Ulul azmi identik dengan para rasul bukan para nabi mengapa demikian

ilustrasi alkitab. ©2020 Merdeka.com

TRENDING | 9 Maret 2020 14:24 Reporter : Kurnia Azizah

Merdeka.com - Nabi dan Rasul memiliki tugas utama yang sama dari Allah SWT yaitu sebagai perantara mengajarkan agama Islam dengan baik dan benar.

Terdapat perbedaan mendasar dari Nabi dan Rasul menurut Islam. Semua Rasul berarti Nabi, sedangkan Nabi belum tentu Rasul.

Dalam ajaran Islam, meyakini keberadaan Nabi dan Rasul termasuk dalam rukun Iman yang keempat. Berikut penjelasan perbedaan Nabi dan Rasul lengkap menurut Islam dari berbagai sumber:

2 dari 8 halaman

Penjelasan mengenai keberadaan Nabi dan Rasul sebagai wakil Allah di dunia, juga tertuang dalam kitab suci Al-Quran,

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, kecuali apabila ia mempunyai sebuah keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu. Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hajj : 52)

Secara bahasa, kata Nabi berasal dari bahasa Arab, Naba yang berarti dari tempat yang tinggi. Pengertian secara umum, Nabi ialah seorang manusia Hamba Allah SWT yang diberi kepercayaan berupa wahyu untuk dirinya sendiri.

Wahyu yang diterima Nabi dari Allah tidak wajib disampaikan maupun diajarkan kepada umatnya. Namun Nabi tetap memiliki kewajiban untuk mengamalkannya.

Sedangkan Rasul berasal dari kata Risala yang artinya penyampaian. Arti Rasul secara istilah, yakni seseorang yang mendapat wahyu dan kepercayaan dari Allah SWT, selanjutnya diamalkan dan memiliki kewajiban menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya.

3 dari 8 halaman

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Umamah, bahwa Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: Berapa jumlah persis para nabi. Beliau menjawab:
Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali. (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam alMisykah).

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara meraka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawah suatu mujizat melainkan dengan seizin Allah. (Qs. Al-Ghafir: 787)

Sehingga dari sekian banyak para Nabi tersebut memang tidak diceritakan. Namun terdapat jumlah total 25 Nabi yang tercatat di Al-Quran yang wajib diimani, yakni :

Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Saleh AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Ayyub AS, Syuaib AS, Musa AS, Harun AS, Dzulkifli AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.

4 dari 8 halaman

  1. Nabi menerima wahyu dari Allah untuk dirinya amalkan sendiri. Rasul menerima wahyu untuk disampaikan pada umatnya.
  2. Nabi mendapat tugas atau diutus kepada yang sudah beriman. Rasul diutus pada kaum yang masih kafir atau belum beriman.
  3. Nabi memiliki jumlah yang lebih banyak daripada Rasul.
  4. Semua Nabi tidak berarti Rasul, sedangkan Rasul sudah pasti Nabi.
  5. Nabi menerima wahyu Allah melalui mimpi. Rasul menerima wahyu melalui mimpi, serta disampaikan melalui malaikat, dengan kemampuannya yang mampu melihat dan komunikasi secara langsung dengan malaikat.
  6. Sebagian Nabi ada yang meninggal karena dibunuh oleh kaumnya. Sedangkan Rasul akan diselamatkan Allah dari percobaan pembunuhan dari kaumnya.

5 dari 8 halaman

Melansir dari NU online, mengingat tugas para Rasul serta keistimewaannya sebagai utusan Allah untuk memberi petunjuk, kepada segenap manusia dan untuk memperbaiki kaumnya. Para Rasul tersebut harus memiliki sifat-sifat wajib sebagai berikut,

  1. Selalu berkata benar atau Jujur atau siddiq, tidak mungkin berbohong.
  2. Dapat dipercaya atau amanah, tidak mungkin berkhianat.
  3. Menyampaikan perintah dan larangan atau tabligh tidak mungkin menyembunyikan ajaran
  4. Cerdas atau fathonah.

Tidak semua Nabi dapat memiliki sifat yang begitu luar biasa tersebut.

6 dari 8 halaman

Para Nabi memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi kaum, serta ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

Dari 25 Nabi yang tercantum dalam Al-Quran, terdapat 5 Nabi yang begitu luar biasa dengan sifat tabahnya, memiliki keteguhan hati yang mengagumkan dan selalu bertawakal dalam menyampaikan wahyu dari Allah.

1. Nabi Nuh AS

Nabi Nuh merupakan putra dari Nabi Idris. Setelah Nabi Idris meninggal, kaumnya banyak yang menyimpang dan menyembah berhala. Usia nabi Nuh 950 tahun, tercantum dalam QS. Al-Ankabut ayat 14.

