Zat kimia yang terkandung dalam pengawetan kimia yang menimbulkan kanker adalah

Halodoc, Jakarta – Salah satu fungsi pengawet adalah meningkatkan masa penyimpanan makanan, sehingga bisa disimpan lebih lama. Menurut The Center for Science in the Public, disebutkan kalau ada baiknya untuk menghindari beberapa bahan makanan salah satunya adalah nitrit. Ini dikarenakan memiliki potensi memicu kanker.

Walaupun begitu, tingkat risikonya masih belum bisa dipastikan. Apalagi di satu sisi pengawet juga bisa membunuh mikroorganisme yang berpotensi mengakibatkan keracunan makanan. Namun, ternyata kandungan nitrat dan nitrit pada daging olahan yang diawetkan, seperti hot dog dan bacon, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium sebesar 31 persen.

Manfaat Bahan Pengawet

Pada dasarnya, bahan pengawet adalah zat kimia yang ditambahkan ke makanan untuk membantu mencegah pembusukan, memperbaiki penampilan, dan menjaga kualitas gizi makanan. 

Beberapa bahan pengawet berasal dari sumber alami, seperti garam, gula, cuka, dan jus jeruk, sedangkan pengawet lainnya buatan manusia atau sintetis. Pada dasarnya, bahan pengawet tidak membahayakan kesehatan. 

Baca juga: Jalani Kemoterapi, Begini Cara Atur Pola Makan yang Tepat

Keamanan bahan tambahan tersebut semestinya dipantau secara teratur untuk memastikan jumlah dan jenisnya tetap dalam batas aman. Tidak secara spesifik mengatakan bahan pengawet dapat menyebabkan kanker, data kesehatan yang dipublikasikan oleh Cancer Treatment Centers of America mengungkapkan konsumsi makanan dengan tinggi pengawet bisa memicu kanker.

Beberapa jenis makanan yang berpotensi memicu kanker adalah bacon, sosis, hot dog, dendeng, dan salami daging sapi. Daging yang diproses dan diawetkan dengan cara diasinkan, diasapi ataupun dengan pengawet kimia tidak disarankan untuk dikonsumsi berlebihan ataupun rutin.

Cancer Treatment centers of America bahkan merekomendasikan untuk mengonsumsi daging olahan yang bebas nitrit. Informasi selengkapnya mengenai makanan yang sehat dapat ditanyakan langsung ke Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.  Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.. 

Tips Memilih Makanan Sehat

Memilih untuk menghindari atau membatasi makanan dengan bahan pengawet adalah pilihan yang baik. Berikut ini rekomendasi pola makan sehat yang bisa kamu terapkan: 

  1. Berbelanja makanan, seperti sayur dan buah segar, kacang-kacangan kering, daging tanpa tanpa lemak, susu, telur, dan ikan dalam kondisi yang segar.

  2. Cobalah beralih ke makanan organik seperti sereal organik. Makanan organik mungkin masih mengandung zat aditif, tetapi lebih sedikit.

  3. Baca labelnya. Sebagian besar makanan yang dikemas memiliki daftar bahan, termasuk bahan pengawet. 

  4. Masak makananmu sendiri selagi bisa 

Baca juga: Bahaya Menyeduh Kantung Teh Terlalu Lama

Sebenarnya bukan hanya bahan pengawet ataupun makanan dengan pengawet, bahan makanan lain, seperti pemanis buatan juga bisa memicu risiko kanker. Konsumsi garam juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lambung, sehingga harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas.

Kemudian, juga konsumsi alkohol yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut, faring, laring, kerongkongan, payudara, usus dan hati. Risikonya, bahkan lebih besar daripada orang yang merokok. 

Buat pengidap kanker, konsumsi makanan sehat sangat berperan dalam meningkatkan kualitas hidup. Pola makan dapat berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh yang sangat penting untuk pengidap kanker. 

Pola diet dapat disesuaikan untuk mengatasi berbagai gejala, seperti sembelit, diare, atau mual. Protein tambahan mungkin diperlukan untuk membantu mencegah hilangnya otot akibat penurunan berat badan.

Zat kimia yang terkandung dalam pengawetan kimia yang menimbulkan kanker adalah

Referensi:

Unlock Food. Diakses pada 2020. What you Need to Know about Preservatives.
Cure. Diakses pada 2020. Is There a Connection Between Food Preservatives and Cancer?
Better Health Channel. Diakses pada 2020. Cancer and Food.

Karsinogenik adalah zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Zat ini tanpa disadari ada di sekitar kita dan bisa masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara, baik melalui udara yang dihirup maupun makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Hingga saat ini, penyebab penyakit kanker masih belum diketahui secara pasti. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa paparan zat karsinogenik dalam jangka panjang bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker.

Zat kimia yang terkandung dalam pengawetan kimia yang menimbulkan kanker adalah

Sumber Karsinogenik yang Paling Sering Ditemui

Tubuh manusia dapat terpapar zat karsinogenik kapan saja dan di mana saja. Ini karena ada banyak sumber karsinogenik yang sering dijumpai secara tidak sengaja, baik saat di dalam rumah, sekolah, atau kantor. Beberapa sumber zat karsinogenik yang dimaksud meliputi:

1. Rokok dan asapnya

Rokok tembakau dan asapnya mengandung sekitar 70 jenis zat yang diduga dapat memicu kanker, seperti nikotin, karbon monoksida, amonia, arsenik, benzena, timah, hingga hidrogen sianida. Hal inilah yang membuat para perokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif, berisiko tinggi terkena kanker.

Selain bahaya kanker yang mengintai, paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan serius lainnya, seperti PPOK, serangan jantung, dan diabetes.

2. Asap kendaraan

Tak hanya asap rokok, asap kendaraan bermotor juga mengandung zat karsinogenik bernama polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dan partikel lain yang bisa merusak sel tubuh dan memicu kanker.

Selain kanker, paparan polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor dalam jangka waktu lama juga dapat memicu penyakit lain, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis kronis, hingga penyakit kardiovaskular.

3. Makanan atau minuman tertentu

Zat karsinogenik juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi. Beberapa kandungan makanan atau minuman yang diduga bersifat karsinogenik meliputi:

  • Bahan tambahan atau zat aditif pada makanan atau minuman, seperti sakarin dan aspartam
  • Bahan makanan yang tercemar atau terkontaminasi pestisida, limbah industri, atau logam berat
  • Bahan pengawet atau pewarna makanan, seperti nitrat, boraks, dan formalin

Selain pada bahan makanan, zat karsinogenik juga dapat ditemui pada makanan yang diolah dengan cara dibakar atau digoreng dalam suhu tinggi. Proses pengolahan dengan kedua cara tersebut dapat menyebabkan pembentukan zat karsinogenik yang disebut dengan acrylamide.

4. Bahan kosmetik

Beberapa produk kosmetik memiliki bahan yang bersifat karsinogenik, tapi kandungannya sangat kecil. Meski begitu, Anda tidak boleh mengabaikannya karena risiko terjadinya kanker tetap ada, terutama bila tubuh terpapar bahan tersebut dalam jangka waktu lama.

Ada beberapa bahan berbahaya dalam kosmetik yang perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan pertumbuhan sel kanker, antara lain paraben, merkuri, dan phthalate.

Selain meningkatkan risiko terkena penyakit kanker, pemakaian kosmetik dengan kandungan tersebut juga dapat menimbulkan bahaya lain, seperti dermatitis kontak, gangguan hormon, hingga penyakit bawaan lahir pada janin.

Untuk mencegah paparan zat karsinogen dari kosmetik, sebaiknya gunakan kosmetik yang dijual secara legal dan terdaftar di BPOM, serta telah melewati uji dermatologis.

Paparan zat karsinonegik mungkin sulit untuk dihindari sepenuhnya. Namun, Anda bisa meminimalkannya dengan beberapa cara, yaitu:

  • Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja
  • Memakai masker saat berada di lingkungan berpolusi
  • Menjalani pola makan sehat
  • Menghentikan kebiasaan merokok.

Bila Anda berisiko tinggi terpapar zat karsnogenik karena hal tertentu, seperti tuntutan pekerjaan, Anda dianjurkan untuk berkonsutasi dengan dokter secara berkala. Ini dilakukan agar kesehatan tetap terjaga dan memungkinkan kanker terdeteksi sejak dini, sehingga Anda bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Hingga saat ini kanker masih menjadi penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Beberapa penelitian terkait dengan perkembangan kanker menunjukkan bahwa kanker sangat dipengaruhi oleh apa yang kita makan (diet Anda).

Baca juga:Kanker Serviks: Apa itu, Gejala, dan Pengobatan 

Kabar baiknya, penelitian juga menunjukkan bahwa perubahan kecil yang positif pada diet kita, akan mengurangi risiko kanker hingga 30-50%.

Ada beberapa makanan penyebab kanker yang mengandung zat karsinogen.

Pada artikel ini, kami akan memberikan gambaran apa yang dimaksud dengan karsinogen dan apa saja makanan pemicu kanker yang sebaiknya kita hindari.

Pertama-tama, mari kita kenali apa pengertian karsinogen.

Apa itu Karsinogen?

Karsinogen adalah seluruh senyawa, zat, dan paparan apapun yang dapat meningkatkan risiko kanker. Karsinogen ada dimana-mana. Contoh bahan kimia karsinogen dalam makanan adalah nitrat, aflatoxin, dan kadmium. Karsinogen menyebabkan perubahan atau mutasi DNA, yang berujung pada kanker.

Paparan karsinogen terdapat dalam hal-hal berikut:

  • Pola makan buruk
  • Rokok (Zat karsinogen dalam rokok, meliputi nikotin, karbon monoksida, arsenik, hidrogen sianida, dan formaldehida)
  • Paparan alami, seperti radiasi sinar UV, gas radon, dan agen infeksius lainnya
  • Pengobatan medis
  • Polusi

Karsinogen memiliki efek langsung terhadap DNA dan memicu kanker. Namun, terdapat beberapa karsinogen yang tidak memberi efek langsung kepada DNA dan menimbulkan kanker melalui cara lain.

Contohnya, ada karsinogen yang menyebabkan pembelahan sel terjadi lebih cepat daripada seharusnya. Pembelahan sel yang terlalu cepat dapat menyebabkan mutasi DNA.

Karsinogen bukanlah penyebab pasti pada seluruh kasus kanker. Tiap karsinogen memiliki tingkatan berbeda sesuai bahaya dan potensinya menyebabkan kanker.

Durasi dan intensitas paparan, serta susunan genetik seseorang juga memiliki andil dalam menyebabkan kanker.

Mari kita kenali minuman dan makanan penyebab kanker yang bersifat karsinogenik.

Minuman dan Makanan Penyebab Kanker di Mungkin Ada di Dapur Kita

  1. AlkoholAlkohol merupakan salah satu karsinogen yang memiliki dampak buruk terbesar dalam proses perkembangan kanker. Alkohol dikelompokkan dalam karsinogen kelompok 1, sama seperti daging olahan. Karsinogen dalam kelompok ini memiliki bukti yang kuat berhubungan dengan kanker.Alkohol merusak lapisan mukosa pada mulut dan tenggorokan, kondisi ini adalah awal dari munculnya sel kanker pada bagian tersebut.
  2. Daging Merah dan Daging OlahanSama seperti alkohol, Organisasi kesehatan dunia juga mengelompokkan daging olahan seperti ham, salami, dan sosis sebagai karsinogen kelompok 1.Selain daging olahan, daging merah seperti daging kambing, daging sapi, dan daging babi juga dikategorikan sebagai makanan penyebab kanker. Mereka dikelompokkan dalam karsinogen kelompok 2A yang dinyatakan “mungkin menyebabkan kanker”.Daging merah dan daging olahan mengandung zat kimia karsinogenik yang muncul ketika daging diolah atau sudah ada sejak awal. N-nitroso adalah salah satu zat karsinogenik pada daging yang terbukti menyebabkan kanker saluran cerna.
  3. Gula dan Karbohidrat OlahanMakanan olahan yang kaya akan gula dan rendah serat serta nutrisi, adalah makanan pemicu kanker. Secara khusus, para peneliti menemukan bahwa diet yang menyebabkan lonjakan kadar glukosa dalam darah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa kanker, termasuk kanker lambung, payudara dan kolorektal.Satu penelitian di lebih dari 47.000 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan, hampir dua kali lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker usus besar daripada mereka yang memiliki diet rendah karbohidrat olahan.Diperkirakan kadar glukosa dalam darah dan insulin yang tinggi adalah faktor risiko kanker. Insulin dapat merangsang pembelahan sel, juga mendukung pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
  4. Microwave PopcornWalaupun masih menjadi bahan perdebatan sebagai salah satu makanan penyebab kanker, ada kantong kemasan popcorn yang dilapisi zat kimia. Ketika diproses dalam microwave, zat kimia ini dinyatakan menimbulkan zat karsinogenik berbahaya.Begitu pula dengan asap dari mentega yang digunakan sebagai bumbu popcorn, mengandung diacetyl yang beracun bagi manusia.
  5. Makanan KalenganKebanyakan kaleng dilapisi dengan senyawa yang disebut bisphenol-A (BPA), yang telah terbukti mengubah sel otak tikus secara genetik. Banyak barang plastik yang juga mengandung BPA. BPA merupakan salah satu karsinogen penyebab kanker.
  6. Asinan, Acar, dan Makanan AsapMakanan penyebab kanker selanjutnya adalah makanan yang diawetkan. Produk-produk ini biasanya mengandung pengawet, seperti nitrat, yang dimaksudkan agar makanan tahan lama.Nitrat yang digunakan dalam makanan olahan dapat terakumulasi dalam tubuh Anda dari waktu ke waktu. Akhirnya, racun tersebut menyebabkan kerusakan pada tingkat sel dan menyebabkan penyakit kanker. Ketika makanan yang diasap dimasak pada suhu tinggi, nitrat diubah menjadi nitrit yang jauh lebih berbahaya.
  7. Soda dan Minuman BerkarbonasiSoda telah menjadi pusat perdebatan kesehatan selama dua dekade sebagai penyebab utama kanker. Memang soda tidak dapat kita kategorikan secara langsung sebagai minuman penyebab kanker. Namun, soda atau minuman berkarbonasi dikenal mengandung gula tambahan seperti sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS), pewarna, dan sejumlah bahan kimia lainnya.Mengkonsumsi gula berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh kita. Ketika gula masuk ke aliran darah, pankreas akan memproduksi insulin untuk mengubah gula menjadi glukosa yang akan dipakai tubuh sebagai energi. Semakin banyak seseorang mengkonsumsi gula, tubuh akan memiliki resistensi terhadap insulin.Resistensi insulin dan kelebihan konsumsi gula, lama-kelamaan akan menyebabkan berat badan naik dan obesitas. Gejala obesitas seperti sel yang mengandung lemak berlebih, resistensi terhadap insulin, dan peradangan kronis dipandang berpotensi menyebabkan kanker.
  8. Ikan Hasil BudidayaIkan hasil budidaya dapat menjadi makanan pemicu kanker. Budidaya ikan komersial melakukan kegiatan kembang biak ikan dalam jumlah yang luar biasa di lingkungan yang padat. Lebih dari 60% salmon yang dikonsumsi di Amerika Serikat adalah hasil budidaya.

    Ikan-ikan ini diperlakukan dengan antibiotik, pestisida, dan bahan kimia karsinogenik lainnya dengan tujuan untuk mengendalikan wabah bakteri, virus, dan parasit yang muncul akibat menjejalkan begitu banyak ikan di ruang kecil.

Apakah Kita Sering Mengkonsumsi Minuman atau Makanan Pemicu Kanker?

Meskipun tidak ada hal pasti yang dapat mencegah kanker, beberapa bukti menunjukkan bahwa pola makan yang baik mampu menurunkan risiko terjadinya kanker.

Baca juga:Kanker Nasofaring: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan 

Diet yang tinggi makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, gandum utuh, lemak sehat dan protein tanpa lemak dinilai sebagai makanan pencegah kanker.

Sebaliknya, daging olahan, karbohidrat olahan, garam, dan gula berlebihan, serta alkohol adalah minuman atau makanan penyebab kanker. Mereka adalah contoh karsinogen.

Umumnya, orang yang mengidap kanker didorong untuk menjalani diet sehat dan seimbang untuk memperoleh kualitas hidup dan kesehatan tubuh yang optimal.