona #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati
Tanggal 15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Peringatan ini dimaksudkan agar kesadaran kita akan besarnya manfaat cuci tangan meningkat sehingga selalu menerapkan prosedur cuci tangan yang benar pada kehidupan sehari-hari. Pada masa pandemi seperti sekarang ini, sebagai salah satu upaya memutus rantai penularan penyakit COVID-19, kita harus sering-sering melakukan cuci tangan. Bukan hanya ketika tangan tampak kotor saja, bahkan dimanapun dan kapanpun kita harus selalu melalukan cuci tangan.
Agar tangan kita benar-benar bersih dari virus dan kuman, kita harus memperhatikan tata cara serta waktu yang harus dipenuhi saat melakukan cuci tangan. Ada dua macam cara melakukan kebersihan tangan. Yang pertama adalah cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun (handwash) dan yang kedua adalah dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol 60% – 70% (handrub). Cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun dilakukan dengan waktu 40 – 60 detik. Sedangkan kebersihan tangan dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol dilakukan selama 20 – 30 detik. Untuk membersihkan tangan ketika tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh (darah, ingus, dahak, air seni, tinja, dll), kita tidak cukup hanya menggunakan cairan yang mengandung alkohol saja, namun harus menggunakan air mengalir dan sabun agar seluruh kotoran, virus dan kuman luruh bersama sabun dan air yang mengalir. Ketika tangan kita masih tampak bersih, kita dapat melakukan prosedur kebersihan tangan dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol. Namun jika prosedur kebersihan tangan dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol sudah dilakukan sebanyak lima kali, kita tetap harus melakukan cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun agar residu (sisa-sisa kotoran yang masih menempel) tidak menumpuk di tangan kita.
Untuk mengoptimalkan kebersihan tangan, agar tidak ada kotoran, virus dan kuman yang masih tertinggal, kita harus melakukan 6 langkah cuci tangan yang dilakukan secara berurutan, yaitu:
- Menggosok kedua telapak tangan dengan gerakan memutar
- Menggosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri dengan tangan kanan, dan sebaliknya
- Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari dengan cara menyilang
- Menggosok jari sisi dalam dari kedua tangan dengan gerakan saling mengunci
- Menggosok ibu jari tangan kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya
- Menggosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan pada telapak tangan kiri, dan sebaliknya
Sebelum ada Pandemi COVID-19, kita mengenal Lima Moment (Lima Saat) wajib cuci tangan. Di lingkungan fasilitas layanan kesehatan, Lima Moment tersebut terdiri dari: sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, setelah kontak dengan darah dan cairan tubuh, setelah kontak dengan pasien, serta setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien. Sedangkan di lingkungan rumah tangga, Lima Moment tersebut terdiri dari: sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan/minum, sebelum memegang bayi, setelah buang air besar, serta setelah menceboki bayi. Namun ketika ada Pandemi COVID-19, cuci tangan tidak hanya wajib dilakukan pada saat Lima Moment tersebut, tapi ditambah dengan setelah menyentuh benda di area publik yang sering dipegang, serta sebelum menyentuh mata, hidung, dan mulut.
Dengan melakukan prosedur cuci tangan yang benar, memenuhi langkah-langkah serta waktu yang dibutuhkan, tangan kita akan terbebas dari virus dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Kita pun akan terhindar dari risiko penularan berbagai macam penyakit sehingga tubuh tetap sehat dan dapat melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat. (_pkrs@oktober2020_)
Jakarta: Mencuci tangan mungkin terlihat cukup mudah, tetapi kenyataannya menurut studi dari Michigan State University hanya lima persen orang yang mencuci tangan dengan waktu yang cukup untuk membunuh kuman dan bakteri. Kebanyakan karena merasa kurang bersabar saat mencuci tangan. Padahal mencuci tangan sudah terbukti menjadi salah satu cara yang efektif dalam mencegah penularan covid-19 Ahli penyakit menular Michael Joshua Hendrix, MD, dari Washington University School of Medicine, menjelaskan, ”Meskipun tidak ada waktu yang pasti, tetapi mencuci tangan setidaknya 20 detik telah terbukti menghilangkan lebih banyak mikroba daripada mencuci untuk periode yang lebih singkat,” katanya.
Baca juga: 5 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Mencuci Tangan Pakai Sabun |
(Tak masalah kamu mencuci tangan dengan air biasa atau air hangat, asalnya dengan air yang mengalir, sabun, dan bersabar ya paling tidak selama 20 detik. Foto: Pexels.com) "Tangan dapat terkontaminasi ulang oleh bakteri jika mencuci tangan di baskom berisi genangan air yang telah terkontaminasi melalui penggunaan sebelumnya," kata Dr Hendrix.
Baca juga: Mencuci Tangan Pakai Sabun Bisa Menurunkan Kasus Diare dan ISPA |
Baca juga: Tips agar Kulit Tangan yang Kasar Menjadi Lembut dan Halus |
Cek berita medcom.id terbaru dan menarik lainnya di Google News
(TIN)