Tari massal dilakukan oleh banyak penari dengan gerakan yang

Dilihat dari bentuk penyajiannya, tari dapat dibedakan menjadi :

2.    Tari Berpasangan (Duet)

Dalam pengertian diatas masing-masing bentuk ada keterkaitannya, misalnya bentuk tunggal bisa menjadi bentuk massal apabila dilakukan oleh banyak penari, tetapi bentuk tari tunggal yang menggambarkan tokoh dari suatu cerita tidak tepat untuk tari massal, misalnya Tari Gatutkaca, Tari Gambiranom. Demikian juga bentuk tari berpasangan bisa menjadi bentuk massal apabila dilakukan oleh beberapa pasang penari.



Tari tunggal adalah tari yang dilakukan oleh satu orang penari. Pada bentuk tunggal ini, gerak tarinya bisa merupakan penggambaran dari suatu obyek tertentu (binatang, kegiatan manusia), bisa juga penokohan  dari suatu cerita (penggambaran seorang tokoh dalam cerita tertentu). Dalam membawakan tari tunggal, seorang penari dapat lebih bebas mengungkapkan ekspresinya, tanpa harus menyesuaikan penari lainnya dan dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi serta harus dapat mengisi ruang pentas yang disediakan untuk menari. Adapun materi yang perlu dipersiapkan dalam membawakan tari tunggal antara lain :

a.    Memahami karakter dan isi tema tari

b. Manguasai ragam gerak sesuai susunan gerak tarinya (koreografinya)

c.    Manguasai irama dan ruang pentas

d.    Rasa percaya diri yang tinggi

Macam-macam bentuk tari tunggal :

iv. Kiprah Dewakumara (lanyap)

2.    Tari Berpasangan / Duet

Tari Berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua oang penari dengan karakter tidak selalu sama, tetapi yang terpenting adalah gerakannya saling berhubungan atau ada keterpaduan jalinan gerak antara keduanya. Sebagai persiapan dalam membawakan bentuk tari berpasangan sama dengan persiapan dalam membawakan tari tunggal ditambah yang penting adalah keterlatihan dengan patner / pasangan tari untuk mewujudkan keserasian atau keharmonisan. Pada seni tari tradisi gaya Surakarta, tari berpasangan dibedakan menjadi :

Ciri-ciri jenis wireng antara lain :

-         Tidak mengambil dari suatu cerita

-         Menampilkan tema heroik / perang / keprajuritan

-         Perangnya tidak terlihat yang kalah dan yang menang / sama kuat

Beberapa contoh tari berpasangan jenis wireng :

i.    Retna Tinandhing (Putri)

ii.  Panji Kembar (Putra Alus)

iii.Bandayuda (Putra Gagah)

v.   Bogis Kembar (Putra Gagah)

Ciri-ciri jenis pethilan antara lain :

-         Mengambil sebagian dari suatu cerita

-         Kostum / busana tidak selalu sama

-         Karakter tidak selalu sama

-         Tidak selalu menampilkan tema heroik atau perang

-         Pada tema heroik terlihat jelas yang kalah dan yang menang

Beberapa contoh tari berpasangan jenis pethilan :

-         Karakter putri endhel dan putri endhel (perang)

-         Karakter putri alus dan putri endhel (perang)

-         Karakter putri endhel dan putra gagah (perang)

-         Karakter putri dan putra alus (erotik)

-         Karakter putra alus dan putra gagah (perang)

-         Karakter putra gagah dan putra gagah (perang)

Tari kelompok adalah tari yang dilakukan oleh beberapa penari dimana antara satu penari dengan penari yang lain gerakannya berbeda, meskipun geraknya tidak sama tetapi gerakan tersebut ada hubungan yang merupakan jalinan untuk mencapai keterpaduan. Jadi dalam tari kelompok ini penyajiannya berbeda sekali dengan tari tunggal, maupun tari massal.

Tari kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu :

1.    Tari Kelompok tanpa dialog

Contoh : Tari Bedhaya, Tari Srimpi

2.    Tari Kelompok menggunakan dialog

Tari kelompok menggunakan dialog dibagi menjadi dua, yaitu :

Tari massal adalah tari yang dilakukan oleh banyak penari dengan ragam gerak yang sama, dan antara penari satu dengan penari yang lain, tidak ada jalinan gerak yang saling melengkapi. Dalam tari massal ini busana / kostum bisa sama / seragam, bisa juga berbeda dan mungkin juga ada pembagian penari dengan pola lantai yang berlainan. Contoh : Tari Gambyong, Tari Golek, Tari Jaranan, Tari Wanara dan lain sebagainya.

Sumber : Buku Kesenian Daerah kelas 8

Lihat Foto

DOK. SHUTTERSTOCK

Tari kecak di Pura Uluwatu.

KOMPAS.com - Seni tari adalah gerakan berirama yang dilakukan di suatu tempat tertentu secara bersamaan, guna mengungkapkan perasaan, untuk keperluan pergaulan, atau lainnya.

Tari termasuk seni audiovisual. Karena memperlihatkan gerakan tari yang dibarengi dengan iringan musik atau lagu yang sesuai.

Jabarkan empat jenis tari berdasarkan bentuk penyajiannya! 

Berdasarkan bentuk penyajiannya, jenis tari dapat dibagi menjadi empat, yakni tari tunggal, tari berpasangan, tari kelompok, serta tari massal.

Berikut penjabarannya:

Tari tunggal

Menurut Muhdi Kurnia dalam Tari Tradisi Melayu: Eksistensi dan Revitalisasi Seni (2016), tari tunggal adalah jenis tarian yang dibawakan oleh seorang penari.

Terkadang jenis tari ini bisa dimainkan oleh banyak penari, sesuai kebutuhan.

Baca juga: Ciri-ciri Tari sebagai Upacara

Salah satu kelebihan tari tunggal adalah penari memiliki kebebasan untuk berekspresi. Selain itu, jenis tari ini juga biasanya menggambarkan tokoh tertentu.

Contoh tari tunggal adalah tari Gatotkaca, tari Topeng Kelana, dan tari Panji.

Tari berpasangan

Dikutip dari buku Wayang Wong Priangan (2022) oleh Iyus Rusliana, tari berpasangan adalah jenis tarian yang dipentaskan oleh dua penari.

Jenis tari (Tari tunggal, berpasangan, kelompok, masal dan drama tari) serta cara membuat proposal tari kreas.

 

Jenis Tari nusantara - indonesia

Jenis tari – jenis tari menurut penyusunan dan penyajian dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya sebagai berikut.
 

#1. Tari tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan mutlak oleh seorang penari. Hal ini berarti bahwa si penari harus mempunyai  kemampuan  trampil dalam olahh gerak, peka tehadap irama gendhing, dapat mengekspresikan tari yang dibawakan, baik koreografinya maupun karakter tari dengan penuh  percaya diri, serta  dapat mengolah/mengisi ruang pentas.  

Sebagai persiapan  dalam belajar tari tunggal  perlu diperhatikan beberapa hal sebagai  bekal yaitu sebagai berikut :

  1. Penguasaan ragam gerak sesuai koreografiPenguasaan irama seiring jiwa/karakter tari
  2. Penguasaan ruang pentas
  3. Rasa percaya diri

Contoh tari putri tunggal antra lain : maniputi, golek, gambyong, batik , bondan.


Contoh tari putra halus tunggal antara lain :
gunung sari, menak kincar, pamungkas


Contoh tari gagah tunggal antara lain :
cantrik, kelinci, topeng klana, gatotkaca, kuda-kuda
 

#2. Tari berpasangan
Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya, pada tari berpasangan ini diperlukan keterlatiahan gerak dengan patner/lawan main.pasangannya waktu tampil untuk  mewujudkan keserasian dan keharmonisan. 

Contoh : tari roro mendut, tari damarwulan, dan tari perang sugrowo subah.
 

#3. Tari kelompok
Tari kelompok adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak berpasangan, jumlah penari bisa 3 – 4 – 5 atau lebih.


Contoh : tari lenso (ambon), tari pendet (bali) , tari golek (yogya) tari mafian (irian), tari saman (aceh)
 

#4. Tari massal
Tari massal adalah tarian yang dimainkan oleh banyak penari. Penyajiannya memerlukan tempat yang luas seperti lapangan, aula dan lain sebagainya.


Tari yang banyak melibatkan penari (massal) dibedakan menjadi dua bagian yaitu: 

  • Tari kolompok non carita artinya tari dengan bentuk koreografi - Susunan gerak tari kelompok yang bertemakan (non dramtik) contoh tari tunggal gembyong, jaranan tayub, tari dolanan anak.
  • Tari kelompok yang menggunakan cerita (dramatic) dapat diwudkan  frgmen atau cerita singakt - Contohnya tari pejuang sendratari jaka tarub leangendriyan menak, jinggo leno.

#5. Drama tari
Drama tari adalah tari yang dilakukan oleh beberapa orang dan membawakan sebuah cerita biasaya drama tari manjadi  atas beberapa babak.

Tarian yang dibawakan dalam bentuk cerita yang terdiri dari beberapa adegan. Contoh randai (sumatra). Mahyong (sumatra), wayang topeng (cirebon), langgendriyan kudung (yogya – solo ) wayang orang ( jateng – jatim)

Artikel terkait lainnya : Bentuk pengamatan tari pakerena serta sejarah singkat tari pakarena (sulawesi)

Gagasan atau konsep merupakan ide dasar yang menjadi latar belakang suatu bentuk ciptaan karya tari terutama tari kreasi baru.


Untuk mejelaskan suatu gagasan dituangkan dalam bentuk tulisan yaitu sinopsis.  Dengan sinopsis orang akan paham mengenai isi ringkasan  carita. Di samping  itu, ide  dapa t dituangkan  dengan  membuat proposa,  proposal merupakan  cara menunjukan gagasan ide, pendapat yang betujuan untuk memecahkan persoalan terutama pendanaan, model ataubentuk proposal-proposal berbeda – beda tidak ada patokan yang baku.


Dalam menyusun  gagasan atau ide ke dalam suatu bentuk tari kreasi yang bersumber pada keunikan tari daerah di indonesia diperlukan  persiapan khusus, hal pertama yang disiapakan  adalah proposal. Dalam membuat suatu proposal tidak ada aturan yang pasti dalam pengartian harus dikuti secar ketat.


Dalam menyusun proposal, pormat atau susunan proposal juga  bebas, tetapi tetap mengikuti kaidah penulisan ilmiah , yang meliputi : sinopsis, gagasan pokok, gagasan gerak, durasi aksesoris, properti dan tempat.


Daftar pustaka : Fitriana, Anisyah, S.Si, dkk. Modul Seni budaya Untuk SMK Kelas XI. Solo: CV Haka Mj


Nah, sekrang kamu sudah tahu bukan Jenis tari (Tari tunggal, berpasangan, kelompok, masal dan drama tari) serta cara membuat proposal tari kreasi.


Indonesia adalah salah satu negara yang kaya ragam budayanya,salah satunya ragam seni tari, hampir setiap daerah di nusantara memiliki ragam seni tari yang berbeda-beda.


Karna keragaman seni tari di indonesaia, indonesipun diakui dunia sebagai negara yang memiliki keragaman seni yang luar biasa.


Semoga artikel yang singkat ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda, sampai jumpa lagi, bye.

Baca juga :

Memahami perintah kerja tertulis serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat pengumuman

Pengertian kalimat perintah, ciri-ciri kalimat perintah dan jenis kalimat perintah

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA