Usia kehamilan 6 minggu apakah sudah ada detak jantung

Mendengar detak jantung janin yang berada dalam kandungan tentunya akan menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. Umumnya, detak jantung bayi mulai terdengar ketika kehamilan memasuki usia 5 minggu.

Sebagai orangtua, mengetahui berapa denyut jantung janin normal sangatlah penting. Apabila detak jantung terlalu cepat atau lambat, kondisi tersebut dapat menjadi pertanda adanya kondisi tertentu pada bayi dalam kandungan.

Berapakah detak jantung janin normal?

Jumlah detak jantung janin normal bergantung pada usia kehamilan Anda. Detak jantung sendiri umumnya sudah mulai berdetak ketika kandungan Anda memasuki usia 5 minggu. Saat kehamilan memasuki usia 5 minggu, denyut jantung janin normal berada pada kisaran 80-85 bpm (beats per minute).

Jumlah detak jantung akan terus mengalami peningkatan setiap harinya selama sebulan sejak pertama kali muncul. Denyut jantung janin normal biasanya akan mengalami peningkatan sekitar 3 detak tiap hari.

Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui usia pasti kehamilan agar bisa memantau penambahan detak jantung dengan tepat melalui USG.

Memasuki minggu ke-9 masa kehamilan, detak jantung normal janin rata-rata berapa pada 175 per menit (bpm). Saat berada pada tengah masa kehamilan, denyut jantung janin mungkin akan mengalami penurunan sementara (deselerasi) menjadi sekitar 120-180 bpm.

Perlambatan juga merupakan hal yang normal terjadi ketika usia kehamilan memasuki 10 minggu terakhir. Dikutip dari Johns Hopkins, denyut jantung janin normal harus antara 110 dan 160 denyut per menit selama akhir kehamilan dan persalinan. 

Baca juga: Benarkah Denyut Jantung Janin Laki-Laki Lebih Lambat dari Perempuan?

Bagaimana jika hamil 12 minggu detak jantung janin belum terdengar?

Detak janun janin belum terdengar saat memasuki usia 10 minggu terakhir kehamilan hingga 12 minggu adalah normal. 

Ada banyak alasan denyut jantung janin belum bisa terdengar di usia kehamilan tersebut. Sejumlah penyebab detak jantung janin tidak terdeteksi salah satunya karena:

  • Melesetnya usia kehamilan ketika melakukan pemeriksaan untuk mendengar denyut jantung janin
  • Posisi rahim miring sehingga denyut jantung sulit ditemukan
  • Posisi bayi tidak sesuai sehingga sulit untuk mendengar denyut jantungnya
  • Ibu hamil kelebihan berat badan
  • Bayi mengalami keguguran

Bila detak jantung belum juga terdengar, Anda bisa melakukan pemeriksaan kehamilan ulang satu atau dua minggu kemudian. Hal tersebut tergantung pada seberapa jauh usia kehamilan.

Baca juga: Manfaat Pemeriksaan Jantung Lewat Fetal Ekokardiografi untuk Mengenal Janin Anda

Mengapa penting memantau detak jantung janin?

Pemantauan detak jantung sangat membantu terutama bagi ibu yang kehamilannya berisiko tinggi. Contohnya ibu hamil yang menderita diabetes gestasional hingga tekanan darah tinggi dan berisiko preeklamsia.

Detak jantung bisa menjadi tanda untuk melihat adakah dampak obat-obatan tertentu yang dikonsumsi ibu selama kehamilan untuk mengatasi penyakit seperti tersebut di atas. 

Lebih jauh lagi, saat proses persalinan, tenaga medis akan mencatat kontraksi rahim dan detak jantung. Keduanya direkam di waktu bersamaan sehingga hasilnya bisa dilihat bersama sekaligus dibandingkan.

Hal yang bisa berpengaruh terhadap heart rate janin saat persalinan seperti:

  • Kontraksi rahim
  • Anestesi atau obat bius yang diberikan
  • Tes yang dilakukan saat persalinan
  • Proses mengejan

Di usia kehamilan 20 minggu, dokter mungkin juga akan memeriksa struktur jantung janin untuk mendeteksi adanya cacat jantung.

Memang tidak ada pengobatan cacat jantung pada janin, bahkan beberapa potensi kecacatan bisa saja tidak terdeteksi hingga lahir. Hanya saja, diagnosis ini membantu dokter dalam merumuskan birth plan serta penanganan spesifik apa yang diperlukan.

Kondisi yang mungkin terjadi jika denyut jantung janin tidak normal

Detak jantung janin yang kurang atau melebihi batas normal bisa menjadi pertanda kondisi tertentu pada bayi dalam kandungan.  Ketika detak jantung mengalami deselarasi, hal tersebut mungkin jadi tanda bahwa janin Anda tidak sehat.

Beberapa kondisi yang mungkin terjadi ketika janin mengalami penurunan detak jantung, di antaranya:

  • Deselerasi dini, umumnya dimulai sebelum puncak kontraksi dan menjadi tanda bahwa kepala bayi dalam kandungan menerima tekanan. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya untuk keselamatan buah hati Anda.
  • Deselerasi lambat, biasanya menjadi tanda bahwa bayi dalam kandungan kekurangan oksigen. Ketika janin mengalami deselerasi lambat, dokter mungkin akan memberikan rekomendasi Anda untuk melakukan operasi caesar. Langkah tersebut diambil karena kontraksi dapat membuat janin kehabisan oksigen sehingga berbahaya bagi nyawanya.
  • Deselerasi variable, penurunan detak jantung secara tajam yang terjadi karena tali pusar bayi mengalami kompresi. Bagi janin, tali pusar berguna memasok oksigen serta nutrisi lewat aliran darah. Jika terjadi secara berulang, kondisi tersebut bisa berbahaya bagi nyawa bayi Anda. Dokter mungkin akan melakukan operasi caesar jika kondisinya sudah sangat parah.

Tak hanya mengalami penurunan, sejumlah janin mungkin akan mengalami peningkatan detak jantung sementara (akselerasi), khususnya pada proses persalinan. Hal tersebut normal terjadi apabila janin mengalami peningkatan detak jantung hingga 15 denyutan per menit.

Peningkatan detak jantung sementara ini menjadi tanda bahwa janin Anda mendapat pasokan oksigen yang cukup. Apabila dokter tidak melihat akselerasi detak jantung bayi selama proses persalinan, beberapa metode mungkin akan dilakukan untuk memicu percepatan.

Beberapa cara dokter untuk memicu akselerasi detak jantung janin, meliputi:

  • Mengayun perut Anda dengan lembut
  • Menekan kepala bayi dengan lembut melalui serviks
  • Memberi Anda makanan atau minuman
  • Memberi rangsangan melalui suara

Bagaimana cara mendengarkan detak jantung janin sendiri?

Umumnya, detak jantung bayi didengarkan melalui USG transvaginal. Namun, ada satu cara yang bisa diterapkan untuk memantau detak jantung janin di rumah, yaitu dengan memakai stetoskop.

Anda dapat mulai mendengar detak jantung janin menggunakan stetoskop ketika kehamilan memasuki usia 18 hingga 20 minggu. Faktor-faktor seperti berat badan ibu, lokasi plasenta, serta posisi bayi berada turut memengaruhi bunyi suara detak jantung si Kecil.

Stetoskop sendiri kini bisa Anda dapatkan dengan mudah. Anda dapat membeli alat ini di toko-toko perlengkapan kesehatan. Pastikan Anda membeli stetoskop dari toko alat kesehatan yang terpercaya untuk mendapatkan produk berkualitas.

Jumlah detak jantung bergantung pada usia kehamilan Anda. Ketika kehamilan memasuki usia 5 minggu, denyut jantung janin normal berada pada 80-85 bpm. Jumlah itu akan mengalami peningkatan tiap harinya dalam sebulan.

Penurunan detak jantung mungkin akan terjadi ketika pertengahan atau 10 minggu terakhir kehamilan.

Akselerasi dan deselerasi detak jantung merupakan kondisi normal yang terjadi. Meski begitu, Anda perlu waspada apabila penurunan detak jantung terjadi secara drastis dan tidak wajar.

Booking jadwal dokter kandungan atau chat dokter kandungan bisa melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk konsultasi lebih lanjut. Anda juga bisa memantau perkembangan kehamilan menggunakan Kalkulator Kehamilan SehatQ GRATIS!

Mengapa usia kehamilan 6 minggu belum ada detak jantung?

Kondisi Anda yang janinnya belum terdengar detak jantungnya di usia kandungan 6 minggu memang bisa mengindikasikan banyak hal, seperti: Penentuan usia kandungan yang tidak tepat. Janin yang tidak berkembang, misalnya karena blighted ovum. Sensitifitas alat atau kompetensi operator yang minim, dan sebagainya.

Apa yang dirasakan di perut saat hamil 6 minggu?

Ada tanda-tanda hamil 6 minggu yang kerap dialami oleh ibu hamil. Pada masa ini, sebagian wanita hamil biasanya akan merasakan kelelahan, mual, hingga perubahan emosi yang tidak stabil. Tak jarang, tanda-tanda ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman pada calon ibu.

Kapan denyut jantung janin terdengar?

Dokter atau bidan Anda mungkin dapat mendeteksi detak jantung bayi menggunakan Doppler di usia 10 minggu usia kehamilan, tapi lebih sering terdengar di minggu ke-12.

USG 6 minggu apa yang terlihat?

Ukuran Bayi Sebesar Kacang Kecil Janin memang masih sangat kecil, sehingga mungkin kehamilan kadang tidak disadari. Posisi janin 6 minggu melengkung ke dalam mendekati tubuhnya di dalam perut bumil. Pada pemeriksaan USG, bentuk janin 6 minggu juga biasanya akan terlihat seperti memiliki ekor kecil.