Tuliskan semua tahapan yang terjadi pada sintesis protein transkripsi dan translasi

Jenis Tanaman apotek hidup / tanaman obat keluarga berdasar kan bagian batang, bunga, buah, daun akar, biji​

Dextroscolosis vertebra thorakolumbals

Hiperkifosis vertebra thoralcal yg arti nya

hiperlordosis vertebra cervical arti nya​

Jelaskan gametogenesis yang terjadi pada laptop Si hewan​

Tolongin yaaa:( kakak yg baik hatiii​

Bagaimana pengaruh jarak dan arah sumber bunyi terhadap kemampuan pendengaranmanusia​

tolongin yah kakakPAT selesai giliran skrng dikeroyok remidi:)​Jan ngambil poin doang yh.

Buatlah gambar pembentukan bayangan pada cermin cekung jika benda terletak di:1. Antara F-O (ruang 1)2. Antara P-F (ruang 2)3. Dibelakang P4. Di titik … F5. Di titik PTentukan juga sifat bayangannya.tolong dong kak/bang.....​

Pengetahuan apa yang harus dimiliki remaja putri dalam menjaga kebersihan diri saat menstruasi?​

Banyak zat dibutuhkan tubuh agar tetap sehat, salah satunya adalah protein. Protein, atau dalam bahasa Yunani disebut protos (yang paling utama) sendiri merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain (rantai asam animo) dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan adakalanya sulfur serta fosfor. Perannya? sebagai pondasi suatu bangunan yang bernama tubuh manusia. Karenanya keberadaannya pun menjadi sangat penting. Tapi tentu saja, protein tidak datang begitu saja. Ini perlu dibentuk, dan pembentukan atau sintesis protein berlangsung dengan melibatkan banyak “pihak”, termasuk DNA dan RNA.

Nah, sebelum kita mengenal lebih jauh mengenai kedua hal tersebut (DNA dan RNA), ada baiknya jika kita mengenal arti dari sintesis protein terlebih dahulu.

Sintesis protein sejatinya merupakan proses untuk mengubah asam amino yang terdapat dalam linear menjadi protein dalam tubuh. Disini, peran DNA dan RNA menjadi penting karena memiliki keterlibatan dalam proses. Molekul DNA adalah sumber pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam amino yang menyusun protein – tidak terlibat secara langsung dalam proses. Sementara molekul RNA adalah hasil transkripsi dari molekul DNA pada suatu sel. Molekul RNA inilah yang kemudian ditranslasi menjadi asam amino sebagai penyusun protein.

Ada tiga aspek penting dalam mekasnisme sintesis protein, yakni lokasi berlangsungnya sintesis protein pada sel; mekanisme berpindahnya Informasi atau hasil transformasi dari DNA ke tempat terjadinya sintesis protein; dan mekanisme asam amino penyusun protein pada suatu sel berpisah membentuk protein-protein yang spesifik.

Sintesis protein berlangsung di dalam ribosom, salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel (juga nukleus) dengan menghasilkan protein yang non-spesifik atau sesuai dari mRNA yang di translasi. Ribosom sendiri memiliki diameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP).

Proses Pembuatan Protein

Pada dasarnya, sel menggunakan informasi genetik (gen) yang terdapat di DNA untuk membuat protein, proses pembuatan protein atau sintesis protein ini dibagi menjadi tiga langkah, yaitu transkripsi, translasi dan pelipatan protein.

1. Transkripsi

Transkripsi merupakan proses pembentukan RNA dari salah satu pita cetakan DNA (DNA sense). Pada tahap ini, akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA.

Tahap ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan diawali proses pembukaan rantai ganda yang dimiliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Pada tahap ini, ada rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain yang berasal dari pasangan DNA dinamakan rantai anti sense.

Tahap transkripsi sendiri dibagi menjadi 3: tahap inisiasi, elongasi dan terminasi.

Inisiasi
RNA polimerase terikat pada untaian DNA, yang disebut promoter, yang ditemukan didekat awal dari suatu gen. Setiap gen mempunyai promoternya tersendiri. Setelah terikat, RNA polimerase memisahkan untaian ganda DNA, menyediakan template atau cetakan untaian tunggal yang siap untuk ditranskripsi.

Elongasi
Satu untaian DNA, untaian cetakan, bertindak sebagai cetakan untuk digunakan oleh enzim RNA polimerase. Sambil ‘membaca’ cetakan ini, RNA polimerase membentuk molekul RNA keluar dari nukleotida, membuat sebuah rantai yang tumbuh dari 5′ ke 3′. RNA transkripsi membawa informasi yang sama dari untaian DNA non-template (coding).

Terminasi
Urutan ini memberikan sinyal bahwa transkripsi RNA telah selesai. Setelah ditranskripsi, RNA polimerase melepaskan hasil transkripsi RNA.

2. Translasi

Translasi merupakan proses urutan nukleotida dalam mRNA yang diterjemahkan ke dalam urutan asam amino dari rantai polipeptida. Selama proses ini, sel ‘membaca’ informasi pada messenger RNA (mRNA) dan menggunakannya untuk membuat sebuah protein.

Ada setidaknya 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk dapat membentuk protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Pada sebuah mRNA, instruksi untuk membuat polipeptida adalah RNA nukleotida (Adenine, Uracil, Cytosine, Guanine) yang dibaca dalam kelompok tiga nukleotida, kelompok tiga ini disebut kodon. Selanjutnya, beberapa dari asam amino tersebut akan menghasilkan rantai polipeptida yang spesifik dan nantinya akan membentuk protein yang spesifik pula.

Proses translasi sendiri terbagi atas 3 tahap:

Tahap awal atau inisiasi
Pada tahap ini ribosom merakit di sekitar mRNA untuk dibaca dan tRNA pertama yang membawa asam amino metionin (yang cocok dengan start kodon, AUG). Bagian ini diperlukan agar tahap translasi bisa dimulai.

Elongasi atau Memperpanjang Rantai
Ini adalah tahap di mana rantai asam amino diperpanjang. Disini mRNA dibaca satu kodon sekali, dan asam amino yang sesuai dengan kodon ditambahkan ke rantai protein. Selama elongasi, tRNA bergerak melewati situs A, P, dan E dari ribosom. Proses ini diulang terus-menerus saat kodon baru dibaca dan asam amino baru ditambahkan ke rantai.

Terminasi
Ini adalah tahap dimana rantai polipeptida dilepaskan. Proses ini dimulai ketika stop kodon (UAG, UAA atau UGA) memasuki ribosom, membuat rantai polipeptida terpisah dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom.

3. Pelipatan Protein

Rantai polipeptida yang baru disintesis tidak berfungsi sampai mengalami modifikasi struktur tertentu seperti penambahan karbohidrat ekor (glikosilasi), lipid, kelompok prostetik, dll., Agar menjadi fungsional, dilakukan dengan modifikasi pasca-translasi dan pelipatan protein.

Pelipatan protein dibagi ke dalam empat tingkat, yakni tingkat primer (rantai polipeptida linier); tingkat menengah (α-heliks dan β-lipit lembar); tingkat tersier (bentuk berserat dan bundar); dan tingkat Kuarter (protein kompleks dengan dua atau lebih subunit.

Catatan

Ada 61 kodon yang diketahui untuk asam amino. Setiap kodon itu ‘dibaca’ untuk membangun asam amino tertentu dari 20 asam amino yang biasanya ditemukan di protein.

Satu kodon, yakni AUG, mempunyai fungsi untuk membangun asam amino methionine dan juga bertindak sebagai start codon untuk memberi sinyal mulai pada pembuatan protein.

Tiga kodon yang tidak membuat asam amino, disebut stop codon, meliputi UAA, UAG, dan UGA. Ketiganya  memberitahu sel jika pembuatan polipeptida telah selesai.

Jakarta -

Tubuh kita membutuhkan berbagai macam zat dan nutrisi agar tetap sehat, salah satunya yaitu protein. Tapi, tahukah kamu apa itu sintesis protein? Sintesis protein adalah proses terbentuknya protein dalam tubuh kita.

Protein terdiri dari asam amino panjang sebagai zat penyusun tubuh makhluk hidup. Beberapa bagian tubuh yang tersusun dari protein misalnya rambut, kulit, otot, hingga sel darah.

Sebelum menjalankan fungsinya, protein perlu diproduksi dalam tubuh kita. Proses produksi inilah yang disebut dengan sintesis protein. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Kata protein berasal dari bahasa Yunani "prōtos" yang berarti "pertama" atau "paling utama". Sedangkan kata sintesis berasal dari bahasa Yunani sunthesis, dari suntithenai, yang berarti "menjadikan".

Jadi, sintesis protein adalah proses pembentukan molekul protein dengan melibatkan sintesis asam amino yang terjadi di dalam nukleus dan ribosom sel yang diatur oleh DNA dan RNA, seperti dikutip dari Biology Dictionary.

RNA merupakan materi genetik dimana basa nitrogennya terdiri dari Adenin (A), Guanin (G), Sitosin (C), dan Urasil (U). Sedangkan DNA adalah kumpulan materi genetik dengan satuan molekul yang disebut nukleotida.

Molekul DNA merupakan sumber kode asam nukleat yang akan menjadi asam amino dan menyusun protein. Sementara molekul RNA merupakan hasil transkripsi dari molekul DNA dalam suatu sel yang ditranslasi menjadi asam amino untuk protein.


Tahapan Sintesis Protein dan Prosesnya

Tahapan sintesis protein terbagi menjadi dua bagian yaitu transkripsi dan translasi. Secara umum, sintesis protein berawal dari DNA, lalu pembentukan RNA, kemudian penyusunan protein (DNA > RNA > Protein). Proses perubahan molekul ini juga dengan central dogma.

Tahap 1 - Transkripsi

Proses sintesis protein di tahap awal ini merupakan proses dimana terjadi penyalinan sebagian molekul DNA. Penyalinan ini dilakukan karena lokasi DNA ada di nukleus, sementara proses pembentukan protein yaitu di ribosom yang terletak pada sitoplasma.

Dikarenakan DNA tidak mampu bergerak sendiri ke ribosom, maka DNA butuh penggerak yaitu RNA polimerase (mRNA) untuk mendatangi DNA, menyalin kode genetik atau membuat cetakan, lalu memindahkan salinan DNA tersebut ke ribosom. Maka dalam hal ini, mRNA disebut sebagai pembawa pesan.

Dalam proses transkripsi juga terbagi menjadi 3 tahapan sebagai berikut:

1. Inisiasi

RNA polimerase memecah sebagai molekul DNA yang berisi segmen-segmen berupa gen. Dalam gen, terdapat bagian ujung yang disebut promoter dan terminator. RNA polimerase akan bergerak dari bagian terminator ke promoter untuk memecah DNA. Jika RNA polimerase telah berhasil di bagian promoter maka proses inisiasi ini selesai.


2. Elongasi

Proses ini yaitu saat RNA polimerase kembali ke terminator setelah mencapai promoter, sehingga terbentuklah mRNA yang akan menyalin kode genetik pada DNA.


3. Terminasi

Proses terakhir transkripsi yaitu ketika untaian mRNA telah selesai terbentuk dan lepas dari DNA untuk pergi ke ribosom.


Tahap 2 - Translasi

Ketika mRNA yang membawa salinan DNA berhasil membawanya ke ribosom, terjadilah proses translasi yaitu proses penerjemahan atau penguraian kode-kode genetik hasil salinan DNA yang sudah dibawa mRNA sebelumnya. Kode genetik ini yang akan menghasilkan polipeptida sebagai penyusun protein.

Translasi juga terbagi ke dalam 3 tahap, berikut diantaranya:

1. Inisiasi

Pada tahap ini mRNA datang membawa kodon-kodon DNA sampai ke ribosom. Kodon pertama yang bertemu ribosom disebut kodon start atau AUG.

2. Elongasi

Kodon yang dibawa mRNA akan diuraikan atau diterjemahkan menjadi asam amino kemudian masing-masing digabung dengan tRNA yang membawa asam amino untuk menyusun protein. Sehingga gabungan tersebut akan membentuk rantai polipeptida.

3. Terminasi

Proses translasi terakhir yaitu saat salah satu kodon stop antara UAA, UAG, atau UGA bertemu dengan ribosom yang kemudian menjadi kodon stop atau AUU.


Tujuan Sintesis Protein

Tujuan utama dari proses sintesis protein adalah membentuk dan menyusun protein yang akan dimanfaatkan dalam tubuh sebagai komponen penting dalam susunan tubuh makhluk hidup. Enzim, hormon, dan membran sel dalam tubuh kita merupakan hasil susunan protein. Eritrosit pun memerlukan protein untuk mengikat oksigen.

Tapi, perlu diingat detikers, selain proses sintesis protein yang dibentuk dalam tubuh, sebagian protein lainnya harus diperoleh dari makanan bergizi.

Simak Video "Novavax Klaim Vaksin Protein Terbukti Aman untuk Anak Usia 12-17 Tahun"



(pal/pal)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA