Terkait dengan hubungan antara rakyat dan penguasa ideologi tertutup memiliki ciri-ciri

Pengertian Ideologi ~ Seperti apa yang telah dijelaskan di artikel sebelumnya tentang pengertian ideologi tertutup, ideologi tertutup adalah ideologi yang sepenuhnya berlaku dan mutlak untuk setiap penganutnya. Makna yang terkandung dalam ideologi tertutup seharusnya tidak menjadi masalah karena sudah pasti dan tidak dapat diubah oleh siapapun kecuali pencetus ideologi tertutup itu sendiri. Siapapun dalam suatu negara dimana mereka menggunakan ideologi tertutup, harus patuh pada ideologi tertutup tersebut tanpa kecuali. Dalam prakteknya, ideologi tertutup memiliki karakteristik sebagai berikut: | Dosen PPKn

Terkait dengan hubungan antara rakyat dan penguasa ideologi tertutup memiliki ciri-ciri
6 Ciri-ciri / Karakteristik Ideologi Tertutup | www.dosen-ppkn.blogspot.com

1. Budaya yang Dipaksakan

Ideologi tertutup bukanlah budaya yang muncul dari masyarakat melainkan budaya yang muncul dari kelompok yang memiliki kekuasaan. Budaya yang hasilkan oleh kelompok atau kelompok yang berkuasa harus dipatuhi karena setiap anggota masyarakatnya terpaksa menerapkan dan menafsirkan ideologi ini dalam hidupnya. Berakibat negatif apa bila ideolgi tertutup ini dipaksakan kedalam masyarakat dengan kebudayaan sendiri yang berbeda dengan falsafah kehidupan yang terdapat pada ideologi tertutup tersebut.

2. Datang dari Pemerintah / Kelompok Masyarakat

Ideologi tertutup berasal dari pemerintah atau kelompok penguasa suatu wilayah. Hanya pemerintah atau kelompok penguasa yang bisa menentukan perubahan atau perkembangan ideologi itu sendiri. Penguasa bertindak sebagai pemegang kendali, dan masyakarakatlah yang dikendalikan. Ikut campur dalam pembahasan ideologi merupakan hal yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat. 

3. Kaku dan Otoriter

Kaku dan otoriter merupakan sifat menonjol dari ideologi tertutup. Semua warga negara harus tunduk pada peraturan negara yang mengacu pada ideologi tersebut. 

4. Keterbatasan Kebebasan

Kebebasan dalam ideologi tertutup sangat dibatasi dan bahkan ada yang dilarang. Apa yang dilakukan oleh masyarakat harus sesuai dengan ideologi yang dianut. Dalam sebuah ideologi tertutup, kebebasan masyarakat begitu terkendali sehingga tidak ada gejolak yang bisa memecah ideologi tertutup yang terjadi di wilayah tertentu. 

5. Keragaman Tidak di Biarkan Berkembang

Dalam sebuah ideologi tertutup, keragaman dan kemajuan tidak dibiarkan berkembang sesuai dengan zamannya. Istilah keragaman dan pluralitas tidak diketahui dalam ideologi ini. Ideologi tertutup mengasumsikan bahwa keragaman dan pluralitas dapat mengganggu stabilitas pemerintahan atau tatanan yang berlaku untuk wilayah tertentu.

6. Hasil Dari Pemikiran Penguasa

Ideologi tertutup berasal dari pemikiran kelompok atau kelas penguasa saat itu. Hanya kelompok atau kelas yang kuat yang memiliki hak untuk menentukan kebijakan agar menerapkan ideologi tertutup kepada rakyatnya. Masyarakat umum tidak diperkenankan menyumbangkan aspirasinya atau gagasannya untuk mengembangkan ideologi.

7. Memiliki Sistem yang Terpisah

Ideologi negara tertutup memiliki sistem pemerintahan tertutup. Masyarakat tidak diperbolehkan berpartisipasi dalam sistem pemerintahan atau mencari informasi mengenai pelaksanaan pemerintahan yang ada. Sekalipun bisa dilakukan, maka pemerintah akan memberikan kriteria khusus kepada orang-orang yang ingin mencari informasi dan berpartisipasi dalam pemerintahan. Akses sangat sulit didapat oleh orang awam jika tidak memiliki posisi atau dianggap penting oleh pemerintah.

8. Kuranganya Penegakkan Hak Asasi Manusia 

Sebuah negara yang menerapkan ideologi yang benar-benar tertutup, pemenuhan dan perlindungan hak asasi manusia ditegakkan dengan buruk. Menurut ideologi tertutup, hak asasi individu akan terpenuhi dengan sendiri jika individu tersebut tunduk dan patuh pada ideologi yang berlaku. 

9. Mencerminkan Cita-cita atau Filosofi kehidupan Suatu Kelompok

Karena ideologi tertutup berasal dari kelompok atau kelompok tertentu, cita-cita atau filosofi yang tercermin dalam ideologi adalah cita-cita para pemrakarsa ideologis bukan cita-cita seluruh masyarakat. Oleh karena itu, tidak jarang jika dalam menentukan polis tidak mewakili apa yang diinginkan masyarakat. Bagi kelompok atau kelompok yang memulai ideologi ini, mewujudkan cita-cita kelompok adalah hal yang utama.

10. Banding Sistem Hukum yang Keras

Sistem hukum yang berlaku dalam ideologi negara tertutup sangat keras dan tidak memandang siapa pun yang melanggarnya. Seorang pria yang dinyatakan bersalah harus diadili sesuai dengan kesalahannya. Seringkali, penerapan sistem hukum di negara atau wilayah tertutup bertentangan dengan sistem hukum internasional.

Itulah ke-10 Ciri-ciri Ideologi Tertutup, semoga apa yang dijelaskan di atas bisa diterima dengan mudah dan semoga juga bisa bermanfaat bagi yang membaca. Terima kasih..


Page 2

Terkait dengan hubungan antara rakyat dan penguasa ideologi tertutup memiliki ciri-ciri
Ilustrasi Pancasila. ©2016 Merdeka.com

JATIM | 7 November 2020 15:00 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam sebuah negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian ideologi tidak pernah usang dan ketinggalan zaman.

Secara sederhana, ideologi dapat diartikan sebagai nilai-nilai atau cita-cita luhur yang dipercayai oleh seseorang, kelompok, masyarakat, bangsa, dan negara dalam keseharian mereka. Dua hal tersebutlah yang diyakini mampu mewujudkan masa depan bersama yang bahagia dan sejahtera.

Awalnya ideologi diartikan sebagai kajian ilmiah terhadap ide (science of ideas). Di pihak lain, ideologi pada masa-masa awal merupakan teori ide-ide untuk pembangunan lembaga-lembaga kemasyarakat atau institutional reform. Yang perlu dipahami di sini adalah dua jenis ideologi, yakni ideologi terbuka dan ideologi tertutup.

Berikut ini adalah gambaran sederhana tentang perbedaan ideologi terbuka dan tertutup yang perlu diketahui.

2 dari 4 halaman

Mengutip A. Supriyanto dalam Edukasi: Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang, ideologi merupakan komitmen untuk melaksanakan suatu ajaran filsafat. Ideologi, yang secara harfiah berarti a system of ideas, akan mensistematisasikan seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini, dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan strategi, dengan tujuan menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi induknya. Dengan lain kata bahwa ideologi adalah petunjuk pelaksanaan bagi filsafat.

Secara umum, arti utama ideologi terdiri tiga pemahaman yaitu; pertama ideologi sebagai kesadaran palsu, kedua ideologi dalam arti netral dan ketiga ideologi dalam arti keyakinan yang tidak ilmiah. Franz Magnis-Suseno (1992: 230).

Arti pertama menjelaskan bahwa ideologi digunakan sebagai kesadaran palsu agar para masyarakat mengakui dan menyakini tentang keyakinan yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini bisa berlaku pada zaman Yunani Kuno diterapkan para filsof dan ilmuan sosial. Ideologi biasa dipahami tentang teori-teori yang tidak berorientasi pada kebenaran melainkan pada kepentingan pihak yang mempropagandakannya atau biasa disebut dengan melegalkan sistem kekuasaan yang dipegang seseorang.

Arti kedua menjelaskan bahwa ideologi memiliki arti netral. Hal ini dapat diartikan bahwa ideologi adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu. Disebut netral karena baik buruknya tergantung kepada isi ideologi tersebut.

Sedangkan arti ketiga menjelaskan bahwa ideologi sebagai keyakinan yang tidak ilmiah, bisanya digunakan dalam filsafat dan ilmu-ilmu sosial yang positivistik yakni segala macam pemikiran yang tidak dapat dibuktikan secara logis, matematis atau empiris.

3 dari 4 halaman

Mengutip Sutrisno dalam JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, ideologi secara umum dapat diartikan sebagai ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Menurut Franz dalam bukunya disebutkan bahwa ideologi tertutup memiliki arti bahwa ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.

Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia atau nilai-nilai lain.

Sedangkan ideologi terbuka merupakan penjabaran dari orientasi dasar. Adapun tujuan dan norma-norma sosial politik selalu berlandaskan dengan nilai dan prinsip moral yang ada dalam masyarakat.

Tujuan dan cita-cita pada ideologi tentu bisa terwujudkan dengan kesepakatan yang demokratis dari masyarakat. Hal ini tentu akan menjadikan ideologi terbuka bersifat iklusif dan tidak totaliter yang dapat melegitimasi kekuasaan kelompok orang. Ideologi terbuka tentu juga hanya dapat terlaksana manakala terwujudnya sistem yang demokratis.

4 dari 4 halaman

Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup dapat dilihat dari ciri khas keduanya dan bagaimana hubungan antara rakyat dengan penguasanya.

Dalam ideologi terbuka, yang menjadi ciri khasnya adalah nilai-nilai dan cita-cita yang ada digali dari kekayaan adat istiadat, budaya, dan religiusitas masyarakatnya. Ideologi terbuka juga cenderung dapat menerima terjadinya reformasi. Dalam hubungan antara rakyat dengan penguasanya, di ideologi terbuka penguasa bertanggungjawab pada masyarakat sebagai wakil rakyat yang dipercayakan kepentingan rakyat.

Contoh negara penganut ideologi terbuka adalah Indonesia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Sementara dalam ideologi tertutup, yang menjadi ciri khasnya adalah nilai-nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran perorangan atau kelompok yang berkuasa. Dalam hal ini, masyarakat harus berkorban demi nilai-nilai dan cita-cita tersebut.

Penganut ideologi tertutup juga cenderung menolak adanya reformasi dan tidak mentolelir pandangan dunia atau nilai-nilai lain. Dalam hubungan antara rakyat dengan penguasanya, masyarakat dengan tanpa kompromi taat pada ideologi yang ditetapkan oleh penguasanya, dan penguasa yang memimpin cenderung totaliter.

Contoh negara penganut ideologi tertutup adalah Korea Utara, China, dan Arab Saudi.

(mdk/edl)