Ukuran berat tolak peluru yang digunakan oleh junior putri adalah

Tolak Peluru (Sumber: Pixabay)

Berat peluru untuk junior putra pada olahraga tolak peluru wajib diatur dan diperhatikan. Tolak peluru merupakan olahraga cabang lempar yang memiliki gaya mendorong atau menolak terhadap peluru/bola dari logam dengan teknik tertentu.

Tolak peluru berbeda dengan cabang olahraga lempar lainnya, seperti lempar lembing, lempar cakram, dan lempar martil yang membutuhkan area pendaratan luas.

Lalu, olahraga ini cukup menggunakan area pendaratan tidak lebih dari 25 meter. Oleh karena itu, olahraga tolak peluru dapat dilakukan pada area terbuka atau pun tertutup.

Pada cabang olahraga ini, berat bola tolak peluru berbeda-beda tergantung dari nomor yang dipertandingkan. Jadi, penjelasan mengenai berat tolak peluru untuk junior putra adalah sebagai berikut:

Ukuran Berat Peluru untuk Junior Putra adalah

Ilustrasi Tolak Peluru (Sumber: Pixabay)

Pada olahraga tolak peluru, diperlukan peralatan atau perlengkapan penunjang yang sesuai ketentuan atau standar IAAF atau PASI. Maka, berat peluru untuk kategori junior putra adalah sebagai berikut:

  1. Berat bola tolak peluru untuk senior putra: 7.257 kg dengan diameter 125±2mm.

  2. Berat bola tolak peluru untuk senior putri: 4 kg dengan diameter 103±2mm.

  3. Berat bola tolak peluru untuk junior putra: 5 kg atau 5,45 kg dengan diameter 115±2mm.

  4. Berat bola tolak peluru untuk junior putri: 3 kg dengan diameter 97±2mm.

Jenis Gaya dalam Tolak Peluru

Gaya tolak peluru menyamping. (Sumber: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan)

Gaya spin disebut juga rotasi atau berputar. Gaya spin ini merupakan gaya tolak peluru yang mengutamakan kekuatan saat memutar tubuh untuk menempatkan peluru ke area yang jauh.

Gaya tolak peluru ortodoks adalah menggunakan awalan menyamping dari sudut lemparan. Gaya ini disebut juga gaya menyamping.

Gaya tolak peluru glide atau dikenal juga dengan gaya O’Brien. Gaya tolak peluru glide ini merupakan gaya melempar menggunakan sikap awalan dengan membelakangi area tolakan.

Teknik Dasar dalam Olahraga Tolak Peluru

Prinsip utama olahraga tolak peluru adalah menolak atau mendorong bola logam dengan hanya mengandalkan kekuatan satu tangan. Olahraga atletik ini memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil tolakan atau dorongan bola logam sejauh-jauhnya.

Untuk melakukannya dengan benar, berikut ini adalah langkah-langkah dasar dalam melakukan gerakan tolak peluru bagi pemula:

  1. Tempatkan bola logam pada pangkal jari, bukan telapak tangan. Rentangkan jari-jari tangan sedikit, kemudian gunakan ibu jari untuk mencegah bola logam terjatuh.

  2. Letakkan bola logam antara kepala dan bahu, tepat pada bagian bawah rahang.

  3. Sambil menahan bola logam, pastikan untuk menjaga kondisi siku lengan tetap tinggi sehingga tampak lurus dengan bahu.

  4. Berdiri menyamping dengan posisi bahu tangan yang bebas dari bola logam mengarah ke area pendaratan.

  5. Buka kedua kaki lebar-lebar, lalu tekuk kaki yang berada jauh dari area pendaratan sehingga tubuh akan condong ke belakang.

  6. Putar pinggul sehingga menghadap arah yang berlawanan dari area pendaratan.

  7. Saat bersiap melakukan tolakan, dorong dengan kaki belakang dan putar pinggul sehingga tubuh menghadap ke area pendaratan.

  8. Rentangkan lengan yang memegang bola logam ke depan dengan sudut 45 derajat, sambil berusaha mendorong bola logam dengan sekuat tenaga

  9. Saat menembak, tambahkan dengan mendorong pergelangan tangan mirip seperti gerakan menembak bola basket.

Teknik dalam olahraga tolak peluru tersebut merupakan gerakan mendasar yang perlu pemula ketahui. Dalam pertandingan resmi, atlet bisa melakukannya dengan variasi gaya O’brien atau spin untuk menghasilkan lebih banyak momentum dan mencapai jarak maksimal saat melakukan tolakan.

Itulah berat peluru untuk junior putra dan apa saja jenis-jenis gaya yang biasa digunakan dalam olahraga tolak peluru.