Brand (merek) harus menawarkan cara-cara baru yang kreatif untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan Jakarta (ANTARA) - Perusahaan data riset Brandz mengumumkan sebanyak 50 merek Indonesia paling berharga, di mana nilai dari merek tersebut dinyatakan meningkat, antara lain karena merek semakin kuat menggunakan basis teknologi. "Brand (merek) harus menawarkan cara-cara baru yang kreatif untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, serta meningkatkan standar yang membedakan mereka dari kompetitor," kata Chairman BrandZ, David Roth, dalam paparan yang diterima di Jakarta, Kamis. Menurut David Roth, perubahan lanskap konsumen saat ini berdampak kepada pertumbuhan ekonomi yang terdapat di wilayah Asia Tenggara. Apalagi, lanjutnya, pemain bisnis nasional telah memahami pentingnya meningkatkan nilai merek sehingga merupakan tantangan bagi merek lokal yang memiliki aspirasi global untuk memperkuat profil "Merek Indonesia" yang berkualitas. Berdasarkan hasil peringkat 50 Merek Paling Berharga BrandZ di tahun kelima, BCA menempati peringkat pertama, yang kemudian diikuti merek seperti BRI, Telkomsel, A Mild, Mandiri, Gojek, Dji Sam Soe, Surya, Gudang Garam, Tokopedia, BNI, Marlboro, Traveloka, Indomie, dan U Mild. Dibandingkan dengan negara lain, BrandZ menyatakan bahwa 50 Merek Paling Berharga di Indonesia memperoleh nilai tinggi karena menyediakan pengalaman yang bermakna bagi konsumen. Selain itu, beberapa merek Indonesia juga disebut telah mengembangkan ekosistem mereka sendiri, serta memperluas jangkauan hingga ke luar kota-kota besar, termasuk ke pinggiran kota atau kota-kota kecil. Pada saat yang sama, beberapa merek terkemuka Indonesia juga telah beroperasi di negara lain seperti Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, dan India. Beberapa contoh merek Indonesia yang telah beroperasi di negara lain seperti Indomie, Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Alfa, yang telah menciptakan kebutuhan di negara lain dan menyesuaikan layanan dengan kebutuhan konsumen lokal. Disebut bahwa Super App Gojek sekarang menawarkan beberapa layanan transportasi dan telah berkembang memberikan layanan pembayaran, sementara perusahaan unicorn Indonesia seperti Traveloka dinilai juga telah berkembang menyediakan produk seperti tiket atraksi wisata, beragam aktivitas, penyewaan mobil, dan voucher restoran. Peringkat yang dikemukakan BrandZ menggabungkan data pasar dari Bloomberg yang dianalisis di lebih dari 3,7 juta konsumen di seluruh dunia, yang mencakup lebih dari 160.000 merek berbeda di lebih dari 50 pasar, termasuk pendapat lebih dari 27.000 konsumen Indonesia tentang lebih dari 500 merek di lebih dari 40 kategori. Pewarta: M Razi Rahman New York (ANTARA) - Raksasa e-commerce Alibaba dan pemimpin teknologi Tencent China berada di antara 10 merek paling berharga di dunia, sebuah laporan menunjukkan pada Selasa (11/6/2019). Alibaba yang tumbuh dalam nilai merek sebesar 16 persen secara tahun ke tahun menjadi 131,2 miliar dolar AS dan naik dua tingkat ke nomor tujuh, telah melampaui Tencent untuk pertama kalinya, menjadi merek China yang paling berharga, menurut laporan 2019 BrandZ Top 100 Most Valuable Global Brands yang dirilis oleh penyedia layanan komunikasi global WPP dan konsultan merek Kantar Millward Brown. Tencent, perusahaan berbasis di Shenzhen yang terkenal dengan aplikasi multi-fungsinya yang sangat populer WeChat, berada di peringkat ke-8 dalam daftar, turun tiga tempat dibandingkan dengan tahun sebelumnya setelah nilai mereknya turun 27 persen menjadi 130,9 miliar dolar AS. Amazon, dengan nilai mereknya naik 52 persen dari tahun ke tahun menjadi 315,5 miliar dolar AS, telah menjadi merek paling berharga di dunia. Perusahaan-perusahaan teknologi telah memimpin BrandZ Top 100 sejak peringkat nilai merek global pertamanya pada tahun 2006, ketika Microsoft mengambil posisi teratas. Lima dari 10 teratas dalam daftar tahun ini adalah merek teknologi, termasuk Apple di tempat kedua dengan pertumbuhan tiga persen menghasilkan nilai 309,5 miliar dolar AS, dan Google di tempat ketiga dengan nilai merek 309 miliar dolar AS. Perusahaan-perusahaan China membuat kemajuan cepat dalam nilai merek, dengan 16 merek China muncul di 100 teratas dibandingkan dengan hanya satu di tahun 2006, David Roth, CEO The Store WPP EMEA and Asia serta Ketua BrandZ, mengatakan kepada Xinhua. Telkom Indonesia adalah merek paling berharga di negara ini tahun ini, dengan nilai mereknya meningkat 22% menjadi US$4,7 miliar. Menurut laporan terbaru Brand Finance, BRI berada di posisi kedua, dengan nilai merek yang meningkat 19% menjadi US$3,7 miliar. Bank Mantri, PCA dan Pertamina melengkapi daftar lima besar merek Indonesia yang paling berharga. Nilai merek-merek top Indonesia telah kembali tumbuh, dengan banyak yang mencapai pertumbuhan dua digit tahun ini. Pertumbuhan nilai merek Telkom Indonesia yang signifikan terkait dengan janji merek yang kuat untuk fokus pada digitalisasi untuk masa depan yang lebih baik, jelas Brand Finance. Sudan Panuwara, Direktur Brand Finance Indonesia, mengatakan Indonesia sedang menjalani proses digitalisasi nasional di sektor-sektor seperti hiburan, pendidikan, kesehatan, logistik, pertanian, dan keuangan. “Telekom Indonesia bercita-cita untuk menjadi mitra yang sangat diperlukan dalam aktivitas digital masyarakat Indonesia, menempatkan mereknya di garis depan proses itu,” tambah Panuwara. Menurutnya, kepemimpinan dan fokus telco di masa depan telah menghasilkan pertumbuhan nilai merek yang signifikan. Selain menghitung nilai merek, laporan tersebut juga menentukan kekuatan relatif merek melalui metrik kartu skor seimbang yang menilai investasi pemasaran, keterlibatan pemangku kepentingan, dan kinerja bisnis. Penilaian Ekuitas Pemangku Kepentingan Brand Finance menggabungkan data riset pasar asli dari lebih dari 100.000 responden di lebih dari 35 negara dan hampir 30 sektor. Apa merek Indonesia yang paling kuat? Sementara Telkom Indonesia tetap menjadi merek paling berharga di negara ini, BCA melihat nilai mereknya meningkat 19% menjadi US$3,0 miliar dan menduduki peringkat AAA+, dengan indeks kekuatan merek 94 dari 100. Brand Finance Kekuatan merek BCA meningkat antara lain karena meningkatnya persepsi nasabah terhadap isu-isu lingkungan. Hal ini terkait dengan BCA memasang panel surya di gedung-gedung untuk memanfaatkan energi matahari untuk mengambil langkah drastis mengurangi sampah kertas dan plastik. Sementara itu, Bank Mantri menjadi merek Indonesia terkuat kedua dengan kenaikan nilai merek 30% menjadi US$3,1 miliar dan skor BSI 89,6 dari 100, disusul Telkom Indonesia dengan skor BSI 89,3 dari 100. Bank Mandiri bangkit. Itu pindah dari tempat ketiga pada tahun 2021 ke tempat kedua tahun ini dan menurut Brand Finance, peningkatan peringkatnya adalah karena upaya untuk meningkatkan peringkat pelanggan dari layanan digital merek.  “Belanja konsumen Indonesia terus meningkat didukung oleh meningkatnya pendapatan, pekerjaan dan kepercayaan investor. Investasi diuntungkan dari meningkatnya permintaan, investasi dan perbaikan iklim usaha dan pemulihan kredit,” kata Alex Haig, Managing Director, Asia Pasifik. Namun, untuk terus tumbuh, merek harus mengadopsi pendekatan berorientasi pemasaran, kata Haig, seraya menambahkan bahwa merek Indonesia harus berinvestasi dalam merek dan komunikasi agar lebih terlihat oleh semua pemangku kepentingan, dan berinvestasi dalam infrastruktur teknologi untuk mengakses digitalisasi yang meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan. Nilai merek ganda PLN dan Bayan Resources Baik PLN maupun Bayan Resources menggandakan nilai merek mereka masing-masing menjadi US$1,5 miliar dan US$134 juta, menjadikannya merek teratas di negara itu. Merek besar dengan pertumbuhan tercepat tahun ini. PLN telah tumbuh secara signifikan nilainya tahun ini karena pemasok listrik diharapkan mendapat manfaat dari investasi infrastruktur yang akan datang. Perubahan kebutuhan listrik dengan kemungkinan investasi besar dalam energi terbarukan menempatkan PLN pada posisi merek yang dominan dibandingkan dengan pesaingnya. Bayan Resources naik 16 peringkat menjadi merek Indonesia paling bernilai ke-52. Brand Finance menjelaskan bahwa perusahaan telah diuntungkan dari berkurangnya persaingan karena sanksi yang dijatuhkan atas invasi Rusia ke Ukraina. Dan karena pelanggan industri mengandalkan merek tersebut untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di masa depan, ia telah mampu memanfaatkan mereknya untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan produknya. Setiap tahun, Brand Finance menguji 5.000 merek terbesar di dunia dan menerbitkan 100 laporan, memeringkat merek di semua sektor dan negara. Top 100 merek paling berharga dan terkuat di Indonesia masuk dalam peringkat tahunan Brand Finance Indonesia 100. Artikel Terkait: “Pemikir jahat. Sarjana musik. Komunikator yang ramah hipster. Penggila bacon. Penggemar internet amatir. Introvert.” Navigasi pos |
100 merek global paling berharga 2022 2022
Pos Terkait
Copyright © 2024 apacode Inc.
