Unsur klor yang mempunyai bilangan oksidasi terendah terdapat pada senyawa

Home / Kimia / Soal IPA

Di antara senyawa-senyawa mangan berikut yang mempunyai bilangan oksidasi tertinggi adalah ….

   A.   MnO2

    B.    KMnO4

    C.    MnSO4

    D.   K2MnO4

    E.    MnO

Pembahasan:

Jadi senyawa mangan yang mempunyai bilangan oksidasi tertinggi adalah KMnO4

JawabanB

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Newer Posts Older Posts

1. Bilangan oksidasi klorin dalam kalium klorat adalah …. A. –1 B. +5 C. +1 D. +7 E. +3 Jawaban : KClO3, biloks K adalah +7, caranya: K + 1[-1] + 3[-2] = 0 K +[-7] = 0 K = +7

2. Di antara senyawa-senyawa mangan di bawah ini, yang manakah mangan mempunyai

bilangan oksidasi tertinggi adalah …. A. MnO2 B. KMnO4 C. K2MnO4 D. MnO E. MnCl2 Jawaban : B [ biloks Mn adalah +7] Pada MnO2 biloks Mn adalah +4 Pada K2MnO4 biloks Mn adalah +6 Pada MnO bioks Mn adalah +2 Pada MnCl2 biloks Mn adalah + 2 3. Bilangan oksidasi fosforus paling rendah terdapat pada senyawa …. A. PH4Br B. PCl5 C. POBr3 D. Ca3[PO4]2 E. PF3 Jawaban : A [biloks P pada PH4Br adalah -3] Pada PCl5, POBr3 , Ca3[PO4]2, PF3 biloksnya berturut-turut adalah +5, +5, +5 dan +3.

4. Pipa yang dibuat dari bahan sintetik banyak dipakai untuk menggantikan pipa besi, sebab

pada pipa besi akan mudah timbul karat. Yaitu senyawa… A. FeO B. FeCO3 C. Fe[OH]3 D. Fe2O2 E. Fe2O3. XH2O Jawaban : E [Fe2O3. XH2O] 5. Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa KClO2 adalah …. A. +7 B. +1 C. -1 D. +5 E. +3 Jawaban : KClO2 K + 1[-1] + 2[-2] =0 K +[–5] = 0 K = +5 jawaban benar adalah D 6. Pada reaksi: Cl2 +2KOH KCl + KClO +H2O Bilangan oksidasi klor berubah dari …. A. –1 menjadi +1 dan 0 B. –2 menjadi 0 dan +1 C. +1 menjadi –1 dan 0 D. 0 menjadi –1 dan +1 E. 0 menjadi –1 dan –2

Jawaban : 0 menjadi -1 dan +1 jawaban benar adalah D. biloks Cl2 = 0, biloks Cl pada KCl

adalah -1, biloks Cl pada KClO adalah +1. 7. Manakah senyawa klor yang bertindak sebagai reduktor? A. ClO2– → ClO3– B. Cl- →ClO2– C. ClO4– →Cl– D. Cl2 →2ClO3– E. ClO– →ClO4 –

Jawaban : reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi, jadi Cl yang mengalami reduktor ClO-

menjadi ClO4- . jawaban benar adalah E 8. Pernyataan yang salah mengenai reaksi reduksi adalah…. A. pelepasan oksigen B. pengurangan bilangan oksidasi. C. penerimaan elektron D. zat oksidator E. zat reduktor Jawaban : D [zat oksidator] 9. Menurut IUPAC, senyawa dengan rumus kimia N2O3 mempunyai nama …. A. dinitrogen oksida B. nitrogen oksida[III] C. nitrogen[III] oksida D. dinitrogen monoksida E. nitrogen trioksida Jawaban : C [nitrogen[III] oksida] 10. Bilangan oksidasi hidrogen = –1 terdapat pada senyawa …. A. NH3 B. HNO3 C. NaH D. H2O E. PH3 Jawaban : C [biloks Hidrogen -1] NaH 1+ H= 0 H= -1 11. Apabila suatu unsur menerima elektron, maka …. A. bilangan oksidasinya akan turun B. bilangan oksidasinya akan naik C. reaktivitasnya akan meningkat D. unsur tersebut mengalami oksidasi E. menghasilkan bilangan oksidasi positif Jawaban : A [biloksnya akan turun] 12. Bilangan oksidasi halogen pada senyawa asam klorit, asam klorat, dan asam perklorat berturut-turut adalah …. A. +3, +5, +7 B. +1, +7, +5 C. +5, +3, +7 D. +7, +5, +3 E. +1, +3, +5 Jawaban : Asam klorit [HClO2] biloks halogen = +3 Asam klorat [HClO3] biloks halogen = +5 Asam perklorat [HClO4] biloksnya = +7 Jawaban yang benar adalah A

13. Pada reaksi: AgClO3 + Cl2 → AgCl +ClO2, atom klor pada senyawa AgClO3 mengalami

perubahan bilangan oksidasi sebesar …. A. –6 B. +4 C. –4 D. +8 E. –1 Jawaban : E 14. Fosfor [V] oksida mempunyai rumus …. A. P5O B. PO5 C. P3O5 D. P4O10 E. P2O3 Jawaban : B [PO5, pospor pentaoksida] 15. Bilangan oksidasi klor dalam senyawa HClO4 adalah …. A. –1 B. d. +5 C. +1 D. +7 E. +3 Jawaban : D [biloks klor adalah +7] 16. Reaksi reduksi adalah …. A. reaksi melepaskan elektron B. reaksi menerima proton C. reaksi pelepasan oksigen D. reaksi penggabungan oksigen E. reaksi pelepasan hydrogen Jawaban : C [reaksi pelepasan oksigen dari senyawa]

17. Unsur mangan yang mempunyai bilangan oksidasi sama dengan krom dalam K2Cr2O7

adalah  … . A. KMnO4 B. MnO C. K2MnO4 D. MnO2 E. MnSO4

Jawaban : C [biloks Mn pada K2MnO4 sama dengan biloks Cr pada senyawa K2Cr2O7,

biloksnya adalah +6.
18. Pada reaksi redoks: KMnO4 + KI + H2SO4 ⎯⎯→MnSO4 + I2 + K2SO4 + H2Obilangan

oksidasi Mn berubah dari … . A. +14 menjadi +8 B. –1 menjadi +2 C. +7 menjadi +2 D. –2 menjadi +2 E. +7 menjadi –4 Jawaban : C [biloksnya berubah dari +7 menjadi +2] 19. Dari reaksi-reaksi dibawah ini yang merupakan reaksi redoks adalah… A. Ag+ + Cl- → AgCl B. H+ + Cl- → HCl C. NaOH + HCl → NaCl + H2O D. 2Pb + O2 → 2PbO E. Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ Jawaban : E pada reaksi Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ terjadi reaksi redoks. Biloks Cu berubah dari +2 menjadi 0 [reduksi] Biloks Zn berubah dai 0 menjadi +2 [ oksidasi] 20. Senyawa yang mempunyai biloks nitrogen= +3 adalah… A. Ammonium klorida B. Kalium nitrat C. Nitrogen trioksida D. Nitrogen monoksida E. Ammonia Jawaban : NH4Cl biloks N= -3 KNO3 biloks N= +5 N2O3 biloks = +3 NH3 biloks = -3 NO = -2

Jawaban yang benar adalah C

Kaka tolong dibantu setarakan persamaanH2SO4 [aq] + NaOH [aq] –> H2O​ [i]

Tolong Bantu Jawab kk Tugas Kimia kelas 10 No 2 sampe 4 ​

Tatanama SenyawaTerimakasih. ​

Tatanama Senyawa Terimakasih ​

Suatu larutan garam NH4CI 0, 8 M Kb = 2 x 10-5 tentukan : a. reaksi hidrolisanya b. sifat larutanya c. pH nya

molekul yg memiki ikatan kovalen 100% atau kovalen murni adalaha. O2b. H2Oc. NaCl​

Kelemahan model atom Rutherford adalah ....

4. Hitunglah kemolalan larutan urea [Mr = 60] yang dibuat dari 0,3 g urea yang dilarutkan dalam air sampai 500 mL! 5. Tentukan fraksi mol KBr [Mr = 11 … 9] dalam larutan yang mengandung 59,5 g dalam 150 mL! 6. Tentukan fraksi mol NaCl [Mr = 58,5] dalam larutan NaCl 20%! 7. Tentukan kadar NaOH yang mengandung 10 g NaOH dalam 100 mL air! 8. Tentukan kadar larutan asam asetat yang mengandung 25 mL asam asetat dalam 100 mL air! 9. Tentukan kadar MgSO4 yang mengandung 15 g MgSO4 dalam 200 mL larutan! 10. Tentukan kadar larutan yang mengandung 50 mg Merkuri dalam 500 mL larutan! 11. Hitunglah Normalitas larutan yang mengandung 36,75 g Asam Sulfat [Mr =98] dalam 1,5 L larutan!​

Sebutkan tiga cara pemisahan campuran​

bantu jawab ya dengan penjelasannya juga​

Video liên quan

Bilangan oksidasi (biloks) atau keadaan oksidasi didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan. Atom yang menerima elektron akan bertanda negatif, atom yang melepaskan elektron bertanda positif. Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+.

Bilangan oksidasi biasanya diwakili oleh bilangan bulat yang mungkin bernilai positif, nol, atau negatif. Dalam beberapa kasus, bilangan oksidasi rata-rata suatu unsur adalah suatu pecahan, seperti: 83 untuk besi dalam magnetit Fe3O4. Bilangan oksidasi tertinggi yang diketahui dilaporkan adalah +9 dalam kation tetroksoiridium(IX) (IrO+4).[1] Diperkirakan bahwa bahkan bilangan oksidasi +12 dapat dicapai oleh uranium dalam heksoksida UO6 yang tidak biasa.[2] Bilangan oksidasi terendah adalah 5, seperti pada boron dalam Al3BC.[3]

Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya. Bilangan oksidasi juga berguna untuk mengekspresikan setengah persamaan reaksi yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan reduksi. Dalam tata nama anorganik, keadaan oksidasi diwakili oleh bilangan Romawi yang ditempatkan setelah nama unsur di dalam kurung atau sebagai superskrip setelah simbol unsur, misalnya Besi(III) oksida.

IUPAC telah menerbitkan "Definisi komprehensif istilah keadaan oksidasi (Rekomendasi IUPAC 2016)".[4] Publikasi ini merupakan intisari dari laporan teknis IUPAC "Menuju definisi komprehensif keadaan oksidasi" dari tahun 2014.[5] Definisi keadaan oksidasi menurut Gold Book IUPAC saat ini adalah:

Keadaan oksidasi atom adalah muatan atom tersebut setelah pendekatan ionik dari ikatan heteronuklirnya...

— IUPAC[6]

dan istilah bilangan oksidasi hampir bersinonim dengannya.[7]

Meski pengajaran kimia tingkat dasar menggunakan postulat bilangan oksidasi, rekomendasi IUPAC[4] serta entri Gold Book[6] menuliskan dua algoritma umum untuk menghitung bilangan oksidasi unsur dalam senyawa kimia.

Pendekatan sederhana

Kimia pengantar menggunakan postulat: keadaan oksidasi untuk suatu unsur dalam rumus kimia dihitung dari muatan keseluruhan dan keadaan oksidasi yang didalilkan untuk semua atom lainnya.

Postulat tambahan dan peringkatnya dapat memperluas jangkauan senyawa agar sesuai dengan ruang lingkup buku teks. Sebagai contoh, satu algoritma postulatori dari banyak kemungkinan; dalam urutan penurunan prioritas:

  1. Bilangan oksidasi unsur bebas (berbentuk atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).

Unsur bebas berbentuk atom.'

- Bilangan oksidasi C dalam C = 01

- Bilangan oksidasi Ca dalam Ca = 01

- Bilangan oksidasi Cu dalam Cu = 01

- Bilangan oksidasi Na dalam Na = 01

- Bilangan oksidasi Fe dalam Fe = 01

- Bilangan oksidasi Al dalam Al = 01

- Bilangan oksidasi Ne dalam Ne = 01

Unsur bebas berbentuk molekul.

- Bilangan oksidasi H dalam H2 = 02

- Bilangan oksidasi O dalam O2 = 00

- Bilangan oksidasi Cl dalam Cl2 = 0

- Bilangan oksidasi P dalam P4 = 0

- Bilangan oksidasi S dalam S8 = 0

2. Bilangan oksidasi logam dalam senyawa selalu positif.

Unsur logam golongan 1 (sistem lama gol. IA) (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), bilangan oksidasinya +1.

- Bilangan oksidasi K dalam KCl, KNO3, atau K2SO4 = +1

Unsur logam golongan 2 (sistem lama gol. IIA) (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), bilangan oksidasinya +2.

- Bilangan oksidasi Mg dalam MgO, MgCl2, atau MgSO4 = +2

Bilangan oksidasi unsur logam lain:

- Ag = +1

- Cu = +1 dan +2

- Hg = +1 dan +2

- Au = +1 dan +3

- Fe = +2 dan +3

3. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sama dengan muatan ionnya.'

Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Ca2+, Al3+, Cl-, dan O2- berturut-turut +1,+2, +3, -1 dan -2.

Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, PO43- berturut-turut +1,-2, dan -3.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) pada senyawa biner adalah -1.'

Bilangan oksidasi unsur S pada Na2S dan MgS adalah -2.

Bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 adalah -1.

5. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanya adalah +1.'

Kecuali dalam hidrida (senyawa hydrogen dengan logam), bilangan oksidasinya -1'

Alasan: dalam senyawa hidrida, hidrogen ada dalam bentuk ion hidrida, H-. Biloks dari ion seperti hidrida adalah sama dengan muatan ion, dalam hal ini adalah -1.'

Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1.

Bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah -1.

6. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali:'

1. Pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2.

2. Pada senyawa peroksida, seperti H2O2, Na2O2 dan BaO2, bilangan oksidasinya adalah -1.

3. Pada senyawa superoksida, seperti KO2 dan NaO2, bilangan oksidasinya adalah -½ . '

7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa adalah 0 (nol). '

Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya. '

'

Algoritma penetapan ikatan

Algoritma ini dilakukan pada struktur Lewis (diagram yang menunjukkan semua elektron valensi). Keadaan oksidasi sama dengan muatan atom setelah masing-masing ikatan heteronuklir telah ditetapkan pada pasangan ikatan yang lebih-elektronegatif (kecuali ketika bahwa pasangannya adalah ligan asam-Lewis yang berikatan reversibel) dan ikatan homonuklir telah dibagi sama rata:

 

dengan setiap "—" mewakili pasangan elektron (baik dibagi antara dua atom atau hanya pada satu atom), dan "OS" adalah keadaan oksidasi sebagai variabel numerik.

  • Elektronegativitas
  • Elektrokimia
  • Orbital atom
  • Kelopak elektron
  • Bilangan kuantum
    • bilangan kuantum azimut
    • Bilangan kuantum utama
    • Bilangan kuantum magnetik
    • Bilangan kuantum spin
  • Prinsip Aufbau
    • Aturan Wiswesser
  • Energi ionisasi
  • Afinitas elektron
  • Ion
    • Kation dan Anion
    • Ion poliatomik
  • Ikatan kovalen
  • Ikatan logam
  • Hibridisasi

  1. ^ Wang, G.; Zhou, M.; Goettel, G. T.; Schrobilgen, G. J.; Su, J.; Li, J.; Schlöder, T.; Riedel, S. (2014). "Identification of an iridium-containing compound with a formal oxidation state of IX". Nature. 514 (7523): 475–477. Bibcode:2014Natur.514..475W. doi:10.1038/nature13795. PMID 25341786.  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Xiao, Hai; Hu, Han-Shi; Schwarz, W. H. Eugen; Li, Jun (26 Agustus 2010). "Theoretical Investigations of Geometry, Electronic Structure and Stability of UO6: Octahedral Uranium Hexoxide and Its Isomers". The Journal of Physical Chemistry A. 114 (33): 8837–8844. doi:10.1021/jp102107n. ISSN 1089-5639. PMID 20572656. 
  3. ^ Schroeder, Melanie, Eigenschaften von borreichen Boriden und Scandium-Aluminium-Oxid-Carbiden (dalam bahasa Jerman), hlm. 139 
  4. ^ a b Karen, P.; McArdle, P.; Takats, J. (2016). "Comprehensive definition of oxidation state (IUPAC Recommendations 2016)". Pure Appl. Chem. 88 (8): 831–839. doi:10.1515/pac-2015-1204. hdl:10852/59520  .  Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Karen, P.; McArdle, P.; Takats, J. (2014). "Toward a comprehensive definition of oxidation state (IUPAC Technical Report)". Pure Appl. Chem. 86 (6): 1017–1081. doi:10.1515/pac-2013-0505  . 
  6. ^ a b IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the "Gold Book") (1997). Online corrected version:  (2006–) "Oxidation state".
  7. ^ IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the "Gold Book") (1997). Online corrected version:  (2006–) "Oxidation number".

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bilangan_oksidasi&oldid=20911377"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA