ReporterKamis, 10 November 2022 15:45 WIBPeserta bersorak
ketika bendera Merah Putih berkibar di Hotel Majapahit saat aksi teatrikal peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, sekarang Hotel Majapahit, di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 19 September 2018. Aksi teatrikal ini melibatkan pelajar dan warga Surabaya. ANTARA Show
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Kamis, 10 November 2022, diperingati sebagai Hari Pahlawan. Tahukah Anda alasan mengapa setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan? Hari Pahlawan ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Sebagaimana disebutkan dalam Pedoman Hari Pahlawan Tahun 2022, Hari Pahlawan ditujukan untuk mengenang pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945. Dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id, pertempuran ini menjadi perang terberat pertama dalam sejarah revolusi nasional Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Perlawanan ini sekaligus menjadi simbol perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Latar belakang pertempuran ini dimulai pada 31 Agustus 1945. Saat itu pemerintah menyerukan bahwa mulai 1 September 1945 bendera merah putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Baca juga: Kisah Perang Surabaya & Teks Resolusi Jihad Pertama Kiai NU Dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia VI (1984) karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, para pejuang kemerdekaan di Surabaya memberanikan untuk menurunkan dan merobek warna biru pada bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato pada 19 September 1945. Setelahnya mereka menaikan kembali bendera tersebut yang menyisakan warna merah dan putih saja. Pasukan sekutu berisikan tentara Inggris dan Belanda atau dikenal NICA mulai masuk ke Kota Surabaya pada 25 Oktober 1945. Hal tersebut membuat terjadinya peperangan pertama yang terjadi pada 27 Oktober 1945. Namun, dua hari setelahnya, antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris menyetujui untuk melakukan gencatan senjata. Belum puas dengan perjanjin, bentrokan masih terjadi di beberapa titik. Hal ini membuat terbunuhnya pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, Brigadir Jenderal Mallaby, pada 30 Oktober 1945. Lantas posisi Mallabay pun digantikan Mayor Jenderal Robert Mansergh yang juga Komandan Divisi 5 Inggris. Di bawah naungan Mansergh, tentara sekutu kemudian mengeluarkan ultimatum kepada warga Surabaya pada 10 November 1945 buntut kemarahan atas terbunuhnya Jenderal Mallaby. Ultimatum itu isinya antara lain:
Jika tidak menaati perintahnya, tentara AFNEI dan administrasi NICA mengacam untuk menggempur Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Tetapi, para pemimpin perjuangan, arek-arek Surabaya, dan segenap rakyat tidak mengindahkan ancaman Inggris. Hal inilah yang membuat pecahnya pertempuran terbesar di Surabaya pada 10 November 1945. Pertempuran ini memakan waktu kurang dari tiga minggu lamanya. Salah satu tokoh yang berperan besar untuk mengobarkan semangat perlawanan rakyat Surabaya dalam pertempuran ini adalah Bung Tomo. Menurut M.C. Ricklefs dalam A History of Modern Indonesia (1993), peristiwa ini setidaknya menewaskan 6.000-16.000 orang dari pihak Indonesia. Sebaliknya dari pihak sekutu yang tewas kira-kira sebanyak 600 hingga 2.000 orang. Perjuangan bangsa Indonesia pun membuahkan hasil sehingga membuat Inggris mundur dari peperangan. Satu tahun setelahnya atau tepatnya pada 10 November 1946, Presiden Sukarno menetapkan bahwa setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Hal ini sehubungan dengan mengenang gugurnya korban jiwa para pahlawan dalam pertempuran Surabaya. Selain itu Kota Surabaya pun dikenang sebagai Kota Pahlawan. FATHUR RACHMAN Baca juga: Gema Resolusi Jihad di Tengah Pertempuran 10 November 1945 Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. Rekomendasi BeritaRoy Jeconiah Tak Gabung Boomerang Reload, Begini Kariernya di Dunia Musik dan Politik1 hari laluRoy Jeconiah Tak Gabung Boomerang Reload, Begini Kariernya di Dunia Musik dan PolitikRoy Jeconiah merupakan vokalis yang punya ciri khas tersendiri. Ia keluar dari Boomerang pada tahun 2010 dan memiliki beberapa proyek lainnya di dunia musik. Reuni Kembali, Begini Perjalanan Band Boomerang Hingga Saat Ini1 hari laluReuni Kembali, Begini Perjalanan Band Boomerang Hingga Saat IniBoomerang yang berdiri sejak 1991 sudah sempat vakum beberapa kali. Dalam perjalanannya mereka, telah berganti formasi beberapa kali. Ini ceritanya Patroli Polisi Surabaya Pakai Motor Listrik Berkecepatan 80 Km/Jam2 hari laluPatroli Polisi Surabaya Pakai Motor Listrik Berkecepatan 80 Km/JamSebanyak 20 motor listrik tersebut hibah dari sejumlah pengusaha yang peduli sebagai wakil masyarakat Surabaya. Ragam Potensi Wisata di Kota Kelahiran Para Pahlawan Nasional2 hari laluRagam Potensi Wisata di Kota Kelahiran Para Pahlawan NasionalPara pahlawan nasional yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ini berasal dari banyak daerah yang memiliki berbagai potensi wisata. Mengenal Anak-anak Presiden Soekarno: Siapa Saudara Tiri Guntur Soekarnoputra, Megawati dan Rachmawati?3 hari laluMengenal Anak-anak Presiden Soekarno: Siapa Saudara Tiri Guntur Soekarnoputra, Megawati dan Rachmawati?Nama Soekarno selalu menjadi perhatian publik sampai sekarang, bahkan anak-anaknya pun demikian. Siapa sajakah mereka? Saat Mahasiswa Indonesia di Nottingham Kenalkan Batik Hingga Bakso ke Warga Inggris4 hari laluSaat Mahasiswa Indonesia di Nottingham Kenalkan Batik Hingga Bakso ke Warga InggrisPara mahasiswa jenjang S1 hingga S3 yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Nottingham menggelar pameran produk Indonesia di Nottingham. Ratusan PKL di Sekitar Masjid Al Akbar Surabaya Direlokasi ke Pasar Rakyat Jambangan4 hari laluRatusan PKL di Sekitar Masjid Al Akbar Surabaya Direlokasi ke Pasar Rakyat JambanganRatusan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di sekitar Masjid Al Akbar Kota Surabaya, Jawa Timur, telah direlokasi ke Pasar Jambangan Peringati Hari Pahlawan, Film Sri Asih Tayang Lebih Awal di 7 Kota Ini6 hari laluPeringati Hari Pahlawan, Film Sri Asih Tayang Lebih Awal di 7 Kota IniSimak syarat dan ketentuan mengikuti penayangan spesial film Sri Asih di tujuh kota pada Sabtu, 12 November 2022. Membedah Sistem Demokrasi Terpimpin di Era Soekarno Gantikan Demokrasi Liberal6 hari laluMembedah Sistem Demokrasi Terpimpin di Era Soekarno Gantikan Demokrasi LiberalDisebut Demokrasi Terpimpin, yang menggusur Demokrasi Liberal, berciri demokrasi saat itu yang mengandalkan pada kepemimpinan Presiden Soekarno.
Desmond Digeruduk Kader PDIP di Purworejo, Begini Respons Ketua Harian Gerindra6 hari laluDesmond Digeruduk Kader PDIP di Purworejo, Begini Respons Ketua Harian GerindraKetua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan partainya bakal membahas masalah penggerudukan Desmond J Mahesa oleh kader PDIP Hari Pahlawan 10 November 2022 yang ke berapa?Selamat Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2022. Kenanglah selalu pahlawanku sepanjang masa! Selamat Hari Pahlawan ke-77. Tanpa ada pahlawan, kita bukan siapa-siapa.
10 November hari apa 2022?Sebagaimana disebutkan dalam Pedoman Hari Pahlawan Tahun 2022, Hari Pahlawan ditujukan untuk mengenang pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945.
Apakah besok tanggal merah 10 November 2022?Dalam daftar hari libur nasional 2022 tersebut, tidak tercantum Hari Pahlawan 10 November 2022. Dengan demikian, Hari Pahlawan 10 November 2022 bukan libur nasional.
10 November Apakah tanggal merah?Pemerintah kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional. Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden No 316 Tahun 1959, tentang Hari Nasional yang Bukan Hari Libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno.
|