Tokoh dalam karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama disebut tokoh

17 Maret 2020 03:04

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Jawaban terverifikasi

Mahasiswa/Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta

15 Januari 2022 13:34

Hai, Muhammad F. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya ☺️ Tokoh utama dalam karya sastra sering disebut tokoh protagonis. Mari kita simak penbahasan berikut ini ya. Cerita fiksi merupakan sebuah karangan yang berasal dari ide atau gagasan yang berisi kisah-kisah yang tidak sebenarnya (khayalan atau fiktif). Cerita fiksi bersifat rekaan dan merupakan hasil imajinasi penulisnya. Salah satu unsur instrinsik cerita fiksi ialah tokoh. Tokoh merupakan pelaku yang berperan dalam cerita. Penokohan atau perwatakan merupakan pengenalan watak/karakter dari tiap-tiap pelaku yang akan memudahkan pembaca dalam memahami isi cerita. Jenis-jenis tokoh cerita fiksi sebagai berikut. a. Antagonis ialah tokoh yang menjadi penentang dalam cerita. Tokoh antagonis memiliki karakter yang negatif dan biasanya menyebabkan konflik dalam cerita. b. Protagonis ialah tokoh utama yang mendukung keseluruhan cerita. Tokoh protagonis biasanya memiliki karakter yang positif. c. Tritagonis ialah tokoh netral yang menjadi penengah antara tokoh antagonis dan protagonis. Dengan demikian, tokoh utama dalam karya sastra sering disebut tokoh protagonis. Semoga membantu ☺️

17 Maret 2020 03:57

Tokoh Protagonis

17 Maret 2020 04:48

tokoh protagonis dan antagonis

17 Maret 2020 04:54

Protagonis dan antagonis

17 Maret 2020 06:08

protagonis

17 Maret 2020 07:25

protagonis

Terdapat empat jenis tokoh yang terdapat dalam cerita berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita, yakni tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh tritagonis, dan tokoh pembantu. Tokoh yang menjadi penentang tokoh utama dinamakan tokoh antagonis. Tokoh antagonis juga merupakan tokoh yang menyebabkan konflik. Dalam cerita, terdapat satu atau lebih figur tokoh antagonis yang dibantu tokoh lainnya. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Melanie

Liputan6.com, Jakarta Antagonis adalah bagian dari penokohan dalam unsur intrinsik karya sastra. Apa arti antagonis itu? Memahami arti antagonis adalah tokoh dengan watak buruk yang suka menentang pemeran utama [protagonis].

“Arti antagonis adalah orang yang suka menentang seperti melawan dan sebagainya. Dalam ilmu Sastra, arti antagonis adalah penentang dari tokoh utama [protagonis] atau tokoh lawannya,” dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI].

Ada tiga fungsi tokoh antagonis yang perlu diketahui. Dalam buku berjudul Trichoderma: Si Agen Antagonis [2017] oleh Rina Sriwati, tokoh antagonis adalah memiliki fungsi membuat jalan cerita menarik, menciptakan alur dan emosi, serta sumber konflik.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tokoh antagonis dan fungsi tokoh antagonis dalam cerita, Jumat [25/3/2022].

Industri hiburan Korea Selatan berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Korean Wave terus menjamur ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu pengaruh penting dari Korean Wave adalah melalui Drama Korea atau yang lebih dikenal dengan Drakor.

Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Priscilla

Memahami arti antagonis adalah tokoh yang memiliki watak buruk. KBBI menjelaskan arti antagonis adalah orang yang suka menentang seperti melawan dan sebagainya.

Dalam ilmu Sastra, arti antagonis adalah penentang dari tokoh utama [protagonis] atau tokoh lawannya. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, arti antagonis adalah berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua kata, yakni “anti” artinya melawan dan “agonis” artinya aktor.

Sosok sesuai arti antagonis adalah memiliki peran sebagai musuh, penjahat, petarung, pendendam, pembohong, sombong, tidak bersahabat, suka pamer, pembuat masalah, dan masih banyak lagi lainnya.

Karakteristik sesuai arti antagonis adalah memiliki peran membuat masalah dan tokoh protagonis yang memiliki peran menyelesaikannya. Ciri khas antagonis adalah pintar memutar balikkan fakta.Banyak penonton, pembaca, dan pendengar yang pasti membenci kehadiran tokoh antagonis.

Padahal tanpa antagonis, cerita tak akan hidup dan semenarik jika ada sosoknya. Itulah arti tokoh antagonis yang ada di dalam karya sastra seperti drama, novel, cerpen, film, serial, komik, dan lain sebagainya.

Ilustrasi Membaca Cerita Fiksi Credit: unsplash.com/Thought

Apa saja yang menjadi fungsi sesuai arti antagonis adalah tokoh yang berwatak buruk? Dalam buku berjudul Trichoderma: Si Agen Antagonis [2017] oleh Rina Sriwati, ada tiga fungsi tokoh antagonis yang perlu diketahui.

1. Membuat Jalan Cerita Semakin Menarik

Fungsi tokoh antagonis adalah kunci utama yang membuat jalan cerita menjadi semakin menarik untuk diikuti. Tokoh antagonis adalah mempunyai fungsi untuk membuat jalannya cerita semakin menarik sehingga cerita tidak terkesan monoton.

2. Menciptakan Alur dan Emosi Penonton

Fungsi tokoh antagonis adalah mampu menciptakan atau membawa alur dan emosi para penonton, pendengar, hingga pembaca. Fungsi tokoh antagonis adalah dapat membawa alur emosi penonton atau pembaca sehingga lebih emosional. Tanpa adanya tokoh antagonis, cerita tokoh protagonis akan terlihat terlalu over power.

3. Pemicu atau Sumber Konflik

Fungsi tokoh antagonis adalah menjadi pemicu atau sumber adanya sebuah konflik. Konflik dalam sebuah cerita akan membuat alurnya menjadi lebih menarik dan ini diciptakan oleh sosok antagonis. Oleh karena itu, kehadiran tokoh antagonis adalah dapat berperan sebagai pemicu konflik.

Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Eliable

Tokoh atau penokohan atau watak yang menjadi cikal bakal adanya sosok antagonis adalah bagian dari unsur intrinsik sebuah karya sastra. Ini penjelasan tentang unsur intrinsik lainnya yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Tema

Unsur intrinsik yang wajib ada yang pertama adalah tema. Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah cerita drama.  Jika sebuah drama tak memiliki tema yang jelas, pementasan drama tidak akan berjalan dengan lancar, para pemain pun akan kesulitan memerankan karakter yang diminta. 

Tema juga berfungsi untuk membantu para penonton memahami dan menangkap maksud dan tujuan pementasan tersebut. Tema yang jelas juga dapat menentukan sasaran penonton yang ingin dituju. Misalnya, tema percintaan, yang lebih banyak ditonton kalangan remaja hingga dewasa. 

2. Alur

Unsur intrinsik selanjutnya adalah alur. Alur adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama, sejak narasi awal hingga akhir drama. Alur inilah yang nantinya berperan menciptakan permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian permasalahan. Adanya alur dalam drama akan membuat drama menjadi lebih menarik.

3. Tokoh

Tokoh atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran. Agar pementasan drama lebih menarik, tokoh harus memiliki watak yang menonjol. Dengan adanya unsur intrinsik satu ini, penonton akan lebih mudah memahami dan menghayati drama yang dipentaskan.

4. Watak

Unsur intrinsik selanjutnya adalah watak. Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Dalam drama ada beberapa watak yang biasanya selalu muncul, yakni protagonis dan antagonis.

Watak protagonis adalah watak [karakter] baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya: penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak [perilaku] jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya: sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya

5. Latar

Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Latar menjadi salah satu unsur intrinsik yang juga tak boleh dilewatkan dalam sebuah pementasan drama. 

Pada umumnya, latar akan disesuaikan dengan kondisi suasana saat cerita berlangsung. Sehingga penonton lebih bisa memahami kapan, di mana, serta suasana dalam drama. Selain latar yang tak boleh dilewatkan, dekorasi panggung juga bisa dibuat sedemikian mirip dengan setiap adegan. Berbagai jenis properti dapat mendukung pementasan lebih hidup dan mengesankan. 

6. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Biasanya, amanat atau pesan ini disampaikan tersirat ataupun tersurat dalam dialog tokoh utama. 

KOMPAS.com - Setiap cerita pasti memiliki unsur tokoh di dalamnya. Tokoh tidak hanya sebatas peran yang dimainkan manusia.

Dalam cerita, tokoh dapat berupa hewan, benda, atau karaketer apapun yang mewakili jalannya sebuah cerita.

Tokoh dapat berupa kata ganti penunjuk orang, seperti aku, kamu, dia, mereka, dan sebagainya. Penggunaan kata ganti semacam ini memperjelas sudut pandang penceritaan.

Menurut Andi Wicaksono dalam Pengkajian Prosa Fiksi [2017], tokoh adalah pelaku cerita, sedangkan penokohan adalah sifat yang dilekatkan pada diri tokoh, penggambaran, atau pelukisan mengenai tokoh cerita.

Sementara, Burhan Nurgiyatoro dalam Teori Pengkajian Fiksi [1998] berpendapat, tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan pada pembaca.

Jika dilihat dari fungsi penampilan, tokoh dibedakan ke dalam protagonis, antagonis, dan tirtagonis.

Baca juga: Watak Tokoh pada Drama Kisah Pemulung dan Penjual Bakso, Jawaban Soal TVRI SD 4-6, 4 Juni 2020

Protagonis merupakan tokoh yang menampilkan sesuatu sesuai pandangan dan harapan pembaca. Menggambarkan watak yang baik dan positif. Tokoh protagonis dapat menyita empati dan perhatian pembaca.

Lawan dari protagonis. Antagonis menjadi salah satu tokoh yang menimbulkan konflik dalam cerita. Ia merupakan penggambaran watak yang buruk dan negatif. Biasanya dibeci pembaca. Namun dalam beberapa cerita, pengarang juga memberikan porsi cukup banyak pada tokoh antagonis sehingga menyita perhatian pembaca.

Tritagonis disebut juga karakter ketiga atau penengah. Menggambarkan watak yang bijak. Berfungsi sebagai pendamai atau jembatan atas penyelesaian konflik. Biasanya muncul sebagai tokoh yang menyelesaikan permasalahan dalam sebuah cerita.

Figuran merupakan tokoh atau peran yang kurang berarti dalam penceritaan. Figuran disebut juga peran pembantu. Berbeda dari penggolongan tiga tokoh sebelumnya, figuran digolongkan ke dalam jenis tokoh berdasarkan tingkat pentingnya peran.

Baca juga: Seni Teater: Pengertian, Sejarah, Unsur dan Jenisnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA