Temperamental artinya dalam Bahasa Indonesia

Temperamen adalah gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan.[1] Beberapa individu bertemperamen aktif, sedangkan yang lainnya tenang.[1] Deskripsi ini menunjukkan adanya variasi temperamen.[1]

Ilmuwan yang mempelajari temperamen berusaha mencari cara terbaik mengklasifikasikan temperamen.[1] Klasifikasi paling terkenal adalah klasifikasi oleh Alexander Chess dan Stella Thomas.[2] Mereka percaya bahwa ada tiga tipe atau jenis temperamen:[2]

  • Anak mudah biasanya memiliki mood positif, cepat membangun rutinitas, dan mudah beradaptasi dengan pengalaman baru.
  • Anak sulit cenderung bereaksi negatif, cenderung agresif, kurang kontrol diri, dan lamban dalam menerima pengalaman baru.
  • Anak lambat bersikap hangat biasanya beraktivitas lamban, agak negatif, menunjukkan kelambanan dalam beradaptasi, dan intensitas mood yang rendah.

Temperamen sulit atau temperamen yang merefleksikan kurangnya kontrol diri dapat membuat murid kena masalah.[1]

  • Empat temperamen
  • Lima temperamen
  • Perilaku manusia
  • Perilaku
  • Sifat (perilaku), dapat diubah
  • Watak, tidak dapat diubah
  • Kepribadian
  • Karakter
  • Sikap

  1. ^ a b c d e Santrock, J. W. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, hal. 160-161.
  2. ^ a b Chess, S.; Thomas, A. Temperamental Individuality from Childhood to Adolescence, Journal of Child Psychiatry 16, hal. 218-226.

 

Artikel bertopik psikologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Temperamen&oldid=13948035"

Mudah marah atau temperamental adalah kondisi di mana amarah Anda sering meningkat dengan cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika dibiarkan berlarut-larut. Berikut beberapa cara mengatasinya.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Seorang wanita yang sedang marah

Setiap orang memiliki temperamen yang berbeda. Ada yang sehari-harinya tenang dan mudah berdaptasi, ada yang mudah bersedih, dan ada pula yang mudah marah. Dalam psikologi, temperamen adalah gaya perilaku dan karakteristik seorang individu dalam merespons sesuatu. Temperamen seseorang biasanya sudah terlihat sejak bayi.Di Indonesia, seseorang yang punya temperamen mudah marah atau tersinggung sering kali disebut sebagai temperamental. Lebih lanjut lagi, mudah marah atau temperamental adalah kondisi di mana amarah seseorang sering meningkat dengan cepat. Jika dibiarkan terus menerus, maka hal ini dapat mengganggu mereka dalam bersosialisasi dan beraktivitas.

Bahaya sifat temperamental bagi kesehatan

Memiliki sifat temperamental dapat diibaratkan seperti menyimpan bom waktu. Kondisi emosional seseorang yang mudah dan terus-menerus marah, berpotensi mengundang berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.Berikut adalah beberapa bahaya kesehatan dari sifat temperamental yang perlu Anda ketahui.Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki sifat temperamental, memiliki risiko dua kali lebih besar terkena penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang jarang marah.Bahkan, risiko seseorang mengalami serangan jantung bisa naik sebanyak dua kali lipat pada dua jam setelah ledakan amarah.Guna menjaga kesehatan tubuh Anda, cobalah untuk mengenali dan mencari cara untuk meredakan emosi Anda sebelum meledak karena hal ini tidak baik jika terus-menerus terjadi.Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan mengingat pengalaman yang memicu amarah, seseorang yang sehat dapat mengalami enam jam penurunan tingkat antibodi immunoglobulin A. Antibodi ini merupakan garda terdepan pertahanan sel terhadap infeksi.Oleh karena itu, ketika sifat temperamental ini tidak diatasi dengan baik, Anda akan lebih berisiko terhadap berbagai penyakit.Bukan hanya merokok atau polusi, sifat temperamental juga dapat meningkatkan risiko masalah pada paru-paru Anda. Studi yang dilakukan pada sekitar 600 pria selama delapan tahun menunjukkan bahwa responden yang amarahnya berubah secara terus menerus, memiliki kapasitas paru-paru yang lebih buruk dan mengalami peningkatan risiko masalah pernapasan.Studi ini memercayai adanya peningkatan hormon stres pada saat seseorang merasa marah sehingga bisa menyebabkan peradangan pada saluran udara manusia.Selain itu, peningkatan hormon stres juga dapat memicu beragam penyakit lainnya, seperti perubahan metabolisme tubuh, insomnia, depresi, eksim, meningkatnya rasa cemas, sakit perut, atau bahkan stroke.  

Cara mengatasi sifat temperamental

Untuk menghindari beberapa risiko di atas, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan guna meredakan sifat temperamental Anda.Cara pertama mengatasi sifat temperamental adalah dengan mengetahui penyebabnya. Dengan begini, Anda akan lebih mudah berdamai dengan diri sendiri. Pasalnya, disadari atau tidak, mudah marah atau tersinggung pada hal kecil bisa disebabkan oleh masalah yang pernah Anda hadapi di masa lalu.Misalnya saja, kenangan masa kecil yang masih belum bisa Anda maafkan atau trauma. Amarah kerap menjadi topeng untuk menutupi rasa cemas, sedih, lemah, atau sakit hati.Selain itu, sebagian orang juga mengalami kesulitan untuk mengungkapkan emosinya selain marah. Bisa jadi karena mereka beranggapan bahwa rasa takut, malu, bersalah tidak membuatnya nampak kuat.Jika Anda termasuk ke dalam kategori ini, cobalah untuk kembali berhubungan dengan ragam perasaan dalam diri Anda. Salah satunya dengan melatih kecerdasan emosional.Jadi, ketika Anda mudah marah dan tersinggung, cobalah untuk menanyakan kepada diri Anda apa yang membuat Anda emosi, bahkan terhadap masalah kecil sekalipun.Mindfulness dapat membantu Anda untuk lebih mengendalikan respons terhadap hal yang dapat memicu amarah. Anda bisa mempraktikkannya dengan melakukan beberapa hal ketika marah.Misalnya, pergi ke ruang yang sepi dan duduk, lalu tutup mata Anda dan rasakan sensasi fisik ketika Anda marah, seperti detak jantung yang cepat atau rahang yang terkatup.Cobalah menenangkan diri Anda dengan menarik napas dalam-dalam, lalu hembus napas perlahan. Ulangi beberapa kali hingga amarah Anda mulai mereda.Tak hanya baik untuk kesehatan tubuh, olahraga juga dapat membantu Anda meningkatkan kontrol diri, termasuk amarah. Pasalnya, olahraga mengeluarkan hormon endorfin yang dapat membuat Anda merasa lebih baik dan memberikan efek menenangkan.Jadi, mulailah menyertakan olahraga ke dalam jadwal mingguan Anda. Olahraga juga bisa dilakukan secara sederhana di rumah dan dalam waktu singkat, misalnya 30 menit selama lima hari.Sifat temperamental atau mudah marah tidak boleh dibiarkan terlalu lama, agar tidak membahayakan kesehatan Anda. Ada baiknya Anda segera melakukan beberapa cara di atas untuk segera mengatasinya sebelum amarah meledak. Apabila Anda kesulitan untuk membendung kemarahan Anda, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan penanganan.

manajamen amarah

Healthlinehttps://www.healthline.com/health/short-temper

Diakses 28 Mei

Everydayhealthhttps://www.everydayhealth.com/news/ways-anger-ruining-your-health/

Diakses 28 Mei

Better healthhttps://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/anger-how-it-affects-people

Diakses 28 Mei

Helpguidehttps://www.helpguide.org/articles/relationships-communication/anger-management.htm

Diakses 28 Mei

Psychology today
https://www.psychologytoday.com/us/blog/mindful-anger/201407/7-things-you-need-learn-about-your-temper

Mayoclinichttps://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/anger-management/art-20045434

Diakses 28 Mei

Tantrum pada orang dewasa bisa terjadi kepada seseorang yang kurang pandai beradaptasi. Cari tahu cara mengatasinya dengan tepat di sini.

31 Mar 2022|Rieke Saraswati

Jika tak segera ditangani, kecanduan alkohol dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung dan hati. Untuk mengatasi kecanduan alkohol, Anda bisa mengikuti rehabilitasi, support group, terapi obat, bimbingan khusus, hingga mengubah asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh.

28 Okt 2020|Bayu Galih Permana

Mencari cara mengatasi frustasi bagi tiap orang yang mengalami kondisi ini tentu akan berbeda-beda. Pilihlah metode yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kesehatan mental Anda.

12 Feb 2020|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti