Show
Remedial Penjas OrkesNama: Dedy AriyantoKelas: XI- Tkj ASekolah: SMK Muhammadiyah 1 Jakarta RenangRenangadalah olahraga yangmelombakankecepatan atlet renangdalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renangadalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babakpenyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka,dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan duniabernama FederasiRenangInternasional (FINA). PersatuanRenangSeluruhIndonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.SejarahPerlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenangberenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgenmemperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gayabebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yangmemercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yangmelecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gayasamping.Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak OlimpiadeAthena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912.Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi RenangInternasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupupertama kali dikembangkan padatahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dadasebelumdianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond)didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang JawaBarat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost JavaZwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulaisering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagairekor di BelandaPada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detikuntuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stamdikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang SeluruhIndonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasionalsejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki1952. Fasilitas dan peralatanKolam renangPanjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendekadalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuranOlimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolamminimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 mdihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum dibagian lainnya adalah 1,0 m. Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document End of preview. Want to read all 25 pages? Upload your study docs or become a Course Hero member to access this document Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang ronde penyisihan maju ke ronde semifinal, dan pemenang semifinal maju ke ronde final. Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan barang yang diadu renang diambil keputusan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia. SejarahRenang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904. Barang yang diadu berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian luhur perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas sama sekali suku Indian. Belakang suatu peristiwa ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping. Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap bagi gaya renang tersendiri pada 1952. Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula barang yang diadu renang antardaerah mulai sering diselenggarakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan bagi rekor di Belanda.[1] Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik bagi nomor 100 meter gaya bebas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim bagi wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan bagi anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1] Fasilitas dan peralatanKolam renangPanjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional bagi kolam ukuran Olimpiade diambil keputusan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di anggota lainnya adalah 1,0 m.[2] LintasanLebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar bila terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau bagi lintasan 1 dan 8, biru bagi lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning bagi lintasan 4 dan 5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam ronde penyisihan (heat). Di kolam berlintasan tidak dapat diterangkan oleh daya upaya, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 bagi kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8. Pengukur waktuDalam barang yang diadu internasional atau barang yang diadu yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua bidang dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4] Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5] Balok startDi setiap balok start terdapat pengeras suara bagi menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start selang 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2] Peraturan barang yang diadu dalam renangPada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali, perenang melaksanakan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilaksanakan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet. Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang bagi naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan bagi gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum berada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam. Nomor barang yang diaduBarang yang diadu renang terdiri dari nomor-nomor barang yang diadu menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri bagi nomor-nomor renang:
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian bagi satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, barang yang diadu diselenggarakan di kolam renang lintasan pendek 25 m. Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas sama sekali. PakaianFederasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam barang yang diadu renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih bagi mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal. Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan baginya.[6] ReferensiPranala luarWikidata: Competitive swimming
edunitas.com Page 2Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang ronde penyisihan maju ke ronde semifinal, dan pemenang semifinal maju ke ronde final. Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan barang yang diadu renang diambil keputusan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia. SejarahRenang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904. Barang yang diadu berenang dimulai di Eropa semakin kurang tahun 1800. Sebagian luhur perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas sama sekali suku Indian. Belakang suatu peristiwa ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping. Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap kepada gaya renang tersendiri pada 1952. Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula barang yang diadu renang antardaerah mulai sering diselenggarakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan kepada rekor di Belanda.[1] Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik kepada nomor 100 meter gaya bebas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim kepada wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan kepada anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1] Sarana dan peralatanKolam renangPanjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional kepada kolam ukuran Olimpiade diambil keputusan panjang kolam 50 m dan luas kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga sangat sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di anggota lainnya adalah 1,0 m.[2] LintasanLuas lintasan sangat sedikit 2,5 m dengan jarak sangat sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar jika terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau kepada lintasan 1 dan 8, biru kepada lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning kepada lintasan 4 dan 5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam ronde penyisihan (heat). Di kolam berlintasan tidak dapat diterangkan oleh daya upaya, perenang tercepat diunggulkan di lintasan sangat tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat diselesaikan di lintasan 4 (di lintasan 3 kepada kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8. Pengukur waktuDalam barang yang diadu internasional atau barang yang diadu yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua anggota dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4] Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5] Balok startDi setiap balok start terdapat pengeras suara kepada menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu saat perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start selang 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2] Peraturan barang yang diadu dalam renangPada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali, perenang melaksanakan kedudukan start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, kedudukan start dilaksanakan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Kedudukan start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet. Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang kepada naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan kepada gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam kedudukan start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah jika perenang meloncat dari balok start sebelum berada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam kondisi diam. Nomor barang yang diaduBarang yang diadu renang terdiri dari nomor-nomor barang yang diadu menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri kepada nomor-nomor renang:
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian kepada satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, barang yang diadu diselenggarakan di kolam renang lintasan pendek 25 m. Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas sama sekali. PakaianFederasi Renang Internasional mempunyai daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam barang yang diadu renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih kepada mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal. Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan kepadanya.[6] PustakaPranala luarWikidata: Competitive swimming
edunitas.com Page 3Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang ronde penyisihan maju ke ronde semifinal, dan pemenang semifinal maju ke ronde final. Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan barang yang diadu renang diambil keputusan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia. SejarahRenang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904. Barang yang diadu berenang dimulai di Eropa semakin kurang tahun 1800. Sebagian luhur perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas sama sekali suku Indian. Belakang suatu peristiwa ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping. Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap kepada gaya renang tersendiri pada 1952. Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula barang yang diadu renang antardaerah mulai sering diselenggarakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan kepada rekor di Belanda.[1] Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik kepada nomor 100 meter gaya bebas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim kepada wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan kepada anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1] Sarana dan peralatanKolam renangPanjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional kepada kolam ukuran Olimpiade diambil keputusan panjang kolam 50 m dan luas kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga sangat sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di anggota lainnya adalah 1,0 m.[2] LintasanLuas lintasan sangat sedikit 2,5 m dengan jarak sangat sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar jika terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau kepada lintasan 1 dan 8, biru kepada lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning kepada lintasan 4 dan 5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam ronde penyisihan (heat). Di kolam berlintasan tidak dapat diterangkan oleh daya upaya, perenang tercepat diunggulkan di lintasan sangat tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat diselesaikan di lintasan 4 (di lintasan 3 kepada kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8. Pengukur waktuDalam barang yang diadu internasional atau barang yang diadu yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua anggota dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4] Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5] Balok startDi setiap balok start terdapat pengeras suara kepada menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu saat perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start selang 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2] Peraturan barang yang diadu dalam renangPada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali, perenang melaksanakan kedudukan start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, kedudukan start dilaksanakan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Kedudukan start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet. Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang kepada naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan kepada gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam kedudukan start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah jika perenang meloncat dari balok start sebelum berada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam kondisi diam. Nomor barang yang diaduBarang yang diadu renang terdiri dari nomor-nomor barang yang diadu menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri kepada nomor-nomor renang:
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian kepada satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, barang yang diadu diselenggarakan di kolam renang lintasan pendek 25 m. Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas sama sekali. PakaianFederasi Renang Internasional mempunyai daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam barang yang diadu renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih kepada mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal. Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan kepadanya.[6] PustakaPranala luarWikidata: Competitive swimming
edunitas.com Page 4Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang ronde penyisihan maju ke ronde semifinal, dan pemenang semifinal maju ke ronde final. Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan barang yang diadu renang diambil keputusan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia. SejarahRenang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904. Barang yang diadu berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian luhur perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas sama sekali suku Indian. Belakang suatu peristiwa ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping. Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap bagi gaya renang tersendiri pada 1952. Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula barang yang diadu renang antardaerah mulai sering diselenggarakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan bagi rekor di Belanda.[1] Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik bagi nomor 100 meter gaya bebas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim bagi wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan bagi anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1] Fasilitas dan peralatanKolam renangPanjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional bagi kolam ukuran Olimpiade diambil keputusan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di anggota lainnya adalah 1,0 m.[2] LintasanLebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar bila terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau bagi lintasan 1 dan 8, biru bagi lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning bagi lintasan 4 dan 5. Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam ronde penyisihan (heat). Di kolam berlintasan tidak dapat diterangkan oleh daya upaya, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 bagi kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8. Pengukur waktuDalam barang yang diadu internasional atau barang yang diadu yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua bidang dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4] Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5] Balok startDi setiap balok start terdapat pengeras suara bagi menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start selang 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2] Peraturan barang yang diadu dalam renangPada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali, perenang melaksanakan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilaksanakan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet. Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang bagi naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan bagi gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum berada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam. Nomor barang yang diaduBarang yang diadu renang terdiri dari nomor-nomor barang yang diadu menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri bagi nomor-nomor renang:
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian bagi satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, barang yang diadu diselenggarakan di kolam renang lintasan pendek 25 m. Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas sama sekali. PakaianFederasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam barang yang diadu renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih bagi mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal. Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan baginya.[6] ReferensiPranala luarWikidata: Competitive swimming
edunitas.com Page 5Renaisans Harlem adalah gerakan aturan sejak dahulu kala istiadat yang muncul pada 1920-an sampai 1930-an. Pada waktu itu, aturan sejak dahulu kala istiadat ini dikenal sebagai "Gerakan Negro Baru", dinamai sesuai antologi tahun 1925 karya Alain Locke. Meski terpusat di kawasan Harlem, New York City, banyak penulis berkulit hitam berbahasa Perancis dari koloni Afrika dan Karibia yang menetap di Paris juga terpengaruh oleh Renaisans Harlem.[1] Para sejarawan tak setuju tentang waktu kapan Renaisans Harlem dimulai dan habis. Renaisans Harlem secara tak resmi diakui muncul pada 1919 sampai awal atau menengah 1930-an. Banyak dari ideologi tersebut yang tak punah. Puncak "kesusastraan Negro yang berkembang" ini, seperti kata James Weldon Johnson tentang Renaisans Harlem, terjadi antara 1924 (tahun ketika Opportunity: A Journal of Negro Life menyelenggarakan pesta untuk penulis berkulit hitam yang banyak dihadiri penerbit berkulit putih) dan 1929 (tahun ketika pasar saham terpuruk dan awal dari Depresi Agung). Catatan kaki
Bahan pustaka
edunitas.com Page 6Renaisans Harlem adalah gerakan aturan sejak dahulu kala istiadat yang muncul pada 1920-an sampai 1930-an. Pada waktu itu, aturan sejak dahulu kala istiadat ini dikenal sebagai "Gerakan Negro Baru", dinamai sesuai antologi tahun 1925 karya Alain Locke. Meski terpusat di kawasan Harlem, New York City, banyak penulis berkulit hitam berbahasa Perancis dari koloni Afrika dan Karibia yang menetap di Paris juga terpengaruh oleh Renaisans Harlem.[1] Para sejarawan tak setuju tentang waktu kapan Renaisans Harlem dimulai dan habis. Renaisans Harlem secara tak resmi diakui muncul pada 1919 sampai awal atau menengah 1930-an. Banyak dari ideologi tersebut yang tak punah. Puncak "kesusastraan Negro yang berkembang" ini, seperti kata James Weldon Johnson tentang Renaisans Harlem, terjadi antara 1924 (tahun ketika Opportunity: A Journal of Negro Life menyelenggarakan pesta untuk penulis berkulit hitam yang banyak dihadiri penerbit berkulit putih) dan 1929 (tahun ketika pasar saham terpuruk dan awal dari Depresi Agung). Catatan kaki
Bahan pustaka
edunitas.com Page 7Renaisans Harlem adalah gerakan aturan sejak dahulu kala istiadat yang muncul pada 1920-an sampai 1930-an. Pada waktu itu, aturan sejak dahulu kala istiadat ini dikenal sebagai "Gerakan Negro Baru", dinamai sesuai antologi tahun 1925 karya Alain Locke. Meski terpusat di kawasan Harlem, New York City, banyak penulis berkulit hitam berbahasa Perancis dari koloni Afrika dan Karibia yang menetap di Paris juga terpengaruh oleh Renaisans Harlem.[1] Para sejarawan tak setuju tentang waktu kapan Renaisans Harlem dimulai dan habis. Renaisans Harlem secara tak resmi diakui muncul pada 1919 sampai awal atau menengah 1930-an. Banyak dari ideologi tersebut yang tak punah. Puncak "kesusastraan Negro yang berkembang" ini, seperti kata James Weldon Johnson tentang Renaisans Harlem, terjadi antara 1924 (tahun ketika Opportunity: A Journal of Negro Life menyelenggarakan pesta untuk penulis berkulit hitam yang banyak dihadiri penerbit berkulit putih) dan 1929 (tahun ketika pasar saham terpuruk dan awal dari Depresi Agung). Catatan kaki
Bahan pustaka
edunitas.com Page 8Renaisans Harlem adalah gerakan aturan sejak dahulu kala istiadat yang muncul pada 1920-an sampai 1930-an. Pada waktu itu, aturan sejak dahulu kala istiadat ini dikenal sebagai "Gerakan Negro Baru", dinamai sesuai antologi tahun 1925 karya Alain Locke. Meski terpusat di kawasan Harlem, New York City, banyak penulis berkulit hitam berbahasa Perancis dari koloni Afrika dan Karibia yang menetap di Paris juga terpengaruh oleh Renaisans Harlem.[1] Para sejarawan tak setuju tentang waktu kapan Renaisans Harlem dimulai dan habis. Renaisans Harlem secara tak resmi diakui muncul pada 1919 sampai awal atau menengah 1930-an. Banyak dari ideologi tersebut yang tak punah. Puncak "kesusastraan Negro yang berkembang" ini, seperti kata James Weldon Johnson tentang Renaisans Harlem, terjadi antara 1924 (tahun ketika Opportunity: A Journal of Negro Life menyelenggarakan pesta untuk penulis berkulit hitam yang banyak dihadiri penerbit berkulit putih) dan 1929 (tahun ketika pasar saham terpuruk dan awal dari Depresi Agung). Catatan kaki
Bahan pustaka
edunitas.com Page 9Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM Page 10Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM Page 11Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan Page 12Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan Page 13Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus Page 14Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus Page 15Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero Page 16Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero Page 17Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur Page 18Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur Page 19Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub Page 20Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub Page 21Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede Page 22Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede Page 23Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta Page 24Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta Page 25Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi (band), Padi (disambiguasi), Padi (grup musik), Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat Page 26Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi (band), Padi (disambiguasi), Padi (grup musik), Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat |