Kekayaan bahan pangan bumi Indonesia berlimpah ruah.
Keanekaragaman sumber pangan yang sangat potensial tersebut,
meliputi pangan nabati dan hewani. Pangan hewani tersebut meliputi
produk perikanan dan peternakan. Produksi perikanan dan peternakan
di Indonesia cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk,
kebutuhan akan produk perikanan dan peternakan sebagai sumber
protein terus meningkat. Oleh karena itu, untuk mempertahankan
mutu olahan pangan diperlukan teknik pengolahan pangan perikanan
dan peternakan yang baik, baik itu dengan teknik tradisional maupun
modern. Proses pengolahan ikan bahan setengah jadi dan bahan hasil
samping dari hasil perikanan dan peternakan dilakukan secara
diversifi kasi yaitu pengolahan produk menjadi bervariasi. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan minat kosumsi anak-anak usia sekolah
dalam mengkosumsi produk hasil perikanan dan peternakan berprotein
tinggi dan berguna untuk tumbuh kembangnya. Selain itu pengolahan
yang sudah diversifi kasi ini sekarang sudah banyak ditemukan di
pasaran. Bahan pangan setengah jadi adalah bahan pangan mentah yang
telah mengalami pengolahan dengan cara pengawetan. Bahan pangan
setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan tidak semuanya siap
konsumsi, tetapi masih perlu pengolahan lebih lanjut untuk menjadi
makanan siap saji atau siap konsumsi. Olahan pangan setengah jadi berbahan baku daging sapi dan
daging unggas saat ini banyak di minati masyarakat modern, terutama
yang memiliki aktivitas bekerja yang padat, karena pengolahan bahan
setengah jadi di simpan lama dalam kondisi beku seperti; baso, sosis,
nugget atau dapat juga disimpan dalam kondisi kering seperti; dendeng,
telur asin dan abon, dengan demikian dapat digunakan kapan saja. Jenis-jenis bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan
sebagai bahan baku dalam membuat makanan siap konsumsi, antara
lain:
Dendeng adalah makanan kering sebagai salah satu produk awetan yang diolah secara tradisional hingga modern dan sangat populer di masyarakat Indonesia. Lembaran daging cumi-cumi diberi campuran gula, garam, dan bumbu-bumbu lain kemudian dikeringkan. Selain rasa nya yang gurih dan lezat, dendeng cumi-cumi juga merupakan makanan tradisional yang kaya akan kandungan gizi seperti protein, mineral, kalsium, fosfor dan besi serta memiliki kelebihan yaitu masa simpannya lebih lama. Dendeng cumi merupakan hasil olahan laut yang cukup banyak memiliki penggemar sehingga mudah diperjualbelikan di pasar tradisional, supermarket atau penjualan dengan sistem online.
Salah satu cara pengolahan atau pengawetan rumput laut yaitu dengan mengolahnya menjadi tepung, dengan pengolahan menjadi tepung karagenan rumput laut, akan sangat bermanfaat disamping lebih praktis dalam penggunaan dan penyajiannya juga memudahkan dalam hal pengemasan dan pengangkutan. Tepung karagenan rumput laut ini sangat besar peranannya terutama sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), gelling agent (pembentuk gel), pengemulsi dan lainlain. Sifat ini banyak dimanfaatkan oleh industri makanan, obatobatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi, dan industri lainnya. Telur Asin adalah masakan yang berbahan dasar telur dengan cara diawetkan melalui cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan Telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain seperti telur bebek. Di Indonesia, terutama di Pulau Jawa Telur Asin biasanya memiliki ciri khas cangkang telur berwarna hijau-kebiruan. Telur Asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna agak kemerahan, kering (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat, tekstur berminyak. Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan setengah manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan. Dendeng termasuk makanan berbentuk lempengan yang dibuat dengan cara pengeringan. Bumbu yang digunakan dalam pembuatan dendeng adalah garam dapur, gula merah, dan rempah-rempah. Garam dapur merupakan bahan pemberi cita rasa dan pengawet pada makanan karena dapat menghambat pertumbuhan jasad renik.
Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau maupun susu kambing. Teksturnya lembut dan rasanya creamy. Keju dibuat dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu. Hasilnya kemudian dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai cara. Produk keju banyak variasinya tergantung dari jenis susu, metode pengentalan, dan proses pembuatannya. Produk bahan pangan setengah jadi dari susu lainnya adalah susu bubuk dan yogurt (plain youghurt). Barang setengah jadi merupakan bahan baku yang telah mengalami proses pengolahan dan melalui beberapa tahapan produksi, namun barang setengah jadi ini belum dapat langsung digunakan karena belum sepenuhnya menjadi produk. Barang setengah jadi ini memiliki nilai yang cukup rendah sehingga diperlukan pengolahan lebih lanjut agar bernilai tinggi. Untuk penggunaan barang setengah jadi ini terdapat 3 pilihan yang dapat dilakukan, salah satunya perusahaan dapat membuat dan menggunakan barang setengah jadi yang mereka miliki. Ada beberapa ciri dari barang setengah jadi yang sebaiknya kamu pahami. Berikut merupakan penjelasannya. Baca Juga: 5 Sajian dengan Bahan Baku Mentega Cokelat yang Bikin Makin Nikmat Ciri-ciri dari barang setengah jadi dapat memudahkan kamu dalam memahami dan mengenali barang setengah jadi, selain itu juga memudahkan dalam mengidentifikasi mengenai contoh dari barang setengah jadi. Berikut merupakan penjelasan mengenai contoh-contoh dari barang setengah jadi. Ilustrasi pekerja pabrik. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)Benang Karet Mesin Mobil Semen Tepung Pasir Kayu Kemudian disini akan dijelaskan mengenai cara memproduksi barang setengah jadi menjadi barang jadi yang bisa langsung dimanfaatkan oleh kamu. Berikut merupakan beberapa cara memproduksi barang setengah jadi menjadi barang jadi yang sebaiknya kamu ketahui. Baca Juga: Airlangga: Regulasi Impor Bahan Baku Obat dan Oksigen Dipermudah Demikian penjelasan mengenai barang setengah jadi, ciri-cirinya dan cara memproduksi barang setengah jadi menjadi produk jadi. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat untuk kamu. Baca Juga: Indonesia Kedatangan Lagi 21,2 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Baca Artikel Selengkapnya |