Tinggi rendahnya nada dalam lagu disebut a irama b nada c intonasi d ketukan

Gencil News – Berikut akan disajikan pertanyaan beserta kunci jawaban dan penjelasan soal UAS SBdp agar adik-adik kelas 4 SD bisa mempelajari untuk kemungkinan pertanyaan serupa yang keluar.  

Pertanyaan dan kunci jawaban pada soal UAS SBdp ini mengacu pada kurikulum 2013 yang dilansir dari kanal YouTube Satu Senenan, 28 November 2021. 

1. Pola irama lagu harus dinyanyikan sesuai dengan…lagu 

a. Irama 

b. Nada 

c. Tempo 

d. Birama 

Jawaban: C. Tempo 

2.Bunyi yang memiliki frekuensi beraturan disebut… 

a. Bunyi 

b. Nada 

c. Tempo 

d. Birama 

Jawaban: B. Nada 

Penjelasan: Bunyi adalah suara. Tempo adalah ukuran cepat lambatnya birama lagu, dan birama adalah bagian dari suatu baris melodi yang menunjukkan berapa ketukan dalam bagian tersebut. 

3. Pencipta lagu “Maju Tak Gentar” adalah… 

a. Ibu Sud 

b. Pak Kasur 

c. W.R Supratman 

d. C.

Jawaban: D. C. Simanjuntak 

4. Tanda birama lagu “Maju Tak Gentar” adalah… 

a. 1/4 

b. 2/4 

c. 3/4 

d. 4/4 

Jawaban: D. 4/4 

5. Berikut ini yang termasuk tempo cepat adalah… 

a. Presto 

b. Adagio 

c. Largo 

d. Moderato 

Jawaban: A. Presto 

Penjelasan: Adagio termasuk tempo lamban dan berekspresi, largo tempo lambat dan moderato tempo sedang. 

6. Ukuran tinggi rendahnya nada disebut dengan… 

a. Irama 

b. Ketukan 

c. Tempo 

d. Tangga nada/intonasi 

Jawaban: D. Tangga nada/intonasi 

Penjelasan: Irama adalah perulangan bunyi dalam lagu, ketukan adalah penyebutan panjang pendeknya nada. 

Baca juga   Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 SD Pembelajaran 1 Subtema 1

7. Dalam notasi angka, tanda istirahat ditandai dengan angka… 

a. 0 

b. 1 

c. 2 

d. 7 

Jawaban: A. 0 

8. Pada notasi angka, nada rendah ditandai dengan… 

a. Tanda titik diatasnya 

b. Tanda titik dibawahnya 

c. Tanda titik disampingnya 

d. Tanda garis diatasnya 

Jawaban: B. Tanda titik dibawahnya 

9. Tangga birama 4/4 artinya adalah… 

a. Setiap birama terdiri dari 2 ketukan, setiap ketukan nilainya 1/4 

b. Setiap birama terdiri dari 3 ketukan, setiap ketukan nilainya 1/4 

c. Setiap birama terdiri dari 4 ketukan, setiap ketukan nilainya 1/4 

d. Setiap birama terdiri dari 1/4 ketukan, setiap ketukan nilainya 1/4 

Jawaban: C. Setiap birama terdiri dari 4 ketukan, setiap ketukan nilainya 1/4 

10. Berikut ini yang bukan termasuk lagu wajib nasional adalah… 

Baca juga   Kunci Jawaban Tema 4 kelas 5 SD Halaman 73 dst

a. Garuda Pancasila 

b. Indonesia Raya 

c. Maju Tak Gentar 

d. Gundul-gundul Pacul 

Jawaban: D. Gundul-gundul Pacul 

Tinggi rendahnya nada dalam lagu disebut a irama b nada c intonasi d ketukan

Tinggi rendahnya nada dalam lagu disebut a irama b nada c intonasi d ketukan

Tinggi rendahnya nada dalam lagu disebut a irama b nada c intonasi d ketukan
Lihat Foto

freepik.com/brgfx

Ilustrasi tinggi rendah nada dan tanda tempo

KOMPAS.com - Musik merupakan ekspresi yang muncul dari jiwa manusia dalam bentuk karya seni.

Musik terbentuk darikumpulan nada yang tersusun harmonis sehingga menghasilkan keindahan menurut indera pendengaran.

Musik tentu memiliki unsur-unsur sehingga menjadi sebuahkarya yang enak didengar. Beberapa diantaranya adalah tinggi rendah nada dan tanda tempo. Berikut penjelasannya:

Tinggi rendah nada

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi dan getarannya.

Semakin cepat frekuensinya, akan semakin tinggi nadanya. Sebaliknya, semakin lambat frekuensinya akan semakin rendah nadanya.

Baca juga: Pengertian Garis Melodi dan Unsur Musik

Urutan tinggi rendah nada disebut nada. Nada artinya bunyi yang beraturan, terdiri dari nada tinggi dan nada rendah yang ditentukan oleh frekuensi bunyi.

Dalam not angka terdapat tujuh nada yang menyusun tangga nada dari rendah ke tinggi. Nada yang rendah menunjukkan suara semakin rendah.

Sedangkan nada yang tinggi menunjukka suara semakin tinggi. Pada umumnya, nada semkain ke kanan semakin tinggi.

Nada berbeda dengan suara gaduh, jika nada memiliki getaran yang bertauran sehingga menghasilkan jarah tertentu. Namunm suara gadug memiliki tinggi nada tang tidak tertentu karena getarannya tidak teratur.

Dua nada akan berbunnyi berbeda jika memiliki tinggi nada yang berbeda. Jarak kedua nada biasanya disebut interbal.

Baca juga: Sejarah Musik Jazz

Bagi Anda yang sedang menekuni pembelajaran musik maka perlu Anda ketahui bahwa musik terdiri dari berbagai unsur. Unsur tersebut di antaranya adalah harmoni, melodi, dan irama. Ketiga unsur ini saling memiliki kaitan antara satu sama lain. Ketiganya juga saling membangun sehingga dapat menghasilkan sebuah komposisi musik yang baik dan indah untuk didengar.

Penjelasan Singkat Melodi

Apabila dirunut secara bahasa yang dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, melodi memiliki makna saling membangun. Unsur musik yang saling membangun akan menghasilkan komposisi musik yang baik.

Di sisi lain ada pula yang menyebutkan melodi sebagai rangkaian dari deretan nada yang kemudian dibunyikan dengan irama tertentu. Melodi adalah nada-nada yang diatur dengan indah, pengaturannya menggunakan pola irama tertentu sehingga enak dan indah didengar.

Melodi terdiri dari rangkaian susunan nada yang memiliki pengaturan tinggi atau rendah, harga nada, dan pola nada sehingga membentuk kalimat lagu.

Melodi dan irama terlihat serupa, namun kedua memiliki perbedaan. Irama adalah suara yang berulang, sedangkan melodi sudah menggunakan nada. Dari nada ini kemudian diatur menjadi sebuah rangkaian yang berisi tinggi rendahnya nada, pergantian suara dari berbagai unsur suara, intonasi, dan durasi nada.

Dalam makna ringkas, melodi juga bisa diartikan sebagai rangkaian nada yang berirama yang menghasilkan pesan atau ungkapan sebuah ide dan gagasan.

Advertising

Advertising

Melodi adalah sebuah komponen yang memiliki beberapa unsur, di antaranya bunyi, notasi melodi, tangga nada, tangga nada kromatik dan interval. Berikut penjelasannya yang dilansir dari tambahpinter.com:

1. Bunyi

Salah satu unsur terpenting dalam melodi adalah bunyi. Adapun bunyi dihasilkan dari getaran yang merambat di udara hingga sampai di telinga kita.

Keberadaan asal sumber bunyi dalam musik bisa berasal dari segala jenis getaran. Mulai dari getaran suara manusia atau vocal, dan getaran yang dihasilkan dari instrumen musik baik instrumen melodis (alat musik bernada) atau instrumen ritmis (alat musik ritmik seperti perkusi, drum dan sebagainya).

Hal yang menjadi catatan bahwa bunyi dalam musik bukanlah sembarang bunyi, tetapi bunyi dalam musik adalah berbentuk nada atau ketukan.

2. Notasi Melodi

Setelah Anda mendapatkan nada, langkah berikutnya adalah melakukan penyusunan nada tersebut dalam bentuk notasi. Anda dapat mempelajari agar lebih mudah dalam proses membentuk komposisi dalam memainkan sebuah karya musik.

Notasi adalah pemaknaan sebagai lambang yang menggambarkan tinggi atau rendahnya sebuah nada dan dapat dituliskan dalam berbagai bentuk. Bentuk pertama dari notasi melodi adalah dalam bentuk solmisasi atau lebih tepatnya notasi John Curwen. Notasi ini pastinya sudah sering Anda dengar atau bahkan sering Anda praktekkan. Bentuknya adalah berupa penyebutan nada dengan do, re, mi, fa, sol, la, si, kembali lagi ke do’ tetapi beda oktaf.

Bentuk berikutnya adalah notasi huruf yang menggunakan label huruf dari a, b, c, d, e, f, g. Perlu dicatat bahwa nada do di sini sama dengan “c”. Jadi bila Anda mendapatkan notasi huruf dengan bentuk a, b, c, d, e, f, g seperti di atas maka bila dibaca menggunakan patokan notasi John Curwen menjadi la, si, do, re, mi, fa, sol.

Berikutnya juga ada notasi angka. Notasi ini akan lebih sering lagi Anda temui di buku-buku pelajaran atau di buku musik. Notasi ini dianggap salah satu metode paling mudah untuk mempelajari sebuah melodi atau komposisi. Notasi ini menggunakan angka dari 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Hanya saja notasi jenis ini memiliki kekurangan yaitu tidak bisa digunakan melebihi tiga oktaf. Tetapi notasi ini seringkali dapat membantu seorang pemula dalam mempelajari sebuah komposisi lagu.

Notasi musik lebih sering digunakan sebagai "notasi balok". Hal itu dikarenakan notasi ini menggunakan bentuk simbol berupa not balok. Notasi dituliskan dalam lima garis yang memiliki jarak tertentu yang disebut sebagai garis paranada. Di dalam garis paranada itulah ditempatkan not balok yang masing-masing memiliki nilai sesuai “bendera” yang menempel pada tiang not.

3. Tangga Nada Diatonis

Tangga nada juga terdiri atas susunan nada yang disusun dari ke atas dari nada rendah ke tinggi atau sebaliknya ke bawah dari nada tinggi ke rendah yang disusun secara alfabetis.

Tangga nada diatonis adalah sistem tangga nada yang masing-masing memiliki jarak satu atau setengah. Tangga nada diatonis terdiri dari dua yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.

4. Tangga Nada Kromatis

Tangga nada kromatis juga dikenal sebagai twelve tone scale yang memiliki 12 nada. Masing-masing dari nada memiliki jarak setengah tone atau semi tone. Tangga nada ini menggunakan simbol kres/kruis yang berbentuk seperti pagar (#) untuk menentukan jarak antar not yang naik setengah. Misalnya nada C bila naik setengah nada menjadi Cis dengan simbol C#.

Oleh karenanya dalam tangga nada kromatis yang berawal dari nada C maka didapatkan tangga nada sebagai berikut: C, Cis, D, Dis, E, F, Fis, G, Gis, A, Ais, B, C. Atau bisa dituliskan menjadi C – C# – D – D# – E – F – G – G# – A – A# – B – C.

5. Interval

Interval merupakan sarak antar nada satu dengan nada lainnya. Setiap interval memiliki nama yang dalam nama tersebut menggambarkan kuantitas dan kualitas. Dalam sebuah tangga nada Anda bisa mendapatkan tujuh buah interval diantaranya adalah sebagai berikut.

Dari nada C ke C disebut sebagai prime, dari C ke D disebut sekon, C ke E disebut terts, C ke F disebut kuart, C ke G adalah kuint, C ke A disebut sekt, C ke B disebut seprim dan C ke C’ (tinggi) disebut sebagai oktaf.

Demikian menjelaskan mengenai melodi yang merupakan bagi penting dari musik. Untuk mempelajari melodi perlu ketekunan, karena melodi adalah rangkaian yang menjaga agar musik memiliki irama yang khas.