Tanggal berapa wukuf di Arafah dan apa kegiatan yang harus dilakukan selama wukuf jelaskan

Kapanlagi.com - Haji merupakan salah satu ibadah dalam agama Islam. Haji hukumnya wajib bagi umat Islam yang tergolong mampu secara fisik dan juga materi. Layaknya ibadah lain, haji mempunyai beberapa rukun yang harus dikerjakan, wukuf menjadi salah satunya. Wukuf adalah rukun haji yang tidak boleh dilewatkan.

Rukun haji wukuf dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah di Padang Arafah. Secara umum, wukuf adalah berdiam diri di padang Arafah. Saat melakukan wukuf, umat Islam yang menjalankan ibadah haji diharuskan membaca doa-doa.

Sebagai salah rukun haji, sudah semestinya setiap umat Islam mengetahui apa itu wukuf dan bagaimana pelaksanaannya. Oleh karena itu, agar lebih paham simak ulasannya berikut ini yang sudah dirangkum dari berbagai sumber.

(credit: freepik)

Wukuf adalah salah satu bagian dari rangkaian ibadah dalam haji. Selain itu, wukuf merupakan salah satu rukun haji sehingga harus dilakukan. Secara kata, dalam bahasa Arab wukuf berarti 'berhenti'. Oleh karena itu, wukuf dimaknai sebagai berhentinya aktivitas jamaah haji untuk berdiam diri di Padang Arafah. Pada saat pelaksanaan wukuf, seluruh jamaah haji akan bermalam di tempat suci dan bersejarah tersebut.

Wukuf juga sering kali disebut sebagai inti dari ibadah haji. Tak mengherankan jika kemudian wukuf menjadi salah satu rukun yang ditekankan untuk dijalankan. Tanpa melakukan wukuf, haji bisa tidak sah. Dalam pelaksanaan wukuf, terdapat tiga makna penting, yaitu zawal, wukuf, dan arafa.

Zawal artinya pergeseran dari terang ke gelap, selayaknya pergerakan matahari. Hal ini diibaratkan perjalanan manusia menuju alam akhiratnya, yang gelap tapi kemudian terang karena pada hakikat hidup yang sebenarnya adalah di akhirat. Wukuf berarti tekad dalam memutus keburukan dalam hati, pikiran, dan tindakan. Sementara, arafa artinya sadar bahwa hidup dunia sejatinya hanya menuju ke kehidupan akhirat yang kekal.

(credit: freepik)

Seperti yang disinggung sebelumnya, pelaksanaan wukuf adalah pada 9 Dzulhijah. Wukuf dilakukan sejak matahari sudah tergelincir atau bergeser dari tengah hari (pukul 12 siang). Hari pelaksanaan wukuf juga sering disebut dengan hari Arafah.

Hari Arafah sejatinya bukanlah hari biasa. Hari Arafah begitu istimewa sebab pada hari tersebut Allah SWT beserta para malaikat menyaksikan hamba-Nya yang berkumpul di Padang Arafah. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan nabi Muhammad SWA pada hadis berikut ini:

"Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah memerdekakan hamba dari neraka pada hari itu daripada hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Dia membanggakan mereka (para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah) kepada para malaikat. Dia berfirman: 'Apa yang dikehendaki oleh mereka ini?'" (HR Muslim nomor 1348, dari Aisyah).

(credit: flickr)

Pelaksanaan ibadah wukuf sering kali disebut sebagai cerminan peristiwa di Padang Mahsyar. Di mana, keduanya mempunyai kesamaan, sama-sama mengumpulkan banyak umat manusia dalam satu tempat. Artinya, pelaksanaan wukuf secara tidak langsung juga bisa membuat jamaah haji untuk semakin mengingat kematian dan juga kehidupan akhirat.

Wukuf di Padang Arafah dilakukan sejak siang hari. Oleh karena itu, ibadah wukuf diawali dengan pelaksanaan sholat Dzuhur dan Ashar secara bersamaan atau jamak taqdim. Setelah itu, akan ada seorang imam yang mengenai bimbingan wukuf, serta seruan-seruan mengenai ibadah dan doa-doa yang harus dipanjatkan selama wukuf.

Selain itu sebagai rukun yang utama dan harus dikerjakan, wukuf juga mempunyai sejumlah aturan atau tata cara yang harus dilakukan, bahkan sebelum jamaah haji tiba di Padang Arafah. Adapun tata cara pelaksanaan wukuf adalah sebagai berikut.

1. Wukuf dimulai dari perjalanan menuju ke padang Arafah setelah terbit matahari pada 9 Dzulhijjah. Selama pejalanan ini dilakukan, jamaah haji dianjurkan sambil membaca talbiyah, tahlil, dan takbir.

2. Jamaah haji singgah di Namirah atau sebuah bukit di luar tempat wukuf.

3. Jamaah haji masuk ke area Padang Arafah, tepatnya setelah tergelincirnya matahari.

4. Jamaah haji harus memantabkan hati sebaik mungkin, kemudian membaca talbiyah sembari menantikan tahapan-tahapan ibadah wukuf.

5. Jamaah haji melaksanakan sholat Dzuhur dan sholat Ashar secara jamak taqdim, dilaksanakan berjamaah.

6. Jamaah haji akan mendengarkan khutbah Arafah. Umumnya, khutbah akan berkaitan dengan makna wukuf, mengenal Allah, amanat Rasulullah, serta tentang khotbah wada, dan sisi-sisi keagamaan lainnya yang membimbing jamaah haji menuju kemantapan doa dan dzikrullah.

7. Tahapan terakhir yaitu berdzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur'an.

(credit: flickr)

Selain tata cara atau tahapan-tahapan ibadah di atas, terdapat pula beberapa kesalahan yang harus dihindari jamaah haji. Pasalnya, beberapa kesalahan ini bisa membuat nilai-nilai dan amalan wukuf berkurang, bahkan bisa mengakibatkan wukuf tidak sah.

Adapun pantangan jamaah haji saat melakukan wukuf adalah sebagai berikut.

1. Melakukan wukuf di luar wilayah Padang Arafah.

2. Keluar dari Padang Arafah, sebelum matahari terbenam.

3. Menghabiskan waktu untuk mendaki Jabal Rahmah dan menuliskan prasasti sampai tidak fokus beribadah.

4. Lebih menyibukkan diri dengan berjalan-jalan dan berbelanja.

5. Menyibukkan diri berfoto-foto ria di Arafah.

6. Berdoa menghadap Jabal Rahmah dan membelakangi kiblat.

7. Tidur dan tidak memaksimalkan berdoa dan berdzikir.

Itulah di antaranya ulasan mengenai wukuf adalah rukun haji. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan, khususnya terkait agama Islam.

Baca Artikel Menarik Lainnya:

Wukuf merupakan rukun haji yang harus dilakukan seluruh jemaah haji. Jika tidak mengerjakan wukuf di Arafah, artinya tidak mengerjakan haji.

Ada beberapa tata cara yang dilakukan saat wukuf. Tata cara wukuf, yaitu dimulai dengan mendengarkan khotbah wukuf, dilakukan dengan shalat jama’ taqdim, dapat dilakukan berjamaah atau sendirian. Saat wukuf juga disarankan memperbanyak istighfar,zikir, dan doa.

Diperbolehkan wukuf dalam keadaan tidak suci dari hadas besar atau kecil, wanita yang sedang nifas atau haid boleh melakukan wukuf, dan mensafariwukufkan bisa dilakukan kepada jemaah yang sedang sakit.

Post TypevideografisCategoryPelayanan / Informasi dan EdukasiAuthor UploaderAgung SantosaAuthor 1Resi PrasastiAuthor 2Tri Adjie KurniawanTagWukuf,Ibadahhaji,InfohajiStatusPublishContent Production Date2017-08-31 12:00:00Created At2017-09-14 15:25:25VideografisVideografisMeta

Array ( [post_title_content] => Tata Cara Wukuf dalam Ibadah Haji#

Wukuf merupakan rukun haji yang harus dilakukan seluruh jemaah haji. Jika tidak mengerjakan wukuf di Arafah, artinya tidak mengerjakan haji.

Ada beberapa tata cara yang dilakukan saat wukuf. Tata cara wukuf, yaitu dimulai dengan mendengarkan khotbah wukuf, dilakukan dengan shalat jama’ taqdim, dapat dilakukan berjamaah atau sendirian. Saat wukuf juga disarankan memperbanyak istighfar,zikir, dan doa.

Diperbolehkan wukuf dalam keadaan tidak suci dari hadas besar atau kecil, wanita yang sedang nifas atau haid boleh melakukan wukuf, dan mensafariwukufkan bisa dilakukan kepada jemaah yang sedang sakit.

Hari Arafah adalah hari kesembilan dalam bulan Zulhijah dan merupakan hari kedua dalam ritual ibadah haji.[1] Dalam ajaran Islam, Hari Arafah merupakan hari yang istimewa karena pada hari itu Allah Swt. membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat.[2] Arafah merupakan nama sebuah gunung, tempat Nabi Muhammad menyeru di depan kaumnya untuk yang terakhir kali.[1]

Hari Arafah

Jemaah di Gunung Arafah, Mekkah

Nama resmiBahasa Arab: يوم عرفةNama lainHari Pertobatan dan Penerimaan PermohonanDirayakan olehMuslimJenisIslamMaknaTempat khutbah perpisahan Nabi Muhammad dan selesainya risalah Islam. Hari kedua haji. Hari berpuasa dan bertaubat untuk Muslim yang tidak melaksanakan haji.KegiatanSalat, puasa, tobatTanggal9 ZulhijahTahun 202119 JuliTahun 20228 JuliFrekuensiSetiap tahunTerkait denganIdul Adha, hari raya utama Muslim yang terjadi sehari setelah Hari Arafah

Hari Arafah adalah waktu bagi jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah, mulai dari terbenamnya matahari (waktu zhuhur) pada tanggal 9 Zulhijah sampai fajar terbit pada tanggal 10 Zulhijah. Bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan haji, disunahkan untuk melaksanakan Puasa Arafah saat tanggal 9 Zulhijah. Dalam sabda Nabi Muhammad saw, yang artinya: "Puasa hari Arafah itu menghapus dosa 2 tahun: 1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang.[3]

Dalam kamus terjemahan, kata arafah berarti "mengetahui".[1] Namun, terdapat beberapa alasan di dalam penamaan Arafah sebagai nama gunung, seperti karena gunung ini merupakan tempat berkumpulnya para manusia yang ingin saling mengetahui satu sama lain (ta'aruf), karena gunung ini merupakan tempat Adam dan Hawa bertemu setelah diturunkan di Bumi, dan alasan-alasan lain.[1]

Lihat pula: Gunung Arafat

Gunung Arafah[4] adalah bukit granit yang berada sekitar 20 km (12 mi) tenggara Mekah di dataran Arafah. Gunung Arafah mencapai ketinggian sekitar 70 m (230 ft) dan dikenali sebagai "Gunung Kasih Sayang" (Jabal ar-Rahmah). Menurut ajaran Islam, bukit tersebut adalah tempat Nabi Muhammad saw. berdiri dan menyampaikan khutbah perpisahan nabi Muhammad kepada orang-orang Islam yang menemani dia untuk ibadah haji menuju akhir hayat dia.[5]

Pada 9 Zulhijah, sebelum zuhur, jemaah tiba di Arafah, sebuah dataran tandus sekitar 20 km (12 mi) timur Mekah,[6] di mana mereka berdiri dalam kewaspadaan kontemplatif: mereka berdoa, bertobat, dan menebus dosa masa lalu mereka, mencari belas kasih Allah, dan mendengarkan khotbah dari imam dari dekat Gunung Arafah,[7] yang berlangsung dari siang hingga matahari terbenam.[6] Ini dikenal sebagai 'berdiri di hadapan Allah' (wuquf), salah satu kegiatan haji yang paling penting.[8][9] Di Masjid Namirah, jamaah melakukan salat Dhuhur dan Asar bersama pada tengah hari.[7] Haji seorang jamaah dianggap tidak sah jika dia tidak menghabiskan sore harinya di Arafah.[6]

Salat Arafah

Sebagaimana Husain bin Ali membacakan doa selama haji di Gunung Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah, Muslim Syiah membaca doa Arafah selama haji, dari sholat Dhuhur hingga matahari terbenam.[10] Hari ini disebut hari salat, bagi orang-orang yang berdiri di atas Gunung Arafah.[11] Pada Hari Arafah, mereka yang tidak bisa ke Mekah akan pergi ke tempat-tempat suci lainnya, seperti masjid, untuk membaca doa Arafah.[12]

Puasa Arafah

Puasa pada hari Arafah untuk non-jamaah adalah sunnah yang sangat dianjurkan dengan pahala yang besar; Allah mengampuni dosa dua tahun, yaitu satu tahun sebelum puasa dan satu tahun setelah puasa. Riwayat dari Abu Qatadah menunjukkan bahwa Muhammad saw. pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah. Dia menjawab:[13]

"Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (H.R. Muslim)

Dalam kitab al-Majmu', Imam An-Nawawi menyebutkan, “Mengenai hukum pada hal ini, Imam As-Syafi'i dan para sahabatnya berkata: Hukumnya mustahab (sunnah) berpuasa pada hari Arafah untuk seorang yang tidak berada di Arafah. Untuk jamaah haji yang hadir di Arafah, Imam As-Syafi'i dalam kitabnya Al-Mukhtasar dan para pengikutnya menyatakan 'Hukumnya mustahab (sunnah) baginya untuk tidak berpuasa'.”

Melarang para peziarah dari puasa pada hari-hari ini adalah rahmat yang besar bagi mereka, karena puasa akan menyulitkan orang yang melakukan haji. Muhammad tidak berpuasa saat dia berdiri di hadapan Allah (wukuf), menawarkan doa di Arafah. Di sisi lain, mereka yang tidak melakukan haji dapat melaksanakan puasa untuk mendapatkan manfaat dari hari yang diberkati.[14]

Abu Qatada al-Ansari meriwayatkan bahwa Muhammad pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah; lalu dia berkata, "Puasa itu menghapus dosa satu tahun sebelum berpuasa dan satu tahun yang akan datang." Saat ditanya tentang puasa Asyura (10 Muharram), dia berkata, "Puasa ini menghapus dosa satu tahun sebelum berpuasa".[15]

Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan dari Aisha bahwa Muhammad berkata:[16]

'Tidak ada hari dimana Allah membebaskan lebih banyak orang dari neraka daripada hari Arafah. Dia mendekat dan mengungkapkan pemenuhan-Nya kepada para malaikat, mengatakan, 'Apa yang diinginkan orang-orang ini?'

Orang-orang akan berpuasa pada hari ini untuk menghilangkan perbuatan buruk mereka dari tahun yang lalu dan pada tahun yang akan datang.

  1. Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama Islam dan nikmat.[17]
  2. Hari Arafah adalah hari ‘ied (perayaan) kaum muslimin.[17]
  3. Puasa pada hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun, yaitu satu tahun sebelum puasa dan satu tahun setelah puasa.[17]
  4. Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka.[17]

  • 1410: 2 Juli 1990
  • 1411: 22 Juni 1991
  • 1412: 10 Juni 1992
  • 1413: 31 Mei 1993
  • 1414: 20 Mei 1994
  • 1415: 9 Mei 1995
  • 1416: 27 April 1996
  • 1417: 17 April 1997
  • 1418: 6 April 1998
  • 1419: 27 Maret 1999
  • 1420: 15 Maret 2000
  • 1421: 4 Maret 2001
  • 1422: 22 Februari 2002
  • 1423: 11 Februari 2003
  • 1424: 31 Januari 2004
  • 1425: 20 Januari 2005
  • 1426: 9 Januari 2006
  • 1427: 30 Desember 2006
  • 1428: 19 Desember 2007
  • 1429: 7 Desember 2008
  • 1430: 26 November 2009
  • 1431: 15 November 2010
  • 1432: 5 November 2011
  • 1433: 25 Oktober 2012
  • 1434: 14 Oktober 2013
  • 1435: 3 Oktober 2014
  • 1436: 23 September 2015
  • 1437: 11 September 2016
  • 1438: 31 Agustus 2017
  • 1439: 21 Agustus 2018
  • 1440: 10 Agustus 2019
  • 1441: 30 Juli 2020
  • 1442: 19 Juli 2021
  • 1443: 8 Juli 2022
  • 1444: 27 Juni 2023
  • 1445: 16 Juni 2024
  • 1446: 5 Juni 2025
  • 1447: 26 Mei 2026
  • 1448: 15 Mei 2027
  • 1449: 4 Mei 2028
  • 1450: 23 April 2029
  • 1451: 12 April 2030
  • 1452: 1 April 2031
  • 1453: 21 Maret 2032
  • 1454: 10 Maret 2033
  • 1455: 28 Februari 2034

Hari Arafah di dunia

  •  

    Keadaan Arafah saat haji

  •  

    Doa Arafah bersama di kompleks makam Imam Reza, Mashhad, Iran

  •  

    Doa bersama di Teheran, Iran

  •  

    Doa bersama di Isfahan, Iran

  •  

    Khutbah Arafah di Masjid Namirah, Arab Saudi

  • Idul Fitri
  • Idul Adha
  • Hari Asyura

  1. ^ a b c d "The Day of Arafa". 
  2. ^ "Keistimewaan Arafah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-26. Diakses tanggal 2014-06-11. 
  3. ^ Shadily, Hassan. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: P.T. Ichtiar Baru - Van Hoeve. hlm. 1259. 
  4. ^ Peters, F. E. (1994). The Hajj: The Muslim Pilgrimage to Mecca and the Holy Places . Princeton University Press. hlm. 355. ISBN 978-0691021201. 
  5. ^ Caudill, Mark A. (2006). Twilight in the Kingdom: Understanding the Saudis (Praeger Security International). Praeger. hlm. 51. ISBN 978-0275992521. Diakses tanggal 30 June 2006. 
  6. ^ a b c Long, David E. (1979). The Hajj Today: A Survey of the Contemporary Pilgrimage to Makkah. hlm. 19. ISBN 0-87395-382-7.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Long19" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  7. ^ a b Adelowo, E. Dada, ed. (2014). Perspectives in Religious Studies: Volume III. Ibadan: HEBN Publishers Plc. hlm. 403. ISBN 9789780814472. 
  8. ^ Nigosian, S. A. (2004). Islam: Its History, Teaching, and Practices . Indiana: Indiana University Press. hlm. 111. ISBN 0-253-21627-3. 
  9. ^ "ihram". Encyclopædia Britannica. 2014. Diakses tanggal 6 October 2014. 
  10. ^ William C. Chittick; Mohammed Rustom; Atif Khalil (15 February 2012). In Search of the Lost Heart: Explorations in Islamic Thought. SUNY Press. hlm. 39. ISBN 978-1-4384-3935-8. 
  11. ^ Staff, Writer. "Day of Arafah". Hawzeh. 
  12. ^ Staff, Writer. "people prayed at places called Karbala of Iran". Farsnews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-12. Diakses tanggal 2021-06-17. 
  13. ^ "Merasa Banyak Dosa, Berpuasalah di Hari Arafah". Republika Online. 2020-06-30. Diakses tanggal 2021-06-17. 
  14. ^ "4 Sunnah Acts for Zulhijjah, Especially the Day of Arafah". muslim.sg. Diakses tanggal 2019-09-26. 
  15. ^ Zulfiqar, Muhammad (2011). Fast According to the Quran and Sunnah. Dar-us-Salam. ISBN 978-6035001618. 
  16. ^ "The Virtues of the Day of Arafat". www.jannah.org. 
  17. ^ a b c d Oktober 2013, asri13 (2013-10-12). "Kemuliaan dan Keistimewaan Hari Arafah". Muslim.or.id. Diakses tanggal 2021-06-04. 

 

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

]

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hari_Arafah&oldid=20312126"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA