Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara
Lihat Foto

pixabay.com

Salju dan danau yang membeku


KOMPAS.com – Membeku adalah peristiwa perubahan wujud zat dari fasa cair ke fasa padat. Apa saja contoh peristiwa membeku? Berikut adalah peristiwa sehari-hari apa sajakah yang menunjukkan terjadinya peristiwa membeku!

Pembuatan es

Membuat es batu adalah contoh peristiwa paling sederhana yang menunjukkan terjadinya pembekuan. Air adalah zat yang memiliki wujud cair dalam suhu ruang.

Ketika dimasukkan ke dalam lemari es dan dibiarkan beberapa lama, air kemudian akan membeku dan membentuk es batu.

Pembentukan salju

Contoh peristiwa membeku dalam kehidupan sehari-hari lainnya adalah pembentukan salju. Dilansir dari Sciencing, ketika suhu atmosfer cukup dingin, tetesan air dalam awan akan membeku menjadi es dan kristal salju.

Biasanya, air dalam awan akan membentuk salju pada suhu di bawah 0 °C. Suhu atmosfer yang berbeda akan membentuk kristal salju dengan bentuk berbeda pula.

Baca juga: Contoh Peristiwa Mencair dalam Kehidupan Sehari-hari

Minyak goreng yang membeku

Contoh pembekuan dalam kehidupan sehari-hari selanjutnya adalah minyak goreng yang membeku. Pada suhu di bawah 24 °C, biasanya minyak goreng akan membeku. Namun, minyak akan kembali mencair jika diberikan sedikit panas.

Pembekuan darah

Ketika tubuh manusia dan hewan terluka, darah dalam bentuk cair akan keluar dari luka. Tubuh kemudian secara otomatis melakukan mekanisme pembekuan darah.

Dilansir dari Lumen Learning, pembekuan darah adalah proses pembentukan sumbat dari penggumpalan darah untuk menghentikan luka dan mengobarinya. Darah yang awalnya cair, digumpalkan sehingga menjadi padat dan dapat menutup luka pada tubuh.

Arena seluncur es

Arena seluncur es atau ice skating adalah contoh selanjutnya dari peristiwa membeku. Arena seluncur es dibuat dari air yang cair dan kemudian dibekukan menjadi es yang padat. Arena tersebut kemudian dijaga suhunya agar es tidak mencair.

Pembekuan lilin

Pembekuan lilin adalah contoh peristiwa membeku dalam kehidupan sehari-hari. Ketika dibakar sumbunya, lilin akan meleleh menjadi cair. Namun, setelah api dimatikan lilin akan kembali membeku.

Baca juga: Kenapa Pria Tidak Bisa Membedakan Warna Lipstik?

Pembuatan lipstik juga merupakan contoh dari peristiwa pembekuan. Lipstik dibuat dengan memanaskan lilin lebah (beeswax) dan bahan lainnya, membentuk cairan lipstik. Cairan lipstik kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mendingin.

Lilin lebah memiliki titik beku yang sekitar 2 hingga 3 °C. Hal tersebut membuat cairan lilin yang mendingin kemudian membeku dan berubah menjadi lipstik padat yang siap digunakan.

Benda-benda yang membeku pada suhu dingin

Di negara dengan suhu yang sangat rendah, benda yang membeku menjadi hal yang wajar. Misalnya, tetesan embun yang membeku, air dalam gelas yang membeku, danau yang membeku, hingga uap air di udara yang menempel pada benda dan membeku.

Pembentukan batuan dari magma

Batuan yang ada di bumi dibuat dari magma yang membeku. Dalam siklus batuan, magma yang cair dan panas akan keluar ke permukaan bumi dan mengalami pendinginan. Pendinginan membuat magma membeku dan berubah menjadi batuan yang padat.

Baca juga: Siklus Batuan: Pengertian dan Tahapannya

Pembekuan kriogenik

Contoh selanjutnya dari peristiwa membeku adalah pembekuan kriogenik. Pembekuan kriogenik memang tidak sering terjadi, namun terus diteliti oleh para ilmuan. Pembekuan kriogenik dapat membekukan sel sperma, sel telur, embrio, hingga tubuh manusia.

Dilansir dari Science Focus, tubuh akan dibekukan pada suhu sekitar -130 °C dalam sistem yang dapat melindungi jaringan. Lalu, tubuh bisa dibangunkan kembali dalam kondisi semula setelah membeku selama bertahun-tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara

Di artikel kelas VIII kali ini kita akan membahas tentang tekanan gas dalam ruang tertutup serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

---

Kegiatan outdoor apa yang kamu suka? Bungee jumping? Flying fox? Arung jeram? Hiking? Permainan seperti bungee jumping dan flying fox bakal membuat kamu meluncur dan merasa seakan-akan kamu sedang terbang di udara. Selain bungee jumping dan flying fox, masih ada lagi lho permainan lain yang membuatmu ‘terbang’ di udara. Salah satunya adalah balon udara. Berbeda dengan bungee jumping dan flying fox, balon udara ini nggak akan bikin jantungmu copot Squad. Saat berada di atas balon udara yang sedang terbang ribuan kaki di udara, kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa di sekitarnya.

Di beberapa negara seperti Turki, Austria, dan bahkan Indonesia memiliki tempat wisata dan festival balon udara. Beberapa di antaranya ada di Ciwidey Bandung, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dan di Nglegok Blitar. Nggak usah jauh-jauh ke luar negeri kan sekarang kalau mau mencoba wisata balon udara.

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara

Tempat wisata balon udara di Cappadocia, Turki. (sumber: jalan2liburan.com)

Nah, kamu tau nggak sih kenapa balon udara sebesar itu bisa terbang? Pada artikel penerapan gas dalam ruang terbuka kita telah membahas tentang hubungan tekanan udara dengan ketinggian, di artikel kali ini kita akan membahas tentang hubungan tekanan udara dengan volume. Hal itu ada kaitannya sama balon udara tadi. Sekarang, kita langsung cus ke materinya!

Jadi, selain dengan ketinggian, tekanan gas atau tekanan udara juga memiliki hubungan dengan volume. Kalau hubungan antara volume dan tekanan udara, penemunya adalah Robert Boyle.

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara

Hukum yang dinamakan hukum Boyle tersebut persamaannya adalahh

PV = konstan

Atau

P1V1 = P2V2

Di mana:

P1 = tekanan udara awal

V1= volume udara awal

P2= tekanan udara akhir

V2= volume udara akhir

Kamu pasti masih bingung dan membayangkan ‘seperti apa ya tekanan udara dalam ruang tertutup di kehidupan sehari-hari’? Nah, berikut ini ada beberapa fenomena tekanan udara dalam ruang tertutup yang bisa kita temui. Simak ya.

  1. Contoh pertama adalah balon udara. Menjawab pertanyaan di atas tadi ‘kenapa balon udara bisa terbang?’. Jadi, balon udara bisa terbang atau mengangkasa karena tekanan udaranya diturunkan. Bagaimana cara menurunkan tekanan udaranya? Yaitu dengan cara memanaskan balon udara. Setelah dipanaskan, volume balon udara akan meningkat sementara tekanan udaranya menurun. Setelah itu, baru balon udara bisa terbang.
  2. Sementara itu prinsip tekanan udara dan volume juga ada pada makhluk hidup yaitu pada sistem pernapasan manusia. Konsep tekanan dan volume bisa kita lihat pada proses menarik napas (inspirasi) dan proses mengeluarkan napas (ekspirasi).

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara

Saat inspirasi, rongga dada harus membesar supaya volume paru-paru membesar. Saat volume paru-paru membesar, tekanan paru-paru mengecil. Akibatnya, udara dapat mengalir masuk dan kita bisa bernapas. Kebalikan dengan inspirasi, saat ekspirasi volume paru-paru harus mengecil. Setelah volume paru-paru mengecil, tekanan paru-paru membesar. Karena itulah napas yang kita tarik tadi bisa kita keluarkan Squad.

Setelah membahas tekanan udara pada ruang tertutup dan contoh fenomenanya, sekarang kita akan membahas alat-alat apa saja yang digunakan untuk mengukur tekanan udara pada ruang tertutup. Ada apa aja ya?

1. Manometer Raksa Terbuka

Manometer raksa ini berbentuk huruf U yang kedua ujungnya terbuka. Salah satu ujung tabung selalu dihubungkan dengan udara luar supaya tekanannya sama dengan tekanan atmosfer. Sementara ujung yang lain dihubungkan dengan ruangan yang akan diukur tekanannya.

Besarnya tekanan gas dapat dihitung dengan rumus:

Pgas = P0 ± h

 Di mana:

Pgas = tekanan udara yang diukur (mmHg atau cmHg)

P0 = tekanan udara atmosfer (mmHg atau cmHg)

h = perbedaaan ketinggian raksa setelah gas masuk (mm atau cm)

(+) apabila tinggi kolom udara lebih tinggi daripada kolom tabung

(-) apabila tinggi kolom udara lebih rendah daripada kolom tabung

2. Manometer Raksa Tertutup

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara

Prinsip kerja pada manometer raksa tertutup sama dengan manometer raksa terbuka, Squad. Tapi, salah satu ujung dari tabungnya ditutup. Secara matematis dapat ditulis dengan:

Pgas = h

di mana:

Pgas = tekanan udara yang diukur (mmHg atau cmHg)

h = perbedaaan ketinggian raksa setelah gas masuk (mm atau cm)

3. Manometer Bourdon

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara

Kalau manometer yang satu ini terbuat dari logam dan digunakan untuk mengukur tekanan udara (berupa uap) yang sangat tinggi. Misalnya seperti uap pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Selain untuk PLTU, alat ini juga digunakan untuk memeriksa tekanan udara dalam ban oleh para penambal ban. Untuk membaca manometer bourdon tidak perlu pakai rumus seperti yang lain ya Squad. Karena jarum yang ada manometer sudah menunjuk ke angka tekanan udara dari uap tersebut.

Setelah baca artikel di atas, apakah kamu sudah paham tentang tekanan gas dalam ruang tertutup berikut dengan penerapan serta rumus-rumusnya? Kalau kamu masih punya pertanyaan tentang materi tersebut atau mau konsultasi PR kamu, yuk tanya langsung di ruanglesonline! Guru di ruanglesonline akan membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaanmu.

Tuliskan beberapa contoh dalam keseharian yang memanfaatkan sifat tekanan udara