Uraikan yang anda tahu tentang produksi massal produk otomotif sepeda Motor

Uraikan yang anda tahu tentang produksi massal produk otomotif sepeda Motor

Uraikan yang anda tahu tentang produksi massal produk otomotif sepeda Motor
Lihat Foto

Ghulam/KompasOtomotif

Line produksi Honda CBR250RR di pabrik Karawang, Jawa Barat.

KOMPAS.com - Produksi adalah salah satu kegiatan ekonomi berupa membuat barang atau jasa yang akan dijual dalam kegiatan ekonomi.

Produksi dilakukan bergantung rencana usaha yang telah disusun. Produksi industri rumahan dapat dilakukan dalam jumlah kecil, namun produksi di pabrik besar dilakukan secara massal.

Apa itu produksi massal? 

Dilansir dari Corporate Finance Institute, produksi massal adalah teknik industri pembuatan barang yang identik dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama.

Misalnya pabrik mi instan yang tiap harinya membuat ratusan hingga ribuan bungkus mi instan dengan bentuk, kemasan, rasa, dan kualitas yang sama.

Pada awalnya manusia memproduksi barang satu-persatu menggunakan tangan dan dibantu alat sederhana. Sehingga membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang besar, juga hasil produksi yang sedikit. Namun lahirlah produksi massal melalui revolusi industri yang lahir di Inggris pada abad ke-18.

Baca juga: Pengembangan Usaha: Pengertian, Jenis, Aspek, dan Strateginya

Dilansir dari History, permintaan kain yang terus meningkat di Inggris mendorong perubahan produksi mekanis dari yang awalnya ditenun oleh tenaga manusia menjadi ditenun oleh mesin-mesin pemintal.

Produksi massa kain tersebut menghasilkan kain dalam jumlah besar, waktu yang singkat, lebih sedikit tenaga, dan biaya produksi yang lebih sedikit.

Revolusi industri tekstil tersebut disusul oleh penemuan kokas untuk peleburan besi, penemuan mesin bertenaga uap, penamuan lokomotif, penemuan alat komunikasi dengan sandi morse, dan mesin-mesin lainnya yang mendukung produksi massal sehingga menjadi modern seperti sekarang.

Keuntungan produksi massal

Produksi massa memiliki beberapa keuntungan, di antaranya: 

  1. Biaya produksi yang lebih rendah, tingkat produksi yang cepat, akurasi produksi yang tinggi. Hal ini karena mesin yang digunakan bekerja dengan cepat dan tidak mengalami kelelahan. Sehingga mesin akan membuat produk yang sama persis (berakurasi tinggi) dengan eror yang lebih kecil dibanding saat dikerjakan oleh manusia.
  2. Produksi massa juga membuat produsen dapat memenuhi permintaan pasar yang besar. Berapapun jumlah produk yang diminta, produksi massal bisa menyelesaikannya dalam jangka waktu yang singkat. Jumlah besar juga membuat biaya satuan produk menjadi lebih murah dibandingkan jika dibuat satu-persatu.

Baca juga: Peran Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dalam Perekonomian Indonesia

Contoh produksi massa adalah pabrik pembuatan makanan dan minuman dalam kemasan, pabrik pembuatan obat, pabrik pembuatan pembalut dan popok bayi, pabrik pembuatan kain, pabrik pembuatan pakaian, pabrik pembuatan komponen elektronik, bahkan pabrik pembuatan otomotif seperti motor dan mobil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Konsep, prototype dan produksi massal menjadi suatu pengetahuan penting yang perlu Anda pahami. Istilah ini sangat sering dijumpai dalam dunia otomotif dimana dalam produksinya hingga bisa dijumpai di pasaran harus melalui tahapan tersebut. Dalam hal ini, motor sendiri menjadi kendaraan yang banyak digunakan di Indonesia. Karena itulah, motor telah secara luas dipasarkan dengan berbagai tipe dan jenisnya.

Tahap 1 Pembuatan Konsep

Uraikan yang anda tahu tentang produksi massal produk otomotif sepeda Motor

Sebelumnya, Anda harus pahami dulu apa yang dimaksud dengan konsep. Istilah ini bisa berarti ide, rancangan dan gambaran. Konsep digunakan dalam produksi berbagai jenis barang bahkan jasa sekalipun, termasuk sepeda motor.

Ide yang inovatif serta unik dari yang sebelumnya yang telah ada menjadi hal penting dalam hal ini. Inovasi dalam konsep sebuah motor akan lebih meningkatkan daya saing serta terciptanya produk yang semakin hari-semakin baik dari sisi kualitasnya. Konsep tersebutlah yang akan dikembangkan ke tahapan selanjutnya. Tugas membuat konsep ini menjadi beban para insinyur yang ahli dalam bidangnya.

Dalam hal ini, hal penting perlu diperhatikan adalah kemungkinan bagi konsep tersebut untuk bisa direalisasikan ke dalam prototype dan produksi atau tidak. Pasalnya, konsep sendiri merupakan ide liar yang lahir dari para insinyur yang bisa diperlihatkan kepada orang lain dalam bentuk desain gambar motor secara rinci.

Tahap 2 Pembuatan Prototype

Uraikan yang anda tahu tentang produksi massal produk otomotif sepeda Motor

Jika konsep buatan insinyur telah disetujui oleh produsen dan pabrikan motor, maka tahapan selanjutnya adalah membuat prototipe. Pada langkah ini bisa saja koreksi dilakukan terhadap konsep sebuah motor yang bersangkutan. Hal ini pun sering kali terjadi mengingat kesanggupan dari produsen dalam membuatnya. Misal alat produksi atau teknologi belum mumpuni, maka perubahan dan penyesuaian bisa saja dilakukan.

Lalu, untuk apa prototipe harus dibuat? Kenapa tidak langsung membuat motor secara masal? Tujuan pembuatan prototipe ini sendiri adalah mencari tahu minat konsumen terhadap calon produk motor baru yang telah dibuat. Pasalnya, produk tersebut bisa saja tidak sesuai selera pasar. Dengan begitu, maka produsen bisa terhindar dari kerugian karena motor tidak laku dan tidak diminati.

Jika memang prototipe calon produk belum sesuai atau belum diterima pasar, maka pengembangan dan penyempurnaan bisa dilakukan. Fungsi prototipe lainnya adalah untuk bahan acuan dan bocoran tentang produk yang akan segera launching.

Hal ini pun bisa menguntungakn bagi calon pembeli untuk tahu produk seperti apa yang akan diluncurkan oleh produsen motor. Calon pembeli bisa melihatnya pada pameran otomotif yang sering kali dipajang di sana.

Tahap 3 Produksi Massal

Uraikan yang anda tahu tentang produksi massal produk otomotif sepeda Motor

Tahap terakhir pada produksi motor adalah produksi masal. Pada tahapan ini, maka bisa dikatakan sebagai tahap akhir pengembangan produk sepeda motor.

Motor-motor pun sudah diproduksi dan siap dijual. Uji kualitas dan kaulifikasi pun dilakukan pada tahapan ini. Hal ini akan melibatkan beberapa pihak seperti halnya produsen motor itu sendiri, lembaga terkait dan juga pemerintah.

Produk yang akan diproduksi secara masal ini tentu sudah memenuhi kriteria, seperti halnya sudah sesuai dengan keinginan produsen motor maupun calon pembelinya. Masyarakat yang sudah melihat bocoran produk dan menantikannya pun bisa langsung membelinya dan memakai sesuai kebutuhan.

Dengan tahapan di atas yang terdiri dari Konsep, prototype dan produksi massal, maka motor-motor baru yang canggih, futuristik dan desain yang unik pun mampu dihasilkan. Jadi jangan heran jika setiap saat lahir motor baru yang spesifikasinya semakin menggiurkan untuk dimiliki dan dibeli.

Pembelian motor pun bisa dilakukan dengan mudah di dealer resmi yamaha fortuna motor. Kami melayani pembelian berbagai unit dan kategori motor yamaha baik dengan cash maupun kredit. Pastinya, cicilan yang kami tawarkan tergolong ringan sehingga bisa menjadi solusi Anda untuk segera memiliki motor terbaik bagi Anda.

PROSES PRODUKSI MASSAL (JUMLAH BESAR) PRODUK OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN

Uraikan yang anda tahu tentang produksi massal produk otomotif sepeda Motor

Proses Produksi - Proses produksi merupakan kegiatan yang menggabungkan faktor-faktor produksi yang ada (tenaga kerja, modal, metode) untuk menghasilkan produk otomotif, dan konsumen dapat memperoleh keuntungan atau keuntungan darinya, khususnya dalam bidang perawatan dan asesoris mobil. Inti dari proses produksi adalah pengolahan, yaitu menggunakan peralatan untuk mengolah bahan baku dan bahan penolong secara manual untuk menghasilkan produk otomotif yang berkualitas.

1. Pengertian Proses Produksi 

Proses didefinisikan sebagai suatu cara, metode dan teknologi, bagaimana metode, metode dan teknologi mengubah tenaga kerja, mesin, bahan dan dana yang ada untuk memperoleh hasil. Produksi terjadi dalam bentuk kegiatan menciptakan atau meningkatkan penggunaan barang atau jasa. 

Melihat dua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses produksi merupakan kegiatan yang menggunakan faktor-faktor yang ada (seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan modal) untuk menggunakan atau menciptakan atau meningkatkan penggunaan barang atau jasa. Memenuhi kebutuhan manusia.

2. Jenis Proses Produksi ditinjau dari Arus Produksi 

Terdapat berbagai jenis proses produksi bila ditinjau dari berbagai segi. Dari perspektif aliran pengolahan bahan baku hingga produk akhir, proses produksi terbagi menjadi dua proses, yaitu proses produksi berkelanjutan dan proses intermiten. Jika ada urutan yang jelas dari bahan baku hingga proses produksi akhir dalam bisnis, maka proses produksi akan terus berjalan. Jika tidak ada urutan atau gaya yang jelas dari bahan mentah hingga produk akhir, atau pesanan selalu berubah, proses produksi akan terputus-putus. Penentuan jenis produksi didasarkan pada faktor-faktor berikut: (1) kuantitas atau kuantitas produk yang akan diproduksi, (2) kualitas produk yang dibutuhkan, dan (3) peralatan yang tersedia untuk melakukan proses. Berbagai jenis proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Proses Produksi yang Terputus-Putus (Intermitten Process) 

Proses produksi terputus merupakan kegiatan produksi yang dilakukan dengan menggunakan alat multifungsi. Melalui penggunaan alat multifungsi, kegiatan produksi dapat dilakukan secara fleksibel. 

Sifat atau karakteristik proses produksi / proses pembuatan batch adalah sebagai berikut:

1) Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil namun dengan banyak variasi (sesuai pesanan). 

2) Penyusunan perlatan dilakukan berdasarkan fungsi peralatan tersebut. 

3) Mesin-mesin yang dipakai biasanya bersifat multiguna, misalnya komputer untuk mendesain logo dan produk otomotif sekaligus mencatat keuangan 

4) Proses produksi tidak akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan 

5) Pegawai sering bolak-balik memindahkan barang produksi, sehingga dibutuhkan ruang yang luas agar pemindahan dapat berlangsung secara lancar. 

b. Proses Produksi yang Kontinu (Continous Process) 

Proses produksi yang berkelanjutan adalah proses produksi dengan menggunakan peralatan produksi yang diatur dan disesuaikan dengan mempertimbangkan urutan kegiatan untuk menghasilkan produk atau jasa dan aliran material dalam proses permanen (tidak dapat diubah). Proses berulang merupakan proses yang menggabungkan proses produksi

c. Proses Produksi yang Berulang-Ulang (Repetitive Process) 

Proses berulang adalah proses produksi yang terputus-putus dan berkelanjutan. Tetapi proses ini menggunakan berbagai jenis suku cadang dan bahan komponen di antara proses yang berurutan.

d. Proses Produksi Campuran 

Proses produksi campuran merupakan proses produksi yang menggabungkan fungsi batch process, continuous process dan repetitive process, proses tersebut menggunakan berbagai komponen material, teknologi perencanaan produksi dan kecepatan pelayanan prioritas.