Tari gambyong adalah tarian yang menggunakan gerakan tangan titik-titik

Jakarta, CNN Indonesia --

Seni tari tradisional telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi rakyat Indonesia. Agar dapat membawakan tarian tradisional dengan baik dan benar, seorang penari perlu menguasai ragam gerak dasar tari sesuai pakem yang telah ditentukan.

Gerakan pada tarian tradisional tumbuh dari gerakan-gerakan yang dilakukan sehari-hari sehingga bisa dilakukan oleh berbagai kalangan.

Salah satunya gerakan dalam tari Jawa yang teratur, tenang, dan halus seperti pada Tari Gambyong yang terkenal di kawasan Jawa Tengah. Tarian ini seringkali dipentaskan dalam acara-acara tertentu, seperti pernikahan, penyambutan tamu penting dan acara-acara penting lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut ragam gerak dasar tari dari Pulau Jawa yang dirangkum oleh tim CNNINdonesia.com

1. Ngrayung/Ngruji

Gerakan dasar tari yang pertama adalah ngrayung atau ngruji. Dalam gerakan ini, telapak tangan menghadap ke depan, ibu jari ditekuk ke dalam menempel telapak tangan, lalu empat jari lain dibiarkan berdiri berdempetan.

Gerakan ini dilakukan dengan posisi jengkeng atau jongkok pada tari putera gagah gaya Yogyakarta.

2. Posisi Ngithing/Nyekithing

Gerakan tangan yang juga sering dibawakan penari Jawa adalah posisi ngithing atau nyekithing. Untuk melakukan gerakan ini, posisi telapak tangan menghadap ke depan, ujung jari tengah menyentuh ibu jari sehingga membentuk lingkaran. Sedangkan jari-jari lain, seperti telunjuk, jari manis dan jari kelingking membentuk setengah lingkaran.

Posisi ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, dipergunakan untuk tangan kiri dan kanan.

3. Nyempurit

Gerakan tangan lain yang perlu diketahui sebelum membawakan tari tradisional adalah gerakan Nyempurit.

Untuk melakukan gerakan ini, posisi telapak tangan menghadap ke depan, kemudian ibu jari menyentuh jari telunjuk, sementara jari lain yaitu jari tengah dan jari manis ditekuk ke bawah membentuk setengah lingkaran, sedangkan jari kelingking ditekuk ke atas hingga bentuk posisi menyerupai kepala seekor burung.

Posisi tangan ini terdapat pada tari gaya Surakarta dan Yogyakarta, lazimnya dipergunakan untuk tangan sebelah kanan.

4. Boyo Mangap

Gerakan tangan selanjutnya adalah gerakan Boyo Mangap, untuk melakukan gerakan ini, posisi tangan seperti ngrayung namun posisi ibu jari membuka lurus ke depan tidak menyentuh telapak tangan. Jari yang lain berdempetan, sehingga membentuk mulut buaya (boyo mangap).

Ragam gerak tangan ini terdapat pada tari gaya Jawa Timur dan dipergunakan untuk tangan kanan dan kiri.

5. Ngepel

Dalam tarian Jawa juga dikenal istilah ngepel yakni gerakan dengan posisi jari tangan mengepal, namun ibu jari dan jari kelingking sedikit membuka.

Ragam gerak tangan ini terdapat pada tari gaya jawa dan dipergunakan digunakan pada tari putra untuk menunjukkan sikap gagah.

6. Ukel

Pada tarian jawa terdapat gerakan ukel. Gerakan tangan ini dilakukan dengan memutar pergelangan tangan berlawanan arah jarum jam, dan diakhiri dengan posisi tangan ngithing.

Ragam gerak tari ini terdapat pada seni tari Gambyong dari Jawa Tengah untuk menunjukkan karakter wanita jawa yang lembut dan lemah gemulai.

7. Ulap-ulap

Gerakan lain yang juga penting dalam tarian Jawa adalah ulap-ulap. Gerakan ini seperti gerakan hormat dengan posisi jari sejajar dengan alis atau dahi.

Ragam gerak tari ini terdapat pada seni tari Gambyong dari Jawa Tengah dan dilakukan untuk tangan kanan dan kiri.

8. Kebyak dan Kebyok

Gerakan tangan pada tarian jawa juga mengenal istilah kebyok. Gerakan ini merupakan gerakan mengibaskan selendang ke arah dalam sehingga selendang nyangkut di pergelangan tangan.

Sedangkan gerakan untuk menjatuhkan selendang yang menyangkut di pergelangan tangan disebut kebyak.

Ragam gerak tari ini terdapat pada seni tari Gambyong dari Jawa Tengah dan dilakukan untuk tangan kanan dan kiri.

9. Seblak Sampur

Gerakan yang juga penting dalam tarian Jawa adalah seblak sampur. Gerakan ini mirip seperti menyibak selendang atau sampur yang menggantung di sisi badan. Selendang disingkap ke belakang.

Ragam gerak tari ini terdapat pada seni tari Gambyong dari Jawa Tengah dan dilakukan untuk tangan kanan dan kiri.

[Gambas:Youtube]

(nly/bac)

KOMPAS.com - Tari Gambyong merupakan tarian Jawa klasik yang mengambil dasar dari gerakan tarian rakyat dari seni tayub.

Awalnya tari Gambyong adalah tari yang hidup dan populer di lingkungan masyarakat dan kemudian berkembang menjadi tarian istana atau keraton.

Dilansir dari situs Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tari Gambyong berasal dari daerah Surakarta, Jawa Tengah. Awalnya, tarian tersebut hanya sebuah tarian rakyat yang ditarikan ketika memasuki musim panen padi.

Namun, sekarang tarian khas tersebut selalu diadakan saat acara sakral dan sebagai penghormatan kepada tamu.

Tari Gambyong diiringi oleh gending Jawa (musik Jawa) yang dilantunkan oleh sinden (penyanyi) dan tetabuhan gamelan (alat musik tradisional Jawa).

Baca juga: Mengenal Tari Gandrung Banyuwangi

Sejarah tari Gambyong

Tari Gambyong mulai digunakan dalam Serat Centini yang ditulis pada abad ke-18 pada masa pemerintahan Pakubuwono IV (1788-1820) dan dan Pakubuwana V (1820-1823), raja Keraton Kasunanan Surakarta. Di mana telah menyebut adanya gambyong sebagai tarian tlèdhèk.

Namun, tari Gambyong merupakan perkembangan dari tari rakyat atau tayub. Tayuban merupakan ritual kesuburan dalam upacara panen maupun perkawinan masih sering dilaksanakan masyarakat Jawa

Dikutip dari buku Sejarah Tari Gambyong: Seni Rakyat Menuju Istana (2011) karya Sri Rochana Widyastutieningrum, mama Gambyong diambil dari salah satu penari. Di mana penari tersebut memiliki suara merdu dan tubuh yang lentur.

Dengan kedua bakat tersebut Gambyong yang memiliki nama lengkap Sri Gambyong cepat terkenal dam dapat memikat banyak orang.

Akhirnya nama Gambyong terdengar sampai ke telinga Raja Paku Buwono IV dan selanjutnya diundang untuk menari di istana.

Baca juga: Tokoh-tokoh dalam Konferensi Meja Bundar (KMB)

Pada masa pemerintahan Paku Buwono IX, tari Gambyong kemudian digarap oleh KRMT Wreksadiningrat dan diperkenalkan kepada masyarakat luas.

KRMT Wreksadiningrat berhasil menggarap tari gambyong menjadi tarian tunggal, yang pantas dipertunjukkan di kalangan para bangsawan atau priayi.

Waktu itu tari Gambyong ditarikan oleh seorang waranggana (pesindhen). Gerakan tari tersebut diperhalus sesuai dengan kaidah kaidah tari keraton, sehingga mempunyai bentuk yang berbeda dengan sebelumnya.

Pada akhir abad ke-19 tari gambyong mulai berkembang di lingkungan Keraton dan istana Mangkunegaran.

Bentuk tari gambyong pada masa itu terdiri dari rangkaian gerak (sekaran atau kembangan) sebagai medium atau bahan untuk menyusun tari gambyong.

Ajaran tari gambyong di Wreksadiningratan terdiri atas sebelas rangkaian gerak, yaitu jogèt mérong atau jejer, panggel, batangan, wedhi kengser.

Kemudian mlaku ngetapang, anjang-anjangan, kebyok sampur umbah-umbah, ukel majeng ajegan, mara dasta, sekar suwun lamba, dan umbul sari.

Baca juga: Faktor Kegagalan Sistem Tanam Paksa oleh Raffles

Lihat Foto KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO ILUSTRASI - Tutun, warga Dusun Kinahrejo, membawakan Tari Gambyong pada acara pembukaan Wisata Alam Jelajah Kinahrejo di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (12/2/2011). Berbagai paket wisata dikemas dan disediakan di dusun yang menderita kerusakan akibat erupsi Gunung Merapi tersebut dengan melibatkan warga setempat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sempat terhenti akibat erupsi. Gerak tari Gambyong

Pada pertunjukkan tari Gambyong biasanya dimulai dengan alunan gending pangkur, yang merupakan nyanyian awalan untuk mengundang penari agar naik ke atas panggung.

Dikutip dari situs Indonesia.go.id, secara umum gerakan tari Gambyong lebih menonjolkan gerakan kaki, tangan, tubuh, dan kepala. Gerakan dasar yang menjadi ciri khasnya adalah gerakan kepala dan tangan.

Saat menari, biasanya pandangan mata penari melihat ke arah jari tangan seiring dengan gerakan tangannya.

Lalu diiringi pergerakan kaki secara harmonis mengikuti alunan musik pengiring. Sehingga menjadi tarian harmonis.

Gerakan tari Gambyong bertempo pelan, penari menari dengan lemah gemulai yang menggambarkan sebuah kelembutan dan keindahan seorang wanita.

Dalam tari Gambyong secara umum terdiri tiga bagian, yakni awal (maju beksa), isi atau gerakan utama (beksa), dan akhir atau gerakan penutup (mundur beksa).

Baca juga: Upaya Daendels dalam Mempertahankan Pulau Jawa

Saat menari, penari sering memperlihatkan ekspresi wajah yang anggun dengan senyuman indah.

Keindahan tari Gambyong juga terlihat pada kekompakan penari. Penari Gambyong akan menggerakan tangan, kaki, dan kepala bersamaan selaras dengan iraman kendang.

Kegunaan tari Gambyong

Awalnya tari Gambyong digunakan masyarakat pada upacara memasuki musim panen padi. Di mana bertujuan untuk keseburan padi dan memperoleh panen yang melimpah.

Setelah masuk istana atau keraton, tari Gambyong sering dijadikan sebagai tarian hiburan dan penyambutan untuk tamu kehormatan.

Dengan seiring perkembangannya zaman, tarian tersebut sering ditampilkan di kalangan masyarakat luas dan menjadi salah satu tarian tradisional yang populer di Jawa Tengah.

Busana tari Gambyong

Busana tari gambyong pada umumnya adalah kain batik yang diwiru, kemben atau angkin dengan corak pelangi atau jumputan (sebagai penutup bagian dada dan bagian atas dada, terbuka), sampur atau selendang (yang disampirkan pada bahu kanan).

Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok: Tujuan dan Hasil Kesepakatan

Rambut penari digelung dengan perhiasan cundhuk jungkat dan cundhuk mentul, juga dikenakan perhiasan gelang, kalung, dan subang.

Selain itu, memakai untaian bunga melati sebagai kalung yang dililitkan sampai pinggul atau dipasang digelung dan berjurai di bahu kiri. Rias wajah berfungsi untuk mempercantik penari (corrective make up).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.