Unsur pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan alat disebut

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyebutkan ada 15 unsur pengaman yang terdapat pada uang rupiah. Sebanyak 13 unsur di antaranya bisa dideteksi oleh masyarakat atau dengan alat bantu seperti sinar ultraviolet atau kaca pembesar.Unsur pengaman ini terdapat pada bahan uang dan teknik cetak. Adanya unsur pengaman ini bertujuan untuk melindungi uang rupiah dari upaya pemalsuan.Lantas apa saja 13 unsur pengaman yang terdapat uang rupiah tersebut? Berikut penjelasannya berdasarkan situs resmi BI.
1. Bahan UangUang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus berbahan serat kapas.

2. Warna

Warna uang terlihat terang dan jelas.

3. Benang Pengaman

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000. Khusus untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Foto: Bank Indonesia (BI)

4. Colour Shifting (Tinta Berubah Warna)Gambar perisai yang di dalamnya berisi logo Bank Indonesia akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 terdapat perubahan warna dari merah kemerahan menjadi hijau, sedangkan pada Rp 20.000 terjadi perubahan warna dari hijau menjadi ungu.

5. Multicolour Latent Image (Gambar Tersembunyi Multiwarna)

Terdapat gambar tersembunyi multiwarna berupa angka yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.Pada pecahan Rp 100.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp 100.Pada pecahan Rp 50.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan biru pada angka Rp 50 dan pada pecahan Rp 20.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp 20.Lalu, pada pecahan Rp 10.000 terdapat kombinasi warna ungu, biru, dan kuning pada angka Rp 10.
6. Latent Image (Gambar Tersembunyi)Pada bagian depan, untuk pecahan Rp 20.000, terdapat tulisan ‘BI’ dalam bingkai persegi panjang yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Kemudian pada pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 terdapat angka 5, 2, dan 1 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

Foto: Bank Indonesia (BI)

Kemudian pada bagian belakang, terdapat angka nominal Rp 100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.

7. Teknik Cetak Khusus

Gambar utama, gambar lambang negara ‘Garuda Pancasila’, angka nominal, huruf terbilang, frasa ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’, dan tulisan ‘Bank Indonesia’ akan terasa kasar apabila diraba.

8. Blind Code (Kode Tuna Netra)

Terdapat berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar apabila diraba.

9. Watermark (Tanda Air) dan Electrotype (Ornamen)

Terdapat tanda air berupa gambar pahlawan yang ada pada semua pecahan uang kertas.Logo Bank Indonesia dalam ornamen tertentu akan terlihat apabila diterawang ke arah cahaya.

10. Rectoverso (Gambar Saling Isi)

Logo Bank Indonesia yang akan terlihat utuh apabila diterawang ke arah cahaya.

Foto: Bank Indonesia (BI)

11. Hasil Cetak yang MemendarHasil cetak akan memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet.

12. Mikroteks

Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

13. Gambar Raster

Berupa tulisan ‘NKRI’ yang dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

(prm/prm)

Kerugiannya tidak sedikit jika di negara kita banyak beredar uang palsu. Untuk mencegah hal ini, Selain Bank Indonesia (BI) mencetak uang dengan unsur pengaman bermacam-macam, negara juga mengancam hukuman berat kepada pembuat dan pengedar uang palsu.

Kemudian, dari pihak masyarakat juga sering diingatkan agar hati-hati menerima uang. Mereka diharuskan meneliti dengan teknik 3D terlebih dahulu sebelum memasukkan “lembaran kertas” itu ke kantong. Jika mendapati warna kusam, kertas kasar, water mark aneh, dan benang pengaman mencurigakan, lebih baik tolak dan minta uang lain saja.

Baca juga: Cara kerja dan harga alat deteksi uang palsu lampu ultraviolet

Teknik 3D yang dimaksud adalah dilihat, diraba, dan diterawang. Ya, teknik dasar ini disosialisasikan secara umum baik melalui televisi atau media lain. Dengan begitu, apa dan bagaimana fitur pengaman uang asli bisa diketahui semua orang, termasuk juga pelaku pembuat uang palsu itu sendiri. Wah, justru bahaya dong? Pemalsu bisa menyontek lalu uang ciptaannya dibuat sedemikian rupa agar tampak seperti asli meski sudah diamati 3D.

Tiga unsur pengaman uang kertas rupiah

Tenang, tidak perlu khawatir berlebihan. Menurut Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang BI Suhaedi, rupiah memiliki sistem pengaman sampai tiga level. Dari ketiganya, tidak semua bisa diamati dengan 3D. Sebagian ada yang perlu alat lampu ultraviolet, dan sebagian lagi menggunakan mesin khusus yang hanya dimiliki Bank Sentral.

Apa sajakah ketiga level fitur tersebut? Berikut ini penjelasannya.

  1. Unsur pengaman uang rupiah secara terbuka
    Level pertama ini bisa dikenali ciri-ciri keasliannya tanpa memerlukan alat bantu. Teknik 3D (dilihat, diraba, dan diterawang) contohnya. Setiap orang bisa mengetahuinya.
  2. Unsur pengaman uang rupiah semi tertutup (semi covered)
    Level kedua ini adalah fitur pengaman yang bisa dideteksi dengan alat bantu sederhana. Contohnya kaca pembesar dan lampu ultraviolet. Sifatnya sama seperti di atas, semua orang boleh mengetahuinya.
  3. Unsur pengaman uang secara tertutup
    Level terakhir adalah pengaman yang hanya dapat dideteksi menggunakan alat khusus (mesin sortasi yang dimiliki Bank Sentral/peralatan laboratorium forensik). Nah level inilah yang sifatnya rahasia dan hanya diketahui oleh institusi penerbit uang. Dengan begitu, keamanannya terjamin.

Artikel terkait: Cara mengetahui uang asli atau palsu versi orang bodoh

Mengapa uangindonesia.com membahas unsur pengaman di atas hanya pada uang kertas saja, kenapa tidak uang logam sekalian? Alasannya karena uang kertaslah yang lebih banyak dipalsukan. Uang logam jarang, mungkin karena nominalnya kecil-kecil sehingga tidak menguntungkan. Kalau pun ada, biasanya pada koin kuno dan dijual kepada kolektor.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia akan menerbitkan Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam waktu dekat. Rupiah baru ini akan menggunakan gambar pahlawan.

Uang kertas Rupiah yang selama ini diterbitkan Bank Indonesia dan yang akan dicetak diklaim menjadi salah satu mata uang yang memiliki tingkat pengamanan tertinggi di dunia.

‎"Rupiah itu memiliki sistem pengamanan tiga level, dengan begitu bisa jadi mata uang yang pengamanannya sangat kompleks dibanding mata uang negara lain," kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang BI Suhaedi‎ kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (1/10/2016).

Suhaedi mengungkapkan level pengamanan uang yang diterapkan Bank Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan yang biasa diterapkan diberbagai negara. Hanya saja, tidak semua negara menerapkan semua level yang ‎ada.

Dijelaskan Suhaedi, kategori sistem pengamanan uang suatu negara terdiri dari 3 level yaitu, Pertama, Level 1 (terbuka/covered), unsur pengaman yang dapat dideteksi tanpa bantuan alat (3D).

Kedua, Level 2 (semi tertutup/semi covered), unsur pengaman yang dapat dideteksi dengan menggunakan alat yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu ultraviolet (UV).

Sedangkan Ketiga, Level 3 (tertutup/covered), unsur pengaman yang hanya dapat dideteksi dengan menggunakan mesin sortasi yang dimiliki oleh Bank Sentral atau peralatan laboratorium/forensik.

Sehubungan dengan hal tersebut dan mempertimbangkan aspek keamanan, setiap uang suatu negara memiliki jenis fitur/unsur pengaman yang berbeda.

"Selain itu, khusus untuk sistem pengamanan level 3, uang suatu negara umumnya memiliki ciri khusus yang bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh bank sentral / institusi penerbit uang," tutup Suhaedi.

Unsur pengaman uang secara tertutup adalah pengaman yang hanya dapat dideteksi menggunakan alat khusus (mesin sortasi yang dimiliki bank sentral/ peralatan laboratorium forensik). Level ini sifatnya rahasia dan hanya diketahui oleh institusi penerbit uang. Dengan begitu, keamanannya terjamin. Maka jawaban yang benar adalah pilihan jawaban A.

guys tolong dong kalian coba cariin materi informatika kelas 8 semester 2 tentang akses internet​

adanya campur tangan pemerintah merupakan ciri-ciri pasar

apa saja yang termasuk ke dalam biaya yang mendukung proses produksi kerajinan untuk pasar lokal

kegiatan menggunakan suatu produk dan jasa yang diproduksi oleh produsen disebut

perencanaan produk kerajinan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar lokal

pihak yang menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen disebut

salah satu cara yang paling tepat untuk menghadapi ancaman dalam bidang ekonomi dari internal yaitu.

sebutkan apa saja yang menjadi komoditas ekspor unggulan indonesia dalam perdagangan internasional adalah

Tuliskan provinsi potensial untuk komoditas sawit​

mengapa hukum ekonomi melarang keras kehidupan kekerasan ?sebutkan dan jelaskan!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA