Tata cara wudhu yang benar menurut imam syafi'i

CIANJURTODAY.COM - Berikut merupakan rukun dan doa setelah wudhu. Saat akan melaksanakan ibadah sholat dan membaca Al-quran kita diwabjikan dalam keadaan bersih dari najis. Dalam islam cara membersihkan badan dari najis sebelum beribadah adalah dengan berwudhu.

Sebagaimana hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Tidaklah salat itu diterima apabila tanpa wudhu". Secara bahasa kata wudhu' (الوُضوء) dalam bahasa Arab berasal dari kata Al-Wadha'ah (الوَضَاءَة). Kata ini bermakna An-Nadhzafah (النظافة) yaitu kebersihan.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Adapun cara yang baik dalam berwudhu. Wudhu kita akan dianggap sah jika kita melakukannya sesuai rukun yang berlaku. Ustaz Muhammad Ajib (pengajar di Rumah Fiqih Indonesia) mengulas secara singkat rukun wudhu dalam bukunya "Fiqih Wudhu Versi Madzhab Syafi'i".

Dalam Mazhab Syafi'i disebutkan bahwa rukun wudhu itu ada 6. Adapun bahasan terkait rukun wudhu menurut imam Syafi'i tertuang dalam Kitab Taqrib karya Imam Abu Syuja' (wafat 593 H) dan Kitab Safinatun Najaah karya Syeikh Salim bin Sumair Al-Hadhrami (wafat 1271 H). Berikut Rukun Wudhu Menurut Mazhab Syafi'i:

1 Niat

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Rukun pertama adalah Niat. Niat merupakan hal yang paling utama dalam beribadah. Dalam wudhu, niat dibaca pada saat kita membasuh wajah. Dalam Mazhab Syafi’i niat itu ada yang hukumnya wajib dan ada yang hukumnya sunnah. Niat yang hukumnya wajib yaitu niat yang kita hadirkan dalam hati pada saat kita membasuh wajah. Adapun niat yang kita lafazkan sebelum berwudhu itu hukumnya hanya sunnah.

Saat berniat dalam hati membaca, "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil fardhu karena Allah Ta'ala".

Kemudian niat bagi orang udzur, orang tua yang sudah keluar air kencingnya karena penyakit dan lain-lain maka niatnya: "Saya niat berwudhu untuk membolehkan shalat fardhu karena Allah Ta'ala".

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Sedangkan bagi yang memperbaharui wudhunya. (Tajdidul Wudhu') maka niatnya cukup dengan mengucapkan: "Saya niat berwudhu fardhu karena Allah Ta'ala".

2 Membasuh Wajah

Setelah niat, selanjutnya membasuh wajah. Basuhlah wajah hingga batas yaitu bagian atas kening tempat tumbuhnya rambut sampai bagian dagu. Termasuk orang yang memiliki jenggot tipis wajib meratakan air ke bagian luar dan dalam jenggot. Sedangkan yang jenggotnya lebat cukup bagian luarnya saja yang terkena air.

Setelah wajah, disambung dengan mencuci bagian telinga kanan sampai telinga yang kiri.

3 Membasuh Kedua Tangan Hingga Siku

Rukun ketiga adalah membasuh tangan.
Anda dapat membasuh tangan dari ujung jari kemudian ke arah siku atau juga sebaliknya dari siku menuju ujung jari tangan. Yang terpenting adalah meratakan air pada kedua tangan.

4 Mengusap Sebagian Kepala

Mengusap bagian kepala dalam wudhu juga diwajibkan. Para ulama Syafi'iyah membolehkan usapan sebagian kepala, walaupun hanya beberapa rambut saja yang kena usapan. Tidak harus semua kepala diusap semua.

5 Membasuh Kedua Kaki

Selanjutnya adalah membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Perintah mencuci kaki saat berwudhu juga terdapat dalam firman Allah yang berbunyi: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah wajahmu, dan tanganmu sampai dengan siku, dan usaplah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai kedua mata kaki. (QS. Al-Maidah: 6)

6 Tertib

Rukun terakhur adalah tertib. Tertib disini adalah melaksanakn tata cara berwudhu secara berurutan. Kita tidak boleh mendahulukan yang akhir dan mengakhirkan yang awal.

Dalilnya adalah firman Allah:يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُواْ بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَين

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah wajahmu, dan tanganmu sampai dengan siku, dan usaplah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai kedua mata kaki. (QS. Al-Maidah: 6)

Doa Setelah Wudhu

ASY-HADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WARASUULUHU. ALLAHUMMAJ'ALNII MINATTAWWAABIINA, WAJ'ALNII MINAL MUTATHAHHIRIINA WAJ'ALNII MIN 'IBADIKASH SHAALIHIINA

Artinya :

"Aku bersaksi tiada tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutikan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hambaNYA dan UtusaNnya.
Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh"

Nah itu rukun wudhu sebelum beribadah, semoga bermanfaat!(ega/rez)

Sumber: Sindonews.com | Foto: Ilustrasi/pixabay

Artikel Asli

Ayah Pusing Putrinya Dilamar 2 Pria Dalam 1 Hari, Reaksi Calon Suami Asli Jadi Sorotan: Dia Tahu Aku

Penampilan Terbaru Susi Latifah jadi Gunjingan, Steno Ricardo Disebut Makin Menyedihkan Usai Pisah dari Mawar AFI!

Duh, Ragil Mahardika Blak-blakan Bicara Soal Urusan Ranjang, Begini Katanya

Viral Bon Diduga Tagihan Kafe Raffi Ahmad Senilai Jutaan Rupiah, Benarkah Terlalu Mahal?

Setelah Muncul Petisi, Penampilan Amber Heard di Aquaman 2 Kini Disebut Dipangkas

Cewek Ini Ngeluh Kencan Pertama Hanya Diajak Pacar Makan ke Solaria, Akunnya Auto Diserbu Netizen

Dijuluki Sebagai Pemenang Trend Viral 'Gucci Model Challenge', Segini Harga Outfit Tasya Farasya, Totalnya Langsung Bikin Netizen Heboh!

Potret Sebelum dan Sesudah Nenek 75 Tahun Di Rias MUA, Hasilnya Bikin Tercengang!

Wajah Mayang Adik Vanessa Angel Jadi Sorotan Setelah Didandani MUA, Netizen: Ekspektasi Aku Ketinggian!

Suami Bermain Lidah di Kemaluan Istri, Ternyata Ini Hukumnya

Cewek Minta Putus, Cowok Tak Rela dan Minta Jatah untuk Terakhir Kali, Kondom Bocor Akhirnya Hamil

Viral Foto Jadul Tentara Belanda Renang di Manggarai saat Liburan Tahun 1946, Hal Ini Bikin Publik Salfok

Jakarta -

Cara wudhu yang benar sesuai sunnah menjadi perhatian utama bagi tiap muslim. Pasalnya, wudhu merupakan salah satu ibadah untuk mencapai sahnya salat yang dilakukan.

Pensyariatan wudhu telah dijelaskan dalam Al Quran maupun hadits yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan, mengetahui cara wudhu yang benar menurut Mazhab Syafi'i merupakan salah satu syarat sah tambahan dalam pelaksanaan salat.

"Hendaknya mengetahui tata cara wudhu. Sekiranya tidak tahu bagaimana cara berwudhu, maka tidak sah wudhunya," bunyi Mazhab Syafi'i dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi.

Untuk itu, detikEdu merangkum cara wudhu yang benar berdasarkan penjelasan dari Saiful Hadi El Sutha melalui tulisannya yang bertajuk Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah). Ada 10 tahapan caranya, apa saja?

10 Cara Wudhu yang Benar dan Doanya Sesuai Sunnah Menurut Islam

1. Niat wudhu

Pertama adalah membaca niat. Menurut Syafi'i, bacaan niat harus dibarengi dengan permulaan wudhu. Berikut bacaan niat wudhunya,

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu karena Allah".

2. Membasuh telapak tangan

Dilakukan sebanyak 3 kali hingga ke sela-sela jari, dan berdoa,

اللَّهُمَّ احْفَظْ يَدِيْ مِنْ مَعَاصِيْكَ كُلِّهَا

Arab latin: Allâhumma ihfadh yadi min ma'âshîka kullahâ

Artinya: "Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat."

3. Berkumur

Berkumur sebanyak 3 kali seraya membaca doa,

اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ اللَّهُمَّ اسْقِنِي مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأْسًا لَا أَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا

Arab latin: Allâhumma a'inni 'alâ dzikrika wa syukrika, Allâhumma asqini min haudli nabiyyika shallallâhu 'alaihi wa sallam ka'san lâ adzma'a ba'dahu Abadan

Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku (untuk selalu) mengingat dan bersyukur pada-Mu. Ya Allah beri aku minuman dari telaga Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu menyegarkan hingga aku tidak merasa haus selamanya."

4. Membersihkan lubang hidung

Mencuci lubang hidung sebanyak 3 kali dengan cara menghirup air ke dalam hidung untuk kemudian mengeluarkannya lagi. Pada saat menghirup air, hendaklah membaca doa berikut dalam hati,

اللَّهُمَّ أَرِحْنِي رَائِحَةَ الْجَنَّةِ اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنِيْ رَائِحَةَ نِعَمِكَ وَجَنَّاتِك

Arab latin: Allâhumma Arihni Raaihatal jannah. Allâhumma lâ tahrimni râihata ni'amika wa jannatika

Artinya: "Ya Allah (izinkan) aku mencium wewangian surga. Ya Allah, jangan halangi aku mencium wanginya nikmat-nikmatmu dan wanginya surga."

5. Membasuh muka

Cara wudhu yang benar selanjutnya adalah membasuh muka dilakukan mulai dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu. Dengan membaca doa:

اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ

Arab latin: Allâhumma bayyidl wajhi yauma tabyadldlu wujûhun wa taswaddu wujûh

Artinya: "Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah memutih dan menghitam."

6. Membasuh kedua tangan

Tata cara wudhu selanjutnya adalah membasuh kedua belah tangan hingga siku sebanyak 3 kali. Pada saat membasuh tangan kanan, hendaklah membaca doa berikut,

اللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِينِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيرًا

Arab latin: Allâhumma a'thinî kitâbi biyamîni, wa hâsibnî hisâban yasîran

Artinya: "Ya Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang ringan."

Kemudian saat membasuh tangan kiri, membaca doa,

اللَّهُمَّ لَا تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ وَلَا مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ

Arab latin: Allâhumma laa tu'thini bi syimaali, wa laa min waraa`i dzahri

Artinya: "Ya Allah, jangan kau berikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku, dan janganlah pula diberikan dari balik punggungku."

7. Mengusap kepala

Mengusap kepala sebanyak 3 kali. Pada saat mengusap kepala, hendaklah dibaca doa berikut ini,

اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَأَظِلَّنِيْ تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إلَّا ظِلُّك

Arab latin: llâhumma harrim sya'ri wa basyari 'ala an-nâri wa adzilni tahta 'arsyika yauma lâ dzilla illa dzilluka.

Artinya: "Ya Allah, halangi rambut dan kulitku dari sentuhan api neraka, dan naungi aku dengan naungan singgasana-Mu, pada hari ketika tak ada naungan selain naungan dari-Mu."

8. Mengusap telinga

Mengusap kedua telinga secara bersamaan sebanyak tiga kali disertai membaca doa,

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ

Arab latin: Allâhumma ij'alni minalladzîna yastami'ûnal qaula fayattabi'ûna ahsanahu.

Artinya :"Ya Allah, jadikanlah aku orang-orang yang mampu mendengar ucapan dan mampu mengikuti apa yang baik dari ucapan tersebut."

9. Mencuci kaki

Mencuci kedua kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak 3 kali. Pada saat mencuci hendaklah jari-jari kaki disela-selai dengan jari tangan.

Pada saat memncuci kaki kanan, disunnahkan membaca,

اللهم اجْعَلْهُ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا. اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ الْأَقْدَامُ

Arab latin: Allâhumma ij'alhu sa'yan masykûran wa dzamban maghfûran wa 'amalan mutaqabbalan. Allâhumma tsabbit qadami 'ala shirâthi yauma tazila fîhi al-aqdâm.

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai usaha yang disyukuri, sebagai penyebab terampuninya dosa dan sebagai amal yang diterima. Ya Allah, mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki yang tergelincir."

Kemudian untuk kaki sebelah kiri dan membaca,

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَنْزِلَ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ يَوْمَ تَنْزِلُ فِيْهِ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ

Arab latin: Allâhumma innî a'ûdzu bika an tanzila qadamî 'anish-shirâthi yauma tanzilu fîhi aqdâmul munâfiqîn

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari tergelincir saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki orang munafik yang tergelincir."

10. Doa setelah wudhu

Kemudian, cara wudhu yang benar tahapan akhir adalah membaca doa setelah wudhu. Sebagai penyempurna wudhu, hendaklah membaca doa berikut,

أَشْهَدُ أَنْ لآّاِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Arab latin: Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhû wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat tawwâbîna waj'alnii minal mutathahhirîna.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih)."

Mazhab Syafi'i menambahkan, menyegerakan basuhan seluruh anggota tubuh adalah bentuk dari sunnah berwudhu. Artinya, membasuh anggota tubuh sebelum bagian-bagian yang dikenakan air mengering.

Jadi, sudah siap terapkan cara wudhu yang benar seperti di atas?

Simak Video "2 Pria Geber Knalpot Bising dan Ugal-ugalan Saat Warga Salat Id di Cianjur"



(rah/row)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA