Sabtu, 18 Desember 2021 | 07:30 WIB
Bobo.id - Tari tradisional merupakan salah satu jenis kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Setiap daerah di Indonesia, juga memiliki beragam jenis tari tradisional. Dalam melakukan tari-tari tradisional, terdapat beberapa unsur yang mendukung kelengkapan penampilan tari. Apa saja unsur-unsur tersebut? Yuk, simak penjelasannya di sini! Baca Juga: Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Tari Kontemporer dari Indonesia 1. Pola Lantai Tari Tradisional Pola lantai tari merupakan salah satu unsur pendukung tari tradisional. Ada beragam jenis dan bentuk pola lantai yang digunakan dalam tari tradisional Indonesia. Pola lantai tari yang paling umum digunakan di Indonesia yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus contohnya membuat pola lantai segi empat, segitiga, atau berjajar. Sedangkan pola garis lengkung contohnya pola lingkaran. Tidak hanya secara terpisah, pola lantai garis lurus dan garis lengkung bisa dikombinasikan. Misalnya, pada Tari Saman, pola lantai yang digunakan yaitu pola garis lurus. Para penari duduk lurus di lantai selama menari. Sedangkan pola garis lengkung lebih mudah kita temukan dari Tari Kecak dari Bali. Page 2Page 3
Bobo.id - Tari tradisional merupakan salah satu jenis kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Setiap daerah di Indonesia, juga memiliki beragam jenis tari tradisional. Dalam melakukan tari-tari tradisional, terdapat beberapa unsur yang mendukung kelengkapan penampilan tari. Apa saja unsur-unsur tersebut? Yuk, simak penjelasannya di sini! Baca Juga: Pengertian, Karakteristik, dan Contoh Tari Kontemporer dari Indonesia 1. Pola Lantai Tari Tradisional Pola lantai tari merupakan salah satu unsur pendukung tari tradisional. Ada beragam jenis dan bentuk pola lantai yang digunakan dalam tari tradisional Indonesia. Pola lantai tari yang paling umum digunakan di Indonesia yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus contohnya membuat pola lantai segi empat, segitiga, atau berjajar. Sedangkan pola garis lengkung contohnya pola lingkaran. Tidak hanya secara terpisah, pola lantai garis lurus dan garis lengkung bisa dikombinasikan. Misalnya, pada Tari Saman, pola lantai yang digunakan yaitu pola garis lurus. Para penari duduk lurus di lantai selama menari. Sedangkan pola garis lengkung lebih mudah kita temukan dari Tari Kecak dari Bali.
Dalam sebuah penyajian tari terdapat beberapa unsur pendukung di dalamnya. Unsur-unsur ini menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Selain unsur gerak sebagai media ekspresi utamanya. Unsur-unsur pendukung yang terdapat dalam penyajian tari menjadi salah satu bagian penting yang mampu memperkuat dalam upaya menyampaikan berbagai pesan dalam gerak yang dibawakan. Unsur-unsur yang dimaksud di antaranya unsur tata busana, tata rias, dan tata musik. Ketiga unsur pendukung tari tersebut, yaitu tata busana, tata rias dan tata musik tari harus menjadi suatu jalinan yang saling terkait dan kerja sama untuk mendukung wujudnya sebuah tarian, karena tanpa kelengkapan hal-hal di atas, tarian belum dapat dinikmati secara utuh. A. Tata Busana/KostumTata busana tari merupakan seni menata segala pakaian yang dikenakan oleh penari untuk mempertunjukkan karya tari. Pada prinsipnya, busana tari harus enak dipakai, enak dipandang, dan tidak mengganggu gerak penari. Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, karena pada dasarnya suatu tarian dapat terungkap dengan sempurna, jika seluruh unsur pendukung hadir di dalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian adalah tata busana/kostum. Fungsi Tata Busana
Penyajian sebuah karya tari dapat lebih menarik untuk disaksikan apabila didukung oleh tata busana yang baik. Oleh karena itu di dalam penataan dan penggunaan busana tari hendaknya senantiasa mempertimbangkan hal hal sebagai berikut:
B. Tata Rias Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Pada dasarnya, tata rias bukan sesuatu yang asing bagi semua orang, khususnya kaum wanita sebab tata rias merupakan aspek untuk mendukung penampilan dan telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Rias di dalam tari bukan sekadar bertujuan untuk menjadikan penari menjadi cantik atau ganteng. Tata rias tari mempunyai beberapa fungsi yang benar-benar membantu pertunjukan karya tari menjadi lebih baik.
Agar tata rias tari dapat menunjang pertunjukan tar, maka dalam penataan rias penari perlu diperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut.
Jenis Tata Rias
C. Tata Musik Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dorongan atau nalun ritmis. Musik atau iringan selain sebagai pengiring atau iringan tari juga berfungsi sebagai pemberi suasana tari yang ditampilkan. Demikian juga warna bunyi untuk iringan tari, tentu disesuaikan dengan gerakan tarinya. Apabila gerak tarinya dinamis, cepat, dan bersemangat, maka warna bunyinya, juga yang berirama cepat, bersemangat, dan keras. Sebaliknya gerak tari yang lemah gemulai, lembut, tenang, maka iringan musiknya juga dipilih yang tenang, syahdu, dan lembut. Pada dasarnya bentuk musik dalam tari dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk internal dan eksternal.
Fungsi Iringan Tari Sebuah tarian biasanya disajikan dengan diiringi musik yang disebut musik iringan tari. Musik iringan tari adalah musik yang berfungsi sebagai pengiring sebuah tarian, tidak hanya keluar sebagai suara saja, namun musik inilah yang mengatur gerak suatu tarian, sebagai penegas, pembentuk karakter penari, sehingga maksud dari satu tarian itu dapat dipahami oleh penonton. Musik iringan tari memiliki fungsi antara lain:
D. Tata Pentas/Panggung Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Tata pentas bukan hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik, namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting. Tata panggung tidak hanya sekedar dekorasi (hiasan) semata, tetapi penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan pertunjukan tari. Pentas memiliki dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam-macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penari dapat dilihat dari berbagai arah pandang. Fungsi Tata Panggung Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Pemangungan dipergunakan untuk menyebutkan suatu pertujukan yang dipagelarkan dan diangkat ke atas pentas guna dipertontonkan.
Dalam penyajian tari terdapat tiga unsur pendukung utama, yakni unsur tata rias, tata busana, dan musik. Ketiga unsur pendukung itu memiliki peran penting dalam memberikan penekanan terhadap kualitas garapan tari yang dibawakan. Masing-masing mampu mengisi ruang penyajian tari sehingga |