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.

Terkenal akan kisah pembuatan bahtera besar yang mampu menyelamatkan kaumnya yang beriman, serta para binatang, dari banjir bandang yang menenggelamkan kota.

7 dari 8 halaman

Nabi Ibrahim tinggal di masa kekuasaan Raja Namrud yang sombong dan mengaku sebagai Tuhan. Ayah beliau adalah seorang pemahat berhala, hingga emosi Nabi Ibrahim memuncak dan menghancurkan seluruh berhala di kota.

Raja Namrud memberinya hukuman di bakar hidup-hidup. Begitu mengejutkannya, ketika api yang berkobar dahsyat itu mampu padam, dan Nabi dapat berjalan dengan santainya, tanpa luka sama sekali.

3. Nabi Musa AS

Nabi Musa terlahir di Mesir pada masa pemerintahan Raja Firaun. Ketika Raja mendapat mimpi tentang kematiannya di tangan seorang pemuda, akhirnya dibuatlah undang-undang untuk membunuh setiap bayi laki-laki.

Yukabad, ibunda Nabi Musa mendapat ilham untuk menghanyutkan putranya di sungai Nil demi menyelamatkan Musa.

Asyiyah, istri Firaun menemukannya dan memohon dengan sangat, untuk menjadikannya sebagai anak angkat. Ketika nabi Musa dewasa, mulai menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kewenangan Raja Firaun yang kejam.

Kisahnya yang paling fenomenal, ketika melemparkan tongkatnya menjadi ular besar, serta peristiwa membelah laut Merah atas kuasa Allah SWT. Nabi Musa menerima kitab Taurat dari Allah.

8 dari 8 halaman

Nabi Isa sebagai putra Maryam yang kisahnya tertuang dalam kitab suci Al-Quran. Melalui perantara malaikat Jibril, Nabi Isa menerima perintah dari Allah untuk menyampaikan ajaran Islam dan kitab Injil, sebagai penyempurna kitab sebelumnya.

Nabi Isa terkenal dengan kisahnya, atas izin Allah dapat menghidupkan kembali burung yang terbuat dari tanah liat. Lalu menyembuhkan penyakit parah, serta membuat orang buta kembali melihat.

5. Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad atau bisa dikenal sebagai Rasulullah ini lahir pada 20 April 571 Masehi/12 Rabiul Awwal tahun Gajah. Beliau sudah dikenal memiliki perangai yang luar biasa baik sejak kecil, terkenal tidak pernah berbohong dan tidak bermaksiat. Hingga akhirnya mendapat gelar al-Amin atau orang terpercaya.

Salah satu mukjizat beliau yang terjaga hingga kini ialah keberadaan kitab suci Al-Quran sebagai pedoman umat muslim.

Itulah beberapa penjelasan perbedaan Nabi dan Rasul lengkap menurut Islam yang diketahui. Sebagai tambah ilmu pengetahuan, serta meningkatkan keimanan terhadap ajaran agama Islam. Semoga bermanfaat.

(mdk/kur)

Ilustrasi Nabi Muhammad SAW. 2.bp.blogspot.com

JATENG | 29 April 2020 09:00 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Nabi dan Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kebenaran dan membimbing umatnya ke jalan yang benar. Para Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah yang disebutkan dalam Alquran berjumlah 25 orang. Masing-masing Nabi dan Rasul memiliki riwayat serta ceritanya masing-masing dalam menegakkan ajaran tauhid.

Di samping itu, jumlah Nabi dan Rasul sebenarnya banyak, akan tetapi ada sebagian yang tidak diceritakan di dalam Alquran. Tentu saja hal ini karena kehendak Allah SWT. Dalam sebuah surah Allah SWT berfirman:

“Kami telah mengutus beberapa utusan sebelum engkau, di antara mereka itu ada yang telah kami ceritakan kepadamu, dan ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu, dan ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu.” (Al-Mu’min: 78)

Dilansir dari laman NU Online, umumnya umat muslim mengenal Nabi dan Rasul berjumlah 25 orang. Para Nabi dan Rasul ini diceritakan dalam Al Quran berdasarkan riwayatnya masing-masing. Nama-nama tersebut di antaranya Adam, Idris, Nuh, Hud, Shaleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Ayyub, Syu’aid, Musa, Harun, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad.

Selanjutnya, di antara 25 orang tersebut, terdapat lima Rasul yang memiliki kelebihan istimewa sehingga kerap disebut ulul azmi, yang artinya para Nabi dan Rasul yang memiliki ketabahan luar biasa. Lantas siapa saja Nabi dan Rasul yang diberi gelar ulul azmi?

2 dari 5 halaman

2.bp.blogspot.com

Kata ulul azmi berasal dari dua kata, yakni ulul dan azmi. Arti dari kata ulu atau uli adalah memiliki, sedangkan azmi berarti tekad atau keteguhan hati yang kuat.

Maka ulul azmi diartiakan sebagai seorang yang memiliki ketabahan, kesabaran dan keuletan yang luar biasa dalam menjalankan tugas sucinya sebagai rasul, walaupun menghadapi berbagai rintangan. Berikut ini lima nama Nabi yang diberi gelar ulul azmi.

1. Nabi Nuh A.S2. Nabi Ibrahim A.S3. Nabi Musa A.S4. Nabi Isa A.S

5. Nabi Muhammad SAW

3 dari 5 halaman

©2014 Merdeka.com

Selain memiliki sikap keteguhan dan ketabahan hati yang besar, para Nabi ulul azmi juga dikaruniai mukjizat oleh Allah SWT. Dilansir dari laman NU Online, Mukjizat merupakan sebuah kejadian di luar kebiasaan yang diperlihatkan oleh Allah melalui rasul dan nabi-Nya untuk membuktikan atau membenarkan kenabiannya.

Mukjizat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu berisfat material dan immaterial. Adapun mukjizat material diartikan sebagai mukjizat yang dapat disaksikan oleh para kaum tempat Nabi dan Rasul menyampaikan risalah melalui indera mereka. Kemudian mukjizat immaterial diartikan sebagai mukjizat yang tidaMk dapat disaksikan oleh indera, namun dapat dirasakan menggunakan akal dan pikiran.

Lantas apa saja mukjizat yang diberikan para Nabi ulul azmi? Simak penjelasannya berikut ini:

1. Nabi Nuh

Nabi Nuh mendapat mukjizat dari Allah SWT berupa keselamatan saat terjadi banjir bandang. Pada zaman itu Allah SWT memberikan azab banjir bandang bagi kaum Nabi Nuh yang mengingkari ajaran-ajaran yang dibawa beliau. Saat peristiwa banjir bandang terjadi, Nabi Nuh beserta para pengikutnya berhasil selamat karena berada di dalam bahtera yang sudah mereka buat sebelumnya.

4 dari 5 halaman

Nabi Ibrahim hidup pada zaman kekuasaan Raja Namrud, di mana saat itu banyak masyarakat yang masih menyembah berhala. Salah satu cara yang dilakukan Nabi Ibrahim untuk mencegah masyarakat agar tidak menyembah berhala ialah menghancurkan berhala-berhala tersebut.

Terang saja hal ini membuat Raja Namrud marah dan memberi hukuman kepada Nabi Ibrahim dengan cara dibakar. Namun atas kehendak Allah SWT, Nabi Ibrahim dapat selamat dari panas api membakarnya. Sebagaimana dalam salah satu surah Al Quran berikut ini, yang artinya:

Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah ilah-ilah kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan itu mereka orang-orang yang paling merugi.” (QS. Al- Anbiya’ ayat 68-70).

5 dari 5 halaman

3. Nabi Musa

Allah SWT memberikan mukjuizatnya kepada Nabi Nuh berupa tongkat yang dapat menjadi seekor ular. Tak hanya itu, tongkat tersebut juga mampu membelah laut merah menjadi sebuah jalan, sehingga Nabi Musa dan para pengikutnya berhasil selamat dari kejaran Firaun.

4. Nabi Isa

Mukjizat Nabi Isa salah satunya adalah dapat menyembuhkan orang-orang buta, menghidupkan orang-orang yang meninggal dunia. Selain memiliki mukjizat yang bersifat material, Nabi Isa juga memiliki mukjizat immaterial berupa kitab Injil.

5. Nabi Muhammad

Salah satu mukjizat nabi Muhammad yang dapat membelah bulan menjadi dua. Peristiwa ini terjadi pada saat penduduk Mekkah meminta agar Rasulullah membuktikan kenabiannya. Pasalnya, pada zaman itu orang-orang kafir tidak memercayai bahwa Muhammad SAW merupakan salah seorang nabi utusan Allah SWT.

Dilansir dari NU Online, peristiwa terbelahnya bulan ini tercantum dalam sebuah hadits sahih, yang artinya:

Dari Anas, ia berkata: Penduduk Makkah meminta Nabi agar menunjukkan suatu bukti kenabian pada mereka, maka Nabi Muhammad menunjukkan terbelahnya bulan. (HR Bukhari)

Tak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga dapat mengeluarkan air di sela-sela jari tanganya dan tentunya kitab suci Al-Quran yang hingga kini masih dirasakan umat islam.

(mdk/jen)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA