Tari Indang merupakan tari kelompok menurut kalian apakah dalam menarikannya memerlukan kekompakan

Thea Arnaiz Jumat, 13 Agustus 2021 | 11:30 WIB

Tari Indang merupakan tari kelompok menurut kalian apakah dalam menarikannya memerlukan kekompakan

Kunci jawaban materi kelas 6 SD tema 2, latihan gerakan tari indang. (Paramita Dny/youtube)

Bobo.id - Dalam materi sebelumnya teman-teman sudah mempelajari kerja sama untuk mencari informasi perjanjian yang dilakukan bangsa Indonesia dengan pemerintah Belanda.

Perjanjian tersebut adalah upaya-upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 2, 3 Contoh Wujud Persatuan, Rencana untuk Mewujudkan, dan Manfaatnya

Selanjutnya, teman-teman akan bekerja sama dalam latihan gerakan tari Indang. Tari Indang adalah tari tradisional yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat.

Apakah teman-teman masih mengingatnya? Yuk, ingat kembali!

Berikut kunci jawaban latihan gerakan Tari Indang:


Page 2


Page 3

Tari Indang merupakan tari kelompok menurut kalian apakah dalam menarikannya memerlukan kekompakan

Paramita Dny/youtube

Kunci jawaban materi kelas 6 SD tema 2, latihan gerakan tari indang.

Bobo.id - Dalam materi sebelumnya teman-teman sudah mempelajari kerja sama untuk mencari informasi perjanjian yang dilakukan bangsa Indonesia dengan pemerintah Belanda.

Perjanjian tersebut adalah upaya-upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD Tema 2, 3 Contoh Wujud Persatuan, Rencana untuk Mewujudkan, dan Manfaatnya

Selanjutnya, teman-teman akan bekerja sama dalam latihan gerakan tari Indang. Tari Indang adalah tari tradisional yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat.

Apakah teman-teman masih mengingatnya? Yuk, ingat kembali!

Berikut kunci jawaban latihan gerakan Tari Indang:

1. Tari Pendet, Tari Kecak.

2. Tari Legong, Tari Andun.

3. Pola lantai vertikal biasa digunakan ketika penari menarikan tarian klasik, sebab pola lantai vertikal bisa melambangkan ikatan antara manusia dengan Tuhannya.

Contoh :

- Tari Serimpi dari Jawa Tengah

- Tari Yospan dari Papua

- Tari Pasambahan dari Sumatera Barat

- Tari Baris Cengkedan dari Bali

4. Dalam permainan Indang tersebut gerak tubuh juga menonjol, yaitu gerak meliuk-liukkan tubuh secara serempak serta berlawanan arah antara pemain yang satu dengan pemain lainnya. Kalau yang satu meliukkan badan ke kanan agak kedepan, maka pemain berikutnya meliukkan badan kearah kiri kebelakang.

5. Karena Dalam Tari Indang Kelompok Memerlukan Kekompakan Untuk Melakukan Nya

6. Tari Saman merupakan gerak Tari yang mengandalkan gerakan cepat dan suara tepukan tangan para Penari sedangkan Tari Indang menggabungkan gerak gemulai para Penari yang di ikuti suara suling

Maaf kalo salah

KOMPAS.com - Tari Indang menjadi salah satu tarian khas dan populer dari Pariaman, Sumatera Barat. Tarian ini sering juga dikenal dengan nama Tari Dindin Badindin.

Menurut Erlinda dalam buku Menapak Indang Sebagai Budaya Surau (2016), tari indang merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat digemari masyarakat Pariaman. Tarian ini berhubungan erat dengan adat istiadat dan kebudayaan Islam di wilayah tersebut.

Sejarah tari indang

Mengutip dari buku Pembudayaan Literasi Seni di SD (2020) karya Mansurdin, tari indang dulunya digunakan sebagai media proses penyebaran dakwah Islam oleh Syekh Burhanudin, di kawasan Sumatera Barat.

Penyebaran dakwah ini dilakukan lewat jalur perdagangan, yakni antara pedagang Arab dengan warga sekitar pesisir Tanah Minang. Akibatnya, timbulah akulturasi budaya Minang dengan agama Islam di kawasan tersebut.

Baca juga: Tari Jepen, Kesenian Khas Kalimantan Timur

Tujuan dan makna filosofi dari tari indang

Seperti yang dijelaskan di atas, tari indang dulunya digunakan untuk menyebarkan agama Islam di Sumatera Barat. Maka tidak heran, jika filosofi utama tarian ini sangat erat kaitannya dengan Islam dan budaya Minang.

Hal ini terlihat dari iringan tariannya yang disertai selawat nabi atau syair yang mengandung nilai ajaran Islam. Tari ini sering dibawakan dalam upacara tabuik atau peringatan wafatnya cucu Rasulullah, tiap tanggal 10 Muharram.

Dalam buku Musik Tradisional Minangkabau (2017) karya Ediwar, dkk, disebutkan jika tujuan utama tari indang atau tari dindin badindin ialah mengembangkan ajaran Islam kepada masyarakat. Sehingga musik dan syair yang digunakan sangat erat kaitannya dengan agama Islam.

Gerakan tari indang

Tari indang dulunya sering dibawakan oleh tujuh pria. Namun, seiring perkembangan waktu, tarian ini juga ditampilkan oleh perempuan. Untuk jumlah penarinya bebas, asalkan berjumlah ganjil, seperti 7, 9, 11, atau 13 orang.

Sekilas, tarian ini mirip seperti Tari Saman dari Aceh. Namun, apabila diperhatikan lebih jauh, tari indang mempunyai gerakan yang lebih dinamis. Gerakannya lebih santai tetapi tetap rancak. Tarian ini diiringi dengan alunan musik khas Melayu.

Gerakan pertama pada tari Indang yaitu masuknya dua kelompok penari yang berjajar dari kiri ke kanan. Setelah itu penari duduk dan melakukan gerakan variasi.

Setelah menari gerakan variasi, penari duduk bersila dan meletakkan indang di hadapannya kemudian memberi sikap hormat, dengan dua telapak tangan di dada.

Baca juga: Tari Putri Bekhusek, Simbol Kemakmuran Sumatera Selatan

Pakaian dan properti tari indang

Penari tari indang diwajibkan memakai pakaian adat khas Melayu, sebagai simbol dan identitas khas tarian tersebut. Sedangkan tukang zikir-nya bebas mengenakan pakaian apa pun, asalkan sopan. Untuk tata riasnya ikut menyesuaikan dengan kebudayaan Melayu.

Pada awalnya, indang atau rebana kecil menjadi properti utama dan wajib dalam tarian ini. Namun, kini indang sudah ditinggalkan dan digantikan oleh lantai panggung yang bisa menghasilkan suara ketika ditepuk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Tari indang atau biasa disebut dengan tari dindin badindin adalah sebuah seni tari tradisional bagian dari macam macam kesenian daerah di Indonesia yang berasal dari budaya masyarakat minang, pariaman, provinsi sumatera barat. Tarian ini sebetulnya merupakan sebuah permainan alat musik yang dilakukan secara bersama sama.

Nama indang sendiri berasal dari nama alat musik yang bernama tepuk, alat musik ini adalah alat musik yang digunakan untuk mengiringi seni tari ini. Indang atau bisa juga disebut ripai, adalah sebuah instrumen yang dimainkan dengan cara ditepuk dan memiliki unsur unsur keindahan seni tari. Bentuknya seperti rebana tapi berukuran agak sedikit lebih kecil dari ukuran rebana.

Tari indang sendiri, saat ini kerap kali mewakili Indonesia dalam pagelaran budaya internasional sehingga menjadi budaya Indonesia yang mendunia. Gerakan rancak dan dinamis yang muncul dari para penarinya yang akan membuat tarian indang ini banyak diminati masyarakat manca negara. Nah, bagi anda yang ingin mempelajari seni tari ini yang berasal dari tanah minang ini, ketahuilah dahulu bagaimana informasi seputar sejarah, perkembangan, dan unsur unsur yang membentuknya.

Tari Indang

Menurut beberapa versi, seni tari indang ini sebetulnya merupakan buah akulturasi budaya melayu dan budaya Islam pada masa penyebaran agama Islam pada abad ke 13 ini. Seni tari ini diperkenalkan oleh salah seorang ulama dari pariaman yang bernama syekh Burhanudin sebagai salah satu media dakwah yang digunakan untuk menyebarkan Agama Islam pada abad ke 13 sebagai fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan masyarakat.

1. Tema dan makna filosofi

Sebagai media dakwah, teri indang mengundang beberpa elemen pendukung yang bernafaskan budaya agama Islam. Seni tari ini kerap disuguhkan atau dipertunjukkan bersama iringan sholawat Nabi atau syair yang mengajarkan nilai keIslaman.

Tak heran bila kemudian pada masa silam tari indang justru lebih sering di tampilkan di surau atau masjid. Adapun hingga saat ini, beberapa nagari di ranah minang masih kerap menyuguhkan seni tari ini dalam upacara tabuik, atau upacara peringatan wafatnya cucu Rasulallah yang di selenggarakn tiap tanggal 10 muharram.

2. Gerakan tari indang

Sekilas, semua gerakan tari indang akan tampak seperti gerakan tari saman yang berasal dari aceh. Akan tetapi, jika diperhatikan lebih seksama tari indang akan cenderung lebih dinamis. Gerakan penarinya lebih santai namun tetap rancak, terlebih jika dikolaborasikan dengan musik pengiringnya yang khas nuansa melayu.

Gerakan tari indang dindin badindin diawali dengan pertemuan 2 kelompok penari yang kemudian akan menyusun diri berbanjar dari kiri ke kanan. Mereka akan duduk bersila dan memperagakan gerakan simetris yang sangat membutuhkan kerja keras dan latihan yang cukup. Gerakan tari indang akan dapat anda saksikan di youtube jika anda tidak memiliki kesempatan melihat seni tari ini secara langsung.

3. Iringan tari

Tari indang dindin badindin diiringi oleh 2 ragam bunyi, yaitu bunyi yang berasal dari tabuhan alat musik tradisional khas melayu seperti rebana dan gambus, serta bunyi yang berasal dari syair yang dinyanyikan oleh seseorang tukang dzikir. Tukang dzikir sendiri adalah bagi seseorang yang memandu tari melalui syair dan lagu yang dinyanyikannya.

Pada perkembangannya, alat musik yang mengiringi tari indang kini semakin beragam. Beberapa alat musik modern seperti akordeon, piano dan beberapa alat musik lainnya juga kerap ditemukan. Selain itu, syair lagu yang kerap dinyanyikan kini juga lebih sering hanya 1 jenis saja, yaitu lagu dindin badindin lagu ini merupakan salah satu karya tiar ramon.

4. Setting panggung

Tari indang hanya boleh ditarikan oleh penari pria saja. Hal ini sesuai dengan ajaran agama Islam yang tidak memperkenankan wanita mempertontonkan dirinya di khalayak umum. Namun, aturan ini kian lama semakin ditinggalkan. Buktinya dari beberapa pementasan tari indang kini kerap di temukan dengan penari wanita.

Jumlah penarinya sediri cukup beragam, tapi yang sering ditemukan tarian ini ditampilkan oleh penari bejumlah ganjil, sperti 7 orang penari, 9 orang, 11 orang atau bahkan 13 orang dengan satu atau dua orang bertindak sebagai tukang dzikir. Para penari tari indang dalam budaya minang disebut dengan istilah anak indang.

5. Tata rias dan busana

Dalam perkara tat rias dan busana, tari indang tidak memiliki banyak aturan. Yang jelas, khusus untuk para penarinya wajib mengenakan pakaian adat melayu sebagai simbol dan identitas asal tarian tersebut. Ementara untuk tukang dzikir bebas untuk engenakan pakaian apapun asal sopan.

6. Properti tari

Pada awal masa kemunculannya, tari indang wajib dilengkapi dengan indang atau rebana kecil sebagai propertinya. Namun, kini properti tersebut sering ditingglkan dan digantikan fungsinya oleh lantai punggung yang dapat menghasilkan suara ketka ditepuk.

Nah, itulah sedikit yang dapat saya sampaikan tentang informasi seputar tari indang dindin badindin yang berasal dari pariaman sumatera barat. Tertarik untuk mempelajarinya? Semoga bermanfaat.