Tidak ada satupun sesuatu yang mendahului keberadaan alloh swt karena hanya dia yang memiliki sifat

Jakarta -

Salah satu Asmaul Husna adalah Al Akhir yang artinya adalah Yang Maha Akhir. Asmaul Husna ini menunjukkan kekekalan Allah SWT saat makhluk lain yang fana menemui akhir.

"Dia Maha Kekal ketika semua makhluk hancur, Maha Kekal dengan kekekalanNya. Kekalnya Allah SWT berbeda dengan makhlukNya yang memiliki keterbatasan," tulis situs sumber belajar Jateng Pintar dilihat detikcom pada Rabu (22/9/2021).

Tiap makhluk Allah SWT diciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintahNya. Tidak heran jika sifat makhluk berbeda dengan penciptanya, termasuk dalam hal kekekalan.

Ayat dalam Al Quran yang menjelaskan salah satu asmaul husna adalah Al Akhir adalah QS AL Hadid ayat 3,

هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Arab latin: Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm Terjemah Arti: Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Artinya: "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."

Secara tabi'at dan zat pada seluruh makhluk ciptaan Allah SWT adalah fana (tidak kekal). Sifat kekal pada makhluk punya berbaga ketentuan yang wajib ditaati, berbeda dengan Allah SWT.

Perwujudan sikap para muslim terkait Al Akhir adalah menjadikan Allah Swt sebagai satu-satunya tujuan hidup. Seluruh permintaan dan kesusahan dalam hidup hanya ditujukan pada Allah SWT.

"Karena itu jadikanlah akhir kehidupan kita hanya kepadaNya. Karena sungguh akhir dari seluruh kehidupan kita adalah Rabb, seluruh jalan dan tujuan berujung pada haribaan Allah SWT," tulis Pintar Jateng.

Orang yang mengesakan Allah SWT selalu merasa membutuhkan Rabbnya, sehingga seluruh aksi dilakukan sesuai ketentuan Allah SWT. Hal ini dilakukan karena seorang muslim paham Allah SWT adalah pemilk kehendak, hati, dan niat yang terucap.

Gimana detikers, sudah paham arti Al Akhir salah satu Asmaul Husna? Semoga iman kamu makin meningkat setelah membaca tulisan ini ya.

(row/erd)

Jakarta -

Allah SWT memiliki 20 sifat wajib yang harus diketahui oleh seorang muslim. Sifat-sifat itu dikelompokkan menjadi 4 yakni: Sifat Nafsiyah, Sifat Salbiyah, Sifat Ma'ani dan sifat Sifat Ma'nawiyah. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini ada satu, yaitu wujud yang artinya, "ada".

Sementara sifat Salbiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat-sifat yang tidak sesuai, atau sifat yang tidak layak dengan kesempurnaan Dzat-Nya. Sifat Salbiyah ini ada lima, yaitu: qidâm, baqâ', mukhâlafatu lil hawâditsi, qiyâmuhu binafsihi, dan wahdâniyat. Ada pun sifat Ma'ani, yaitu sifat- sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma'ani ada tujuh yaitu: qudrat, irâdat, 'ilmu, hayât, sama', bashar, kalam. Terakhir yang termasuk sifat Ma'nawiyah, adalah kelaziman dari sifat ma'ani. Sifat ma'nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma'ani tentu ada sifat ma'nawiyah. Bila sifat ma'ani telah didefinisikan sebagai sifat yang ada pada sesuatu yang disifati yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya, maka sifat ma'nawiyah merupakan hukum tersebut. Artinya, sifat ma'nawiyah merupakan kondisi yang selalu menetapi sifat ma'ani. Sifat 'ilm misalnya, pasti dzat yang bersifat dengannya mempunyai kondisi berupa kaunuhu 'âliman (keberadannya sebagi Dzat yang berilmu). Dengan demikian itu, sifat ma'nawiyyah juga ada tujuh sebagaimana sifat ma'ani.

(lus/erd)

Ibu santi memiliki usaha makanan khas daerah, lalu mendapat pesanan sekitar 150 box nasi kuning dengan perkiraan menghabiskan biaya rp 3.000.000 denga … n rincian sebagai berikut: biaya bahan baku : rp 1.800.000 biaya upah : rp 500.000 biaya lain-lain : rp 700.000 jika ibu santi menginginkan laba sebesar 20% dari biaya produksi maka harga jual dari tiap box adalah

30. Perhatikan gambar berikut! Tulislah jawaban pada kolom yang telah disediakan! Sebutkan properti yang dipakai oleh para penari pada gambar tersebut … ! Sumber: selasar.com

Kerajinan seni pahat pada masa dinasti abbasiyah terlihat pada

Menurut saya, tawuran antar pelajar tidak saja terjadi karena karakter anak yang cenderung brutal. lebih dari itu, tawuran terjadi karena anak-anak me … ndapat teladan yang kurang baik dari para pemimpin bangsa yang sibuk saling berebut kekuasaan. jika mosi debat adalah "tawuran antar pelajar terjadi karena karakter anak-anak yang cenderung brutal". pendapat tersebut tepat disampaikan oleh ...

Millah menyerahkan sebuah laptop kepada nihlah dan memintanya untuk menjaga laptop tersebut dengan baik. pada hari yang sudah disepakati, millah menga … mbil laptop itu kembali. jenis akad sesuai ilustrasi tersebut adalah

Berapa standard nilai kalau mau masuk smp negri ? Kalau Dibawah rata rata Berapa? PLS JANGAN REPORT

Pada hakikatnya kebhinnekaan bangsa indonesia merupakan suatu realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya, sehingga dalam proses kebhinn … ekaan perlu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa demi terciptanya dinamisasidalam kehidupan masyarakat dan bangsa indonesia. salah satu contoh sikap yang mencerminkan komitmen terhadap hal tersebut adalah

Nggaweya tuladha ukara sing ana purwakanthi guru swara! (2 wae)

Panitia lomba lari akan membuat nomor punggung pelari dengan bilangan ribuan dari digit 1,2,3,4 dan 5 dengan digit yang berbeda. banyaknya nomor pungg … ung pelari kelipatan 5 adalah

Bahasa resmi di ASEAN adalah ....

tirto.id - Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik dimiliki Allah SWT. Dia memperkenalkan diri dengan Asmaul Husna kepada hamba-hambanya.

Nama-nama tersebut sekaligus juga menunjukkan sifat-sifat dan kekuasaan Allah SWT, sebagaimana tertera dalam surah Al-A'raf ayat 180:

“Dan Allah memiliki Asmaul Husna [nama-nama yang terbaik], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan," (Q.S. Al-A’raf: 180).

Para ulama kemudian mengumpulkan nama-nama Allah SWT dalam Alquran dan hadis, serta merangkumnya dalam 99 Asmaul Husna. Bagi seorang muslim, dianjurkan mempelajari, serta mengimani Asmaul Husna ini.

Dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Allah SWT memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menjaga dan menghafalkannya akan masuk surga," (H.R. Muslim).

Di antara 99 Asmaul Husna tersebut, terdapat dua nama mulia yang patut dipelajari dan diimani umat Islam, yaitu Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan) dan Al-Baqi (Yang Maha Kekal).

Arti Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan) dan Konsekuensi Keimanannya

Dalam Uraian "Indahnya Nama-nama Allah" yang diterbitkan Kemendikbud dijelaskan bahwa Al-Muqaddim artinya Yang Maha Mendahului. Maksudnya, Allah SWT Maha Mendahului dari segala apa pun yang Dia ciptakan.

Sebagai ilustrasi, jika kita melihat suatu kreasi tertentu, misalnya baju atau celana. Dua benda ini tak mungkin hadir begitu saja tanpa ada yang membuatnya.

Baju atau celana tentu saja dibuat oleh tukang jahit. Karena itulah, tukang jahit hadir lebih dahulu daripada kreasi buatannya: celana dan baju tadi.

Demikian juga Allah SWT, Dia Maha Mendahului dari segala makhluk ciptaan-Nya, manusia dan alam semesta di dunia.

Terdapat beberapa konsekuensi keimananan ketika mengetahui dan meyakini nama Allah SWT Al-Muqaddim, di antaranya adalah sebagai berikut:

    • Dalam berbuat kebaikan, hendaknya umat Islam berlomba-lomba melakukannya.
    • Mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk masa depan dan jangan mengerjakan perbuatan yang sia-sia, serta merugikan orang lain.
    • Seorang muslim hendaknya tidak menunda-nunda berbuat kebajikan.
    • Seorang muslim juga sebaiknya mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri sendiri.

Arti Al-Baqi (Yang Maha Kekal) dan Konsekuensi Keimanannya

Al-Baqi artinya Allah SWT adalah zat Yang Maha Kekal di semesta ini. Lantas, berkebalikan dengan Allah SWT, makhluk ciptaan-Nya bersifaf fana.

Sebagai misal, rumah akan ambruk, terjadi bencana alam, pohon-pohon akan tumbang, dan lain sebagainya.

Jika semesta ini akan hancur karena suatu hal atau terjadi kiamat, maka hanya Allah SWT Yang Maha Kekal atas segalanya. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah Al-Qasas ayat 88:

"Dan jangan [pula] engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan," (Al-Qasas [28]: 88).

Mengetahui bahwa Allah SWT Maha Kekal dan ciptaannya akan musnah suatu ketika, maka konsekuensi keimanan terhadap Al-Baqi sebagaimana dikutip dari buku Asmaul Husna (2020), Rina Ni'matin menuliskannya sebagai berikut:

    • Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
    • Memperbanyak ibadah selama di dunia.
    • Beribadah dan beraktivitas tepat pada waktunya.
    • Ikhlas dalam beramal saleh.
    • Tidak berputus asa dari rahmat Allah.
    • Melakukan hal-hal bermanfaat untuk masa depan.
    • Meninggalkan hal-hal yang sia-sia dan perbuatan yang tak mendatangkan faedah.

Baca juga:

  • Arti Asmaul Husna Al-Bashir dan Al-Khabir serta Makna Keimanannya
  • Manfaat Membaca 99 Asmaul Husna: Bisa Membuka Pintu Rezeki

Baca juga artikel terkait ASMAUL HUSNA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates