Yang dinyatakan sebagai pemenang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan

Remedial Penjas OrkesNama: Dedy AriyantoKelas: XI- Tkj ASekolah: SMK Muhammadiyah 1 Jakarta

RenangRenangadalah olahraga yangmelombakankecepatan atlet renangdalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renangadalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babakpenyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka,dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan duniabernama FederasiRenangInternasional (FINA). PersatuanRenangSeluruhIndonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.SejarahPerlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenangberenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgenmemperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gayabebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yangmemercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yangmelecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gayasamping.Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak OlimpiadeAthena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912.Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi RenangInternasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupupertama kali dikembangkan padatahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dadasebelumdianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond)didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang JawaBarat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost JavaZwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulaisering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagairekor di BelandaPada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detikuntuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stamdikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang SeluruhIndonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasionalsejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki1952.

Fasilitas dan peralatanKolam renangPanjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendekadalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuranOlimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolamminimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 mdihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum dibagian lainnya adalah 1,0 m.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 25 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang ronde penyisihan maju ke ronde semifinal, dan pemenang semifinal maju ke ronde final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan barang yang diadu renang diambil keputusan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Sejarah

Yang dinyatakan sebagai pemenang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Barang yang diadu berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian luhur perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas sama sekali suku Indian. Belakang suatu peristiwa ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap bagi gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula barang yang diadu renang antardaerah mulai sering diselenggarakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan bagi rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik bagi nomor 100 meter gaya bebas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim bagi wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan bagi anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Fasilitas dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional bagi kolam ukuran Olimpiade diambil keputusan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di anggota lainnya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar bila terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau bagi lintasan 1 dan 8, biru bagi lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning bagi lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam ronde penyisihan (heat). Di kolam berlintasan tidak dapat diterangkan oleh daya upaya, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 bagi kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu

Dalam barang yang diadu internasional atau barang yang diadu yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua bidang dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara bagi menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start selang 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan barang yang diadu dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali, perenang melaksanakan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilaksanakan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang bagi naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan bagi gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum berada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

Nomor barang yang diadu

Barang yang diadu renang terdiri dari nomor-nomor barang yang diadu menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

  • Gaya bebas sama sekali: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya bebas sama sekali estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 km.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri bagi nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas sama sekali estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian bagi satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, barang yang diadu diselenggarakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas sama sekali.

Pakaian

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam barang yang diadu renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih bagi mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan baginya.[6]

Referensi

Pranala luar

Wikidata: Competitive swimming

  • (Inggris) Peraturan renang Federasi Renang Internasional

edunitas.com


Page 2

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang ronde penyisihan maju ke ronde semifinal, dan pemenang semifinal maju ke ronde final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan barang yang diadu renang diambil keputusan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Sejarah

Yang dinyatakan sebagai pemenang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Barang yang diadu berenang dimulai di Eropa semakin kurang tahun 1800. Sebagian luhur perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas sama sekali suku Indian. Belakang suatu peristiwa ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap kepada gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula barang yang diadu renang antardaerah mulai sering diselenggarakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan kepada rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik kepada nomor 100 meter gaya bebas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim kepada wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan kepada anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Sarana dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional kepada kolam ukuran Olimpiade diambil keputusan panjang kolam 50 m dan luas kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga sangat sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di anggota lainnya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Luas lintasan sangat sedikit 2,5 m dengan jarak sangat sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar jika terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau kepada lintasan 1 dan 8, biru kepada lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning kepada lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam ronde penyisihan (heat). Di kolam berlintasan tidak dapat diterangkan oleh daya upaya, perenang tercepat diunggulkan di lintasan sangat tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat diselesaikan di lintasan 4 (di lintasan 3 kepada kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu

Dalam barang yang diadu internasional atau barang yang diadu yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua anggota dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara kepada menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu saat perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start selang 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan barang yang diadu dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali, perenang melaksanakan kedudukan start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, kedudukan start dilaksanakan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Kedudukan start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang kepada naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan kepada gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam kedudukan start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah jika perenang meloncat dari balok start sebelum berada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam kondisi diam.

Nomor barang yang diadu

Barang yang diadu renang terdiri dari nomor-nomor barang yang diadu menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

  • Gaya bebas sama sekali: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya bebas sama sekali estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 km.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri kepada nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas sama sekali estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian kepada satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, barang yang diadu diselenggarakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas sama sekali.

Pakaian

Federasi Renang Internasional mempunyai daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam barang yang diadu renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih kepada mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan kepadanya.[6]

Pustaka

Pranala luar

Wikidata: Competitive swimming

  • (Inggris) Peraturan renang Federasi Renang Internasional

edunitas.com


Page 3

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang ronde penyisihan maju ke ronde semifinal, dan pemenang semifinal maju ke ronde final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan barang yang diadu renang diambil keputusan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Sejarah

Yang dinyatakan sebagai pemenang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Barang yang diadu berenang dimulai di Eropa semakin kurang tahun 1800. Sebagian luhur perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas sama sekali suku Indian. Belakang suatu peristiwa ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap kepada gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula barang yang diadu renang antardaerah mulai sering diselenggarakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan kepada rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik kepada nomor 100 meter gaya bebas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim kepada wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan kepada anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Sarana dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional kepada kolam ukuran Olimpiade diambil keputusan panjang kolam 50 m dan luas kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga sangat sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di anggota lainnya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Luas lintasan sangat sedikit 2,5 m dengan jarak sangat sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar jika terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau kepada lintasan 1 dan 8, biru kepada lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning kepada lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam ronde penyisihan (heat). Di kolam berlintasan tidak dapat diterangkan oleh daya upaya, perenang tercepat diunggulkan di lintasan sangat tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat diselesaikan di lintasan 4 (di lintasan 3 kepada kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu

Dalam barang yang diadu internasional atau barang yang diadu yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua anggota dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara kepada menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu saat perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start selang 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan barang yang diadu dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali, perenang melaksanakan kedudukan start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, kedudukan start dilaksanakan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Kedudukan start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang kepada naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan kepada gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam kedudukan start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah jika perenang meloncat dari balok start sebelum berada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam kondisi diam.

Nomor barang yang diadu

Barang yang diadu renang terdiri dari nomor-nomor barang yang diadu menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

  • Gaya bebas sama sekali: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya bebas sama sekali estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 km.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri kepada nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas sama sekali estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian kepada satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, barang yang diadu diselenggarakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas sama sekali.

Pakaian

Federasi Renang Internasional mempunyai daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam barang yang diadu renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih kepada mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan kepadanya.[6]

Pustaka

Pranala luar

Wikidata: Competitive swimming

  • (Inggris) Peraturan renang Federasi Renang Internasional

edunitas.com


Page 4

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang ronde penyisihan maju ke ronde semifinal, dan pemenang semifinal maju ke ronde final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan barang yang diadu renang diambil keputusan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Sejarah

Yang dinyatakan sebagai pemenang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Barang yang diadu berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian luhur perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas sama sekali suku Indian. Belakang suatu peristiwa ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap bagi gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula barang yang diadu renang antardaerah mulai sering diselenggarakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan bagi rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik bagi nomor 100 meter gaya bebas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim bagi wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan bagi anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Fasilitas dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional bagi kolam ukuran Olimpiade diambil keputusan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di anggota lainnya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar bila terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau bagi lintasan 1 dan 8, biru bagi lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning bagi lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam ronde penyisihan (heat). Di kolam berlintasan tidak dapat diterangkan oleh daya upaya, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 bagi kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu

Dalam barang yang diadu internasional atau barang yang diadu yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua bidang dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara bagi menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start selang 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan barang yang diadu dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali, perenang melaksanakan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilaksanakan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang bagi naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan bagi gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum berada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

Nomor barang yang diadu

Barang yang diadu renang terdiri dari nomor-nomor barang yang diadu menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

  • Gaya bebas sama sekali: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya bebas sama sekali estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 km.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri bagi nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas sama sekali estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian bagi satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, barang yang diadu diselenggarakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas sama sekali.

Pakaian

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam barang yang diadu renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih bagi mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan baginya.[6]

Referensi

Pranala luar

Wikidata: Competitive swimming

  • (Inggris) Peraturan renang Federasi Renang Internasional

edunitas.com


Page 5

Renaisans Harlem adalah gerakan aturan sejak dahulu kala istiadat yang muncul pada 1920-an sampai 1930-an. Pada waktu itu, aturan sejak dahulu kala istiadat ini dikenal sebagai "Gerakan Negro Baru", dinamai sesuai antologi tahun 1925 karya Alain Locke. Meski terpusat di kawasan Harlem, New York City, banyak penulis berkulit hitam berbahasa Perancis dari koloni Afrika dan Karibia yang menetap di Paris juga terpengaruh oleh Renaisans Harlem.[1]

Para sejarawan tak setuju tentang waktu kapan Renaisans Harlem dimulai dan habis. Renaisans Harlem secara tak resmi diakui muncul pada 1919 sampai awal atau menengah 1930-an. Banyak dari ideologi tersebut yang tak punah. Puncak "kesusastraan Negro yang berkembang" ini, seperti kata James Weldon Johnson tentang Renaisans Harlem, terjadi antara 1924 (tahun ketika Opportunity: A Journal of Negro Life menyelenggarakan pesta untuk penulis berkulit hitam yang banyak dihadiri penerbit berkulit putih) dan 1929 (tahun ketika pasar saham terpuruk dan awal dari Depresi Agung).

Catatan kaki

  1. ^ http://www.jcu.edu/jharlem/French_Connection/page_1.htm

Bahan pustaka

  • Amos, Shawn, compiler. Rhapsodies in Black: Words and Music of the Harlem Renaissance. Los Angeles: Rhino Records, 2000. 4 Compact Discs.
  • Andrews, William L.; Foster, Frances S.; Harris, Trudier eds. The Concise Oxford Companion To African American Literature. New York: Oxford Press, 2001. ISBN 1-4028-9296-9
  • Bean, Annemarie. A Sourcebook on African-American Performance: Plays, People, Movements. London: Routledge, 1999; pp. vii + 360.
  • Greaves, William' documentary From These Roots.
  • Hicklin, Fannie Ella Frazier. 'The American Negro Playwright, 1920–1964.' Ph.D. Dissertation, Department of Speech, University of Wisconsin, 1965. Ann Arbor: University Microfilms 65-6217.
  • Huggins, Nathan. Harlem Renaissance. New York: Oxford University Press, 1973. ISBN 0-19-501665-3
  • Hughes, Langston. The Big Sea. New York: Knopf, 1940.
  • Hutchinson, George. The Harlem Renaissance in Black and White. New York: Belknap Press, 1997. ISBN 0-674-37263-8
  • Lewis, David Levering, ed. The Portable Harlem Renaissance Reader. New York: Viking Penguin, 1995. ISBN 0-14-017036-7
  • Lewis, David Levering. When Harlem Was in Vogue. New York: Penguin, 1997. ISBN 0-14-026334-9
  • Ostrom, Hans. A Langston Hughes Encyclopedia. Westport: Greenwood Press, 2002.
  • Ostrom, Hans and J. David Macey, eds. The Greenwood Encylclopedia of African American Literature. 5 volumes. Westport: Greenwood Press, 2005.
  • Patton, Venetria K. and Maureen Honey, eds. Double-Take: A Revisionist Harlem Renaissance Anthology. New Jersey: Rutgers University Press, 2006.
  • Perry, Jeffrey B. A Hubert Harrison Reader. Middletown, CT: Wesleyan University Press, 2001.
  • Perry, Jeffrey B. Hubert Harrison: The Voice of Harlem Radicalism, 1883–1918. New York: Columbia University Press, 2008.
  • Powell, Richard and David A. Bailey, editors. Rhapsodies in Black: Art of the Harlem Renaissance. Berkeley: University of California Press, 1997.
  • Rampersad, Arnold. The Life of Langston Hughes. 2 volumes. New York: Oxford University Press, 1986 and 1988.
  • Soto, Michael, ed. Teaching The Harlem Renaissance. New York: Peter Lang, 2008.
  • Tracy, Steven C. Langston Hughes and the Blues. Urbana: University of Illinois Press, 1988.
  • Watson, Steven. The Harlem Renaissance: Hub of African-American Culture, 1920–1930. New York: Pantheon Books, 1995. ISBN 0-679-75889-5
  • Wintz, Cary D. Black Culture and the Harlem Renaissance. Houston: Rice University Press, 1988.
  • Wintz, Cary D. Harlem Speaks: A Living History of the Harlem Renaissance. Naperville, Illinois: Sourcebooks, Inc., 2007


edunitas.com


Page 6

Renaisans Harlem adalah gerakan aturan sejak dahulu kala istiadat yang muncul pada 1920-an sampai 1930-an. Pada waktu itu, aturan sejak dahulu kala istiadat ini dikenal sebagai "Gerakan Negro Baru", dinamai sesuai antologi tahun 1925 karya Alain Locke. Meski terpusat di kawasan Harlem, New York City, banyak penulis berkulit hitam berbahasa Perancis dari koloni Afrika dan Karibia yang menetap di Paris juga terpengaruh oleh Renaisans Harlem.[1]

Para sejarawan tak setuju tentang waktu kapan Renaisans Harlem dimulai dan habis. Renaisans Harlem secara tak resmi diakui muncul pada 1919 sampai awal atau menengah 1930-an. Banyak dari ideologi tersebut yang tak punah. Puncak "kesusastraan Negro yang berkembang" ini, seperti kata James Weldon Johnson tentang Renaisans Harlem, terjadi antara 1924 (tahun ketika Opportunity: A Journal of Negro Life menyelenggarakan pesta untuk penulis berkulit hitam yang banyak dihadiri penerbit berkulit putih) dan 1929 (tahun ketika pasar saham terpuruk dan awal dari Depresi Agung).

Catatan kaki

  1. ^ http://www.jcu.edu/jharlem/French_Connection/page_1.htm

Bahan pustaka

  • Amos, Shawn, compiler. Rhapsodies in Black: Words and Music of the Harlem Renaissance. Los Angeles: Rhino Records, 2000. 4 Compact Discs.
  • Andrews, William L.; Foster, Frances S.; Harris, Trudier eds. The Concise Oxford Companion To African American Literature. New York: Oxford Press, 2001. ISBN 1-4028-9296-9
  • Bean, Annemarie. A Sourcebook on African-American Performance: Plays, People, Movements. London: Routledge, 1999; pp. vii + 360.
  • Greaves, William' documentary From These Roots.
  • Hicklin, Fannie Ella Frazier. 'The American Negro Playwright, 1920–1964.' Ph.D. Dissertation, Department of Speech, University of Wisconsin, 1965. Ann Arbor: University Microfilms 65-6217.
  • Huggins, Nathan. Harlem Renaissance. New York: Oxford University Press, 1973. ISBN 0-19-501665-3
  • Hughes, Langston. The Big Sea. New York: Knopf, 1940.
  • Hutchinson, George. The Harlem Renaissance in Black and White. New York: Belknap Press, 1997. ISBN 0-674-37263-8
  • Lewis, David Levering, ed. The Portable Harlem Renaissance Reader. New York: Viking Penguin, 1995. ISBN 0-14-017036-7
  • Lewis, David Levering. When Harlem Was in Vogue. New York: Penguin, 1997. ISBN 0-14-026334-9
  • Ostrom, Hans. A Langston Hughes Encyclopedia. Westport: Greenwood Press, 2002.
  • Ostrom, Hans and J. David Macey, eds. The Greenwood Encylclopedia of African American Literature. 5 volumes. Westport: Greenwood Press, 2005.
  • Patton, Venetria K. and Maureen Honey, eds. Double-Take: A Revisionist Harlem Renaissance Anthology. New Jersey: Rutgers University Press, 2006.
  • Perry, Jeffrey B. A Hubert Harrison Reader. Middletown, CT: Wesleyan University Press, 2001.
  • Perry, Jeffrey B. Hubert Harrison: The Voice of Harlem Radicalism, 1883–1918. New York: Columbia University Press, 2008.
  • Powell, Richard and David A. Bailey, editors. Rhapsodies in Black: Art of the Harlem Renaissance. Berkeley: University of California Press, 1997.
  • Rampersad, Arnold. The Life of Langston Hughes. 2 volumes. New York: Oxford University Press, 1986 and 1988.
  • Soto, Michael, ed. Teaching The Harlem Renaissance. New York: Peter Lang, 2008.
  • Tracy, Steven C. Langston Hughes and the Blues. Urbana: University of Illinois Press, 1988.
  • Watson, Steven. The Harlem Renaissance: Hub of African-American Culture, 1920–1930. New York: Pantheon Books, 1995. ISBN 0-679-75889-5
  • Wintz, Cary D. Black Culture and the Harlem Renaissance. Houston: Rice University Press, 1988.
  • Wintz, Cary D. Harlem Speaks: A Living History of the Harlem Renaissance. Naperville, Illinois: Sourcebooks, Inc., 2007


edunitas.com


Page 7

Renaisans Harlem adalah gerakan aturan sejak dahulu kala istiadat yang muncul pada 1920-an sampai 1930-an. Pada waktu itu, aturan sejak dahulu kala istiadat ini dikenal sebagai "Gerakan Negro Baru", dinamai sesuai antologi tahun 1925 karya Alain Locke. Meski terpusat di kawasan Harlem, New York City, banyak penulis berkulit hitam berbahasa Perancis dari koloni Afrika dan Karibia yang menetap di Paris juga terpengaruh oleh Renaisans Harlem.[1]

Para sejarawan tak setuju tentang waktu kapan Renaisans Harlem dimulai dan habis. Renaisans Harlem secara tak resmi diakui muncul pada 1919 sampai awal atau menengah 1930-an. Banyak dari ideologi tersebut yang tak punah. Puncak "kesusastraan Negro yang berkembang" ini, seperti kata James Weldon Johnson tentang Renaisans Harlem, terjadi antara 1924 (tahun ketika Opportunity: A Journal of Negro Life menyelenggarakan pesta untuk penulis berkulit hitam yang banyak dihadiri penerbit berkulit putih) dan 1929 (tahun ketika pasar saham terpuruk dan awal dari Depresi Agung).

Catatan kaki

  1. ^ http://www.jcu.edu/jharlem/French_Connection/page_1.htm

Bahan pustaka

  • Amos, Shawn, compiler. Rhapsodies in Black: Words and Music of the Harlem Renaissance. Los Angeles: Rhino Records, 2000. 4 Compact Discs.
  • Andrews, William L.; Foster, Frances S.; Harris, Trudier eds. The Concise Oxford Companion To African American Literature. New York: Oxford Press, 2001. ISBN 1-4028-9296-9
  • Bean, Annemarie. A Sourcebook on African-American Performance: Plays, People, Movements. London: Routledge, 1999; pp. vii + 360.
  • Greaves, William' documentary From These Roots.
  • Hicklin, Fannie Ella Frazier. 'The American Negro Playwright, 1920–1964.' Ph.D. Dissertation, Department of Speech, University of Wisconsin, 1965. Ann Arbor: University Microfilms 65-6217.
  • Huggins, Nathan. Harlem Renaissance. New York: Oxford University Press, 1973. ISBN 0-19-501665-3
  • Hughes, Langston. The Big Sea. New York: Knopf, 1940.
  • Hutchinson, George. The Harlem Renaissance in Black and White. New York: Belknap Press, 1997. ISBN 0-674-37263-8
  • Lewis, David Levering, ed. The Portable Harlem Renaissance Reader. New York: Viking Penguin, 1995. ISBN 0-14-017036-7
  • Lewis, David Levering. When Harlem Was in Vogue. New York: Penguin, 1997. ISBN 0-14-026334-9
  • Ostrom, Hans. A Langston Hughes Encyclopedia. Westport: Greenwood Press, 2002.
  • Ostrom, Hans and J. David Macey, eds. The Greenwood Encylclopedia of African American Literature. 5 volumes. Westport: Greenwood Press, 2005.
  • Patton, Venetria K. and Maureen Honey, eds. Double-Take: A Revisionist Harlem Renaissance Anthology. New Jersey: Rutgers University Press, 2006.
  • Perry, Jeffrey B. A Hubert Harrison Reader. Middletown, CT: Wesleyan University Press, 2001.
  • Perry, Jeffrey B. Hubert Harrison: The Voice of Harlem Radicalism, 1883–1918. New York: Columbia University Press, 2008.
  • Powell, Richard and David A. Bailey, editors. Rhapsodies in Black: Art of the Harlem Renaissance. Berkeley: University of California Press, 1997.
  • Rampersad, Arnold. The Life of Langston Hughes. 2 volumes. New York: Oxford University Press, 1986 and 1988.
  • Soto, Michael, ed. Teaching The Harlem Renaissance. New York: Peter Lang, 2008.
  • Tracy, Steven C. Langston Hughes and the Blues. Urbana: University of Illinois Press, 1988.
  • Watson, Steven. The Harlem Renaissance: Hub of African-American Culture, 1920–1930. New York: Pantheon Books, 1995. ISBN 0-679-75889-5
  • Wintz, Cary D. Black Culture and the Harlem Renaissance. Houston: Rice University Press, 1988.
  • Wintz, Cary D. Harlem Speaks: A Living History of the Harlem Renaissance. Naperville, Illinois: Sourcebooks, Inc., 2007


edunitas.com


Page 8

Renaisans Harlem adalah gerakan aturan sejak dahulu kala istiadat yang muncul pada 1920-an sampai 1930-an. Pada waktu itu, aturan sejak dahulu kala istiadat ini dikenal sebagai "Gerakan Negro Baru", dinamai sesuai antologi tahun 1925 karya Alain Locke. Meski terpusat di kawasan Harlem, New York City, banyak penulis berkulit hitam berbahasa Perancis dari koloni Afrika dan Karibia yang menetap di Paris juga terpengaruh oleh Renaisans Harlem.[1]

Para sejarawan tak setuju tentang waktu kapan Renaisans Harlem dimulai dan habis. Renaisans Harlem secara tak resmi diakui muncul pada 1919 sampai awal atau menengah 1930-an. Banyak dari ideologi tersebut yang tak punah. Puncak "kesusastraan Negro yang berkembang" ini, seperti kata James Weldon Johnson tentang Renaisans Harlem, terjadi antara 1924 (tahun ketika Opportunity: A Journal of Negro Life menyelenggarakan pesta untuk penulis berkulit hitam yang banyak dihadiri penerbit berkulit putih) dan 1929 (tahun ketika pasar saham terpuruk dan awal dari Depresi Agung).

Catatan kaki

  1. ^ http://www.jcu.edu/jharlem/French_Connection/page_1.htm

Bahan pustaka

  • Amos, Shawn, compiler. Rhapsodies in Black: Words and Music of the Harlem Renaissance. Los Angeles: Rhino Records, 2000. 4 Compact Discs.
  • Andrews, William L.; Foster, Frances S.; Harris, Trudier eds. The Concise Oxford Companion To African American Literature. New York: Oxford Press, 2001. ISBN 1-4028-9296-9
  • Bean, Annemarie. A Sourcebook on African-American Performance: Plays, People, Movements. London: Routledge, 1999; pp. vii + 360.
  • Greaves, William' documentary From These Roots.
  • Hicklin, Fannie Ella Frazier. 'The American Negro Playwright, 1920–1964.' Ph.D. Dissertation, Department of Speech, University of Wisconsin, 1965. Ann Arbor: University Microfilms 65-6217.
  • Huggins, Nathan. Harlem Renaissance. New York: Oxford University Press, 1973. ISBN 0-19-501665-3
  • Hughes, Langston. The Big Sea. New York: Knopf, 1940.
  • Hutchinson, George. The Harlem Renaissance in Black and White. New York: Belknap Press, 1997. ISBN 0-674-37263-8
  • Lewis, David Levering, ed. The Portable Harlem Renaissance Reader. New York: Viking Penguin, 1995. ISBN 0-14-017036-7
  • Lewis, David Levering. When Harlem Was in Vogue. New York: Penguin, 1997. ISBN 0-14-026334-9
  • Ostrom, Hans. A Langston Hughes Encyclopedia. Westport: Greenwood Press, 2002.
  • Ostrom, Hans and J. David Macey, eds. The Greenwood Encylclopedia of African American Literature. 5 volumes. Westport: Greenwood Press, 2005.
  • Patton, Venetria K. and Maureen Honey, eds. Double-Take: A Revisionist Harlem Renaissance Anthology. New Jersey: Rutgers University Press, 2006.
  • Perry, Jeffrey B. A Hubert Harrison Reader. Middletown, CT: Wesleyan University Press, 2001.
  • Perry, Jeffrey B. Hubert Harrison: The Voice of Harlem Radicalism, 1883–1918. New York: Columbia University Press, 2008.
  • Powell, Richard and David A. Bailey, editors. Rhapsodies in Black: Art of the Harlem Renaissance. Berkeley: University of California Press, 1997.
  • Rampersad, Arnold. The Life of Langston Hughes. 2 volumes. New York: Oxford University Press, 1986 and 1988.
  • Soto, Michael, ed. Teaching The Harlem Renaissance. New York: Peter Lang, 2008.
  • Tracy, Steven C. Langston Hughes and the Blues. Urbana: University of Illinois Press, 1988.
  • Watson, Steven. The Harlem Renaissance: Hub of African-American Culture, 1920–1930. New York: Pantheon Books, 1995. ISBN 0-679-75889-5
  • Wintz, Cary D. Black Culture and the Harlem Renaissance. Houston: Rice University Press, 1988.
  • Wintz, Cary D. Harlem Speaks: A Living History of the Harlem Renaissance. Naperville, Illinois: Sourcebooks, Inc., 2007


edunitas.com


Page 9

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 10

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 11

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 12

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 13

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 14

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 15

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 16

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 17

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 18

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 19

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 20

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 21

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede


Page 22

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede


Page 23

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta


Page 24

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta


Page 25

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi (band), Padi (disambiguasi), Padi (grup musik), Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat


Page 26

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi (band), Padi (disambiguasi), Padi (grup musik), Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat